Anda di halaman 1dari 36

Rapat Koordinasi Kepemudaan Tentang

Peningkatan IPP Kalbar


Domain Kesehatan dan Kesejahteraan
Oleh:
drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PONTIANAK, 26 Oktober 2022


DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
BARAT
Semester 1 Tahun 2022
KELOMPOK UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

00-04 Tahun 207.752 193.6 401.352

05-09 Tahun 260.071 242.155 502.226


10-14 Tahun 263.608 247.069 510.677

15-19 Tahun 247.775 236.155 483.93

20-24 Tahun 250.872 238.126 488.998

25-29 Tahun 229.343 217.195 446.538

30-34 Tahun 228.407 216.167 444.574

35-39 Tahun 232.458 218.987 451.445

40-44 Tahun 218.758 202.783 421.541

45-49 Tahun 183.977 172.419 356.396

50-54 Tahun 154.069 141.813 295.882

55-59 Tahun 115.195 110.331 225.526

60-64 Tahun 91.201 90.571 181.772

65-69 Tahun 59.972 58.944 118.916

70-74 Tahun 36.461 38.585 75.046

>=75 Tahun 37.232 39.995 77.227

Data: https://dukcapil.kalbarprov.go.id/data/kelompok-umur
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA


DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT FORMULASI INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA 2017
Domain Indikator Definisi Operasional
Rata-rata tahun lamanya penduduk umur 16-30
A.1 Rata-rata lama sekolah pemuda tahun dalam menempuh pendidikan
formal/non formal
Rasio antara banyaknya penduduk yang
APK Sekolah Menengah
Education A.2 bersekolah di SM/sederajat terhadap jumlah
(SMP+SMA)
penduduk umur 16-18 tahun, dikali seratus
Rasio antara banyaknya penduduk yang
A.3 APK Perguruan Tinggi bersekolah di PT/sederajat terhadap jumlah
penduduk umur 19-24 tahun, dikali seratus

Persentase penduduk umur 16-30 tahun yang


B.1 Angka kesakitan pemuda
pernah/sedang sakit dalam tiga bulan terakhir

Persentase penduduk umur 16-30 tahun yang


Health and B.2 % Pemuda Korban Kejahatan
menjadi korban kejahatan atau kekerasan.
Wellbeing
Persentase penduduk umur 16-30 tahun yang
B.3 % Pemuda Merokok
pernah merokok dalam sebulan terakhir
% Remaja Perempuan sedang Persentase penduduk perempuan umur 15-19
B.4
hamil tahun yang pernah/sedang hamil
Persentase penduduk umur 16-30 tahun yang
terlibat dalam aktivitas bisnis atau wirausaha
C.1 % pemuda mandiri/wirausaha
(berusaha sendiri atau berusaha dibantu
Employment and
pekerja tetap).
Opportunity
Rasio antara banyaknya pengangguran umur 16-
Tingkat Pengangguran Terbuka
C.2 30 tahun terhadap angkatan kerja umur 16-30
pemuda
tahun, dikali seratus
DOMAIN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

X4 Angka Kesakitan Pemuda Proporsi pemuda berusia 16–30


tahun yang mengalami masalah
kesehatan sehingga mengganggu
kegiatan/aktivitas sehari-hari selama
satu bulan terakhir dalam kelompok
usia 16–30 tahun
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI

Mengapa Remaja Rentan?


KALIMANTAN
BARAT

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak ke


dewasa yang sering diwarnai dengan perilaku
berisiko

Perilaku berisiko pada remaja


dipengaruhi perkembangan otaknya.

Salah satu kerentanan yang dapat terjadi pada


remaja adalah melakukan atau menghadapi
perilaku berisiko.

Perilaku berisiko adalah bentuk perilaku yang


dapat membahayakan kesehatan dan
kesejahteraan (well being) remaja, bahkan
beberapa bentuk perilaku dapat merugikan
orang lain.
DINAS
KESEHATAN

8 IsuKesehatan Remaja
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

• Kesehatan Seksual dan


Reproduksi
• HIV AIDS
• Gizi
• Penggunaan Zat Adiktif
• Kekerasan dan Cedera
• Kesehatan Mental
• Kebersihan diri dan sanitasi
• Penyakit Tidak Menular
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT
Catatan:

• Bagi remaja, langkah yang ditekankan adalah


langkah A,D,E (Abstinence, No Drugs dan
Education)

Yaitu tidak melakukan hubungan seksual, tidak


menggunakan narkoba dan membekali diri dengan
informasi yang benar mengenai HIV dan AIDS.
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT
Situasi Anemia Remaja
ANEMIA
Usia 15– 24 tahun :32% • 65% tidak sarapan
Usia 5 –14tahun : 26% • 57% kurang aktivitas fisik
• 45% tidak cuci tangan dengan
benar
Kategori Prevalensi
Masalah 29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1% usia 13 –
Tinggi ≥ 40% 18
Sedang 20-39% tahun memiliki Angka Kecukupan Protein
Rendah 5-19 % <80%11

Pemberian TTD 29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5% usia 13 –


secara blanket
approach 18
tahun memiliki Angka kecukupan Energi
<70%11

• 20%merasa tidak perlu


• 19%lupa
• 9%takut efek samping Riskesdas, 2018;GSHS, 2015;SDT, 2014; SDKI, 2017;Hardinsyah, 2014
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

UU Nomor 36 Tahun 2009 Permenkes No 51 tahun 2016 Perpres No 72 Tahun 2021 tentang
Tentang Kesehatan tentang Standar Suplementasi Gizi Percepatan Penurunan Stunting
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT INTERVENSI DALAM PENANGGULANGAN ANEMIA PADA REMAJA
PUTRI DI SETIAP TINGKATAN
1. Edukasi dan konseling gizi seimbang dan pencegahan anemia di Posyandu Remaja
MASYARAKAT 2. Suplementasi TTD di sekolah atau Posyandu Remaja
3. Peningkatan kapasitas dan pendampingan kaderdan kelompok sebaya
4. Penyebarluasan informasi melalui media sosialdan tokoh (influencer) yang berpengaruh di kalangan
remaja

PUSKESMAS 1. Pelayanan gizi remaja (Pemeriksaan Hb dan status gizi, Pemberian TTD, konseling, monitoring) dalam
program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduliremaja)
2. Penanganan remaja bermasalah gizi
3. Memastikan ketersediaan TTD untuk remaja putri
4. Kerja sama tenaga kesehatan dan guru dalam upaya edukasi gizi remaja dan peningkatan kepatuhan
konsumsi TTD

SEKOLAH 1. Penjaringan masalah gizi remaja, suplementasi TTD, edukasi gizi melalui program UKS di SMP/SMA atau
MTs/MA
2. Pemodelan edukasi melalui Sekolah/MadrasahSehat
3. Peningkatan kapasitas guru dan edukasi pada orang tua murid

• Regulasi dan NSPK • Logistik


DUKUNGAN
MANAJEMEN
• Koordinasi dan kontribusi LP dan • Pencatatan dan pelaporan melalui
LS Rapor Kesehatanku dan aplikasi CERIA
• Pembiayaan (APBN, APBD danCSR)
DINAS

PENCEGAHAN ANEMIA DALAM


KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT
Perber 4 Menteri ttg
UKS Kemendagri,
KEGIATAN UKS Kemenkes,
kemendikbudristek
Fasilitasi implementasi kegiatan Trias dan Kemenag
UKS/M : Pelayanan Kesehatan
▪ Penjaringan Kesehatan
▪ Pemeriksaan Berkala
▪ Imunisasi (BIAS)
▪ Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
▪ Pemberian obat cacing
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Pelayanan Sehat
Kesehatan • Pemeliharaan sanitasi sekolah
Pendidikan Kesehatan
• Literasi kesehatan
Kesehatanku
, Buku Rapor • Pengelolaan sampah
• Perawatan Kebun sekolah
• Pembinaan kantin sehat
• Pembiasaan PHBS
• Pemberantasan sarang nyamuk
• Pendidikan Gizi, Sarapan bersama
•Penerapan Kawasan sekolah
• Peningkatan Aktifitas Fisik
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi
bebas rokok (KTR), NAPZA
• Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(KTN), kekerasan (KTK)
Pendidikan Pembinaan
• Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah Kesehatan Lingkungan
. Sehat
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Intervensi Pencegahan Anemia Siswi mencatat TTD yang


diperoleh di sekolah maupun
Merekap jumlah TTD yang
diterima dan diminum (angka 1)
pada Remaja Puteri diperoleh secara mandiri melalui
kartu suplementasi remaja
serta jumlah minggu yang dilalui
siswi sejak bersekolah ditempat
putri / rapor kesehatan / SMP/ SMA / sederajat
Suplementasi TTD remaja puteri aplikasi ceria berdasarkan formulir
pemantauan program TTD
Pemberian Tablet tambah Darah bagi Rematri rematri
kelas 7-12

 Intervensi diberikan dengan:


• 1 tablet per minggu sepanjang tahun
• Diberikan secara blanket approach Menentukan kategori persentase Menghitung presentase remaja
rematri menerima TTD dan putri yang mendapat dan yang
• Pemberian TTD di sekolah dilakukan pada remaja persentase rematri minum TTD mengonsumsi TTD terhadap
putri SMP dan SMA/Sederajat dengan menentukan terhadap seluruh remaja putri jumlah minggu yang dilalui dan
yang ada/terdaftar disekolah persentase jumlah tablet yang
hari minum bersama di sekolah tersebut diminum terhadap jumlah
• Pada saat libur sekolah atau siswa belajar dari rumah, minggu yang dilalui. Dilakukan
remaja putri dibekali dengan TTD setiap 3 bulan (triwulan).

 Edukasi peningkatan konsumsi TTD rematri


melalui Buku Saku Pencegahan Anemia bagi
Ibu Hamil dan Remaja Putri (sedang disusun) Sekolah menyampaikan hasil
 Pencatatan dan pelaporan: pemantauan kepada Puskesmas,
Laporan tahunan
untuk selanjutnya dilaporkan
 Aplikasi CERIA (dukungan UNICEF) kepada Dinas Kesehatan baik menggunakan
 Buku Rapor Kesehatanku kabupaten/kota dan provinsi laporan triwulan ke 4
 SIGIZI melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu (SIGIZI Terpadu)
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

JUMLAH PENDUDUK > 15 TAHUN PROV KALBAR TAHUN 2022

PREVALENSI DEPRESI 10,9 % (RISKESDAS 2018)

JML PENDERITA JML


JML PENDUDUK ≥
No. KABUPATEN/KOTA DEPRESI DENGAN PENDERITA %
15 TAHUN
PREVALENSI 10,9% DEPRESI

1 SAMBAS 379231 41336 28 0,07


2 BENGKAYANG 179640 19581 28 0,14
3 LANDAK 269362 29360 22 0,07
4 MEMPAWAH 190187 20730 18 0,09
5 SANGGAU 346454 37763 1 0,00
6 KETAPANG 373076 40665 19 0,05
7 SINTANG 299811 32679 63 0,19
8 KAPUAS HULU 192554 20988 6 0,03
9 SEKADAU 146139 15929 30 0,19
10 MELAWI 151613 16526 41 0,25
11 KAYONG UTARA 80074 8728 14 0,16
12 KUBU RAYA 418623 45630 35 0,08
13 KOTA PONTIANAK 492384 53670 80 0,15
14 KOTA SINGKAWANG 162426 17704 14 0,08
KALBAR 3681574 401292 399 0,10
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

No. Penyakit PTM/ PM Usia %


1 ISPA 15-34 4,33 %
2 Pneumonia 15-34 4,3%
3 Tuberculosis Paru 15-34 0,7%
4 Hepatitis 15-34 0,51 %
5 Diare 15-34 13,25 %
6 Malaria 15-34 1,04 %
7 Kanker 15-34 2,05 %
8 Diabetes 15-34 4,63%
9 Penyakit jantung 15-34 1,59 %
10 Hipertensi 18-34 2,71 %
11 Stroke 15-34 1,61 %
12 Penyakit Gagal Ginjal Kronis 15-34 0,47 %
13 Penyakit Sendi 15-34 7,1 %

Data. Riskesdas 2018


DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

DOMAIN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

X5 Persentase Proporsi pemuda berusia


pemuda korban 16-30 tahun yang menjadi
kejahatan korban tindak kejahatan
dalam setahun terakhir
dalam kelompok usia 16–
30 tahun
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Survei Pengalaman Hidup


Sebanyak (7%) perempuan umur Anak dan Remaja, 2018
15-19 tahun sudah pernah
melahirkan atau sedang hamil BPS, 2017
anak pertama
• 2 dari 3 anak berusia 13-17 tahun di
Indonesia pernah mengalami kekerasan
Sebanyak 26% anak berusia 2-14 sepanjang hidupnya
tahun mengalami hukuman fisik di • 3 dari 4 anak melaporkan bahwa
rumah yang dilakukan oleh ibu,
pengasuh, atau anggota keluarga
BPS, 2014 pelakukekerasan emosional adalah
teman atau sebayanya termasuk pada
lainnya kekerasan fisik
• Pelaku kekerasan seksual baik kontak
maupun non non kontak adalah teman
Penelitian pada 1738 siswa kelas 8 di atau sebayanya (47-73%) dan sekitar 12-
Jakarta dan Serang menunjukkan 84% 29% pacar pelaku kekerasan seksual
siwa mengaku pernah mengalami ICRW, 2015
berbagai bentuk kekerasan di
sekolah, dan 75% mengaku pernah
melakukan kekerasan dalam 6 bulan
terakhir
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

• Sumber Data : https://kekerasan.kemenpppa.go.id/register/login


• Sumber Data : https://kekerasan.kemenpppa.go.id/register/login
Sumber Data : https://kekerasan.kemenpppa.go.id/register/login
Di
Lapangan
Kebutuhan
UUD 1945 Kebutuhan
Pasal 28 G
ayat (2) Tenaga
Perempuan kesehatan
Perempuan dan anak sering menjadi
Setiap orang dan anak yang orang pertama
berhak untuk termasuk mengalami yang
bebas dari kelompok kekerasan berhadapan
penyiksaan atau rentan yang belum dengan korban
perlakuan yang cenderung mendapatkan KtP/A dengan
merendahkan mengalami pelayanan masalah
derajat martabat kekerasan, yang kesehatan
manusia. sehingga perlu memadai akibat
mendapatkan kekerasan yang
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

DOMAIN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN


X6 Persentase pemuda Persentase pemuda berusia 16–30
yang merokok tahun yang pernah merokok
dalam sebulan terakhir dalam
kelompok usia 16–30 tahun

Riskesdas 2018
Konsumsi rokok dan Tembakau 15-34 tahun 97,53 %
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Data PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas, 2018)

PTM meningkat dari tahun 2013 Faktor Risiko PTM juga meningkat
hingga 2018 40

35 33.5

30 28.8

26.1

40 25
21.8

20 RKD 2013
RKD 2018
14.8
35 15
34.1

10

5
30

0
0
Obesitas pada dewasa Merokok Aktifitas fisik kurang
25.8

25

20 RKD 2013
Merokok pada Remaja
RKD 2018

9.1
8.8
15

7.2
10.9

10

5
3.8 RKD 2013 SIRKESNAS 2016 RKD 2018

1.79 2 2
1.4 1.5

0
Stroke Kanker Ginjal Kronik Diabetes Hipertensi
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Regulasi pengendalian tembakau

SKB MENKES
dan
MENDAGRI
PP
108/MENKES/
109/2012 PB/2011 No
UU 7/2011 Permendikb
Tembakau
36/2009 ud 64/2015

27
DASAR REGULASI

1. UU No.36 Tahun 2009


2. PP No.109/2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan
3. Permenkes No. 40/2013 Tentang Peta Jalan Pengendalian
Dampak Konsumsi Rokok bagi Kesehatan
4. Peraturan Mendibud No.64 Tahun 2015 Tentang
Penerapan KTR di Sekolah
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Kawasan tanpa rokok


Prinsip 100% KTR : PP No. 109/2012 pasal 49
1. Tidak ditemukan orang merokok di
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
dalam gedung; menerapkan Kawasan Tanpa Rokok
2. Tidak ditemukan ruang merokok di
dalam gedung; PP No. 109/2012 pasal 50
3. Tidak tercium bau rokok;
KTR diberlakukan pada :
4. Tidak ditemukan puntung rokok;
1. Fasyankes
5. Tidak ditemukan penjualan rokok;
2. Tempat proses belajar - mengajar
6. Tidak ditemukan asbak atau korek
3. Tempat anak bermain
api; 4. Tempat ibadah
7. Tidak ditemukan iklan atau promosi
5. Angkutan umum
rokok; 6. Tempat kerja
8. Ada tanda dilarang merokok;
7. Tempat umum atau tempat lain yang
ditentukan
29
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

DOMAIN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

X7 Persentase remaja perempuan yang sedang Persentase remaja perempuan berusia 15–18 tahun yang sedang
hamil hamil dalam kelompok perempuan pernah kawin berusia 15–18
tahun
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT
Data Perkawinan di Kalimantan Barat

Kabupaten/ Kota Angka Perkawinan


<=16 17-18 19-20 21+ Total
SAMBAS 13.20 18.47 25.88 42.44 100.00
BENGKAYANG 20.28 22.23 21.98 35.50 100.00
LANDAK 19.54 23.34 22.18 34.94 100.00
MEMPAWAH 14.80 18.36 21.45 45.40 100.00
SANGGAU 11.12 22.90 26.02 39.96 100.00
KETAPANG 10.32 26.49 24.39 38.80 100.00
SINTANG 13.69 25.37 24.30 36.65 100.00
KAPUAS HULU 18.48 16.44 23.66 41.42 100.00
SEKADAU 15.48 23.96 24.14 36.42 100.00
MELAWI 17.35 28.92 26.44 27.28 100.00
KAYONG UTARA 17.47 28.52 21.47 32.54 100.00
KUBU RAYA 18.25 17.59 23.04 41.12 100.00
PONTIANAK 9.72 13.26 20.68 56.35 100.00
SINGKAWANG 9.03 16.91 23.05 51.01 100.00
Sensus penduduk 2020
KALIMANTAN BARAT 14.25 20.78 23.59 41.39 100.00
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT
Karakteristik Remaja Saat ini

Remaja saat ini merupakan IGeneration, generasi net atau generasi


internet.

Karakteristik-karakteristik ini tentu saja tidak berlaku mutlak pada setiap individu
remaja.
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN

Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat(PKHS)


BARAT

• Mendukung remaja agar mampu dan berdaya, mereka harus


memiliki keterampilan hidup baik secara personal maupun
sosial.
• Dalam pendidikan kesehatan reproduksi, keterampilan hidup penting
untuk diajarkan kepada remaja.
• Keterampilan hidup adalah kemampuan untuk beradaptasi dan perilaku
positif yang diperlukan seseorang dalam mengatasi tantangan dan
kebutuhan hidup sehari-hari secara efektif (World Health Organization,
1997).
• Keterampilan yang dibutuhkan seperti yang dimaksudkan diatas termasuk
dalam Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
DINAS

Keterampilan Hidup Sehat


KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Kemampuan psikososial seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi


masalah dalam kehidupan sehari hari secara efektif yang meliputi:
1. Keterampilan social:
a. Kesadaran diri
b. Hubungan interpersonal
c. Empati dan
d. Komunikasi efektif
2. Keterampilan berpikir”
a. Berpikir kreatif
b. Berpikir kritis
c. Pemecahan masalah dan
d. Pengambilan keputusan
3. Keterampilan emosional:
a. Mengatasi stres dan
b. Mengendalikan emosi
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
KESADARAN DIRI: Mengenal diri
BERPIKIR KREATIF:
sendiri,karakter kekuatan
Kemampuan membuat ide baru
kelemahan keinginan kekuatan

KOMUNIKASI EFEKTIF:
EMPATI: Memposisikan Kemampuan menyampaikan
perasaan orang lain pada diri gagasan
sendiri
KEMAMPUAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN: INTERPERSONAL:
Kemampuan menentukan pilihan Interaksi dengan sesame
secara positif dan harmonis

PENGENDALIAN EMOSI:
PEMECAHAN MASALAH:
Kemampuan meredam gejolak
Menyelesaikan masalah secara
emosi
konstruktif
sehingga perilaku terkendali
BERPIKIR KRITIS:
MENGATASI STRESS:
Menganalisis informasi
Kemampuan mengendalikan
dan pemahaman
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
BARAT

Anda mungkin juga menyukai