Anda di halaman 1dari 5

PROFIL INDIKATOR MUTU RUANG KIA

No Uraian Keterangan
1 Judul/nama indikator Prosentase ibu hamil baru dalam wilayah Puskesmas yang melakukan
pemeriksaan VCT

Dengan melakukan pemeriksaan VCT, maka dapat di ketahui secara dini jika ada
ibu hamil dengan HIV positif sehingga dapat di lakukan pencegahan penularan
2 Alasan memilih HIV dari ibu ke bayi pada saat proses persalinan serta dapat meningkatkan
kualitas hidup ibu hamil dengan HIV dengan intervensi berkelanjutan
bekerjasama dengan FKTL untuk pemberian ARV

a. Keselamatan
3 Dimensi mutu b. Berorientasi pada pasien
c. Terintegrasi
4 Tujuan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti yang telah melakukan pemeriksaan
5 Definisi operasional
VCT selama periode kehamilan selama tahun berjalan
a. proses
6 Jenis indikator
b. output
7 Satuan Pengukuran Absolut dan prosentase

8 Numerator Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti yang telah melakukan pemeriksaan
VCT selama periode kehamilan selama tahun berjalan
9 Denominator Seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti pada Tahun berjalan
∑ Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti yang telah melakukan
pemeriksaan VCT selama periode kehamilan pada tahun berjalan
10 Formula/rumus × 100%
∑ Seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti pada Tahun berjalan

a. Inklusi : Seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti pada tahun
berjalan
11 Kriteria
b. Eklusi : Ibu Hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan, Ibu Hamil
yang pindah domisili, Ibu Hamil yeng meninggal sebelum persalinan
a. Rekam medik
b. Kartu Ibu
12 Sumber data c. Kohort Ibu
d. Register Ibu Hamil
e. Aplikasi SIHA
Semua Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Janti yang telah melakukan
13 Sampel pemeriksaan VCT (Total sampling)
a. Diagram batang
14 Penyajian data/rencana analisis
b. Jaring Laba Laba
15 Wilayah pengamatan Ruang KIA
Desain/methode pengumpulan Retrospektif
16
data
17 Penanggungjawab indikator Bidan Koordinator
18 Pengumpulan data indikator Ruang KIA
19 Frekwensi pengumpulan data Bulanan
20 Periode pelaporan Bulanan
Rencana penyebaran hasil Unit Rawat jalan, Program P2, Program Promkes
21
capaian
Instrumen/Formulir Aplikasi SIHA, LB3 Maternal
22 pengumpulan data

23 Target capaian 70% (Berdasarkan capaian target tahun lalu)


Cara pengisian profil indikator/kamus indikator
Profil indikator mutu
No Uraian Keterangan
1 Judul/nama indikator Nama indikator (jumlah,proporsi,persen)
Contoh :
% kelengkapan pasien jatuh
Angka
Proporsikejadian
peserta IDO
yang meningkat
pengetahuannya
Alasan memilih indikator mutu : capaiannya,
2 Alasan memilih Dapat berupa diskripsi dari :
Hight risk : ada resiko bila tidak
a. tercapai
Hight cost : biaya besar bila tidak
b. tercapai
c. Hight volume : Populasi besar
Bad performan : capaian indikator
d. pada sebelumnya
3 Dimensi mutu a. Efektif
b. Efisien
c. Keselamatan
d. Berorientasi pada pasien
e. Tepat waktu
f. Adil
g. terintegrasi
4 Tujuan Tujuan indikator di tetapkan
Penjelasan detil tentang bagian bagian
5 Definisi operasional indikatoruntuk menguragi peluang bias.
1. Pengkajian dikatakan lengkap jika :
Contoh
a. definisi operasional
identitas pasien terisi lengkap.
Hasil skoring untuk setiap poin yang
b. dinilai terisi. tanda tangan serta nama
Dan terdapat
c. petugas yang melakukan penilaian.
2. Kelengkapan penilaian resiko
6 Jenis indikator a. input
b. proses
c. output
d. outcome
7 Satuan Pengukuran Satuan dari indikator :
a. persen
b. permil
c. per 1.000 hari kateter
8 Numerator Pembilang :
a. Bagian atas dari pecahan
b. Sebagian dari penyebut
Contoh :
Jumlah peserta bumil yang meningkat pengetahuannya.
9 Denominator Bagian bawah dari pecahan
Jumlah keseluruhan diamati
Contoh :
Jumlah peserta bumil pada kelas bumil
10 Formula/rumus Pembilang di bagi penyebut
11 Kriteria a. Inklusi : karakteristik spesifik pemilihan
subyek dari populasi target yang akan
diukur
Contoh : seluruh pasien rawat jalan.
b. Eklusi : menghilangkan atau
mengeluarkan subyek yang memenuhi
kriteria inklusi dari pengukuran karena
berbagai sebab.
Contoh :
Pasien yang mempunyai resiko tinggi jatuh
dan tidak perlu lagi di kaji rasiko jatuhnya (
pasien anak < 12 thn, pasien di ruang
intensif, pasien pasca operasi, dan
peosedur invansif selama dalam pengaruh
sedasi , pasien pasca prosedur mata.

12 Sumber data a. Rekam medik


b. Observasi
c. Catatan data
d. Pelaporan
e. Survei
f. dll
13 Sampel Tidak melakukan sampling : semua
a. populasi diambil
b. Jenis Sampling :
1. Simple random sampling
Memilih secara acak dari populsi yang
sudah ada pada suatu waktu (
biasanya dengan pengundian
sederhana atau dengan random
number generator)
2. Systematik random sampling
Memilih 1 sample pertama secara
random kemudian sampel berikutnya
dipilih berdasarkan interval tertentu.
Contoh :
Untuk mengambil 100 sampai dari
1000 populasi maka intervalnya adalah
1.000/100=10
c. Convenience sapling
Sampel dipilh berdasarkan kesediaan dan
kemudahan untuk diakses
d. Besar sampel :
1. Jumlah populasi (n) > 640 besar
2. Jika “n” = 320 – 639 sampel yang
dinilai adalah 20% dari total populasi.
3. Jika “n” = 64 – 319 sampel yang dinilai
adalah 64
4. Jika “n” <64 sampel yang dinilai
adalah 100% dari total populasi.
e. Penetapan besar sample dapat menggunakan dari berbagai literatur lainnya yang
dapat dipertanggungjawabkan dasar penetapannya.
14 Penyajian data/rencana analisa. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram pai
d. dll
15 Wilayah pengamatan Tempat pengukuran indikator
Contoh : ruang rawat inap, ruang tunggu
16 Desain/methode pengumpula1. pasien
Retrospektif :audit dengan telaah
dokumen, rekam medik dll.
Contoh :
- kelengkapan penilaian awal resiko
jatuh pasien rawat jalan.
- Pemenuhan 10T ANC.
2. Concurent : observasi saat kejadian
sedang berlangsung.
Contoh :
- Kepatuhan cuci tangan
- Kepatuhan APD
3.
17 Penanggungjawab indikator Nama pihak atau unit kerja yang
18 Pengumpulan data indikator bertanggungjawab indikator(pengelola
Nama pihak atau unit kerja yang data,
mengumpulkan
Contoh : indikator
Pengumpul data SKP : poli IGD, Poli umum
19 Frekwensi pengumpulan dat dll
Waktu pengumpula data ( harian,bulanan,trisemester, tahunan)
20 Periode pelaporan Waktu pelaporkan data ke tim pengelola
21 Rencana penyebaran hasil data/tim
Tentukanmutu : bulanan,
terlebih dahulutrisemester,tahunan
siapa saja yang
hasil akan mendapatkan manfaat dan memerlukan
capaian informasi data indikator tersebut untuk upaya
penjaminan
Contoh : mutu secara terus menerus.
SKP : unit rawat jalan dan bidang
22 Instrumen/Formulir pengumpkeperawatan, pimpinan,
Diisi dengan nomor dinkes
formulir dll
pengumpul data
23 Target capaian Berdasarkan :
 capaian target sebelumnya
 target pemerintah : SPM
 Internal/external/kajibanding :
 Literatur
 Standar yang ada

Anda mungkin juga menyukai