Anda di halaman 1dari 1

PCR

Reaksi Polimerase Berantai atau dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan


suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Metoda PCR
dapat meningkatkan jumlah urutan DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah semula. Adapun
spesies protozoa yang salah satu diagnosisnya dapat ditegakkan dengan metode PCR yaitu:

 Entamoeba histolytica, di mana teknik PCR merupakan metode yang unggulan untuk
penelitian polimorfisme Entamoeba histolytica. Walaupun demikian, hasilnya sangat
dipengaruhi oleh berbagai kontaminan pada tinja dan kemungkinan terjad false negatif karena
berbagai inhibitor pada tinja.
 Trichomonas vaginalis, di mana diagnosanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan PCR
menggunakan sekret vagina atau urin.
 Trichomonas tenax, di mana PCR dapat digunakan untuk deteksi Trichomonas tenax pada
sputum penderita kelainan paru.
 Trichomonas hominis yang salah satu diagnosanya dapat ditegakkan denga metode PCR.
 Leishmania donovani, Leishmania tropica, dan Leishmania brasiliensis, yang salah satu
diagnosanya dapat ditegakkan dengan metode PCR untuk mendiagnosis leismaniasis di
lapangan.
 Trypanosoma cruzi, di mana reaksi rantai polymerase merupakan cara yang cukup sensitif dan
spesifik yang sedang dikembangkan untuk mendeteksi DNA tripanosoma.
 Toxoplasma gondii, di mana penggunaan PCR untuk deteksi DNA Toxoplasma gondii pada
cairan serebrospinal cukup sensitive dan sangat spesifik untuk diagnosa ensefalitis
toksoplasmik.

Anda mungkin juga menyukai