A. Makanan Biasa
Makanan biasa diberikan kepada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus berhubung
dengan penyakitnya. Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat, hanya tidak
diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Makanan ini cukup kalori, protein dan zat – zat gizi lain.
B. Makanan Lunak
Makanan lunak diberikan kepada penderita sesudah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi
dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan penyakit, makanan lunak
dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan sarina ke
makanan biasa.
Makanan ini mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang merangssang.
Makanan ini cukup kalori, protein dan zat – zat gizi lain.
Bahan makanan yang diberikan sehari-hari :
Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak boleh
makanan diberikan
Sumber hidrat arang Beras : di tim,di bubur Nasi goreng,beras ketan,
Kentang : direbus atau dipuree. bulgur,jagung,cantel,ubi,
makaroni,mi,soun,misoa : singkong,tales.
direbus
roti, tepung beras,
maezena,hunkwee,havermout
dibubur atau dibuat puding.
Sumber protein hewani Daging sapi,kerbau,ikan, unggas Daging berlemak banyak,
: direbus,dikukus,disemur,ditim, daging,ikan,telur digoreng,
dipanggang. ikan banyak duri,bandeng,
telur : didadar, diceplok air, mujair,mas,selar,dan
dicampur dalam makanan atau sebagainya.
minuman.
keju, youghurt,susu.
Sumber protein nabati Tahu,tempe,oncom : direbus, Dalam bentuk digoreng
dikukus,dipanggang.
Kacang-kacangan : kacang
hijua, kacang merah direbus
dalam jumlah terbatas,
Saridele.
Lemak Mentega,margarin,minyak Untuk menggoreng,santan
goreng untuk menumis. kental
Santan encer.
Sayuran Sayuran yang tak banyak serat Sayuran mentah,sayuran
dan dimasak. Bayam,kangkung, yang menimbulkan gas : kol,
kacang panjang,buncis muda, sawi,lobak. Sayuran yang
oyong muda dikupas,labu siam, banyak serat : genjer,kapri,
labu kuning,labu air,tomat, daun singkong,daun kelor,
terubuk,kembang kol dan daun katuk,keluwih,melinjo,
ketimun yang dikupas dan pare,nangka muda,krokot.
dikeluarkan bijinya.
Buah-buahan Buah segar : pisang,pepaya,sari Buah-buahan yang banyak
sirsak,jeruk,mangga,sawo dan serat dan atau menimbulkan
adpokat. Buah lain yang gas : nangka,durian,
dimasak dengan menghilangkan kedondong, nenas.
kulit dan biji : nenas,jambu biji.
Buah dalam kaleng dan sari
buah.
Bumbu-bumbu Dalam jumlah terbatas : bumbu Lombok,merica dan lain-lain
dapur,pala,kayu manis, bumbu yang merangsang.
asam,gula,garam.
Minuman Teh encer,kopi encer,coklat, Minuman yang mengandung
susu,sirop alkohol : bir,wiski.
Minuman yang mengandung
gas : air soda,limun,coca
cola,orange crush
C. Makanan saring
Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi
akut,termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dan pada kesukaran menelan.
Menurut keadan penyakit, makanan saring dapat diberikan langsung kepada penderita atau
merupakan perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak.
Makanan ini diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi,
terutama kalori dan thiamin.
D. Makanan cair
Makanan cair diberiakn kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan
mual dan muntah, dalam keadaan menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa.
Nilai gizi sangat rendah sehingga pemberiannya dibatasi selama 1-2 hari saja.
Makanan dan minuman yang boleh diberikan : teh,kopi,kaldu jernih,air bubur kacang hijau,sari
buah,sirop dan gula pasir.
E. Makanan lewat pipa
Makanan lewat pipa diberikan kepada penderita yang tidak dapat makan melalui mulut oleh
karena gangguan jiwa, prekoma, anorexia nervosa, kelumpuhan otot-otot menelan, atau sesudah
operasi mulut, tenggorokan dan saluran pencernaan.
Makanan diberikan berupa sari buah dan cairan kental yang dibut dari susu, telur, gula dan
margarin. Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui pipa karet hidung,lambung atau rectum.
Pemakaian gula pasir dan susu penuh (whole) disesuaikan dengan kemampuan penderiat untuk
menerimanya. Bila terjadi kembung perut atau diare. Pemakaian gula pasir dikurangi dan susu
penuh diganti dengan susu skim atau susu rendah laktosa. Karena kurang dalam besi dan
vitamin, kedalam makanan dimasukkan 8 mg preparat ferrosulfat 3 tablet vitamin B kompleks
dan 150 mg preparat vitamin C.
Makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan kedalam botol-botol steril dan
disimpan di lemari es. Sebelum diberikan, makanan dipanaskan hingga suhu badan.
Banyaknya makanan sehari adalah 1500-2000 ml yang dibagi dalam 4 porsi. Menurut kebutuhan
penderita, dapat diberikan salah satu dari 3 macam makanan lewat pipa (MLP).