Anda di halaman 1dari 5

PROFIL INDIKATOR MUTU KESELAMATAN PASIEN

No Uraian Keterangan
1 Judul/nama indikator Kepatuhan upaya pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh

2 Alasan memilih

a. Keselamatan pasien
3 Dimensi mutu
b. Berorientasi pada pasien
4 Tujuan Pencegahan Resiko Cedera akibat pasien jatuh
1. Mengidentifikasi risiko jatuh pada pasien anak dengan menggunakan skala
5 Definisi operasional humpty dumpty
2. Mengidentifikasi risiko jatuh pada pasien dengan menggunakan skala Morse
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Absolut dan persentase

8 Numerator Pasien yang berisiko jatuh berdasarkan survey yang ditandai dengan pemberian
stiker fall risk di Puskesmas Janti

9 Denominator Seluruh pasien yang berisiko jatuh yang dilakukan survey di Puskesmas Janti
pada Tahun berjalan
∑ Pasien yang berisiko jatuh berdasarkan survey yang ditandai dengan
pemberian stiker 'Fall Risk' di Puskesmas Janti pada tahun berjalan
10 Formula/rumus
∑ Seluruh pasien yang berisiko jatuh yang dilakukan survey di wilayah kerja
Puskesmas Janti pada Tahun berjalan
a. Inklusi : Seluruh Pasien Resiko Jatuh yang datang ke Puskesmas Janti pada
tahun berjalan
11 Kriteria
b. Eklusi : Seluruh Pasien Resiko Jatuh yang tidak berkunjung ke Puskesmas
Janti pada tahun berjalan
a. Rekam medik
12 Sumber data
b. Lembar survey

13 Sampel Seluruh pasien yang berisiko jatuh yang dilakukan survey di Puskesmas Janti
pada Tahun berjalan
14 Penyajian data/rencana analisis Diagram batang
15 Wilayah pengamatan Ruang Lansia, Poli KIA
16 Desain/methode pengumpulan data Retrospektif
17 Penanggungjawab indikator Ketua PMKP
18 Pengumpulan data indikator Ruang Lansia, KIA
19 Frekwensi pengumpulan data Bulanan
20 Periode pelaporan Bulanan
Unit Rawat jalan
21 Rencana penyebaran hasil capaian
Instrumen/Formulir pengumpulan data Lembar Survey
22

23 Target capaian 100%


n jatuh

n menggunakan skala

nggunakan skala Morse

andai dengan pemberian

ey di Puskesmas Janti

ditandai dengan
un berjalan
× 100%
rvey di wilayah kerja

ke Puskesmas Janti pada

rkunjung ke Puskesmas

ey di Puskesmas Janti
Cara pengisian profil indikator/kamus indikator
Profil indikator mutu
No Uraian Keterangan
1 Judul/nama indikator Nama indikator (jumlah,proporsi,persen)
Contoh :
% kelengkapan pasien jatuh
Angka
Proporsikejadian
peserta IDO
yang meningkat
pengetahuannya
Alasan memilih indikator mutu : capaiannya,
2 Alasan memilih Dapat berupa diskripsi dari :
Hight risk : ada resiko bila tidak
a. tercapai
Hight cost : biaya besar bila tidak
b. tercapai
c. Hight volume : Populasi besar
Bad performan : capaian indikator
d. pada sebelumnya
3 Dimensi mutu a. Efektif
b. Efisien
c. Keselamatan
d. Berorientasi pada pasien
e. Tepat waktu
f. Adil
g. terintegrasi
4 Tujuan Tujuan indikator di tetapkan
Penjelasan detil tentang bagian bagian
5 Definisi operasional indikatoruntuk menguragi peluang bias.
1. Pengkajian dikatakan lengkap jika :
Contoh
a. definisi operasional
identitas pasien terisi lengkap.
Hasil skoring untuk setiap poin yang
b. dinilai terisi. tanda tangan serta nama
Dan terdapat
c. petugas yang melakukan penilaian.
2. Kelengkapan penilaian resiko
6 Jenis indikator a. input
b. proses
c. output
d. outcome
7 Satuan Pengukuran Satuan dari indikator :
a. persen
b. permil
c. per 1.000 hari kateter
8 Numerator Pembilang :
a. Bagian atas dari pecahan
b. Sebagian dari penyebut
Contoh :
Jumlah peserta bumil yang meningkat pengetahuannya.
9 Denominator Bagian bawah dari pecahan
Jumlah keseluruhan diamati
Contoh :
Jumlah peserta bumil pada kelas bumil
10 Formula/rumus Pembilang di bagi penyebut
11 Kriteria a. Inklusi : karakteristik spesifik pemilihan
subyek dari populasi target yang akan
diukur
Contoh : seluruh pasien rawat jalan.
b. Eklusi : menghilangkan atau
mengeluarkan subyek yang memenuhi
kriteria inklusi dari pengukuran karena
berbagai sebab.
Contoh :
Pasien yang mempunyai resiko tinggi jatuh
dan tidak perlu lagi di kaji rasiko jatuhnya (
pasien anak < 12 thn, pasien di ruang
intensif, pasien pasca operasi, dan
peosedur invansif selama dalam pengaruh
sedasi , pasien pasca prosedur mata.

12 Sumber data a. Rekam medik


b. Observasi
c. Catatan data
d. Pelaporan
e. Survei
f. dll
13 Sampel Tidak melakukan sampling : semua
a. populasi diambil
b. Jenis Sampling :
1. Simple random sampling
Memilih secara acak dari populsi yang
sudah ada pada suatu waktu (
biasanya dengan pengundian
sederhana atau dengan random
number generator)
2. Systematik random sampling
Memilih 1 sample pertama secara
random kemudian sampel berikutnya
dipilih berdasarkan interval tertentu.
Contoh :
Untuk mengambil 100 sampai dari
1000 populasi maka intervalnya adalah
1.000/100=10
c. Convenience sapling
Sampel dipilh berdasarkan kesediaan dan
kemudahan untuk diakses
d. Besar sampel :
1. Jumlah populasi (n) > 640 besar
2. Jika “n” = 320 – 639 sampel yang
dinilai adalah 20% dari total populasi.
3. Jika “n” = 64 – 319 sampel yang dinilai
adalah 64
4. Jika “n” <64 sampel yang dinilai
adalah 100% dari total populasi.
e. Penetapan besar sample dapat menggunakan dari berbagai literatur lainnya yang
dapat dipertanggungjawabkan dasar penetapannya.
14 Penyajian data/rencana analisa. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram pai
d. dll
15 Wilayah pengamatan Tempat pengukuran indikator
Contoh : ruang rawat inap, ruang tunggu
16 Desain/methode pengumpula1. pasien
Retrospektif :audit dengan telaah
dokumen, rekam medik dll.
Contoh :
- kelengkapan penilaian awal resiko
jatuh pasien rawat jalan.
- Pemenuhan 10T ANC.
2. Concurent : observasi saat kejadian
sedang berlangsung.
Contoh :
- Kepatuhan cuci tangan
- Kepatuhan APD
3.
17 Penanggungjawab indikator Nama pihak atau unit kerja yang
18 Pengumpulan data indikator bertanggungjawab indikator(pengelola
Nama pihak atau unit kerja yang data,
mengumpulkan
Contoh : indikator
Pengumpul data SKP : poli IGD, Poli umum
19 Frekwensi pengumpulan dat dll
Waktu pengumpula data ( harian,bulanan,trisemester, tahunan)
20 Periode pelaporan Waktu pelaporkan data ke tim pengelola
21 Rencana penyebaran hasil data/tim
Tentukanmutu : bulanan,
terlebih dahulutrisemester,tahunan
siapa saja yang
hasil akan mendapatkan manfaat dan memerlukan
capaian informasi data indikator tersebut untuk upaya
penjaminan
Contoh : mutu secara terus menerus.
SKP : unit rawat jalan dan bidang
22 Instrumen/Formulir pengumpkeperawatan, pimpinan,
Diisi dengan nomor dinkes
formulir dll
pengumpul data
23 Target capaian Berdasarkan :
 capaian target sebelumnya
 target pemerintah : SPM
 Internal/external/kajibanding :
 Literatur
 Standar yang ada

Anda mungkin juga menyukai