OLEH
KELOMPOK IV
NI PUTU SUARDIANI (P07120220066)
PUTU ERLINA ARTA DEWI (P07120220067)
NI KADEK SURYANI (P07120220068)
NADIA HERLINA (P07120220069)
NI PUTU ANISA RAHMAWATI (P07120220070)
ANAK AGUNG MITA UTAMI (P07120220071)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Kebutuhan zat gizi
pada dengan gangguan system tubuh ”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
Pengertian Saluran Cerna
Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorbsi
zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Gangguan pencernaan dan
absorbsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorbsi zat-zat
gizi, dan proses defekasi. Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan,
gangguan motilitas, perdarahan atau hematemisis melena, kondisi saluran cerna pasca
bedah, dan tumor atau kanker.
A. Diet Pada Pasien Penyakit Lambung
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkuspeptikum,
pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker
lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau
psikoneurosis dan makan terlala cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak
merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma dispepsia, yaitu kumpulan
gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan
berkurang dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diet penyakit lambung
Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresiasam lambung
yang berlebihan.
Syarat Diet penyakit lambung adalah:
1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan,
2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya,
3. 3)Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan,
4. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap,
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
6. Tidakmengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupunkimia ( disesuaikan daya terima perorangan)
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan
minum susu terlalu banyak,
8. Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang,
9. Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk
member istirahat pada lambung.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian.
Diet lambung diberikan pada pasien dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus
Abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas. Terdiri dari:
Diet Lambung I.
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan,
dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan
perpindahan dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan
diberikan setiap tiga jam selama 1 – 2 hari saja, karena membosankan serta kurang
energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.
Diet Lambung II.
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien
dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan
berbentuk lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali
makanan selingan. Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.
Contoh bahan makanan yang digunakan dalam sehari.
Bahan makanan Berat (g) URT
Beras 90 3,5 gls bubur
Roti 40 2 iris
Maizena 20 4 sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 100 2 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2,5 gls
Buah 200 2 ptg sdg papaya
Margarine 35 3,5 sdm
Gula pasir 65 6,5 sdm
Susu 300 1,5 gls
Nilai gizi dari bahan makan sehari tersebut adalah sebagai berikut.
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamn C 205 mg
Kalsium 817 mg
Adapun pembagian bahan makanan sehari
Pagi Pukul 10.00
beras 30 g = 1,25 gls bubur maizena 20 g = 4 sdm
telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm
sayuran 50 g = 0,5 gls susu 100 g = 0,5 gls
gula pasir 10 g = 1 sdm
margarin 5 g = 0,5 sdm
Siang Pukul 16.00
beras 30 g = 1,25 gls bubur roti 40 g = 2 iris
daging 50 g = 1 ptg sdg margarine 10 g = 1 sdm
tempe 50 g = 2 ptg sdg telur 50 g = 1 btr
sayuran 100 g = 1 gls gula pasir 10 g = 1 sdm
pepaya 100 g = 1 ptg sdg
gula pasir 10 g = 1 sdm
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam Daging, ikan ,ayam yang diawet,
protein digiling atau dicincang dan direbus, digoreng; daging babi; telur diceplok
hewani disemur, ditim, dipanggang; telur atau digoreng.
ayam direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan dicampur dalam
makanan; susu.
sumber Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; Tahu, tempe digoreng; kacang
protein nabati k Sayuran yang tidak banyak serat tanah, kacang merah, kacang
dan polo.
tidak menimbulkan gas dimasak;
sayuran bayam, bir, labu siam, labu kuning, Sayuran mentah, sayuran
wortel, tomat direbus dan ditumis. berserat tinggi dan
acang hijau direbus, dan dihaluskan. menimbulkan gas seperti daun
singkong, kacang panjang, kol,
lobak, sawi, dan asparagus.
Papaya, pisang, jeruk manis, sari Buah yang tinggi serat atau dapat
buah-buahan buah; pir dan peach dalam kaleng menimbulkan gas seperti jambu biji,
nanas, apel, kedondong, durian,
nangka; buah yang dikeringkan.
Sumber Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam Daging, ikan ,ayam yang dikaleng,
protein direbus, disemur, ditim, dipanggang; dikeringkan, diasap, diberi bumbu-
hewani telur ayam direbus, didadar, ditim, bumbu tajam; daging babi; telur
diceplok air dan dicampur dalam digoreng
makanan; susu.
sumber Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; Tahu, tempe digoreng; kacang tanah,
protein nabati kacang hijau direbus. kacang merah, kacang polo.