Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

W132100038 -
ALAT PENUKAR
KALOR

Metodologi Desain Penukar


Kalor

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Memberikan dasar Kemampuan Memahami dasar-dasar


pemahaman bentuk desain Alat Penukar Kalor
rancangan berbagai alat
penukar kalor

Pengertian
Teori Dasar Alat Penukar Kalor

Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari
baik penyerapan atau pelepasan kalor, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan
yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Pada mata kuliah ini akan dipelajari
seputar masalah tersebut yang berkaitan dengan : Cara-cara Perpindahan Panas, Hukum
Dasar Perpindahan Panas, Mekanisme Perpindahan Panas Gabungan, Analogi antara
Aliran Panas dan Aliran Listrik, Satuan dan Dimensi.

Alat penukar kalor (Heat Exchanger) adalah alat yang memungkinkan terjadinya
perpindahan panas diantara dua fluida yang memiliki temperatur yang berbeda tanpa
mencampurkan kedua fluida tersebut. Dengan demikian alat penukar kalor jauh berbeda
dengan ruangan pencampuran (mixer), karena alat penukar kalor tidak memperbolehkan
kedua fluida bercampur. Sebagai contoh, pada radiator mobil, panas dipindahkan dari air
panas yang mengalir melalui pipa yang terdapat pada radiator yang ditambahkan plat
pada jarak yang kecil dengan melewatkan udara diantaranya. (Hewitt, 1994).

Alat penukar kalor biasanya digunakan secara praktis di dalam aplikasi yang luas, seperti
dalam kasus pemanasan dan sistem pengkondisian udara, proses-proses kimia dan
proses pembangkitan tenaga (Davood et. al., 2017).

Cara-cara Perpindahan Panas

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bila suatu sistem terdapat gradient/perbedaan suhu, atau bila dua sistem yang suhunya
berbeda disinggungkan, maka akan terjadi perpindahan energi. Proses dimana transport
energi itu berlangsung disebut Perpindahan Panas. (Subagyo, 2016)

Kalor merupakan salah satu dari bentuk energi. Hukum kekekalan energi menyatakan
bahwa energi tidak dapat dimusnah, contohnya hukum kekekalan massa dan momentum,
ini artinya kalor tidak dapat dihilang. Energi hanya berubah bentuk dari bentuk pertama ke
bentuk yang ke dua. Kalor dapat berpindah dengan tiga macam cara, yaitu: (Septian,
Aziz, 2021)

1. Pancaran, sering juga dinamakan radiasi


2. Hantaran, sering juga dinamakan konduksi
3. Aliran, sering juga dinamakan konveksi

Radiasi/Pancaran (Radiation)

Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang, bahkan bila terdapat
ruang hampa diantara benda – benda tersebut. (Subagyo, 2016)

Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus menerus. Intensitas pancaran
tergantung pada suhu dan sifat permukaan . Energi radiasi bergerak dengan kecepatan
cahaya ( 3x10 m/s) dan gejala – gejalanya menyerupai 8 radiasi cahaya. Menurut teori
elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya berbeda dalam panjang
gelombang masing – masing.

Konduksi/Hantaran (Conduction)

Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas) atau
antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa
adanya perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori kinetik.

Suhu elemen suatu zat sebanding dengan energi kinetik rata–rata molekul–molekul yang
membentuk elemen itu. Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh
kecepatan dan posisi relative molekul–molekulnya disebut energi dalam. Perpindahan
energi tersebut dapat berlangsung dengan tumbukan elastic (elastic impact), misalnya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dalam fluida atau dengan pembauran (difusi/diffusion) elektron–elektron yang bergerak
secara cepat dari daerah yang bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu lebih rendah
(misalnya logam). Konduksi merupakan satu–satunya mekanisme dimana panas dapat
mengalir dalam zat padat yang tidak tembus cahaya.

Konveksi (Convection)

Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai
mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau gas.

Perpindahan panas secara konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free conve
ction) dan konveksi paksa (forced convection) menurut cara menggerakkan alirannya. Bila
gerakan mencampur berlangsung semata–mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan
yang disebabkan oleh gradien suhu, maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural)
Bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas,
maka prosesnya disebut konveksi paksa.

Keefektifan perpindahan panas dengan cara konveksi tergantung sebagian besarnya


pada gerakan mencampur fluida. akibatnya studi perpindahan panas konveksi didasarkan
pada pengetahuan tentang ciri–ciri aliran fluida.

Dasar Pengembangan Desain

Alat penukar panas/kalor adalah suatu alat yang digunakan untuk penukaran panas
antara panas hasil pembakaran dengan fluida yang dipanaskan, Dengan kata lain

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penukaran panas dari fluida panas ke fluida dingin. Alat penukaran panas dari hasil
pembakaran bahan bakar dengan fluida yang dipanaskan yang disalurkan dalam tube-
tube melewati ruang bakar (dapur / furnace). Sedangkan penukaran panas antara fluida
panas dengan fluida yang akan dipanaskan dari produk panas hasil pengolahan, alat
penukaran panas tersebut disebut Heat Exchanger. Adapun alat perpindahan panas
antara produk dengan bahan pendingin lain disebut cooler dan condensor. Bahan ajar ini
akan membahas alat penukar panas yaitu Heat Exchanger, cooler dan condenser.

Alat penukar panas konvensional seperti penukar panas pipa rangkap (double pipe heat
exchanger) dan penukar panas cangkang buluh (shell and tube heat exchanger) selama
beberapa dekade mendominasi fungsi sebagai penukar panas di industri. Perkembangan
kemudian, karena tuntutan effisiensi energi, biaya, serta tuntutan terhadap beban
perpindahan panas yang lebih tinggi dengan ukuran penukar panas yang kompak menjadi
penting.

Jenis Unit Heat Exchanger

Once Through System, air pendingin mengalir melalui unit heat exchanger dan langsung
dibuang. Jumlah volume air yang dibutuhkan sangat besar sehingga kenaikan temperatur
relatif kecil sepanjang pipa unit heat exchanger dan kandungan mineral dalam air relatif
sama. Pada umumnya air pendingin untuk unit heat exchanger ini diambil dari berbagai
sumber seperti sungai, danau, laut dan sumur. (Kemendikbud, 2016)

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Closed Recirculating System, air pendingin secara kontinyu disirkulasikan melalui unit
heat exchanger. Panas yang diabsorbsi dari unit heat exchanger dimanfaatkan untuk
proses pemanasan lainnya, yang kemudian didinginkan melalui pendingin sekunder once
through atau open recirculating system. Volume makeup water yang ditambahkan relatif
kecil, karena kehilangan air akibat evaporasi relatif sedikit.

Kandungan mineral dalam air pendingin relatif konstan, akan tetapi produk sampingan
akibat korosi terakumulasi. Pada umumnya, closed recirculating system digunakan pada
sistem pendinginan mesin pembakar,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Open Recirculating System, air pendingin secara kontinyu disirkulasikan melalui unit heat
exchanger dari menara pendingin. Volume makeup water yang ditambahkan relatif
banyak, untuk menggantikan air yang hilang akibat evaporasi atau dibuang melalui
blowdown untuk menjaga level mineral dan padatan terlarut yang memenuhi persyaratan
kualitas air pendingin. Konsentrasi ion agresif dan padatan terlarut dalam air pendingin
meningkat diakibatkan penambahan makeup water secara kontinyu. Hal ini dapat
mempercepat korosi dan pembentukan kerak pada pipa unit heat exchanger.

Teori dan Aplikasi

Dua cairan, suhu yang mulai berbeda, mengalir melalui penukar panas. Satu mengalir
melalui tabung (sisi tabung) dan aliran lain di luar tabung, tapi di dalam shell (sisi shell).
Panas dipindahkan dari satu fluida ke lain melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung ke
sisi shell atau sebaliknya. Cairan dapat berupa cairan atau gas di kedua shell atau sisi
tabung.

Penukar panas dengan hanya satu fase (cair atau gas) di setiap sisi bisa disebut satu-
fase atau fase-tunggal penukar panas. Dua tahap penukar panas dapat digunakan untuk
memanaskan cairan mendidih menjadi gas (uap) yang biasa disebut boiler. Sebaliknya
mendinginkan uap, sehingga terkondensasi menjadi cairan, disebut kondensor.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger)

Satu jenis penukar kalor ialah susunan pipa ganda. Dalam penukar kalor jenis ini dapat
digunakan aliran searah atau aliran lawan arah, baik dengan zat cair panas maupun zat
cair dingin terdapat dalam ruang annulus dan zat cair yang lain di dalam pipa dalam. Alat
penukarpanas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua ujungnya
dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di
dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar
dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida
yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar
digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger).

Perpindahan Kalor pada Double Pipe Heat Exchanger. Sumber : thomasnet.com


2. Penukar panas cangkang dan buluh (shell and tube heat exchanger)

Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan
secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang). Fluida yang satu
mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah
yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada
penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan effisiensi pertukaran
panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh dipasang sekat (baffle). Ini
bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal (residence
time), namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan
menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya
harus diatur.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Shell and Tube Heat Exchanger. Sumber : extrudesign.com

3. Penukar Panas Plate and Frame (plate and frame heat exchanger)

Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak
(biasanya terbuat dari karet). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat
penekan yang pada setiap sudut pelat (kebanyakan segi empat) terdapat lubang pengalir
fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain,
sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya
karena ada sekat.

Gambar 3.7. Proses hot and cold fluid

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Shell dan desain tabung penukar panas

Ada dapat banyak variasi pada desain shell dan tube. Biasanya, ujung tabung masing-
masing terhubung ke ventilasi (kadang-kadang disebut kotak air) melalui lubang di
tubesheets. The tubes may be straight or bent in the shape of a U, called U-tubes.
Tabung mungkin lurus atau bengkok dalam bentuk U, disebut U-tabung.

Gambar 3.4 U-tube heat exchanger

Gambar 3.5. Straight tube heat exchanger

Dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor air bertekanan , penukar
panas besar yang disebut generator uap dua-tahap, penukar panas shell-dan-tabung

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang biasanya memiliki U-tabung Mereka digunakan untuk mendidihkan air daur ulang
dari kondensor permukaan menjadi uap untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan
listrik. Sebagian besar shell-dan-tabung penukar panas yang baik 1, 2, atau 4 desain lulus
pada sisi tabung. Hal ini mengacu pada jumlah kali cairan dalam tabung melewati cairan
di shell. Dalam sebuah penukar panas single pass, cairan berjalan di salah satu ujung
tabung masing-masing dan keluar yang lain.

Gambar 3.6. straight-tube exchanger

Daftar Pustaka
Crowe C. T Elger D.f Roberson D.F (2001). Engineering Fluyid mechanics. Jhon willey
and sons.

E.A.D. Saunders, Heat Exchanger Selection, Design And Construction.

E. A. D. Saunders Longman , 1988. Heat Exchangers: Selection, Design & Construction


Scientific & Technical exchangers

Geankoplis, C.J. 1987. Transport Process And Unit Operations. Allyn And Bacon Inc.

Hartono, Rudi, 2008. Penukar Panas. Cilegon, Banten : Penerbit Camelia.

Hotman J. P, 1984. Perpindahan kalor. Edisi Kelima. Penerbit : Erlangga.

Koestoer, Randi Artono,2002. Perpindahan Kalor Untuk Mahasiswa Teknik.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kemendikbud, 2016. Modul Guru Pembelajar “Teknik Pengolahan Minyak dan Gas”

M. While Frank dan Hariandja, Manahan, 1988. Mekanika Fluida (terjemah). Erlangga.

Septian, Aziz, 2021. ALAT PENUKAR KALOR (HEAT EXCHANGER ) JENIS SHELL DAN
TUBE, Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021, ISSN: 2686-5351

Subagyo, Rachmat, 2016. Bahan Ajar Perpindahan Panas , PS.T.Mesin Univ. Lambung
Mangkurat

https://www.aeroengineering.co.id/2021/01/alat-penukar-kalor-heat-exchanger/

https://www.thomasnet.com/articles/process-equipment/understanding-heat-exchangers/

http://eprints.undip.ac.id/41607/3/BAB_II.pdf

http://chemicalengineeringnow.blogspot.com/2015/03/heat-exchanger-alat-penukar-
panas.html

Incropera, Frank P., David P. Dewitt. 1985. Fundamentals of Heat and Mass Transfer,
Second Edition. John Wiley & Sons Inc. : New York

Mullen(2015).Thermo Siphon Re-Boiler .From http://www.slideshare.net/


carawebbumllen/distillation-basic-training.

Tejas M Ghiwala and Dr V k Matawla (2014) Heat exchanger : Triple concentric,Double


Pipe, Sizing, Overall Heat Transfer Coefficients. ISSN 2321-9939

Sadik Kakac and Hongtan Liu (March 2002). Heat Exchangers: Selection, Rating and
Thermal Design (2nd Edition ed.). CRC Press. ISBN 0-8493-0902-6

Yunus A. Cengel.2002. HeatTransfer A Practical Approach, Second Edition.Mc Graw-Hill,


Book Company, Inc : Singapore

Acusim(2015). Konstruksi alat penukar kalor Sumber


:http://.acusim.com-/images/apps/pfhx.jpg

Muchlis (2013).Alat Penukar Kalor. From http://muchlis88.blogspot.com/2011/01/8-alat-


penukar-kalor.html, 22 Juli 2015.

Dytrade (2015).Evaporator .From www.dytrade.com

Aolan (2015) . Cooler. From www.Aolan-China.com

John (2015). Heat Exchanger Counter Flow Engineering Excel Spreads Sheets
Sumberhttp://www.engineeringexcelspreadsheets.com/wpcontent/uploads/
2011/08/double-pipe-heat-exchanger_counterflow-w-temps.jpg

Peter (2013). Hairpin Heat Exchanger .From www.lv-soft.com

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Cheresources (2010). Shell and Tube Heat Exchanger. From www.cheresources.com

Insiyoer ( 2015 ). Pressure Safety Valve. From www.insiyoer.com

Eryhartoyo(2012).JenisJenisValve.From:https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/
jenis-jenis-valve/.

ejournal.unsri.ac.id/index.php/jrm/article/download/76/pdf

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai