Anda di halaman 1dari 45

PITSELNAS AKREDITASI RUMAH SAKIT KE – V

JCC 5-7 AUSTUS 2019

Aspek Skrining
Pranawa
Koordinator Pernefri Wilayah Jatim

Jakarta , 7 Agustus 2019


Stages of Chronic Kidney Disease
GFR
Stage Description (mL/min/1.73 m2)

1 Kidney damage with normal or > 90


 GFR
2 Kidney damage with mild  60 – 89
GFR
3 Moderate  GFR 30 – 59

4 Severe  GFR 15 – 29

5 Kidney failure < 15 or dialysis

Chronic kidney disease is defined as either kidney damage or GFR < 60


mL/min/1.73 m2 for > 3 months. Kidney damage is defined as pathologic
abnormalities or markers of damage, including abnormalities in blood or
urine tests or imaging studies
National Kidney Foundation. K/DOQI Crinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease:
Executive Summary. New York, 2002
HEMODIALISIS
Peraturan dan Etika
SOP/ Pedoman/Alur

Gedung /Bangunan

▪ AKI indikasi Komplikasijangkapanjang


▪ PGK
▪ Keracunan
HEMODIALISIS
persiapan Memulai Monitor Mengakhiri pemulangan
Komplikasi

Water
treatment TENAGA Peralatan
Indikasi
• Hemodialisis akut
• Hemodialisis kronis
Pelaksanaan hemodialisis
• Persiapan dan memulai
• Proses HD dan pengamatan
• Mengakhiri
• Pemulangan
Pengamatan Observasi Monitorring
• Tanda vital
• Komplikasi
Komplikasi
• Selama hemodialysis (shock, hipotensi)
• Jangka panjang ( CKD-MBD, Anemia, PJK)
• Pemeriksaan berkala terhadap komplikasi jangka
panjang
Kebutuhan air
▪500 L air baku
▪200 L air kualitas RO
▪200 L limbah cair B3
▪300 L Air “reject”
Water treatment
system
No. Water Contaminant AAMI suggested max
level (mg/L)
1. Aluminium 0.01
2. Antimony 0.006
3. Arsenic, Perak, Emas 0.005 each
5. Berrylium 0.004
6. Cadmium 0.001
7. Calcium 2 (0.1 mEq/L)
8. Chloramines 0.1
9. Chlorine 0.5
AAMI
10. Chromium 0.014 Water
11. Copper, Barium, Zinc 0.1 each
12. Endotoxin 2 EU/ml Quality
13. Fluoride 0.2
Guidelines
14. Magnesium 4 (0.3 mEq/L)
15. Mercury 0.0002
16. Nitrate (N) 2
17. Potassium 8 (0.2 mEq/L)
18. Selenium 0.09
19. Sodium 70 (3 mEq/L)
20. Sulfate 100
21. Thallium 0.002
22. Bacteria
Data from:
Association for the
Advancement of Medical
Instrumentation.
Water for Hemodialysis
and Related Therapies,
ANSI/AAMI/ISO
13959:2009, AAMI,
Arlington, VA 2011.
UpToDate
AAMI (2011) 100 0.25
Standar Baku Mutu Kualitas Biologi Air untuk Hemodialisis

Sumber : Permenkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Standar Baku Mutu Kimia Air untuk Hemodialisis

Sumber : Permenkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Standar Baku Mutu Kimia Air untuk Hemodialisis (2)

Sumber : Permenkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Peralatan
• Mesin

• Dialisat
• Hollow fiber
• Lain lain
Tenaga
• Dokter KGH, Sp PD mahir HD, Dokter mahir HD
• Perawat mahir HD
• Teknisi HD
• Sekretariat
• Pembantu
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 812/MENKES/PER/VII/2010
BAB II

Penyelenggaraan Pelayanan Hemodialisis


Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
1. Penyelenggaraan pelayanan hemodialisis hanya dapat dilaksanakan
pada fasilitas pelayanan kesehatan
2. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
dialisis harus memiliki izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Bagian Kedua
Persyaratan Penyelenggaraan Pelayanan Hemodialisis
Pasal 3

1. Setiap penyelenggaraan pelayanan hemodialisis harus


memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan
2. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
sarana dan prasarana, peralatan serta ketenagaan
Pasal 4

1. Persyaratan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud


dalam pasal 3 ayat (2) sekurang-kurangnya meliputi :
a. Ruang peralatan mesin hemodialisis untuk kapasitas 4
(empat) mesin hemodialisis
b. Ruang pemeriksaan dokter/konsultasi
c. Ruang tindakan
d. Ruang perawatan, ruang sterilisasi, ruang penyimpanan
obat dan ruang penunjang medik
e. Ruang administrasi dan ruang tunggu pasien
f. Ruangan lainnya sesuai kebutuhan
Persyaratan Minimal
Bangunan dan Prasarana
1. Unit HD mempunyai bangunan dan prasarana yang sekurang-kurangnya :
• Ruang Hemodialisis
– ± mempunyai 4 mesin HD
– Rasio mesin HD dengan luas ruangan ±
sebesar 1 : 8 m2
– Setiap ruangan mempunyai wastafel untuk
cuci tangan
• Ruangan pemeriksaan / Konsultasi
• Ruangan dokter
• Ruangan perawat (Nurse Station)
• Ruangan reuse
• Ruangan pengolahan air (Water Treatment)
• Ruangan sterilisasi alat
• Ruangan penyimpanan obat
• Ruangan pimpinan
• Ruangan administrasi
• Ruangan pendaftaran/penerimaan pasien dan rekam medik
• Ruang penunjang non medik yang sekurang-kurangnya terdiri dari pantry, gudang peralatan,
tempat cuci
• Ruang tunggu keluarga pasien
• Toilet yang masing-masing terdiri dari toilet untuk petugas, pasien dan untuk penunggu
pasien) Pedoman Pelayanan Hemodialisis, Depkes, 2008
• Spoelhok
Persyaratan Minimal
Bangunan dan Prasarana

1. Unit HD mempunyai bangunan dan prasarana yang


sekurang-kurangnya :
• Ruang Hemodialisis
– ± mempunyai 4 mesin HD
– Rasio mesin HD dengan luas ruangan ±
sebesar 1 : 8 m2
– Setiap ruangan mempunyai wastafel untuk
cuci tangan
Pedoman Pelayanan Hemodialisis, Depkes, 2008
PERSYARATAN BANGUNAN

Unit Hemodialisis, Minimal Mempunyai :


a. Ruang Hemodialisis
b. Ruang Pemeriksaan dan j. Ruang Pimpinan
Konsultasi k. Ruang pendaftaran pasien
c. Ruang Dokter & Rekam medik
d. Ruang Perawat l. Ruang Penunjang (Pantry,
e. Ruang “Reuse” cuci, gudang)
f. Ruang Pengolah Air m. Ruang tunggu keluarga
g. Ruang Sterilisasi Alat n. Toilet
h. Ruang Penyimpanan Obat o. Spoelhook
i. Ruang Administrasi
Pedoman Pelayanan Hemodialisis, Depkes, 2008
Pasal 4

2. Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (2) sekurang-kurangnya meliputi :
1. 4 (empat) mesin hemodialisis siap pakai
2. Peralatan medik standar sesuai kebutuhan
3. Peralatan re use dialiser manual atau otomatik
4. Peralatan sterilisasi alat medis
5. Peralatan pengolahn air untuk dialisis yang memenuhi
standar
6. Kelengkapan peralatan lain sesuai kebutuhan
Pasal 4
Pasal 4

4. Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) sebagaiman dimaksud


pada ayat (3) huruf a merupakan dokter yang bekerja pada
fasilitas pelayan kesehatan pemberi pelayan dialisis
5. Dalam hal tidak ada tenaga Konsultan Ginjal Hipertensi
(KGH) yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan
pemberi pelayanan dialisis sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), maka fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat
menunjuk Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) dari fasilitas
pelayanan kesehatan lain sebagai pembina mutu
6. Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) bertugas untuk melatih Dokter Spesialis
Penyakit Dalam pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
Ketenagaan pelayanan hemodialisis terdiri
dari :

1. Tenaga medis (Supervisor , Dokter SpPD yang


bersertifikat HD, Dokter bersertifikat HD)
2. Perawat (Perawat Mahir dan Perawat Biasa)
3. Teknisi
4. Tenaga administrasi
5. Dan tenaga lainnya yang mendukung program.

Pedoman Pelayanan Hemodialisis, Depkes, 2008


Pasal 5

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara pelayanan


dialisis wajib memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis


sarana dan prasarana, peralatan dan ketenagaan serta
pengelolaan limbah dilaksanakan sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan Menteri
Hemodializer “re-use”
• Penggunaan dialyzer beberapa kali pada pasien yang sama
• Aman
• “cost effective”
• Menghindari reakasi darah-membrane
• Di Amerika dilakukan 1980 – 1990
• Masih banyak di negara tertentu
Pasal 4

2. Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (2) sekurang-kurangnya meliputi :
1. 4 (empat) mesin hemodialisis siap pakai
2. Peralatan medik standar sesuai kebutuhan
3. Peralatan re use dialiser manual atau otomatik
4. Peralatan sterilisasi alat medis
5. Peralatan pengolahn air untuk dialisis yang memenuhi
standar
6. Kelengkapan peralatan lain sesuai kebutuhan
PERSYARATAN BANGUNAN

Unit Hemodialisis, Minimal Mempunyai :


a. Ruang Hemodialisis
b. Ruang Pemeriksaan dan j. Ruang Pimpinan
Konsultasi k. Ruang pendaftaran pasien
c. Ruang Dokter & Rekam medik
d. Ruang Perawat l. Ruang Penunjang (Pantry,
e. Ruang “Reuse” cuci, gudang)
f. Ruang Pengolah Air m. Ruang tunggu keluarga
g. Ruang Sterilisasi Alat n. Toilet
h. Ruang Penyimpanan Obat o. Spoelhook
i. Ruang Administrasi
Pedoman Pelayanan Hemodialisis, Depkes, 2008
Proses reuse

▪ Rinsing
▪ Cleaning
▪ Performance testing
▪ Disinfection and sterilization
Performance testing
▪ Membran integrity
▪ Clearance ( 80% volume, 90% clearance )
▪ Ultrafltration capability
Disinfection and sterilization
Chemical
▪ Paracetic acid (renalin)
▪ Formaldehyde
▪ glutaraldehyde
Heat
A. SKRINING SURFOK PELAYANAN HEMODIALISIS
No Materi +/- Keterangan

PERIZINAN
Izin Sementara (dari Kadinkes Provinsi + rekomendasi
Pernefri), berlaku 2 tahun
Izin Tetap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, berlaku 5
tahun
PIMPINAN UNIT HD
Supervisor : SpPD KGH
Kepala/Penanggung Jawab Unit : SpPD
KETENAGAAN
Medis Supervisor: Dr SpPD KGH
Penanggung jawab: Dr SpPD KGH + SIP atau Dr SpPD + SIP
bersertifikat pelatihan HD yang dikeluarkan organisasi
profesi
Dr Umum Pelaksana
Perawat Nurse bersertifikat HD dari organisasi profesi + SIP
(minimal 3 orang)
Teknisi Teknisi elektromedik,pelatihan khusus mesin dialisis
Tenaga Administrasi, sesuai kebutuhan
lain
A. SKRINING SURFOK PELAYANAN HEMODIALISIS
No Materi +/- Keterangan
SARANA – PRASARANA
Ruang perawatan (minimal untuk kapasitas 4
mesin HD, atau @ 2 m X 4 m
Ruang pemeriksaan dokter/ konsultasi
Ruang tindakan
Ruang sterilisasi
Ruang penyimpanan obat
Ruang penunjang medik
Ruang administrasi
Ruang tunggu pasien

PERSYARATAN KEAMANAN RUANG PERAWATAN HD


Genset
APAR/Hydran
Jalur evakuasi
Emergency call system
Tempat penyimpanan B3
Janitor/disposal
A. SKRINING SURFOK PELAYANAN HEMODIALISIS
No Materi +/- Keterangan
PERALATAN
Empat (4) mesin hemodialisis siap pakai

Peralatan medik standar sesuai kebutuhan

Peralatan sterilisasi alat medik


Wastafel untuk mencuci tangan
Kelengkapan peralatan lain sesuai kebutuhan

Peralatan pengolahan air untuk hemodialisis & Peralatan reuse

Peralatan pengolahan air untuk dialisis

Peralatan reuse dialiser manual atau otomatik

Peralatan untuk pengelolaan limbah


A. SKRINING SURFOK PELAYANAN HEMODIALISIS
Materi +/- Keterangan
PERSYARATAN MINIMAL OBAT DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
Lihat lampiran

PENCATATAN DAN PELAPORAN


Laporan pelayanan HD dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setiap 1 tahun: jumlah
pasien, jenis penyakit dan pelayanan HD, jumlah
rujukan
Catatan pemeliharaan pengolahan air (log sheet)
setiap hari
Hasil pemeriksaan mikrobiologi air yang dihasilkan
dari sistem pengolahan, dan saluran air setiap
bulan (maks 200 CFU/ml)
Hasil pemeriksaan endotoksin
Petunjuk prosedur disinfeksi mesin RO dan saluran
pipa distribusi air

Anda mungkin juga menyukai