Pabrik Pengelolaan Minyak Kelapa Naga Bulan
Pabrik Pengelolaan Minyak Kelapa Naga Bulan
SEJAK dahulu, Kabupaten Banyuwangi kaya akan buah kelapa. Sejarah menunjukkan kekayaan
itu pernah dimanfaatkan Pemerintah Hindia Belanda saat mereka berkuasa. Tahun 1900an,
Sejalan dengan Pembangunan rel kereta api di banyuwangi. berdiri pabrik pengolahan kopra
untuk diolah menjadi minyak kelapa. N. V. Maatschappij tot Exploitatie van Olie-fabriek
("perusahaan untuk pengelolaan pabrik minyak") atau Mexolie adalah suatu perusahaan produser
minyak kelapa pada masa Hindia Belanda.
Pabrik minyak kelapa berlokasi di Pantai Boom Banyuwangi, posisinya yang strategis dekat
Pelabuhan Banyuwangi, Misalnya, tidak jauh terdapat stasiun kereta api, bahan baku kelapa yang
mayoritas dari Masyarakat banyuwangi dan juga Kiriman Dari Luar pulau yang dikirim di
pelabuhan pantai Boom, Kelapa dibawa dalam kondisi sudah dikupas dan terpisah antara daging
buah dengan batoknya. Kelapa itu kemudian dijemur di pelataran pabrik. Daging kelapa yang
sudah kering itulah yang disebut kopra. Kopra kopra itu, kemudian dicacah menggunakan mesin
pencacah dan dipress atau diperas hingga keluar minyaknya. Setelah itu, minyak ditambahkan zat
penjernih biasanya dibuat dari arang dan kemudian diuapi dengan uap panas dari ketel atau tanki
besar di dalam pabrik. Aroma Wangi langsung tercium dan gurih minyak kelapa di Sekiran Pantai
Boom. Beda aromanya dengan minyak sawit masa kini……
Tak hanya itu, Pegawai pabrik juga dibangun mess mess untuk karyawan, termasuk kepala pabrik
yang disapa sebagai bapak Resident Mexolie. Yang Terletak di Sekitaran Jln.Agung Supprapto,
Kini rumah Banyak yang Sudah Rata dengan Tanah, Hanya Tersisa 2 Rumah Bekas Resident
Mexolie
Dalam catatan sejarah Mexolie, pabrik minyak kelapa yang dibangun sejumlah kota di pulau
Jawa Antara Lain di Kebumen, Cilacap, Kediri, Banyuwangi dan Mexolie Rangkas Bitung.
Minyak – minyak tersebut diproduksi guna menyuplai kebutuhan minyak kelapa Belanda.
Pada masa Belanda sebagian areal lahan pabrik digunakan untuk proses pengeringan kopra. Di
samping tempat menjemur kopra, terdapat jalur rel lori yang berfungsi untuk mengangkut kopra
yang telah kering. Selanjutnya kopra diolah dengan menggunakan pemeras kelapa yang ada di
dalam pabrik. dalam proses pengolahan kelapa dilakukan secara berurutan dari satu gedung
pabrik ke gedung pabrik lainnya.
Dalam perjalanannya, Nabati Yasa pasca kemerdekaan menjadi aset Provinsi Jatim, Pabrik
Nabati Yasa memberikan kontribusi memenuhi kebutuhan minyak kelapa bagi masyarakat. Untuk
peningkatan hasil produksi, Nabati Yasa mengadakan program kopra di desa-desa penghasil
kelapa.
Saat ini bangunan bekas pabrik minyak kelapa dimiliki Oleh pelindo. Yang masih tersisa ialah
bangunan Gudang . Selain masih utuh. Gudang tersebut memiliki gaya arsitektur Indisch. Gaya
ini memeperlihatkan adanya perpaduan antara budaya barat dengan budaya timur.