0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Indikator ini mengukur ketepatan perencanaan penyediaan makanan di rumah sakit dengan menggunakan persentase kelebihan jumlah lauk yang diporsikan dibandingkan dengan jumlah diet yang seharusnya didistribusikan. Jika kelebihan kurang dari 10% maka skornya 10, 10-15% skornya 5, dan lebih dari 15% skornya 0. Data dikumpulkan setiap bulan oleh ahli gizi untuk mencegah pemborosan mak
Indikator ini mengukur ketepatan perencanaan penyediaan makanan di rumah sakit dengan menggunakan persentase kelebihan jumlah lauk yang diporsikan dibandingkan dengan jumlah diet yang seharusnya didistribusikan. Jika kelebihan kurang dari 10% maka skornya 10, 10-15% skornya 5, dan lebih dari 15% skornya 0. Data dikumpulkan setiap bulan oleh ahli gizi untuk mencegah pemborosan mak
Indikator ini mengukur ketepatan perencanaan penyediaan makanan di rumah sakit dengan menggunakan persentase kelebihan jumlah lauk yang diporsikan dibandingkan dengan jumlah diet yang seharusnya didistribusikan. Jika kelebihan kurang dari 10% maka skornya 10, 10-15% skornya 5, dan lebih dari 15% skornya 0. Data dikumpulkan setiap bulan oleh ahli gizi untuk mencegah pemborosan mak
Judul Indikator Keidaktepatan Jumlah Masakan Yang Diporsi
Tujuan Terjaminnya ketepatan perencanaan penyediaan makanan agar tidak terjadi pemborosan Definisi Operasional Perencanaan penyediaan makanan diawali dengan penghitungan kebutuhan diet pasien berdasarkan daftar permintaan diet yang diterima dari rawat inap. Perencanaan tersebut masih diberikan penambahan sekitar 10% untuk mengatasi permintaan makanan yang mendadak. Setelah dilakukan pemorsian masakan, maka akan diketahui jumlah sisa masakan yang tidak diporsi. Ketidaktepatan jumlah masakan yang diporsi adalah terjadinya kelebihan jumlah lauk sebanyak lebih dari 10% total jumlah diet yang dibagikan setelah dilakukan pemorsian sesuai pesanan diet yang didistribusikan saat itu. Kriteria Inklusi / Eksklusi: Eksklusi Diet bubur halus Diet cair Numerator Jumlah sisa lauk (porsi) Denumerator Jumlah diet yang didistribusikan (porsi) Target Hasil yang dicapai diberikan nilai sebagai berikut 1. 10 bila jumlah sisa lauk < 10% 2. 5 bila jumlah sisa lauk 10 – 15% 3. 0 bila jumlah sisa lauk > 15% Formula - Frekuensi Pengumpulan 1 bulan sekali Data Metode Dilakukan dokumentasi oleh ahli gizi terhadap jumlah sisa lauk yang ada dalam satuan porsi. Kemudian direkapitulasi untuk setiap juru masak Form Rekapitulasi Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gizi