Cirendeu
1. Sejarah Cireundeu
Asal kata Cireundeu berasal dari sebuah pohon bernama ‘Rendeu’. Sudah bisa
kamu tebak, di kampung ini terdapat banyak Pohon Rendeu.Adapun kegunaan
atau khasiat dari Pohon Rendeu adalah bisa digunakan sebagai bahan obat
herbal. Masyarakat setempat sering menggunakannya saat
memerlukan.Sebelum dikenal sebagai kampung adat, Cireundeu dulunya
adalah tempat pembuangan sampah warga Kota Cimahi. Baru di tahun 2007
Cireundeu mulai dikenal sebagai sebuah wilayah desa tradisional.Kampung
Adat Cireundeu dikelola oleh pemerintahan lokal, RT dan RW. Yang merupakan
tingkatan tertinggi di wilayah Cireundeu.Sedangkan secara tradisional
Cireundeu memiliki orang yang ‘dituakan’, disebut dengan Sesepuh. Kini
Sesepuh Cireundeu sudah mencapai generasi ke-5.Kampung Adat ini memiliki
luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian dan 4 ha untuk pemukiman.
2. Kepercayaan
4. Puncak Salam
Puncak salam merupakan tempat meditasi bagi masyarakat Cireundeu.
Kegiatan meditasi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap alam.
Masyarakat setempat percaya bahwa meditasi dapat mengumpulkan energi
dari alam.Sebuah bukit dengan ketinggian 905 mdpl ini sering digunakan
sebagai camping around oleh wisatawan. Biasanya masyarakat Cireundeu juga
menjadikan Puncak Salam sebagai tempat upacara peringatan hari
kemerdekaan Indonesia.