Oleh :
Desiani Sumtaki
Npm: 03071811062
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022/2023
IDENTITAS PRAKTIKAN
Desiani Sumtaki
Npm 03071811062
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Koordinator Lapangan
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Sang Ilahi Rabbi Tuhan Yang Maha Esa
penguasa jagat raya, yang telah melimpahkan rahmat nya kepada kita, sehingga tugas laporan
ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun masih jauh dari kesempurnaannya.
Laporan yang dituliskan sebagai hasil dari kegiatan (PPL II) selama kurang lebih dua
bulan ini merupakan salah satu dari mata kuliah yang diprogram oleh mahasiswa praktikan,
yang sekaligus sebagai implementasi teori di lapangan dan deskripsi pengenalan Sekolah
beserta seluruh aktifitasnya.
Sebagai suatu tugas yang harus dilalui oleh mahasiswa keguruan dan ilmu pendidikan
pada umumnya, kegiatan (PPL II), juga merupakan kegiatan dalam pendididikan yang
dirancang khusus bagi para calon guru untuk menjadi pendidik yang profesional. Sekalipun
saya merasa belum memiliki pengalaman yang sebagaimana mestinya, dikarenakan durasi
waktu yang diberikan terlalu sempit. Akan tetapi saya merasa bersyukur diberikan
kesempatan untuk mengikuti (PPL II) setidaknya ilmu yang saya dapatkan kurang lebih tiga
setenga tahun ini dapat saya berikan untuk adik-adik saya.
Melalui lembaran ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas dan
Fakultas FKIP:
Ucapan yang sama disampaikan kepada pihak Sekolah/SMP Negeri 5 Kota Ternate:
iii
4. Teman-teman (PPL II) di SMP Negeri 5 Kota Ternate.Yang tak dapat saya sebut nama
satu-persatu.
Besar harapan saya, semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada saya.Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan
laporan ini.Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Desiani Sumtaki
Npm : 03071811062
DAFTAR ISI
iv
Cover
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................v
BAB I. Masalah – Masalah yang dialami selama Pelaksanaan PLL.....................................................1
A. Penyusunan Rencana Pengajaran pertama (RP-1) hingga RP terakhir.......................................1
B. Proses Penampilan (penampilan pertama hingga penampilan terakhir).....................................2
C. Bimbingan Belajar / Ekstrakurikuler.........................................................................................2
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah........................................................................................2
E. Proses Bimbingan :....................................................................................................................3
1. Dengan Guru Pamong PPL (berkaitan dengan deskripsi tugasnya).......................................3
2. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan (berkaitan dengan deskripsi tugasnya).....................3
BAB II. Faktor penyebab dari masalah yang dialami (Terkait Isi Bab I)...............................................4
BAB III. Upaya Penanggulangan Masalah (Terkait Isi BAB I dan BAB II)..........................................6
BAB IV.Penutup.................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
v
BAB I
1
4. Kemudahan mendapatkan file RPP dari guru satu ke guru lain yang sebenarnya
tidak bisa diterapkan di kelas karena modalitas, karakteristik, potensi siswanya
berbeda, namun RPP tersebut tetap saja digunakan.
g) Masalah pembuatan LKPD
Belum kami laksanakan pembuatan LKPD karena SMP Negeri 5 Kota Ternate masih
menggunakan kurikulum K13 dan sekarang baruh direncanakan beralih
kurikulumMerdeka pada tahun 2023.
h) Masalah dalam Pemsbuatan Rubric Penilaian
Dalalm membuat rubric penilaian terdapat beberapa masalah antara lain yaitu
menganalisis kompetensi dasar dan juga indikator soal yang akan diberikan kepada
siswa, karena rubric penilaian merupakan suatu perangkat pembelajaran yang harus
dibuat karena dengan rubric penilaian kita bisa mengetahui tingkat kemampuan
dalam menjawab soal- soal yang diberikan.
2
ekstrakulikuler dimana setiap sorenya siswa balik kesekolah dan melakukan latihan sesuai
dengan bakat dan minatnya masing – masing dan dibantu oleh para guru dan mahasiswa
ppl dalam pembinaan ekstrakulikuler. Pada hari selasa di SMP Negeri 5 Kota Ternate
mengadakan hari baca dan diwajibkan untuk membaca 1 jam bagi guru- guru maupun
siswa.
Selain itu ada perayaan pada hari PGRI dimana melibatkan diri dalam membantu
perangkaian acara tersebut kegiatan yang kami partisipasi didalamnya yaitu membantu
mendekor pangung,melibatkan diri jadi Pemimpin kanan pada saat upacara Hari PGRI
yang ke 77 tahun, dan paski pada saat upacara Hari PGRI.
E. Proses Bimbingan :
3
BAB II
4
5. Belum sepenuhnya mengetahui model dan metode yang sesuai dengan materi
yang akan diajarkan, Sehingga praktikan kesulitan penentuan model dan metode
yang akan dipakai dalam RPP.
6. Peraturan yang mengatur tentang pembelajaran belum dibaca dengan utuh atau
bahkan tidak pernah dibaca, Praktikan mengalami kesulitan dikarenakan tidak
membaca penyusunan RPP atau pada saat proses pembelajaran tidak sesuai
dengan RPP yang telah di buat.
7. Kemudahan mendapatkan file RPP dari guru satu ke guru lain yang sebenarnya
tidak bisa diterapkan di kelas karena modalitas, karakteristik, potensi siswanya
berbeda, namun RPP tersebut tetap saja digunakan. Sehingga praktikan saat
proses pembelajaran agak mengalami kesusahan, dikarenakan RPP yang dipakai
tidak sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana, selain itu daya tangkap siswa
yang satu dan siswa yang lain berbeda-beda. Itu sebabnya praktikan harus lebih
mengetahui sarana dan prasarana di SMP Negeri 5 Kota Ternate dan kondisi
siswa yang berbeda-beda.
10. Masalah pembuatan LKPD
Kendala yang dimaksud di antaranya kekurangan pemahaman guru terhadap LKPD,
ketersediaan bahan materi mengenai LKPD yang sulit ditemukan guru, dan
rendahnya motivasi guru untuk membuat LKPD yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas.Akibat itu praktikan juga terpengaruh tentang LKPD yang
telah dibuat oleh guru sebelumnya, misalnya guru sering menggunakan LKPD yang
berada di buku pegangan yang telah di sediakan oleh perpustakaan.
11. Masalah dalam Pembuatan Rubric Penilaian
Dalalm membuat rubric penilaian terdapat beberapa masalah antara lain yaitu
menganalisis kompetensi dasar dan juga indicator serta deskripsi soal yang akan
diberikan kepada siswa, karena rubric penilaian merupakan suatu perangkat
pembelajaran yang harus dibuat karena dengan rubric penilaian kita bisa mengetahui
tingkat kemampuan dalam menjawab soal- soal yang diberikan. Selain itu praktikan
belum memahami pembuatan rubric penilaian yang terdiri atas penilaian sikap,
pengetahuan dan ketrampilan.
5
BAB III
A. Kelender Pendidikan
Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.Permulaan tahun ajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.Hari libur sekolah ditetapkan berdasar Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang berkaitan dengan hari raya
keagamaan.Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Pemerintah Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
Kalender pendidikan mencakup beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Permulaan waktu pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran.
2. Pengaturan waktu pelajaran
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat
daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.
3. Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan memiliki masa berlaku makimal satu tahun, sehingga harus selalu
diganti dalam setiap tahun. Di Indonesia kalender pendidikan bagi sekolah-sekolah ini
diatur secara nasional dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.Surat Keputusan Mendikbud yang kini masih berlaku adalah SK. No.
0255/U/1976 tentang Pedoman bagi sekolah dalam lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.Pedoman ini disusun melalui proses serangkaian loka
karya Kalender Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
tanggal 29 September s/d 1 Oktober 1975 di Jakarta serta memperhatikan saran-saran
dari pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia. Secara garis besar pedoman
itu menyebutkan bahwa Kalender Pendidikan mengatur semua kegiatan sekolah
meliputi:
a. Penerimaan siswa dan persiapan tahun ajaran.
b. Hari pertama di sekolah.
c. Kegiatan mengajar-belajar:
6
d. Persiapan mengajar.
e. Penyajian pelajaran.
f. Evaluasi belajar.
g. Kenaikan kelas.
h. Tamat belajar.
i. Bimbingan siswa.
j. Upacara sekolah.
k. .Kegiatan dalam libur sekolah.
l. Kegiatan Ekstra Kurikuler.
Dalam melaksanakan Kalender Pendidikan wajib diperhatikan prinsip operasi kegiatan
sekolah ialah:
a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas dan efisiensi
pendidikan.
b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan.
c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan kurikuler dan
kegiatan ekstra kurukuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.
d. Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya penghamburan waktu atau
terjadinya beberapa kegiatan yang dalam pelaksanaannya bersimpang siur atau waktu
pelaksanaannya berimpit, kiranya dapat dihindari.Terlebih lagi apabila didukung oleh
perencanaan dan pengaturan yang cermat seksama dan bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi sekolah ialah
sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap kegiatan di sekolah, sehingga
setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan yang cermat
terhadap kegiatannya sepanjang tahun.Walaupun demikian Kepala Kanwil di propinsi
selaku penanggung jawab di daerah mengadakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
secara lus dan efektif terhadap pelaksanaan kegiatan di sekolah.
B. Analisis Alokasi Waktu
Analisa alokasi waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/ tahun pelajaran
terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaranpada mata pelajaran tertentu.Pelacakan
ini diarahkan pada jumlah keseluruhan atau jumlah minggu tidak efektif, dan jumlah
minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun pelajaran akan
memudahkan guru dalam menyebarkan jam pelajaran pada setiap pelajaran yang telah
dipetakan sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut:
Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat
kalender umum
Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bilan atau semester/tahun pelajaran
dengan melihat kalender pendidikan.
Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran
dengan melihat kalender pendidikan.
Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya (
liat hasilpemetaan kompetensi dasar per unit ).
7
Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian ( kalau ada ), ulangan tengah semester, dan
ulangan akhir semester.
Pembagian jumlah waktu atau jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester )
kesemua unut secara proporsional dan semua jenis ulangan.
C. Pembuatan Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang ditetapkan.
Penetapan alokasi waktu dibutuhkan agar seluruh Kompetensi Dasar dapat dicapai dan
dikuasai oleh peserta didik. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam
pelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku dan juga keluasan materi yang harus
dikuasai peserta didik.
Prota menjadi program umum untuk setiap mata pelajaran. Prota berisi garis-garis besar
yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru yang
bersangkutan.Prota menjadi pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya,
seperti program semester (promes), rencana mingguan, rencana harian, silabus, dan juga
sistem penilaian pembelajaran.Komponen Program Tahunan (Prota), meliputi identifikasi
(satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
alokasi waktu, dan keterangan.
Penyusunan Prota harus dilakukan berdasarkan tahapan yang ditetapkan. Langkah-
langkah penyusunan Prota adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator dalam satu tahun;
2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman Kompetensi Dasar dan Indikator;
3. Melakukan pemetaan Kompetensi Dasar untuk setiap semester; dan
4. Menentukan alokasi waktu tiap Kompetensi Dasar dengan memperhatikan minggu
efektif.
Program Tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada Program Semester (Promes).
Prota dibuat oleh guru sebelum tahun ajaran baru dimulai karena menjadi pedoman
pengembangan program-program berikutnya.
D. Pembuatan Prosem
Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi garis-garis besar tentang hal-
hal yang akan dicapai dalam satu semester. Semester adalah satuan waktu yang
digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan.Prosem berisi rumusan pokok-
pokok aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran selama satu semester dengan
mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi Dasar, dan
Indikator.
Prosem akan memudahkan guru dalam mengajarkan materi untuk dikuasai peserta didik
dalam satu semester.Komponen Prosem adalah sebagai berikut.
1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran)
2. Format isian (materi, tema, sub tema, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per
minggu)
Langkah-langkah pengisian Promes adalah sebagai berikut.
1. Menginput KD dan Indikator
2. Menetapkan jumlah jam dan jumlah tatap muk per minggu untuk tiap mata pelajaran
8
3. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan indikator pada kolom bulan dan minggu.
4. Memberikan catatan pada kolom keterangan (jika diperlukan)
E. Pembuatan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar.Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.Silabus berisikan komponen
pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi
tersebut
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.
Berikut langkah-langkah untuk membuat silabus untuk menciptakan belajar efektif.
1. Perhatikan komponen silabus
2. Petakan standar kompetensi dan kompetensi dasar
3. Pilih dan tentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar
4. Merancang kegiatan pembelajaran
5. Tentukan indikator pencapaian agar lebih mudah merancang penilaian
6. Tentukanlah jenis penilaian
7. Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran
8. Tentukanlah sumber belajar yang akan digunakan
F. Pembuatan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan
Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun
semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang
saling terkait tidak dapat dipisahkan)
c. Indikator merupakan:
ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta
didik telah mencapai kompetensi dasar
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dikembangkan sesuai
9
dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.Rumusannya
menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.Digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam
jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 35/40/45 menit). Karena itu, waktu
untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa
kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh :
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada
manusia”. Maka tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
1. Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2. Menyebutkan bagian-bagian jantung.
3. Merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman
sekelasnya.
4. Mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh
guru.Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan
dapat memberikan hasil.
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau
strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang
diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab,
kooperativ learning, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
10
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
e. Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)
6. EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber;
b. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber
belajar lain;
c. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya;
d. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
7. ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
b. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut;
d. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis secara individual maupun kelompok;
g. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun
kelompok.
h. Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
i. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri siswa.
8. KONFIRMASI
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui
berbagai sumber;
c. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan;
d. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
11
e. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f. membantu menyelesaikan masalah;
g. memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i. memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
9. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
f. Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala
sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian
kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan
urutan sintaks sesuai dengan modelnya.Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
10. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan.Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam
silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang
sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang
digunakan sebagai acuan pembelajaran.
11. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas
a. teknik penilaian,
b. bentuk instrumen, dan
c. instrumen yang dipakai yang beris rubrik penilaian
Dari permasalahan yang terdapat pada BAB I dan factor-faktor penyebab dari
permasalahan yang dialami yang terdapat pada BAB II, adapun upaya penaggulangan atau
12
penyelesaian masalah yang dialamai semuanya hapir sama. Setiap ada permasalah yang
dialami maka langkah awal untuk menyelesaikannya adalah berkonsultasi secara intens
dengan Guru Pamong.Apabila saat berkonsultasi masih ada juga hal-hal yang belum
dipahami atau dimengerti maka langkah kedua atau langkah selanjutya yaitu dengan bertanya
langsung pada teman satu Guru Pamong dengan kita. Namun jika teman tersebut juga belum
paham maka langkah ketigah yaitu bertanya langsung di teman-teman yang lain atau yang
berbeda Guru Pamongnya dengan kita, untuk saling bertukar pikiran terkait dengan apa yang
telah mereka pelajari guna untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dialami.
13
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan perangkat-
perangkat pembelajaran terdapat masalah-masalah yang di alami, yaitu pertama susah
untuk memahami perhitungan minggu efektif dan minggu tidak efektif dalam
kelender pendidikan, kedua bagaimana cara menghitung alokasi waktu, dan
bagaimana cara menjumlahkannya dalam alokasi waktu, ketiga bagaimana
menghitung minggu efektif tatap muka dan minggu efektif non tatap muka dalam
pembuatan prota, keempat masalahnya terdapat pada pembagian waktu perkompetensi
dasar dan untuk menentukan berapa jam pada saat pertemuan tatap muka dalam
pembuatan prosem, kelima Guru belum sepenuhnya memahami esensi dari masing-
masing komponen penyusun RPP, keenam kekurangan pemahaman guru
terhadap LKPD, ketersediaan bahan materi mengenai LKPD yang sulit ditemukan
guru, dan rendahnya motivasi guru untuk membuat LKPD yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, ketuju masalah dalam pembuatan
rubric penilaian antara lain yaitu menganalisis kompetensi dasar dan juga indicator
serta deskripsi soal yang akan diberikan kepada siswa.
Adapun upaya penaggulangan atau penyelesaian masalah yang dialam semuanya
hapir sama. Setiap ada permasalah yang dialami maka langkah awal untuk
menyelesaikannya adalah berkonsultasi secara intens dengan Guru Pamong.Apabila
saat berkonsultasi masih ada juga hal-hal yang belum dipahami atau dimengerti maka
langkah kedua atau langkah selanjutya yaitu dengan bertanya langsung pada teman
satu Guru Pamong dengan kita.
B. Saran
Saran dari saya alangkah baiknya penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan
waktu yang telah di tentukan agar proses pembelajaran selama di kelas berjalan
lancar, selain itu penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan
waktu satu jam per mata pelajaran yang telah di tentukan sekolah .
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Konsul ke Pamong
b. Mengajar
Minggu pertama
Klas VII-1
Minggu kedua
16
c. Mengawas PAS
f. Perngkat pembelajaran
17