OLEH :
PETUNJUK PRAKTIKUM :
- Materi praktikum :
Komunikasi terapeutik pada lansia
- Pelaksanaan praktikum dilaksanakan sesuai jadual kuliah komunikasi dalam
keperawatan
- Apabila jadwal praktikum ada yang bertepatan dengan Hari Libur Nasional, maka
perwakilan kelompok diharapkan melapor kepada PJMA dan mencari hari lain
praktikum sesuai dengan kesepakatan dengan fasilitator.
- Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok
- Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum (100% kehadiran) sesuai
dengan jadwal kelompoknya, apabila berhalangan hadir diharapkan mencari pengganti
pada hari tersebut dengan melapor kepada PJMA.
- Setiap kelompok mengingatkan ke masing-masing fasilitator pelaksanaan praktikum
minimal 2 hari sebelumnya.
- Persyaratan mengikuti praktikum adalah kelompok telah menyelesaikan lembar kerja
praktikum dengan persetujuan pembimbing MA dan telah melakukan simulasi dalam
kelompok.
- Setiap mahasiswa wajib membawa modul praktikum setiap kali praktikum
dilaksanakan - Setiap mahasiswa wajib mentaati tata tertib praktikum.
- Ketentuan ujian praktikum akan dijelaskan lebih lanjut pada akhir pelaksanaan
praktikum
- Materi ujian praktikum sama dengan materi praktikum
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan komunikasi terapeutik dalam melaksanakan tugas
sehari-hari sebagai perawat.
METODE
1. Kuliah Singkat
2. Kerja Kelompok
3. Curah Pendapat
4. Diskusi Pleno
5. Role play
Prosedur kerja :
1. Mahasiswa mengikuti tutorial singkat dari fasilitator
2. Peran kelompok (pasien, keluarga dan perawat, dokter)
3. Kelompok melakukan diskusi dengan curah pendapat sesuai tugas yang ditetapkan
fasilitator
4. Kelompok menyusun skenario role play dengan susunan sebagai berikut :
a. Sutradara :
b. Player dan peran :
c. Narrator :
d. Alat dan bahan :
e. Setting tempat /kostum :
f. Kasus :
A. Proses Keperawatan
- Kondisi pasien (tanda dan gejala)
..........................................................................................................................................
- Masalah/diagnosis keperawatan
..........................................................................................................................................
- Tujuan keperawatan
..........................................................................................................................................
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
b. Evaluasi validasi
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
c. Kontrak
1) Topik
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Waktu
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Tempat
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Kerja
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif (wawancara/sanjungan)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
1) Topik
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Waktu
..............................................................................................................................
3) Tempat
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Format evaluasi :
Keterangan :
Beri tanda pada kolom Ya (nilai 1) bila melakukan dan pada kolom Tidak (nilai 0) jika
tidak melakukan
Nilai : Jumlah Nilai x 100
16
Evaluator
Tanggal Penilaian
No Aspek Yang Dinilai I II Keterangan
4 3 2 1 4 3 2 1
A Pengkajian
1 Kontra dengan Klien
2 Pengkajian
3 Analisis Data
4 Pohon Masalah
5 Rumusan
6 Prioritas diagnosa
7 Dokumentasi Pengkajian
B Rencana Tindakan
1 Ketepatan
2
3
4
5
6
C Pelaksanaan
1 Fase Orientasi:
Salam terapeutik
Evaluasi/Validasi
Kontrak (Topik,Tempat,Waktu)
3 Fase Terminasi (terminasi
Sementara)
Tehnik komunikasi terapeutik
Sikap komunikasi terapeutik
langkah-langkah tindakan
keperawatan sesuai rencana dan
kondisi pasien
3 Fase Terminasi (terminasi
sementara)
Evaluasi respon klien
Rencana tindak lanjut
Kontrak yang akan datang
(Topik,Tempat,Waktu)
D Evaluasi
1 Kemampuan/respon klien yang
dicapai
2 Kontrak yang akan datang
3 Tindak lanjut
4 Modifikasi rencana
5 Dokumentasi evaluasi
keperawatan
Total
PENGKAJIAN
KOMUNIKASI PADA LANSIA
OLEH :
PENDAHULUAN
Terdapat banyak bukti bahwa kesehatan yang optimal pada pasien lanjut
usia tidak hanya bergantung pada kebutuhan biomedis akan tetapi juga
tergantung dari perhatian terhadap keadaan sosial, ekonomi, kultural dan
psikologis pasien tersebut. Walaupun pelayanan kesehatan secara medis
pada pasien lanjut usia telah cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan
komunikasi yang baik serta empati sebagai bagian penting dalam
penanganan persoalan kesehatan mereka. Komunikasi yang baik ini akan
sangat membantu dalam keterbatasan kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia (William et al., 2007).
Komunikasi yang baik dalam konteks hubungan perawat dan pasien
haruslah efektif, komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien akan
sangat berpengaruh terhadap kesehatan pasien lanjut usia. Komunikasi yang
efektif ini dapat mengikutsertakan partisipasi aktif pasien dalam
pengambilan keputusan, hal ini membantu proses mengingat, berpengaruh
terhadap ketaatan dan kepuasan pada pasien lanjut usia, yang selanjutnya
juga berpengaruh terhadap emosional bahkan fisik pasien lanjut usia
tersebut. Bentuk-bentuk komunikasi seperti itu seakan membangun
hubungan yang berkelanjutan antara perawat dan pasien dan terlihat penting
dalam penurunan hospitalisasi pada pasien lanjut usia (Stewart et al., 2000).
Komunikasi yang baik dengan pasien adalah kunci keberhasilan untuk
masalah klinis, hubungan perawat – pasien yang lebih baik, dan keluaran
perawatan kesehatan. Keberhasilan komunikasi memerlukan pendekatan
efektif kepada pasien, kemampuan untuk mendengarkan dan
mempersilahkan pasien untuk bercerita, serta cakap dalam melakukan
investigasi untuk mengklarifikasi dan mendapatkan informasi yang penting.
Perawat seringkali kurang meluangkan waktunya pada masalah psikososial,
dan pasien lanjut usia seringkali tidak memunculkan masalah ini karena
menganggap hal tersebut sudah biasa dan tidak perlu dipermasalahkan.
Disamping kompleksitas masalahnya, pasien lanjut usia menerima lebih
sedikit edukasi dan konseling kesehatan daripada pasien yang lebih muda
(Haug & Ory., 1987).
Tinjauan pustaka ini memaparkan beberapa kiat praktis untuk
komunikasi yang efektif dalam membantu perawat mengoptimalkan waktu
yang digunakan selama kunjungan rawat jalan maupun perawatan rawat
inap pada pasien lanjut usia. Ditampilkan beberapa teknik umum untuk
memperbaiki komunikasi dengan pasien lanjut usia serta strategi untuk
membantu komunikasi dengan pasien yang mengalami kehilangan sensori
atau kognitif atau pasien lanjut usia yang hadir dengan orang ketiga, baik
oleh anggota keluarga ataupun perawatnya serta sebuah ilustrasi komunikasi
perawat dengan pasien lanjut usia.
3. Menghindari Ageism
Skenario Ilustrasi
Anda adalah seorang mahasiswa yang sedang praktik yang menemui
pasien di poliklinik rawat jalan. Pasien anda berikutnya adalah bapak Sule,
seorang pria berusia 89 tahun dengan penyakit Alzheimer serta hipertensi,
atrial fibrillation, diabetes, osteoarthritis, katarak, dan kehilangan
pendengaran. pak Sule ditemani oleh istrinya, yang membuat perjanjian
karena pak Sule mengeluh nyeri perut. Bapak dan ibu Sule telah menjadi
pasien selama 2 tahun. ibu Sule berusia 88 tahun dan memiliki beberapa
penyakit kronis. Kemampuan pak Sule untuk merawat dirinya sendiri pelan-
pelan menurun, dan ibu Sule lebih banyak merawat suaminya. Pada
kunjungan terakhir ibu Sule, anda memperhatikan ibu Sule terlihat sangat
lelah.
KESIMPULAN
Teknik komunikasi yang baik akan memperbaiki outcome pasien lanjut usia
dan caregiver-nya. Bukti mengindikasikan bahwa outcome perawatan
kesehatan untuk orang tua tidak hanya tergantung pada perawatan
kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung pada hubungan perawatan yang
diciptakan melalui komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang
efektif antara perawat – pasien lanjut usia :
o Pasien dan keluarganya dapat menceritakan gejala dan masalahnya,
yang akan memungkinkan perawat untuk membuat diagnosis yang lebih
akurat.
o Instruksi dan saran perawat akan lebih mungkin untuk ditaati.
o Kemungkinkan untuk melewatkan dosis atau menghentikan obat karena
efek samping, merasakan non efikasi, atau biaya obat dapat
diminimalisir.
o Lebih memungkinkan untuk edukasi dalam memanajemen diri sendiri
seperti pada pasien diabetes dengan diet, olah raga, monitoring gula
darah, dan perawatan kaki.
o Penurunan biaya tes diagnostik juga dihubungkan dengan komunikasi
yang lebih baik antara perawat dan pasien lanjut usia.