Oleh :
REVO SINDY FATIKA SARI
171110013
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena
itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
ini.
2. Nining Mustika Ningrum, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
6. Ibu Khusnul Khotimah selaku responden atas kerja samanya yang baik.
vi
vii
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “K” GIP0A0 34 MINGGU
KEHAMILAN NORMAL DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG DI PMB
YENI ARTININGSIH,Amd.Keb DESA KARANGDAGANGAN
BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG
Oleh:
Revo Sindy Fatika Sari Harnanik Nawangsari2 Henny Sulistyawati3
1
123
STIKes Insan Cendekia Medika Jombang
1
email: revosindy56@gmail.com 2email: harnanik.nawangsari@gmail.com
3
email:henny.gadang@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis, namun sering kali terjadi
keluhan yang mengganggu kenyamanan ibu hamil salah satunya adalah nyeri punggung.
Nyeri punggung merupakan keluhan yang umum terjadi terutama pada kehamilan
trimester tiga ketika pusat gravitasi pada tubuh telah bergeser. Namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan untuk mengurangi rasa nyeri sehingga ibu bisa
menjalani masa kehamilan dengan nyaman misalnya dengan pemeriksaan rutin Antenatal
Care dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. Tujuan LTA ini adalah memberikan
asuhan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin,nifas, BBL, Neonatus dan KB pada
ibu dengan keluhan nyeri punggung. Metode Asuhan dalam LTA ini adalah dengan
wawancara, observasi, dan penatalaksanan asuhan. Subyek dalam asuhan ini adalah
Ny.”K” G1P0A0 34 minggu dengan kehamilan normal di PMB Yeni
Artiningsih,Amd.Keb Desa Karangdagangan Bandarkedungmulyo Jombang. Hasil
asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “K” selama kehamilan trimester III
dengan keluhan nyeri punggung sudah teratasi, persalinan ketuban pecah dini dengan
Sectio Caesarea, pada masa nifas dengan nifas normal, pada BBL dengan Bayi Baru
Lahir Normal, pada neonates dengan neonatus normal, dan menjadi akseptor KB 3 bulan.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehensif ini didapatkan dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan penanganan secara dini.
Tidak ditemukannya adanya penyulit dari mulai kehamilan,persalinan, nifas, dan
neonatus. Saran: Diharapkan kepada bidan untuk melakukan scrining secara teratur pada
semua ibu hamil disetiap kunjungan dan melakukan asuhan kebidanan secara kolaborasi
bila ditemukan adanya komplikasi.
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB 5 PENUTUP......................................................................................... 74
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 74
5.2 Saran ......................................................................................................... 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya ............ 10
Tabel 2.2 Perubahan Involusi Uterus ............................................................. 31
Tabel 3.1 Penatalaksanaan ANC ke 1 ............................................................ 46
Tabel 3.2 Penatalaksanaan ANC ke 2 ............................................................ 47
Tabel 3.3 Penatalaksanaan Kala 1 fase laten ................................................. 49
Tabel 3.4 Penatalaksanaan bayi baru lahir ..................................................... 52
Tabel 3.5 Penatalaksanaan nifas kunjungan ke 1 ........................................... 53
Tabel 3.6 Penatalaksanaan nifas kunjungan ke 2 ........................................... 55
Tabel 3.7 penatalaksanaan nifas kunjungan ke 3 ........................................... 56
Tabel 3.8 Penatalaksanaan neonatus kunjungan ke 1 .................................... 57
Tabel 3.9 Penatalaksanaan neonatus kunjungan ke 2 .................................... 59
Tabel 3.10 Penatalaksanaan neonatus kunjungan ke 3 .................................. 60
Tabel 3.11 Penatalaksanaan KB .................................................................... 62
Tabel 4.1 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel ANC ......... 64
Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC ........... 66
Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel BB ............ 68
Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC .......... 69
Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel Neonatus ... 71
Tabel 4.6 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel Keluarga
Berencana ....................................................................................................... 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
CC : Cubic Centimeter
CM : Centimeter
HB : Hemoglobin
IM : Intra Muskular
KB : Keluarga Berencana
Kg : Kilogram
xiv
N : Nadi
RR : Respiration Rote
S : Suhu
TB : Tinggi Badan
TD : Tekanan Darah
TP : Tafsiran Persalinan
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina Toucher
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan ovum atau sel telur. Proses kehamilan membutuhkan waktu kira-kira 10 ,
atau 9 bulan kalender, atau berlansung selama 40 minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Wagiyo & Putrono, 2016). Proses awal kehamilan yaitu
dari masa konsepsi yang didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel
(Fauziah & Sutejo, 2012). Disetiap hubungan antara seorang suami dan istri
keluhan yang fisiologis yang dialami pada saat hamil, salah satu keluhannya
adalah nyeri punggung. Nyeri punggung biasanya terjadi pada waktu tertentu dan
biasanya sering terjadi pada masa trimester tiga. Nyeri punggung merupakan
keluhan yang umum dialmi ibu hamil pada saat trimester tiga yaitu ketika pusat
Kehamilan dengan keluhan nyeri punggung dari yang ringan sampai berat
terjadi sekitar 50-80%,dan sekitar 10% nyeri punggung tersebut bertambah berat,
sehingga ibu hamil untuk bekerja dan beraktivitas normal menjadi terganggu
punggung terjadi pada kehamilan 5-7 bulan (Triyana, 2013). Berdasarkan hasil
Penanganan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III” didapati ibu hamil
1
2
kunjungan ibu hamil pada bulan Februari 2019 didapatkan data 127 ibu hamil, 30
mengalami nyeri punggung (23,6%). Salah satunya Ny. “K” pada usia kehamilan
Nyeri punggung ini berhubungan dengan peningkatan berat badan pada ibu
hamil sehingga tulang rusuk bekerja lebih berat dari sebelumnya.karena harus
menopang ibu hamil yang beratnya semakin bertambah dan rahim mengalami
relaxin selama masa kehamilan. Hormone ini mengendurkan ikatan yang berada
fetal distress apabila janin tidak menerima cukup oksigen, sehingga mengalami
asfiksia atau sesak.Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena bisa mengancam
berlebihan,menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring ke kiri dan di beri
bantal, menganjurkan ibu untuk mengompres punggung dengan air hangat, dan
bisa juga dilakukan prenatal massage (pijat pada ibu hamil) (Yuliani, Musdalifah,
&Suarni, 2017).
tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan pada masa kehamilan sampai masa
Jombang”
persalinan, BBL, nifas, neonatus dan KB, maka pada penyusunan LTA ini
1.3.1.Tujuan Umum
Continuity Of Care pada ibu hamil trimester III, ibu bersalin,nifas, BBL,
1.3.2.Tujuan Khusus
1) Melakukan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny.”K” dengan
1.4 Manfaat
1. Bagi Bidan
pada ibu hamil trimester III (khususnya dengan keluhan nyeri punggung),
3. Bagi Penulis
1.5.1.Sasaran
6
1.5.2 Tempat
1.5.3 Waktu
TINJAUAN PUSTAKA
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari
kurun waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
yang terjadi pada wanita hamil merupakan proses yang normal pada masa
1. Sistem Reproduksi
polos.
7
8
b) Uterus
menyentuh hati.
c) Ovarium
d) Serviks uteri
2. Sistem Payudara
Pada saat usia kehamilan 32 minggu ASI sudah keluar, berwarna putih dan
3. Sistem Endokrin
Pada saat persalinan kelenjar tiroid mengalami persebaran hingga 15,0 ml.
4. Sistem Perkemihan
Pada trimester III kepala janin mulai turun ke PAP. Keluhan sering buang
air kecil akan sering di rasakan ibu hamil trimester III, karena tertekannya
5. Sistem Pencernaan
konstipasi.
6. Sistem Muskuloskeletal
7. Sistem Kardiovaskuler
mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas yaitu 14000-
16000.
8. Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut ibu hamil akan mengalami perubahan warna
payudara.
Kenaikan berat badan pada ibu hamil sekitar 5,5 kg dan sampai
Pada trimester III usus-usus mengalami tekanan dari uterus yang semakin
a) Rasa ketidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya aneh,jelek dan tidak
menarik.
b) Takut akan mengalami rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
(Sulistyawati, 2009)
2.1.5 Pengaruh kenaikan berat badan pada ibu hamil
Berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil, ternyata
faktor penting kesehatan ibu adalah dengan mengatur berat badan. Khusus
wanita Asia dewasa, bila menggunakan indeks massa tubuh (lihat boks
11
“Menghitung Indeks Massa Tubuh”) , maka berat badan normal berada dalam
rentang 19-23. Bila berat badan sebelum hamil normal, maka kenaikan berat
Anda sebaiknya antara 9-12 kg. Kalau sebelumnya berat badan ibu hamil
berlebihan, kenaikan berat badan cukup antara 6-9 kg. Bila sebelum
kehamilan berat badan Anda kurang, kenaikan berat badan sebaiknya antara
12-15 kg. Jika mengandung bayi kembar dua atau lebih, kenaikan berat badan
selama hamil harus lebih banyak lagi, tergantung jumlah bayi Anda. Apabila
ibu hamil mengalami penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat
badan akan berpengaruh terhadap kondisi janin seperti, berat bayi lahir
Nyeri punggung adalah keluhan yang umum terjadi, dan ibu hamil
kehamilan. Pada nyeri punggung bawah (low back pain), gejala biasanya
terjadi antara 4-7 bulan usia kehamilan nyeri biasanya terasa dipunggung
2) Perubahan Postur
3) Perubahan Hormon
Karena rahim membesar, dua otot paralel (otot abdominis dubur) yang
5) Stres
2014).
Akibat dari nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil ini mengakibatkan
sehingga mengalami sesak. Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena bisa
13
2013).
(Sumber : wongbakerfaces.org)
(Sumber:unud.ac.id)
abdomen eksternal.
( Wahyuni, 2013)
dan selaput ketuban) dari uterus yang cukup bulan dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan, dan
2016).
2. Teori Oksitosin
3. Ketegangan Otot-Otot
4. Teori Prostaglandin
1. Lighting
fundus uterus karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul. Penyebab
dari proses ini adalah adanya kontraksi, ketegangan ligamen rotundum, dan
Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil
dengan tanda-tanda terasa nyeri di bagian atas dan rasa sesak semakin
berkurang.Di bagian bawah terasa penuh dan mengganjal dan kesulitan saat
Ciri-ciri his permulaan yaitu rasa nyeri pada bagian bawah, datangnya his
1. Passage
2. Power
b) His
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim yang bekerja
dengan baik dan sempurna. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam his,
yaitu frekuensi his biasanya per menit atau 10 menit, intensitas his
(adekuat atau lemah), durasi (lama his), interval his (jarak antara his satu
c) Tenaga mengejan
mendorong anak keluar selain his. Tenaga ini serupa dengan tenaga
mengejan seperti waktu buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi.
3. Passanger
Letak janin, sikap janin, presentasi janin, bagian terbawah, serta posisi janin,
Kala 1
Tahapan ini dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan
serviks menjadi lengkap yaitu dari mulai timbulnya his sampai pembukaan
a. Fase Laten
b. Fase aktif
Fase pembukaan yang lebih cepat. Fase ini di bagi menjadi 3, yaitu :
jam.
Kala 2
bayi.
18
1) His yang adekuat, terjadi 50 – 100 detik dan akan terjadi 2 – 3 menit.
2) Ketuban pecah dan diikuti cairan keluar berwarna kuning dan ibu
3) Pada kala 2, kepala bayi akan crowning atau didepan vulva setelah
4) Saat terjadi his, kepala bayi akan terlihat didepan vulva dan jika his
hilang kepala akan masuk kedalam lagi, biasa disebut kepala bayi
terpegang vulva dan tidak bisa mundur, tonjolan tulang ubun – ubun
5) Saat his selanjutnya kepala bayi akan ekstensi dan ubun – ubun
besar, dahi, mulut lahir pada comissura posterior, dan pada ibu primi
yang kuat.
6) Sesudah kepala lahir tunggu sampai bayi melakukan putar paksi luar
dan kepala akan melintang, vulva menekan leher, dada tertekan pada
jalan lahir dan hidung bayi akan mengeluarkan cairan dan lendir.
7) His akan kembali datang maka lahir bahu belakang dan bahu depan
dan diikuti oleh seluruh badan dengan fleksi lateral atau sesuai
8) Ketika bayi sudah lahir biasanya akan keluar air sisa ketuban dan
bercampur darah.
20 menit.
19
Kala 3
Tahapan kala III ini di mulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya
plasenta. Setelah bayi lahir dan ketuban didalam rahum sudah tidak ada
kontraksi Rahim terheni selama kira-kira 5 menit dan akan terjadi kontraksi
kembali karena ukuran rahim akan mengecil dan plasenta akan mengkerut
segmen bawah Rahim atau bagian atas vagina dan menekan Rahim
Plasenta lahir dan akan terjadi kontraksi pada dinding rahim dan
Kala 4
lahir dan plasenta lahir, tinggi fundus uteri yaitu 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi lebih sering karena pembuluh darah yang ada diantara anyaman
otot rahim akan terjepit. Pada kala 4 kita lakukan observasi antara lain pada
kontraksi rahim yaitu dengan cara dilakukan masase apakah kontraksi keras
atau tidak, dan kandung kemih harus dikosongkan karena jika tidak
perineum dan perdarahan aktif pada vagina dan perineum, dan yang penting
(Kurniarum,2016)
1) Oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi sangat diperlukan terutama pada kala I dan II, karena
Pada proses persalinan ibu juga memerlukan kebutuhan cairan dan nutrisi,
asupan yang cukup yaitu sumber energi dari glukosa darah yang
3) Eliminasi
4) Personal hygine
Personal hygine sangat diperlukan karena ibu akan merasa nyaman dan
Istirahat sebelum persalinan dianjurkan seperti di sela – sela his, dan pada
disarankan karena ibu akan merasa rileks dan bisa untuk mengalihkan rasa
nyeri.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila
disertai infeksi.
7) Faktor lain:
a. Faktor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak yang
(Sunarti,2017).
vagina, aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
berwarna pucat, cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena uterus
vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah capat
2.4.4 Patofisiologi
mengandung kolagen tipe I, III, V, dan VI, maka dari itu kolagen
dan aktivasi membran desidua dan janin, MMPs-1 dan MMPs-8 adalah
2017)
Kejadian Pecah Dini (KPD) dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi:
a. Usia
reprosuksi optimal bagi seorang ibu adalah antara umur 20-35 tahun. Di
bawah atau di atas usia tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan dan
2017).
25
b. Sosial Ekonomi
c. Paritas
Paritas merupakan banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak
wanita yang baru pertama kali melahirkan dimana janin mencapai usia
d. Anemia
besi. Jika persendian zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami
26
40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Pada ibu hamil
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,
prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi.
(Sunarti,2017).
e. Perilaku Merokok
dapat berpengaruh pada kondisi ibu hamil. Rokok menggandung lebih dari
aseton, sianida hidrogen, dan lain-lain. Merokok pada masa kehamilan dapat
pecah dini, dan resiko lahir mati yang lebih tinggi (Sunarti,2017).
f. Riwayat KPD
Pengalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan kejadian ketuban
pecah dini dapat berpengaruh besar terhadap ibu jika menghadapi kondisi
pecah dini kembali. Patogenesis terjadinya KPD secara singkat ialah akibat
ketuban pecah dini dan ketuban pecah preterm. Wanita yang pernah
27
kehamilan berikutnya akan lebih beresiko dari pada wanita yang tidak
leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga
melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan kongenital pada serviks
mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga
yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya
hasil konsepsi.
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat
i. Trauma
amniosintesis.
j. Gemelli
Kehamilan kembar dalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput
ketuban) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan
2017).
2.4.6 Komplikasi
a. Prognosis Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal/
dalam persalinan, infeksi puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama,
b. Prognosis Janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas
2.4.7 Penatalaksanaan
evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin serta dalam
Masalah berat janin pada ketuban pecah dini adalah kehamilan dibawah 26
Apabila terjadi kegagalan dalam induksi makan akan disetai infeksi yang
betakortison dapat diulang apabila setelah satu minggu janin belum lahir.
Penatalaksanaan ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm atau preterm
dengan atau tanpa komplikasi harus dirujuk ke rumah sakit. Apabila janin
hidup serta terdapat prolaps tali pusat, pasien dirujuk dengan posisi panggul
lebih tinggi dari badannya, bila mungkin dengan posisi sujud. Dorong
kepala janin keatas degan 2 jari agar tali pusat tidak tertekan kepala janin.
Tali pusat di vulva dibungkus kain hangat yang dilapisi plastik. Apabila
30
ketuban pecah lebih dari 6 jam, makan berikan antibiotik penisilin prokain
induksi persalinan. Pada kehamilan lebih dari 36 minggu dan ada his maka
pimpin meneran dan apabila tidak ada his maka lakukan induksi persalinan.
Apabila ketuban pecah kurang dari 6 jam dan pembukaan kurang dari 5 cm
atau ketuban pecah lebih dari 5 jam pembukaan kurang dari 5 cm.
(Sunarti,2017).
1. Involusi Uterus
31
2. Lokhea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
keluarnya, yaitu :
a. Lokhea rubra
b. Lokhea sanginolenta
Lochea ini keluar pada hari ke-4 sampai hari ke-7 post
c. Lokhea serosa
Lokhea serosa ini keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14 post
d. Lokhea alba
Lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, dan sel epitel, selaput
kembali.
Setelah proses persalinan berlangsung, ibu akan sulit untuk buang air kecil
6. Tanda-tanda Vital
a. Suhu badan
b. Nadi
c. Pernapasan
d. Tekanan darah
waktu persalinan.
kelahiran melalui sectio caesarea kehilangan darah dapat dua kali lipat.
8. Perubahan Hematologi
(Sutanto, 2018)
Periode ini berlangsung dari hari 1-2 hari setelah proses persalinan. Pada
fase ini ibu akan memikirkan dirinya sendiri, ketidaknyamanan pada fase
34
ini ibu merasakan mulas, nyeri pada jahitan, kurang tidur, dan mudah
kelelahan.
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah persalinan, pada fase ini
ibu mulai timbul rasa khawatir akan rasa tanggung jawab dan
3. Fase Letting Go
Periode ini merupakan masa ibu sudah mulai menerima tanggung jawab
2. Ambulasi
Ibu harus dibantu turun dari tempat tidur dalam 24 jam pertama setelah
vena.
3. Eliminasi
Miksi normal apabila dapat buang air kecil secara spontan 3-4 jam.
4. Kebersihan diri/Perenium
5. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk tidur siang dan istirahat selama bayi tidur.
6. Seksual
Secara fisik sudah aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
sudah berhenti, maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum.
Senam tangan dan bahu secara teratur sangat penting untuk mengendurkan
ketegangan, dan sikap yang baik serta posisi yang nyaman ketika
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan cukup
bulan yaitu pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya kisaran
10. Rambut lanugo sudah tidak terlihat dan rambut biasanya sudah tumbuh
sempurna.
19. Genetalia
a. Pada laki laki kematangan bisa ditandai dengan testis yang berada
uretra yang berlubang, serta adanya labia mayora dan labia minora.
1. Mata
terang yang tiba-tiba atau pada pandel atau objek ke arah kornea. Refleks
ini harus menetapkan sepanjang hidup. Jika tidak ada maka menunjukkan
b. Pupil.
Pupil akan berkontraksi bila sinar terang diarahkan padanya. Refleks ini
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)
hidup.
e. Ekstrusi. Jika lidah disentuh atau ditekan maka bayi akan merespons
usia 4 bulan.
4. Ekstremitas
b. Babinski. Tekanan di telapak kaki bagian luar ke arah atas dari tumit dan
c. Masa tubuh
yang tiba- tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari
2) Tonik leher. Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu
sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut, dan
satu sisi, maka bahu dan batang tubuh akan membalik ke arah
b. Konveksi adalah panas hilang dari tubuh bayi ke udara disekitar bayi.
3. Keringkan.
9. Pemerikssaan fisik
Neonatus dalam masa kehidupan pertama pada hari ke-2 di luar rahim
sampai dengan usia 28 hari. Masa neonatal adalah masa kehidupan bayi
usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 2 – 7 hari.
Periode neonatal meliputi jangka waktu sejak bayi baru lahir sampai
1. Periode neonatal dini yang meliputi jangka waktu 0-7 hari setelah
lahir.
2.8.1 Pengertian KB
a. Mini pil
Mini pil sangat cocok bagi ibu menyusui, karena tidak mengganggu
c. Implant
Waktu yang teapt untuk pemasangan yaitu waktu haid dan jangan
bayi secara penuh atau ≥8 kali sehari, belum haid, bayi berumur < 6
banyak dan lama, terasa nyeri. Pada pemakaian IUD ini memiliki
uterus.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Identitas
Karangdagangan Karangdagangan
Bandarkdm Bandarkdm
Jombang Jombang
PROLOG
badan sebelum hamil 42 kg, tinggi badan 160 cm , Lila: 24 cm. Sudah
43
44
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
N : 88 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36, 7 oC
b. TB : 160 cm
c. BB sekarang : 52 kg
e. Lila : 24 cm
g. ROT : 0 (negatif)
h. MAP : 80 (negatif)
tidak odema.
kolostrumbelum keluar
Ekstremitas : Atas : Tidak ada odem dan tidak ada nyeri tekan.
varises
Analisa Data
Penatalaksanaan
9. Menganjurkan ibu kontrol ulang pada tanggal 30 Maret 2020, ibu bersedia.
Data Subyektif
Nyeri punggung yang ibu rasakan sudah hilang dan ibu mengatakan
Data Obyektif
N : 86 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36, 5 oC
b. BB sekarang : 55 kg
c. ROT : 0 (negatif)
47
tidak odema.
kolostrumbelum keluar
memar.
Skala nyeri : 0
Ekstremitas : Atas : Tidak ada odem dan tidak ada nyeri tekan.
varises
Analisa Data
Penatalaksanaan
3.2.1 KALA I
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
TD Miring : 110/70
TD Terlentang : 100/70
N : 84 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,8 °C
Pemeriksaan Fisik
49
sudah keluar.
DJJ : (11+12+12)x4=140x/menit
3. Analisa Data
pecah dini
4. Penatalaksanaan
Jam 23.20 WIB Mengobservasi keadaan ibu dan janin serta kontraksi
dalam lembar observasi, lembar observasi terlampir.
Jam 00.20 WIB Menjelaskan kepada suami dan keluarga pasien bahwa
akan dilakukan rujukan ke Rumah Sakit, suami dan
keluarga setuju dan memilih Rumah Sakit PMC
Jombang.
Jam 00.25 Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang Tindakan
yang akan dilakukan dan meminta inform concent untuk
rujukan dan Tindakan yang diberikan kepada ibu,
keluarga setuju dan bersedia.
Jam 00.30 WIB Memasang infus RL 20 tetes/menit,infus terpasang di
tangan kanan.
Jam 00.35 WIB Menyiapkan dan membuat rujukan ke Rumah Sakit
PMC, sudah dilakukan
Jam 00.40 WIB Melakukan rujukan ke Rumah Sakit PMC
Jombang,Sudah dilakukan.
Jam 01.00WIB Tiba di Rumah Sakit PMC Jombang dan dilakukan
Repid test untuk deteksi Covid-19,sudah dilakukan dan
hasil negatif.
Jam 01.05 WIB Dari ruang maternitas ibu kemudian di pindah ke ruang
bersalin untuk persiapan operasi, sudah dilakukan.
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya lahir jam 06.05 WIB dan bayinya sudah
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
TTV : S : 36,8 °C
Pernapasan : 50 x/menit
Pemeriksaan Fisik
51
rambut lebat
kuning.
Mulut : Simetris
Telinga : Simetris
pada dada.
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Dada : 32 cm
Lingkar Lengan : 11 cm
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
botol (±1500 ml), ibu sudah bisa berjalan, sudah BAK 4-5x, ibu
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
N : 84 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,8 °C
Pemeriksaan Fisik
keluar.
cc (1 kotek penuh)
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
N : 84 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,8 °C
Pemeriksaan Fisik
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
Jam 07.25 WIB Memberitahu ibu untuk kontrol ulang pada tanggal 23
Mei 2020, ibu menyetujui.
3.4.3 Kunjungan III (29 hari Post Partum)
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, BAB 1-2 kali/hari, BAK 5-6
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
N : 86 x/menit
P : 22 x/menit
56
S : 36,7 °C
Pemeriksaan Fisik
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Pernapasan : 48 x/menit
S : 36,3 °C
BB : 3300 gram
Kulit : Kemerahan
oedem.
cuping hidung
kasa.
Genetalia : Bersih
Anus : Bersih
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
Tabel 3.8 penatalaksanaan neonatus kunjungan ke-1
Jam Penatalaksanaan
16.00 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi sehat, ibu
mengerti dan merasa senang.
16.05 Melakukan perawatan tali pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi pada
tali pusat.
16.10 Menjaga kehangatan dengan membedong bayi, bayi sudah di
58
bedong.
16.15 Mengevaluasi anjuran yang telah diberikan kepada ibu untuk
menyusui bayinya tiap 2 jam, atau tiap bayi menangis dan tidak
memberikan makanan pendamping ASI apapun kepada bayinya, ibu
menyusui bayinya tiap 2 jam dan tanpa tambahan lainnya (ASI
eksklusif).
16.20 Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi, Ibu
mengerti.
16.25 Memberitahu ibu untuk kontrol ulang pada tanggal 3 Mei 2020, ibu
menyetujui untuk kontrol.
3.5.2 Kunjungan II (Umur 8 Hari)
1. Data Subjektif
2. Data Obyektif
Pernapasan : 40 x/menit
S : 36,8 °C
BB : 4000 gram
ronkhi
cuping hidung
59
Genetalia : Bersih
Anus : Bersih
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Pernapasan : 44 x/menit
S : 36,7 °C
BB : 4200gr
cuping hidung
ronkhi
Genetalia : Bersih
Anus : Bersih
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
3.6.1 Kunjungan KB
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Kesadaran : Composmentis
N : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
S : 36,5 °C
BB : 47 kg
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan kajian Teori yang relevan yang sesuai dengan konsep dasar
63
64
UK 17-18 Minggu 22-23 Minggu 27 Minggu 31 Minggu 34 Minggu 36-37 Minggu 37-38 Minggu
Anamnesa Taa Taa Taa Susah Tidur Nyeri Taa Sering Umur ibu 21 tahun.
Punggung kenceng Gerakan janin
dirasakan pertama
UK 16 minggu
Tekanan Darah 100/60 100/60 100/60 110/70 100/60 100/60 110/70
BB 44 Kg 48 Kg 50 Kg 50 Kg 52 Kg 55 Kg 56 Kg Sebelum hamil 42
kg
WHO Pertengahan Setinggi Pusat 3 jari atas pusat Pertengahan 4 jari dibawah 3 jari dibawah 3 jari dibawah
TFU Symphysis pusat px-pusat px px px
Mc.Don 16 cm 21 cm 22 cm 28 cm 29 cm 29 cm 30 cm
ald
Suplemen/Terapi Fe,Gestiamin Gestiamin Fe,Gestiamin Fe,Gestiamin Fe,Gestiamin Fe,Kalk Fe,Kalk
Penyuluhan Baca buku KIA hal Nutrisi dan Olahraga, Istirahat,nutrisi Prenatal Jalan-jalan. Persiapan
8-9 Istirahat jalan-jalan Massage, Persalinan
Senam
hamil,Istirahat
Keterangan:
Berdasarkan data diatas sesuai dengan keluhan pasien Ny “K” dengan nyeri
punggung, sesudah dilakukan pemeriksaan pada tanggal 14 Maret 2020 jam 18.30
WIB dengan hasil TB : 160 cm, BB : 52 kg, LILA : 24 cm, TD : 100/70 mmHg,
TFU : 29 cm, UK 34 minggu dengan keluhan nyeri punggung dengan skor nyeri :
pada kunjungan kedua pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri punggung
lagi. Menurut peneliti berdasarkan data diatas keadaan Ny “K” merupakan hal
yang fisiologis karena pada usia kehamilan trimester II dan III janin yang semakin
membesar, dan aktivitas yang terlalu padat. Hal ini sesuai dengan pendapat
Varney (2007) nyeri punggung dapat diatasi dengan kompres hangat (jangan
terlalu panas) pada punggung, pijatan/ usapan pada punggung, untuk istirahat atau
regangan).
teori.
66
Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC
Ny.''K'' di PMB Yeni Artiningsih,Amd.Keb.
INC KALA I
KALA 1
Berdasarkan data diatas pada tanggal 22 April 2020 Ny.K datang ke Praktik
mengeluarkan cairan ketuban sejak jam 18.00 WIB dan keluar lendir sejak jam
06.00 WIB. Ny.K datang ke bidan pukul 23.05 WIB dengan pembukaan 0 cm dan
pembukaan 1 cm pada pukul 00.20 WIB. Keluhan ibu sesuai dengan teori.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila
pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 100/70 mmHg, His : 4x 10’. 55”, DJJ :
ketuban pecah dini. Menurut peneliti proses persalinan pada ibu hamil cukup
bulan, dengan presentase kepala belakang kepala, dan berdasarkan data diatas
mendapatkan data dari pasien, pasien melahirkan secara sectio caesarea di Rumah
Sakit Pelengkap Medical Center. Tindakan sectio caesarea ini dilakukan karena
hal tersebut memberi manfaat bagi ibu dan bayinya. Tindakan ini dilakukan
karena indikasi ketuban pecah dini. Bayi lahir tanggal 23 April 2020, jam 06.05
WIB, jenis kelamin perempuan, berat bdan lahir 3300 gram, PB: 50 cm. Pecahnya
ketuban pada saat persalinan secara umum disebabkan oleh adanya kontraksi
uterus dan juga peregangan yang berulang. Selaput ketuban pecah pada bagian
suami dan keluarga pasien bahwa akan dilakukan rujukan, menjelaskan kepada
ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan meminta informed
Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel
Bayi Baru Lahir Bayi Ny.”K” di PMB Yeni
Artiningsih,Amd.Keb
Asuhan BBL 23 April 2020 Nilai
Penilaian awal 06.05 WIB Bayi lahir spontan, jenis kelamin perempuan,
bayi menangis kuat, warna
kulit merah muda, gerak aktif.
Inj. Vit K 07.05 WIB Sudah diberikan
Salep mata 07.10 WIB Sudah diberikan
BB 07.12 WIB 3400 gram
PB 07.12 WIB 50 cm
Lingkar kepala 07.16 WIB Sirkumferensia Suboccipito bregmatika: 31
cm, sirkumferensia Occipito Frontalis; 34 cm,
Sirkumferensia Mento Occipito: 35 cm
Lingkar Dada 07.16 WIB 32 cm
Lingkar lengan 07.16 WIB 11 cm
BAK 07.20 WIB Sudah
BAB 07.20 WIB Sudah
Inj. HB0 08.05 WIB Sudah diberikan
Sumber: Data Sekunder 2020
Berdasarkan data diatas bayi baru lahir 1 jam langsung menangis dan gerak
aktif. Setalah dilakukan pemeriksaan pada tanggal 23 April 2020 jam 06.05 WIB,
penilaian awal bayi menangis spontan, kulit merah, reflek baik,BB: 3400 gram,
PB: 50 cm, LK: 34 cm, LD: 32 cm, Lila: 11 cm, sudah BAB dan BAK. Dari
injeksi HB0. Sehingga didapatkan diagnose Bayi Baru Lahir 1 jam. Menurut
peneliti berdasarkan fakta diatas merupakan suatu hal yang fisiologis karena dari
pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital semua normal, tidak adanya tanda tanda
circumferential mento occipitalis (lingkaran besar kepala) 35 cm, untuk data BBL
peneliti mendapatkannya dari data subyektif ibu dan data obyektif dari buku KIA
69
dikarenakan pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan tindakan SC,
disamping itu peneliti tidak diperkenankan datang ke Rumah Sakit untuk meminta
meningkat. Hal ini sesuai dengan teori ( kementrian kesehatan RI, 2012) bayi baru
lahir normal mempunyai ciri ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur
kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, gerak aktif, kulit kemerahan dan
teori.
Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC Ny
“K” di PMB Yeni Artiningsih,Amd.Keb
Tanggal 26 April 2020 1 Mei 2020 22 Mei 2020
PNC
Post Partum 3 hari 8 hari 29 hari
(hari)
Anamnesa Nyeri bekas operasi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
dan masih terpasang dan kassa sudah
kassa. terlepas.
Eliminasi BAK : sudah 4-5x, BAK : 4-5 x/hari BAK : 5-6 x/ hari
BAB : sudah bisa BAB : 2x/ hari BAB : 1-2x/hari
BAB
Tekanan 110/70 mmHg 100/60 mmHg 100/60 mmHg
darah
Laktasi Puting susu ASI keluar lancar, ASI keluar lancar,
menonjol,colostrum tidak ada bendungan tidak ada
sudah keluar warna payudara bendungan
kuning. payudara,
TFU 2 jari dibawah Pertengahan pusat Tidak teraba
Involusi pusat simpisis.
Lochea Rubra Sanguinolenta Alba
Tindakan Melanjutkan obat KIE tanda bahay Konseling KB
dari Rumah Sakit nifas, KIE nutrisi
Clindamycin ibu nifas
Hydrocloride 2x1
, Asam Mefenamat
2x1, Caviplex 2x1,
Laktafit 2x1
Berdasarkan data diatas pada kunjungan pertama ibu masih mengeluh luka
bekas operasi masih terasa nyeri. Sesudah dilakukan pemeriksaan pada tanggal 26
April 2020 jam 16.00 WIB dengan hasil TD : 110/70 mmHg, TFU : 2 jari
partum fisiologis. Pada kunjungan selanjutnya pasien mengaku tidak ada keluhan,
TFU : pertengahan pusat dan simpisis, tidak ada tanda-tanda infeksi pada masa
konseling KB. Berdasarkan data diatas didapatkan diagnosa P1A0 hari ke 29 post
partum. Menurut peneliti data diatas keadaan Ny”K” merupakan hal yang
fisiologis karena didapatkan asi yang lancar, tidak ada bendungan, tidak ada
massa abnormal sehingga masa nifas ini adalah masa pemulihan system
reproduksi kembali seperti semula. Hal ini sesuai dengan teori ( Safitri, 2016 )
masa nifas sebagai periode pemulihan segera setelah lahirnya bayi dan plasenta
teori.
71
Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel
Neonatus Bayi Ny.”K” di PMB Yeni Artiningsih,Amd.Keb
Tgl Kunjungan 26 April 2020 1 Mei 2020 5 Mei 2020
Neonatus
ASI Ya Ya Ya
MPASI Tidak Tidak Tidak
BAK Ya 5-6 kali/hari 7-8 kali/hari, warna 6-7 kali/hari, warna
warna kuning jernih. kuning jernih kuning jernih
BAB Ya 1 kali/hari warna 1 kali/hari, warna 1-2 kali/hari, warna
kuning kuning kuning
BB 3300 gram 4000 gram 4200 gram
Ikterus Tidak Tidak Tidak
Tali pusat Umbilikus masih Sudah lepas Sudah lepas
basah
Tindakan KIE ASI eksklusif, KIE ASI ekslusif, Pemijatan pada
perawatan tali pusat, KIE menjaga neonates, imunisasi
menjaga kehangatan kebersihan terutama pada tanggal 23 mei
dengan membedong daerah lipatan, 2020,
bayi, tanda bahaya mengganti popok menginformasikan
pada neonatus, tiap kali basah, dating ke pelayanan
kontrol ulang. setelak BAK atau kesehatan apabila ada
BAB, kontrol ulang. keluhan.
Sumber: Data Primer 2020
kelainan. Setalah dilakukan pemeriksaan pada tanggal 26 April 2020 jam 16.00
WIB, BB : 3300 gram, PB : 50 cm, tali pusat belum lepas, reflek moro kuat, reflek
suckling kuat, reflek rooting kuat, reflek babinskin kuat, dan reflek graps kuat.
bahaya pada bayi, dan kontrol ulang. Sehingga didapatkan diagnose Neonatus
Mei 2020 jam 07.00 WIB dengan hasil BB: 4000 gram, tali pusat sudah lepas.
menjaga kebersihan terutama daerah lipatan, mengganti popok setelah BAK atau
BAK atau tiap kali basah, dan kontrol ulang. Sehingga didapatkan diagnosa
72
Neonatus 12 hari. Menurut peneliti, hal ini memang harus dilakukan untuk
memberikan asuhan yang dibutuhkan oleh bayi sesuai dengan kebutuhannya dan
untuk menghindari hal-hal yang membahayakan bayi. KIE yang efektif sangat
kesehatan bayi. Hal ini sesuai dengan Kemenkes (2012), penatalaksanaan pada
teori.
Tabel 4.6 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel Keluarga
Berencana Ny “K” di PMB Yeni Artiningsih, Amd.Keb
Tanggal : 8 Juni 2020
Subyektif : Ibu memilih KB suntik 3 bulan
TTV
TD : 100/60 mmHg
P : 20 x /menit
N : 80 x / menit
S : 36,7 °C
Haid : Sudah haid (menyusuinya tidak
adekuat)
Sumber: Data Primer 2020
Ibu ingin menggunakan akseptor KB, pada tanggal 05 Mei 2020 jam 07.00
sesuai prosedur ibu diberi KIE efek samping normal KB suntik 3 bulan, tanda
Menurut peneliti berdasarkan fakta diatas merupakan suatu hal yang fisiologis
73
karena KB suntik 3 bulan tidak mempengaruhi proses laktasi dan aman digunakan
untuk ibu menyusui. Hal ini sesuai dengan (Sulistyawati, 2013) KB suntik 3 bulan
sangat efektif, tidak mempengaruhi ASI dan aman untuk ibu menyusui.
teori.
74
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
selama kurang lebih empat bulan yang dimulai dari kehamilan 34 minggu,
Fisiologis.
Fisiologis.
5.2 Saran
1. Bagi Bidan
74
75
pada trimester III terutama pada ibu dengan keluhan nyeri punggung,
komprehensif.
3. Bagi Institusi
itu sendiri.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ai yeyeh rukiyah S.SiT,. dkk. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta:CV.
Trans Info Media.
Ai yeyeh rukiyah. 2011. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta. Trans Info Medika.
Andina vita susanto. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui, Teori Dalam
Praktik Kebidanan Profesional. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Eka frelestanty. 2019. Analisi Penyebab Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu
Bersalin.
Etik wiji. 2010. Asuhan Kebidanan Ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Dini
Indarini, N. 2014. Nyeri Punggung Saat Hamil? Ini Sebab dan Cara
Mengatasinya. Yogyakarta. Pustaka Baru.
Imelda fitri. 2017. Lebih Dekat Dengan Sistem Reproduksi Wanita. Yogyakarta :
Gosyen Publishing
Kemenkes, R.I. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Kemenkes, R.I. 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Departemen
Kesehatan.
76
77
Mutmainnah Ui, Annisa, dkk. 2017. Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Offset CV Andi
Sitiatava rizema putra. 2012. neonates bayi dan anak balita untuk keperawatan
dan kebidanan. Yogyakarta: D-medika
Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sunarti. 2017. Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal pada Ny.R Gestasi 37-
38 Minggu dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Kebidanan
Makassar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
.
78