OLEH :
SHENDI OLIVIA
OKTA FITRI YANI
SALSA VIOLA
FERDYAN PRATAMA
DANDY RIANSYAH
DWI PRASETYO
KELAS X IPA I
SMA NEGERI 2 MARTAPURA
KABUPATEN OKU TIMUR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, ni’mat dan
tentang “Pembuatan tape ubi kayu” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Salam beserta salawat marilah kita haturkan buat junjungan nabi besar kita
nabi Muhammmad SAW beserta para pengikutnya yang telah membawa kita dari
jaman kegelapan hingga jaman yang terang benderang ini. Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prima Endang Susilowati yang telah
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua semoga
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ragam produk fermentasi sangatlah banyak dan beragam baik yang berasal
dari Indonesia ataupun dari berbagai negara. Tiap prduk melibatkan satu atau
lebih mikroorganisme. Apabila lebih dari satu mikrobia maka akan terjadi suatu
kondisi yang saling mendukung untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan manusia. Produk fermentasi ada yang telah diketahui macam dan
fungsi mikrobianya adapulan yang belum diketahui secara pasti. Beriktu beberapa
lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering
aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat
alkoholnya.
B. Tujuan
kepada para pembaca tentang cara membuat dan kandungan gizi dari tape.
II. TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan oleh kadar gula dari tape itu sendiri. Dalam proses fermentasi, pati
bercampur tepung beras. Ragi tape yang sering kita jumpai dipasar merupakan
adonan khusus yang dibuat dengan mencampurkan biakan khamir, tepung beras
dan berbagai macam bumbu (kayu manis, bawang putih, laos, dan jahe). Bumbu-
bumbu ini dapat bersifat senyawa anti mikroba yang mampu mengurangi jumlah
mikroba non khamir, sebagai sumber nutrien dan sebagai pembentuk rasa dan
aroma pada produk tape. Kualitas tape sangat tergantung pada kondisi lingkungan
yaitu suhu dan kondisi anaerob, jenis bahan yang digunakan dan lama fermentasi.
Bahan dasar pembuatan tape biasanya digunakan ubi kayu atau beras ketan
(Anonymous, 1993).
Pati yang terkandung dalam beras terdiri dari amilosa dan amilopektin
yang berbeda. Sedangkan pada beras ketan kandungannya 90% berupa pati dan
dikatakan bahwa amilosa hampir tidak ada dalam beras ketan. Beras ketan dan
Butiran pati pada umumnya mengandung 15-30% amilosa dan 10-85 amilopektin,
khususnya yang dinamakan varietas waxy atau glutinous dari beberapa bahan
berpati hampir sepenuhnya disusun oleh amilopektin. Pati merupakan
percabangan yang disusun oleh rantai-rantai lurus yang terdiri dari 20-30 unit
pada ubi kayu kandungan karbohidrat antara 30-60%. Pati yang terkandung dalam
ubi kayu adalah amilosa dan amilopektin. Kandungan amilosa adalah 17-20%,
reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi. Sebagai donor dan
Senyawa tersebut akan diubah secara enzimatis menjadi suatu bentuk lain
misalnya alkohol. Ada 2 macam hasil utama dari proses fermentasi yang
Sejumlah makanan hasil fermentasi alkohol juga dapat menjadi asam jika selama
Tape mempunyai rasa yang spesifik yaitu manis, alkoholis dan kadang-
kadang asam. Hal ini karena terjadi perubahan pada bahan dasar menjadi tape.
Mula-mula pati yang ada dalam bahan dipecah oleh enzim menjadi dekstrin dan
organik dan alkohol membentuk ester yang merupakan komponen cita rasa
(Srimaryati, 1978).
alkohol. Jika proses ini berlangsung terus dan tidak diatur sehingga gula yang ada
langsung diubah menjadi asam organik, sehingga tape akan berasa manis dan
alkoholik serta sedikit asam. Tetapi ada juga yang menggunakan ragi tape dari
macam bumbu seperti lada, laos, bawang putih, kayu manis. Fungsi dari bumbu-
atau mikroorganisme tertentu juga dapat memberikan aroma pada tape yang
aktif melawan bakteri. Kayu manis juga mampu menyumbang rasa manis, mampu
mencegah germinasi bakteri yang tidak diinginkan. Selain itu kayu manis juga
memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan, atau jaringan hewan.
biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia.
genetika.Contohnya:
sake,bir,wine,yoghurt,roti,kecap,tapai,oncom,tempe. Bioteknologi
dihasilakan tanaman tahan hama dan penyakit, dll. Bakteri yang berperan pada
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mol)
Dijabarkan sebagai :
Energi (ATP) Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis
gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan
bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur
kondisi mikro aerob. Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga
tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang
merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak
berkembang dengan baik karena tergantung dari fermentasi alkohol dan pada
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tape ubi kayu adalah singkong,
air, ragi, dan daun pisang.
Alat yang digunakan dalam pembuatan tape ubi kayu adalah dandang,
tampah, wadah tertutup, koran, tali bambu, sendok, pisau, gunting, centong dan
kompor.
1. Mengupas kulit singkong dan mengerik lender pada singkong sampai bersih
6. menutup rapat wadah, sebelumnya lapisi lagi dengan daun pisang, kemudian
7. Supaya memiliki rasa yang lebih khas, daun pisang bisa digunakan sebagai
alas.
C. Diagram Alir Pembuatan Tape Ubi Kayu
Ubi kayu
Disortasi
Dikupas Kulit
Dipotong (5 cm ×4 cm ×3 cm)
Ditiriskan
Didinginkan
Difermentasi sesuai perlakuan pada suhu kamar (28-30º C) selama 3-4 hari
makanan khas yang disebut tape. Bahan pangan yang umumnya dibuat tape
adalah ubi kayu (singkong), beras ketan putih maupun beras ketan hitam serta
sorgum. Singkong dapat disajikan dalam bentuk tape melalui proses fermentasi,
disebabkan oleh kadar gula dari tape itu sendiri. Dalam proses fermentasi, pati
bercampur tepung beras. Ragi tape yang sering kita jumpai dipasar merupakan
adonan khusus yang dibuat dengan mencampurkan biakan khamir, tepung beras
dan berbagai macam bumbu(kayu manis, bawang putih, laos, dan jahe). Bumbu-
bumbu ini dapat bersifat senyawa anti mikroba yang mampu mengurangi jumlah
mikroba non khamir, sebagai sumber nutrien dan sebagai pembentuk rasa dan
aroma pada produk tape. Kualitas tape sangat tergantung pada kondisi lingkungan
yaitu suhu dan kondisi anaerob, jenis bahan yang digunakan dan lama fermentasi.
Bahan dasar pembuatan tape biasanya digunakan ubi kayu atau beras ketan.
fosfor 30 miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Tape Singkong
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,07 miligram dan vitamin
gram Tape Singkong, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Tabel Komposisi gizi tape singkong, tape ketan putih dan tape ketan hitam (dalam
100 gram bahan).
Tape merupakan salah satu jenis makanan dari hasil fermentasi bahan
baku yang diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi
mikroba, pH, suhu, adanya aerasi atau perlakuan lain yang berbeda dengan faktor-
menggiatkan fermentasi.
Fermentasi berarti disimilasi anaerobik senyawa-senyawa organik yang
Disimilasi yaitu proses pengubahan senyawa didalam sel seperti glikogen dan
ATP menjadi senyawa yang tingkat energinya lebih rendah sedemikian rupa
sehingga energi dibebaskan dalam proses ini. Disimilasi berlangsung di dalam sel
dan amina, sejumlah garam Fe, Mn, dan As, unsur karbon, belerang dan lain-lain.
tidak tepat, kata-kata ragi untuk tempe, ragi untuk tape, ragi untuk roti, ragi untuk
oncom, ragi untuk membuat minuman keras itu menurut sistematika di dalam
tersebut mempunyai persamaan yaitu menghasilkan fermen atau enzim yang dapat
energi. Adapun substrat yang mereka ubah itu berbeda-beda. Orang membatasi
alkohol, asam laktat, gliserol dan lain-lain. Fermentasi adalah suatu oksidasi
karbohidrat anaerob dan aerob sebagian dan merupakan suatu kegiatan penguraian
bahan-bahan karbohidrat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
1. pH
pertumbuhannya.
Sumber : Moat
2. Suhu
berperan dalam proses fermentasi. Suhu optimal pada proses fermentasi yaitu 35°
C dan 40° C.
3. Oksigen
fermentasi. Bila tersedia O2 dalam jumlah besar, maka produksi sel-sel khamir
penyediaan O2 yang sangat terbatas. Produk akhir dari suatu fermentasi sebagian
optimum.
4. Substrat
kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh enzim-enzim yang dihasilkan
oleh mikroorganisme atau telah ada dalam bahan pangan itu sendiri. Perubahan
yang terjadi sebagai hasil fermentasi mikroorganisme dan interaksi yang terjadi
diantara produk dari kegiatan kegiatan tersebut dan zat-zat yang merupakan
mikroba dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu fase pertumbuhan lambat (Log
menyebabkan perubahan tekstur, cita rasa dan aroma bahan pangan yang
membuat produk fermentasi lebih menarik, mudah dicerna dan bergizi. Proses
fermentasi alkohol hanya dapat terjadi apabila terdapat sel-sel khamir. Dalam
aerobik dan substrat organic yang cukup tinggi. Fermentasi gula oleh ragi
karbondioksida.
digunakan dalam pembuatan roti. Pertumbuhan khamir ini dipengaruhi oleh pH,
suhu, sumber energi, dan air bebas. Saccharomyces cerevisiae ini dapat tumbuh
enzim yang dapat memecah karbohidrat (pati) menjadi glukosa yang selanjutnya
glukosa ini diubah menjadi etanol. Sehingga tape apabila difermentasi terlalu
berikut :
Zimase
ragi
perantara atau peran sitokrom oleh jasad renik anaerob fakultatif atau aerobik
Fermentasi dalam arti luas tidak hanya meliputi proses disimilasi alkohol, butanol,
aseton, asam laktat, tetapi juga industri cuka, asam sitrat, enzim pinisilin dan
antibiotik lainnya. Proses fermentasi yang terjadi selama pembuatan tape pada
4. Sebagian asam organik akan bereaksi dengan alkohol membentuk ester yang
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa pembuatan tape ubi kayu
cerevisiae, dan difermentasi selam 3-4 hari. Tape ubi kayu memiliki kandungan
gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tape ketan hitam dan tape ketan putih.
5.2. Saran
bahan pangan tradisional sebagi bahan olahan yang bernilai gizi tinggi, dan juga
saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://raenw.blogspot.com/2012/11/laporan-bioteknologi-pembuatan-tape.html
http://moeluzie.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-fermentasi.html
http://apriliaae.blogspot.com/2012/03/laporan-tape-singkong.html
http://laporankulftpjember.blogspot.com/2011/12/tape-bab-1-dan-2.html