MODUL PERKULIAHAN
W132100038 -
ALAT PENUKAR
KALOR
Pengertian
Teori Dasar Alat Penukar Kalor
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari
baik penyerapan atau pelepasan kalor, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan
yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Pada mata kuliah ini akan dipelajari
seputar masalah tersebut yang berkaitan dengan : Cara-cara Perpindahan Panas, Hukum
Dasar Perpindahan Panas, Mekanisme Perpindahan Panas Gabungan, Analogi antara
Aliran Panas dan Aliran Listrik, Satuan dan Dimensi.
Alat penukar kalor (Heat Exchanger) adalah alat yang memungkinkan terjadinya
perpindahan panas diantara dua fluida yang memiliki temperatur yang berbeda tanpa
mencampurkan kedua fluida tersebut. Dengan demikian alat penukar kalor jauh berbeda
dengan ruangan pencampuran (mixer), karena alat penukar kalor tidak memperbolehkan
kedua fluida bercampur. Sebagai contoh, pada radiator mobil, panas dipindahkan dari air
panas yang mengalir melalui pipa yang terdapat pada radiator yang ditambahkan plat
pada jarak yang kecil dengan melewatkan udara diantaranya. (Hewitt, 1994).
Alat penukar kalor biasanya digunakan secara praktis di dalam aplikasi yang luas, seperti
dalam kasus pemanasan dan sistem pengkondisian udara, proses-proses kimia dan
proses pembangkitan tenaga (Davood et. al., 2017).
Kalor merupakan salah satu dari bentuk energi. Hukum kekekalan energi menyatakan
bahwa energi tidak dapat dimusnah, contohnya hukum kekekalan massa dan momentum,
ini artinya kalor tidak dapat dihilang. Energi hanya berubah bentuk dari bentuk pertama ke
bentuk yang ke dua. Kalor dapat berpindah dengan tiga macam cara, yaitu: (Septian,
Aziz, 2021)
Radiasi/Pancaran (Radiation)
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang, bahkan bila terdapat
ruang hampa diantara benda – benda tersebut. (Subagyo, 2016)
Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus menerus. Intensitas pancaran
tergantung pada suhu dan sifat permukaan . Energi radiasi bergerak dengan kecepatan
cahaya ( 3x10 m/s) dan gejala – gejalanya menyerupai 8 radiasi cahaya. Menurut teori
elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya berbeda dalam panjang
gelombang masing – masing.
Konduksi/Hantaran (Conduction)
Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas) atau
antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa
adanya perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori kinetik.
Suhu elemen suatu zat sebanding dengan energi kinetik rata–rata molekul–molekul yang
membentuk elemen itu. Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh
kecepatan dan posisi relative molekul–molekulnya disebut energi dalam. Perpindahan
energi tersebut dapat berlangsung dengan tumbukan elastic (elastic impact), misalnya
Konveksi (Convection)
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai
mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau gas.
Perpindahan panas secara konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free conve
ction) dan konveksi paksa (forced convection) menurut cara menggerakkan alirannya. Bila
gerakan mencampur berlangsung semata–mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan
yang disebabkan oleh gradien suhu, maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural)
Bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas,
maka prosesnya disebut konveksi paksa.
Alat penukar panas/kalor adalah suatu alat yang digunakan untuk penukaran panas
antara panas hasil pembakaran dengan fluida yang dipanaskan, Dengan kata lain
Alat penukar panas konvensional seperti penukar panas pipa rangkap (double pipe heat
exchanger) dan penukar panas cangkang buluh (shell and tube heat exchanger) selama
beberapa dekade mendominasi fungsi sebagai penukar panas di industri. Perkembangan
kemudian, karena tuntutan effisiensi energi, biaya, serta tuntutan terhadap beban
perpindahan panas yang lebih tinggi dengan ukuran penukar panas yang kompak menjadi
penting.
Once Through System, air pendingin mengalir melalui unit heat exchanger dan langsung
dibuang. Jumlah volume air yang dibutuhkan sangat besar sehingga kenaikan temperatur
relatif kecil sepanjang pipa unit heat exchanger dan kandungan mineral dalam air relatif
sama. Pada umumnya air pendingin untuk unit heat exchanger ini diambil dari berbagai
sumber seperti sungai, danau, laut dan sumur. (Kemendikbud, 2016)
Kandungan mineral dalam air pendingin relatif konstan, akan tetapi produk sampingan
akibat korosi terakumulasi. Pada umumnya, closed recirculating system digunakan pada
sistem pendinginan mesin pembakar,
Dua cairan, suhu yang mulai berbeda, mengalir melalui penukar panas. Satu mengalir
melalui tabung (sisi tabung) dan aliran lain di luar tabung, tapi di dalam shell (sisi shell).
Panas dipindahkan dari satu fluida ke lain melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung ke
sisi shell atau sebaliknya. Cairan dapat berupa cairan atau gas di kedua shell atau sisi
tabung.
Penukar panas dengan hanya satu fase (cair atau gas) di setiap sisi bisa disebut satu-
fase atau fase-tunggal penukar panas. Dua tahap penukar panas dapat digunakan untuk
memanaskan cairan mendidih menjadi gas (uap) yang biasa disebut boiler. Sebaliknya
mendinginkan uap, sehingga terkondensasi menjadi cairan, disebut kondensor.
Satu jenis penukar kalor ialah susunan pipa ganda. Dalam penukar kalor jenis ini dapat
digunakan aliran searah atau aliran lawan arah, baik dengan zat cair panas maupun zat
cair dingin terdapat dalam ruang annulus dan zat cair yang lain di dalam pipa dalam. Alat
penukarpanas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua ujungnya
dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di
dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar
dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida
yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar
digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger).
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan
secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang). Fluida yang satu
mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah
yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada
penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan effisiensi pertukaran
panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh dipasang sekat (baffle). Ini
bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal (residence
time), namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan
menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya
harus diatur.
3. Penukar Panas Plate and Frame (plate and frame heat exchanger)
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak
(biasanya terbuat dari karet). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat
penekan yang pada setiap sudut pelat (kebanyakan segi empat) terdapat lubang pengalir
fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain,
sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya
karena ada sekat.
Ada dapat banyak variasi pada desain shell dan tube. Biasanya, ujung tabung masing-
masing terhubung ke ventilasi (kadang-kadang disebut kotak air) melalui lubang di
tubesheets. The tubes may be straight or bent in the shape of a U, called U-tubes.
Tabung mungkin lurus atau bengkok dalam bentuk U, disebut U-tabung.
Dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor air bertekanan , penukar
panas besar yang disebut generator uap dua-tahap, penukar panas shell-dan-tabung
Daftar Pustaka
Crowe C. T Elger D.f Roberson D.F (2001). Engineering Fluyid mechanics. Jhon willey
and sons.
Geankoplis, C.J. 1987. Transport Process And Unit Operations. Allyn And Bacon Inc.
M. While Frank dan Hariandja, Manahan, 1988. Mekanika Fluida (terjemah). Erlangga.
Septian, Aziz, 2021. ALAT PENUKAR KALOR (HEAT EXCHANGER ) JENIS SHELL DAN
TUBE, Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021, ISSN: 2686-5351
Subagyo, Rachmat, 2016. Bahan Ajar Perpindahan Panas , PS.T.Mesin Univ. Lambung
Mangkurat
https://www.aeroengineering.co.id/2021/01/alat-penukar-kalor-heat-exchanger/
https://www.thomasnet.com/articles/process-equipment/understanding-heat-exchangers/
http://eprints.undip.ac.id/41607/3/BAB_II.pdf
http://chemicalengineeringnow.blogspot.com/2015/03/heat-exchanger-alat-penukar-
panas.html
Incropera, Frank P., David P. Dewitt. 1985. Fundamentals of Heat and Mass Transfer,
Second Edition. John Wiley & Sons Inc. : New York
Sadik Kakac and Hongtan Liu (March 2002). Heat Exchangers: Selection, Rating and
Thermal Design (2nd Edition ed.). CRC Press. ISBN 0-8493-0902-6
John (2015). Heat Exchanger Counter Flow Engineering Excel Spreads Sheets
Sumberhttp://www.engineeringexcelspreadsheets.com/wpcontent/uploads/
2011/08/double-pipe-heat-exchanger_counterflow-w-temps.jpg
Eryhartoyo(2012).JenisJenisValve.From:https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/
jenis-jenis-valve/.
ejournal.unsri.ac.id/index.php/jrm/article/download/76/pdf