Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

MATERI PERTEMUAN 5

NAMA BENTUK SEDIAAN


Kapsul (caps)

DISUSUN OLEH:
Nama : Prodi D3 Farmasi
Tgl. Praktikum : 24 November 2022
Kel. Praktikum : A2 dan B2
Dosen Pengampu : apt. Reksi Sundu , M.Sc
apt. Fitri Handayani, M.Si

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. JUDUL :

Membuat sediaan kapsul (caps)

B. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu membuat sediaan kapsul dengan baik dan benar
2. Mahasiswa mampu membaca dan memahami resep
3. Mahasiswa mampu menghitung dosis dalam resep dengan benar
4. Mahasiswa mampu membuat sediaan obat dengan baik dan
benar sesuai dengan resep yang diberikan
5. Mahasiswa mampu mengemas sesuai ketentuan pembuatan
sediaan
6. Mahasiswa mampu menulis etiket (pemakaian oral) dengan benar
7. Mahasiswa mampu membuat Salinan Resep dan
memberikan informasi obat dengan baik dan benar
BAB II
DASAR TEORI

Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995, kapsul


adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
1. Keuntungan :
a. Bentuk menarik dan praktis
b. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang
kurang enak.
c. Mudah ditelan dan cepat hancur/larut didalam perut, sehingga bahan
cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
d. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam
macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda beda menurut
kebutuhan seorang pasien.
e. Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong
seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi
absorbsi bahan obatnya.

2. Kerugian :
a. Tidak bisa untuk zat zat mudah menguap sebab pori pori cangkang
tidak menahan penguapan
b. Tidak untuk zat zat yang higroskopis
c. Tidak untuk zat zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
d. Tidak untuk Balita
e. Tidak bisa dibagi (misal menjadi ½ kapsul)

Bentuk kapsul umumnya bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya


tumpul tetapi beberapa pabrik membuat kapsul dengan bentuk khusus, misal
ujungnya lebih runcing atau rata. Kapsul cangkang keras yang diisi di pabrik
sering mempunyai warna dan bentuk berbeda atau diberi tanda untuk
mengetahui identitas pabrik. Kapsul dapat juga mengandung zat warna yang
diizinkan atau zat warna dari berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium
dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet.

Biasanya bahan ini mengandung antara 10-15% air. Kapsul cangkang


lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut gel lunak) sedikit lebih
tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan
penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin. Kapsul lunak dapat
mengandung pigmen atau pewarna, bahan opak seperti Titanium dioksida,
pengawet, pengharum dan pemanis/sukrosa 5%. Cangkang gelatin lunak
umumnya mengandung air 6-13%, umumnya berbentuk bulat atau silindris
atau bulat telur (disebut pearles atau globula). Kapsul cangkang lunak tidak
dipakai di apotek, tetapi diproduksi secara besar besaran didalam pabrik dan
biasanya diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang bekerjanya long
acting umumnya berisi granula dan disebut Spansule.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. RESEP 2

Dr. Brad
Jl. Lempake

Samarinda, 24/11/22

R/ Theophilin 1g
Luminal 1g
Vit B komplek 3tab
Prednison 10tab
M.f caps. no.x
S t dd. Caps. pc

Pro : An. Indar (8 tahun)

B. RESEP STANDAR

Vit. B komplek (FORNAS Ed II /hal. 302)


Tiap tablet mengandung:
1. Thiamini hydrocloridum 2mg
2. Riboflavium 2mg
3. Pyridoxine hydrochloridum 2mg
4. Nicotinamidum 20mg
5. Calcii pantothenas 10mg
6. Zat tambahan yang cocok secukupnya
C. KELENGKAPAN RESEP
Kelengkapan Resep Keterangan
Nama Dokter Ada
SIP Dokter Tidak Ada
Tempat dan Tanggal Penulisan Resep Ada
Presciptio Ada
Signatura Ada
Nama Pasien dan Umur Pasien Ada
Alamat Pasien Tidak Ada

D. PENGGOLONGAN OBAT

Nama Obat Golongan Obat


Theophilin Keras
Luminal Psikotropika
Vit B komplek Bebas
Prednison Bebas

E. URAIAN BAHAN
A. THEOPHILIN ( FI III HAL: 597)
Nama sinonim : THEOPHILINUM
Theofilina
Khasiat :spasmolitikum,
bronkial
Pemerian : serbuk hablur; tidak berbau; pahit;
mantap di udara.
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 120 etanol
(95%)p, larut dalam lebih kurang 180
bagian air; lebiih mudah larut dalam air
panas; mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida dan dalam amonia encer p.

B. LUMINAL (FI III HAL:481)


Nama Sinonim : PHENOBARBITALUM
Fenobarbital
Khasiat :Hipnotikum
sedativum
Pemerian : hablur atau serbuk hablur; putih tidak
berbau; rasa agak pahit
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut
dalam etanol (95%)p. dalam eter p,
dalam larutan alkali hidroksida dan
dalam larutan alkali karbonat.
C. VIT. B KOMPLEK ( FI III HAL:)
a. THIAMINI HYDROCLORIDUM (FI III HAL: 598)
Nama sinonim : THIAMINI HYDROCLORIDUM
Tiamina hydroklorida
Vitamin B1
Khasiat : antineuritikum, komponen B komplek
Pemerian : hablur kecil atau serbuk hablur; putih, bau
khas, lebih mirip ragi; rasa
pahit
Kelarutan : mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol(95%)p; praktis
Tidak larut dalam eter p dan dalam
benzen p; larut dalam Gliserol p
b. RIBOVLAVIUM (FI III HAL: 557)
Nama sinonim : RIBOFLAVIUM
Riboflav
Vitamin B2
Khasiat :komponen vit. B komplek
Pemerian : serbuk hablur; kuning jingga; bau
lemah; rasa agak pahit
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam
etanol (95%)p dan dalam
natrium klorida; isotonis, praktis
tidak larut dalam klorofom p
dalam eter p; sangat mudah larut
dalam larutan alkali encer.
c. PYRIDOXINE HIDROCLORIDUM: (FI III HAL
541)
Nama sinonim : PYRIDOXINI HYDROCHLORIDUM
Piridoxina hidroklorida
Vitamin B6
Khasiat : komponen vit. B komplek
Pemerian : hablur putih atau tidak brtwarna,
atau serbuk hablur putih; tidak
Berbau, rasa asin
Kelarutan : mudah larut dalam air; sukar larut
dalam etanol (95%)p, praktis Tidak
larut dalam eter p.
d. NICOTINAMIDUM (FI III HAL: 453)
Nama sinonim :NICOTINAMIDUM
Nikotinamida
Niasinamid
Khasiat :antipelagra
Pemerian :serbuk hablur, purih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, rasa
pahit
Kelaruta :mudah larut dalam air dan dalam
etanol (95%)p, larut dalam
Gliserol p.

e. CALCII PANTOTHENAS (FI III HAL: 126)


Nama sinonim :CALCII PANTOTHENAS
Khasiat :komponen B komplek
Pemerian :serbuk putih, tidak berbau; rasa pahit;
agak higroskopik
Kelarutan :mudah larut dalam air; praktis tidak
larut dalam etanol(95%)p,
Dan dalam eter p, larut daalm gliserol
p.
f. PEDNISON ( FI III HAL: 514)
Nama sinonim : PREDNISONUM
Prednison
Khasiat : adrenoglukokortikodium
Pemerian : serbuk hablur; putih atau hampir
putih; tidak berbau, mula-mula tidak
Berasa kemudian pahit.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, sukar
Larut etanol(95%)p, dalam kloroform
p, dalam dioksan p
PERHITUNGAN DOSIS (DL, DM, dan DDR)
1. THEOPHILIN
a.DL anak 1P =-
10𝑚𝑔
1H = 𝑘𝑔
𝑥 20,9 𝑘𝑔= 209 mg

b. DM 1P
8
= 20 x 500 mg = 200 mg
8
1H = 20 x 1000 mg(1g) = 400 mg
Type equation here.

c. DDR 1 kapsul theopilin mengandung 1000mg/ 10 =100mg


(1 kaps 100mg & 10 kaps 1000mg)

1P = 100 mg
1H = 3 x 100 = 300 mg

d.% DM 100 𝑚𝑔
1P = 200 𝑚𝑔 x 100% = 50%

300 𝑚𝑔
1H = 400 𝑚𝑔 𝑥 100% = 75%

Kesimpulan : Dosis Terapi karena nilai DDR berada


diantaran nilai DL dan DM
2.LUMINAL

a. DL Anak 1P = 15mg - 20mg


1H= 45mg – 80 mg

b.DM 1P
8
= 20 𝑥 300𝑚𝑔 = 120 mg
8
1H = 20 𝑥 600𝑚𝑔 = 240mg

1000𝑚𝑔
c. DDR 1 kapsul luminal mengandung = 100 𝑚𝑔
10

1P = 100mg
1H = 3 x 100mg = 300mg
d.%DM

100𝑚𝑔
1P = x100% = 83,33 %
120 𝑚𝑔
300𝑚𝑔
1H = 240𝑚𝑔
𝑥 100% = 120%
Over dosis = dilakukan penurunan dosis karena DDR tidak
senanding dengan skala DL dan % DM OD, maka diusulkan untuk
menurunkan dosis
a. Penurunan dosis DDR 1 kaps luminal mengandung 200mg/10 =
20mg

1P = 20mg
1H = 3 x20mg = 60 mg

b.% DM
20𝑚𝑔
1P = 120𝑚𝑔 𝑥100% = 16,67%
80𝑚𝑔
1𝐻 = % = 25%
240𝑚𝑔𝑥100
Kesimpulan: setelah penurunan dosis nilai DDR
sebanding dengan nilai DL (dosis terapi)

3. VITAMIN B KOMPLEK
a. THIAMINI HYDROCLORIDUM
a) DL anak

1P = -
1H = 0,9 mg
b) DM : -
DDR 1 kapsul thiamini mengandung 2mg x3 tab =0,6mg
1P = 0,6mg
1H = 3x 0,6mg = 1,8mg

c) % DM : -
Kesimpulan: dosis terapi karena nilai DDR dan DL sebanding
b. RIBOFLAVIUM

a) DL anak 1P = -
1H = 1,1

b) DM : -
IP = 0,6mg
1H = 3 x 0,6 = 1,8mg
DDR 1 kapsul riboflavium mengandung 2 mg x 3 tab = 6mg/10 =
0,6 mg
c) % DM= -
Kesimpulan : Dosis termasuk dosis terapi karena nilai DL dan
DDR sebanding.
c. PYRIDOXINE HYDROCLORIDUM
a)DL anak
DL 1P = -
1H = 10mg – 100mg
b) DM : -

c)DDR 1 kapsul pyridoxine mengandung 2mg x 3 tab =


6mg/10 = 0,6mg
IP = 0,6mg
1H = 3 X 0,6 = 1,8mg

d. NICOTINAMIDUM
a)DL Anak
1P = -
DL 1H = 9mg – 20mg

b) DM
8
1P = 20 𝑥 500𝑚𝑔 = 200𝑚𝑔
8
1H = 20 𝑥 1000𝑚𝑔 𝑏 = 400𝑚𝑔

DDR 1 kapsul mengandung 20mg x 3 tab = 60mg/10 = 6mg

1P = 6mg
1H = 3 x 6 = 12 mg

c)%DM

e. CALCII PANTOTHENAS
a) DL anak : -
b)DM : -
c) DDR 1 kapsul calcii mengandung 10 mg x 3 tab =
30 mg/10 = 3mg
1P = 3 mg
1H = 3 x 3 mg = 9 mg

d)% DM : -
f. PEDNISON
a)DL anak
1P = -
1H = 1mg/kg - 2mg/kg x 20 g
(iso Indonesia vol. 49
= 20,9mg – 41,8mg

b)DM: -
c)DDR 1 kapsul prednison mengandung 10 tab x 5mg =
50mg/10 = 5mg
1P = 5mg
1H = 3 x 5mg = 15 mg

Kesimpulan: dosis terapi karena nilai DDR diantara nilai DL

D. URAIAN BAHAN
No. Nama Bahan Jumlah yang Jumlah yang diambil
ditimbang
1. Theopilin 1g 1000 mg

2. Luminal 200mg
3. Vit. B 3 tab
4. Prerdnison
E. CARA KERJA
1. Disiapka alat dan bahan, disetarakan timbangan

2. Ditimbang semua bahan sesuai penimbangan bahan

3. Dimasukkan secdikit SL kedalam mortir gerus ad halus


untuk melapisi mortar

4. Dimasukkan vitamin B kedalam mortar, gerus ad homogen

5. Dimasukkan prednisone kedalam mortir gerus ad homogen

6. Masukkan luminal dan theopilin ke dalam mortar lalu gerus


ad halus dan homogen

7. Keluarkan sediaan dari dalam mortir letakkan diatas kertas


perkamen, dan ditimbang untuk menentukan nomor kapsul

8. Dimasukkan sediaan sebanyak 10 kapsul kedalam cangkang


kapsul yang telah ditentukan sama banyak dan rata

9. Dimasukkan kedalam plastik klip dan beri etiket putih serta label
obat

10. Diserahkan kepada pasien dan berikan informasi obat


F. PENANDAAN ( Etiket dan Label)

Apotek STIKSAM
Alamat : Jl. A. W. Syahrani
APA : Kelompok D3 farmasi
SIPA : 247/ 013/SIPA/200.10

No : 13
Tgl : 24/11/22
Nama : An. Indar (8th)
Sehari 3 x 1
Kaps/tab/bks

Sebelum/sedudah makan
Semoga Lekas Sembuh
G. PENGGOLONGAN OBAT
: OBAT KERAS
Label

H. KIE

1. Nama pasien : An. Indar

2. Umur : 8 tahun

3. Alamat :-
4. Aturan Minuman : 3 X sehari 1 bungkus sesudah makan
5. Khasiat : sesak napas dan penenang
6. Efek samping : Mual, Muntah
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini sediaan yang dibuat adalah sediaan kapsul
bahan yang digunakan adalah theopilin, luminal, vitamin B kompleks,
dan prednison bahan tersebut merupakan zat aktif. Khasiat theopilin
adalah spasmolitikum, khasiat luminal adalah hipnotiskum, dan khasiat
prednison adalah Andrenoglukokortikodium.
Efek samping mual dan muntah.

Pada saat membuat sediaan ini dimasukkan sedikit SL ke dalam


mortir yang akan digunakan untuk menutupi pori-pori lubang mortir. SL
juga digunakan sebagai zat tambahan.

Pada resep ini terdapat obat dengan golongan psikotropika yaitu


luminal dan obat keras seperti theopilin dan prednison. Karena pada
perhitungan dosis luminal mengalami overdosis maka dilakukan
penurunan dosis dengan cara menurunkan dosis DDR luminal
BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Sediaan kapsul serta serbuk berupa pulvis dan pulveres dibuat
sesuai prosedur yang sesuai dengan standard.
B.SARAN
1. Mahasiswa diharapkan mampu meminimalisir kesalahan dalam
perhitungan maupun penimbangan bahan di Laboratorium
2. Perhitungan resep yang sekiranya overdosis sebaiknya ditinjau
kembali dan di evaluasi
3. Mahasiswa diharapkan menjungjung tinggi nilai kedisiplinan,
terutama dalam meletakkan bahan yang digunakan dalam
praktikum agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
dalam laboratorium
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M, Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gajah Mada University Press;
1987
Farmakope Indonesia IV; 1979 ISFI, Jakarta Informasi Spesialit Obat
(ISO). Depkes RI : Indonesia
Anonim,Modul ebook Farmasetika Dasar Bppsmdk. Kemenkes RI.
I.S.F.I . Formularium Medicamentorum Selec-: 1968
Sundu, R. Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar. Samarinda::2022.

Anda mungkin juga menyukai