Tesis
Oleh:
WIJAYA JUWARNA
NIM 097109009
Tesis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk
Mencapai Gelar Spesialis dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala Leher
Oleh:
WIJAYA JUWARNA
NIM 097109009
Ketua
Anggota
Diketahui oleh
Prof.Dr.dr.Abd. Rachman S, Sp.THT-KL(K) Dr. dr. Tengku Siti Hajar Haryuna, Sp.THT-KL
NIP: 19471130 198003 1 002 NIP: 19790620 200212 2 003
Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD, KGEH dr. H. Zainuddin Amir, Sp.P(K)
NIP: 19540220 198011 1 001 NIP: 19540620 198011 1 001
ii
Kepada istriku tercinta dr. Rizki Luly Ya Fatwa Pulungan serta buah
hati kami yang amat tersayang Zaidan Azzikra Juwarna dan Alya Azzahra
Juwarna, tiada kata yang lebih indah yang dapat ayah ucapkan selain
iii
Wijaya Juwarna
iv
ABSTRAK
ABSTRACT
Result: The study found that the noise intensity was 60-94,5 dB. The
audiometry examination of 60 workers showed 21 (35%) with noise
induced hearing loss. There was a significant relation between the
increase of age, work period, noise intensity, and using self protector with
noise induced hearing loss incidence. There was significant relation
between noise intensity with the raising of sistolic blood pressure
(p=0,001; RP=4) and diastolic blood pressure (p=0,001; RP= 12,8).
Key Words: Noise induced hearing loss, noise intensity, the raising of
blood pressure, worker, palm oil factory
vi
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
ABSTRAK.......................................................................................... v
ABSTRACT....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................... x
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Telinga Dalam.................................................... 6
2.2 Fisiologi Pendengaran...................................................... 7
2.3 Gangguan Pendengaran Akibat Bising............................ 8
2.4 Bising................................................................................ 10
2.5 Patogenesis dan Histopatologi......................................... 11
2.6 Gejala............................................................................... 14
2.7 Pengaruh Paparan Bising................................................. 15
2.8 Diagnosis.......................................................................... 19
2.9 Penatalaksanaan dan Pencegahan.................................. 21
2.10 Kerangka Teori................................................................. 22
2.11 Kerangka Konsep............................................................. 22
BAB 3. MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian....................................................... 23
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................ 23
3.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Besar Sampel.............. 23
vii
viii
Halaman
Tabel 2.1. Intensitas Bunyi dan Waktu Paparan.................. 11
Tabel 2.2. Klasifikasi Tekanan Darah.................................. 18
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden..................... 31
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian
berdasarkan Intensitas Bising............................ 32
Tabel 4.3. Distribusi Gangguan Pendengaran Akibat
Bising................................................................. 33
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian
berdasarkan Keluhan Tinitus.............................. 34
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian
berdasarkan Pemakaian APD............................. 34
Tabel 4.6. Hubungan Usia terhadap Terjadinya GPAB....... 35
Tabel 4.7. Hubungan Masa Kerja terhadap Terjadinya
GPAB.................................................................. 36
Tabel 4.8. Hubungan Intensitas Kebisingan terhadap
Terjadinya GPAB................................................ 37
Tabel 4.9. Hubungan APD Pendengaran dengan GPAB.... 38
Tabel 4.10. Hubungan Intensitas Kebisingan dengan
Peningkatan Tekanan Darah Sistolik.................. 39
Tabel 4.11. Hubungan Intensitas Kebisingan dengan
Peningkatan Tekanan Darah Diastolik................ 41
ix
Halaman
Gambar 2.1. Kerusakan Alat Korti karena Paparan Bising........ 12
Gambar 2.2. Kerusakan Minimal pada Sel-sel Rambut Luar..... 13
Gambar 2.3. Kerusakan Sel-sel Rambut Luar yang Luas dan
Minimal pada Sel-sel Rambut Dalam.................... 13
Gambar 2.4. Telinga dan Daerah Koklea yang Paling Sering
Mengalami Kerusakan Akibat Paparan Bising...... 14
Gambar 2.5. Audiogram GPAB.................................................. 20
Gambar 4.1. Hasil Pemeriksaan Audiometri yang
Menunjukkan GPAB.............................................. 33
xi
xii
ABSTRAK
ABSTRACT
Result: The study found that the noise intensity was 60-94,5 dB. The
audiometry examination of 60 workers showed 21 (35%) with noise
induced hearing loss. There was a significant relation between the
increase of age, work period, noise intensity, and using self protector with
noise induced hearing loss incidence. There was significant relation
between noise intensity with the raising of sistolic blood pressure
(p=0,001; RP=4) and diastolic blood pressure (p=0,001; RP= 12,8).
Key Words: Noise induced hearing loss, noise intensity, the raising of
blood pressure, worker, palm oil factory
vi
b. Bagi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data dan
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna
pengembangan ilmu Neurotologi dan THT Komunitas.
c. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berarti tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya GPAB pada
karyawan Pabrik Kelapa Sawit Begerpang PT. PP. Lonsum, sehingga
dapat direncanakan langkah-langkah konservasi pendengaran.
2.4 Bising
Bising memiliki pengertian baik secara fisik, fisiologi dan psikologi yang
masing-masing berbeda. Secara fisik bising merupakan bunyi kompleks
yang memiliki periodisitas yang kecil atau tidak sama sekali yang dapat
diukur atau dianalisa. Secara fisiologi dapat diartikan sebagai signal yang
tidak memiliki informasi dan memiliki berbagai intensitas yang acak.
Sedangkan secara psikologi bising merupakan bentuk suara atau bunyi
apapun tanpa memandang jenis gelombangnya, dimana bunyi tersebut
mengganggu atau tidak dikehendaki (Atmaca, Peker & Altin, 2005;
Seidman & Standring, 2010)
Bising sama seperti bunyi, memiliki durasi tertentu, spektrum frekuensi
yang diukur dalam Hertz (Hz), intensitas diukur dalam Sound Presure
Level dengan satuan besaran yang dinyatakan dalam desibel (dB).
Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi
atas (Buchari,2007):
1. Bising kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif
tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-
turut.
2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising
ini relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja
(pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz).
3. Bising intermitten. Bising disini tidak terjadi secara terus menerus,
melainkan ada periode relatif tenang.
Gambar 2.1. Kerusakan Alat Korti karena Paparan Bising: (a) alat korti
normal; (b) sel rambut luar tampak menghilang; (c) sel rambut luar dan
dalam menghilang dan struktur penunjang kolaps; (d) Keseluruhan alat
korti kolaps. (Maltby, 2005)
Gambar 2.3. Kerusakan Sel-sel Rambut Luar yang Luas dan Minimal
pada Sel-sel Rambut Dalam (Maltby, 2005)
2.6 Gejala
Dampak bising akan menyebabkan hilangnya pendengaran yang bisa
disertai dengan tinitus. Berat gangguan pendengaran berhubungan
dengan keparahan tinitus. (Mazurek, et al, 2010). Biasanya gangguan
pendengaran akibat bising ini diketahui dengan adanya penurunan
kemampuan berkomunikasi (seringnya dikenali oleh anggota keluarga
atau orang-orang terdekatnya) dan kegiatan sehari-hari seperti menonton
televisi dan penggunaan telepon.
Kerusakan sel
Gangguan Peningkatan: tekanan darah,
rambut luar
Fisiologi denyut nadi, metabolisme basal,
koklea
peristaltik usus, ketegangan otot
Gangguan
Gangguan Gangguan: sulit tidur, emosional,
Pendengaran
Psikologi komunikasi, konsentrasi
Akibat Bising
Usia
Masa Kerja
Pemakaian APD
Keterangan:
= Variabel independen (bebas)
= Variabel dependen (terikat
Umur
- <35 tahun 20 33,33
- >35 tahun 40 66,67
Rata-rata 39
Tingkat pendidikan
- SD 10 16,67
- SMP 3 5,00
- SMA 44 73,33
- Akademi/PT 3 5,00
Status perkawinan
- Belum menikah 5 8,33
- Menikah 55 91,67
Tempat kerja
- Kantor 9 15,00
- Workshop 21 35,00
- Loading Ramp 3 5,00
- Boiler 3 5,00
- Thresing 3 5,00
- Waterplant 3 5,00
- Kernel 8 13,34
- Clarification 2 3,33
- Sterilizer 6 10,00
- Pressing 2 3,33
Jenis tugas
- Non-proses 30 50,00
- Proses 30 50,00
Masa kerja
- <10 tahun 30 50,00
- >10 tahun 30 50,00
Rata-rata 13,67
Jumlah Persentase
(n) (%)
< 85 dB 15 25,00
- Kantor (60 dB)
- Waterplant (80 dB)
- Loading Ramp (82,4 dB)
> 85 dB 45 75,00
- Workshop (85,1 dB)
- Sterilizer (85,2 dB)
- Clarification (86,8 dB)
- Pressing (87,2 dB)
- Boiler (89 dB)
- Thresing (90 dB)
- Kernel (94,5 dB)
Jumlah 60 100
Jumlah 60 100
(a) (b)
Tuli Sedang-Berat (2) Tuli Berat (2)
(c) (d)
Gambar 4.1. Hasil pemeriksaan audiometri yang menunjukkan GPAB;
(a) Tuli ringan; (b) Tuli sedang; (c) Tuli sedang-berat dan
(d) Tuli berat. Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Keluhan tinitus
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian berdasarkan Keluhan
Tinitus
Jumlah Persentase
(n) (%)
Tinitus 11 18,33
Tidak Tinitus 49 81,67
Jumlah 60 100
Jumlah Persentase
(n) (%)
Jumlah 60 100
Usia 3 0,022
<35 3(15,00%) 17(85,00%) 20(100%)
tahun
<85 dB
-Kantor 0 9
-Waterplant 0 3
-Loading 2 1
Ramp
Jumlah 2 13 15
(13,3%) (86,7%) (100%)
Jumlah 34 26 60
(56,7%) (43,3%) (100%)
6.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini didapatkan:
1. Karyawan yang berusia >35 tahun, masa kerja >10 tahun,
intensitas kebisingan >85 dB dan tidak memakai APD pendengaran
terbukti berpengaruh terhadap terjadinya GPAB dengan rasio
prevalensi masing-masing RP= 3; 9,5; 6,67 dan 3,75.
2. Adanya hubungan yang signifikan antara usia, masa kerja,
intensitas kebisingan dan tidak memakai APD pendengaran
dengan terjadinya GPAB, dimana p < 0,05.
3. Adanya hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan
dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik dimana p < 0,05.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan skrining awal pendengaran sebelum pekerja aktif
melaksanakan tugasnya pertama sekali, sehingga tempat ataupun
lokasi bekerja dapat disesuaikan.
2. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap gangguan fungsi
pendengaran tenaga kerja yang mengalami gangguan
pendengaran akibat bising dan diberikan haknya untuk
mendapatkan jaminan cacat akibat kebisingan ditempat kerja yang
tergolong penyakit akibat kerja.
3. Melakukan pengukuran paparan kebisingan dengan menggunakan
prosedur, alat, tenaga dan cara yang tepat.
4. Pengendalian secara teknis
Melakukan rekayasa teknis dengan memodifikasi atau perubahan
tempat (desain tempat kerja) yang menjauhkan jarak pendengaran
pekerja dengan sumber kebisingan untuk mesin-mesin yang
Abbasi, AA, Marri, HB, Nebhwani, M 2011, ‘Industrial Noise Pollution and
its Impacts on Workers in the Textile Based Cottage Industries: An
Empirical Study’, Mehran University Research Journal of Engineering
& Technology, vol. 30, no.1, pp. 35-44
Alberti, PW 2002, ‘Occupational Hearing Loss’, Ballengers Manual of
Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery, BC Denker Inc,
pp.110-120
American Speech- language hearing association 2005, ‘Guidelines for
manual pure tone threshold audiometry’, Rockville, pp.1-8
Arifiani, N 2004, ‘Pengaruh Kebisingan terhadap Kesehatan Tenaga Kerja’
Cermin Dunia Kedokteran, vol.144, pp.24-28
Arini, EY 2005, ‘Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gangguan
Pendengaran Tipe Sensorineural Tenaga Kerja Unit Produksi di PT.
Kurnia Jati Utama Semarang’, Tesis Undip, Semarang
Atmaca, E, Peker, I, Altin A 2005, ‘Industrial noise and Its Effects on
Humans’, Polish Journal of environmental Study, vol.4, no.6, pp.721-
726
Attarchi, MS, Sadeghi, Z, Dehghan, F, Sohrabi & Mohammadi, S 2010,
‘Assesment of hearing standard threshold shift based on audiometric
findings in steel company workers’, Iranian Red Cresent Medical
Journal, vol.12, no.6, pp.644-649
Azizi, MH 2010, ‘Occupational noise-induced hearing loss’, International
Journal of Occupational and Environmental Medicine, vol.1, no.3,
pp.116-123
Babba, J 2007, ‘Hubungan antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan
Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah (Penelitian pada
Karyawan PT Semen Tobasa di Kabupaten Pangkep Sulawesi
Selatan)’,Tesis. Undip, Semarang
Bashiruddin , JE 2010, ‘Pencegahan gangguan pendengaran, tantangan
dan harapan dalam implementasi program sound hearing 2030’,
Pidato pengukuhan guru besar THT KL, FKUI, Jakarta
Bashiruddin, J, Alviandi, W, Bramantyo, B & Yossa, MP 2008, ‘Gambaran
Audiometri Nada Murni pada Penderita Gangguan Pendengaran
Sensorineural Usia Lanjut’, Maj Kedokt Indon, vol. 58, no.8, pp.284-
290
Bashiruddin, J & Soetirto, I 2007, ‘Gangguan Pendengaran Akibat Bising
(Noise Induced Hearing Loss), Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher, Edisi 6, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,
pp.49-52
Bodmer, D 2008, ‘Protection, regeneration and replacement of hair cells in
the cochlea: implication for the future treatment of sensorineural
hearing loss’, Swiss Med Wkly, vol.138, no.47-48, pp.708-712
Buchari 2007, ‘Kebisingan Industri dan hearing conservation program’,
USU Repository, Medan, pp.4-19
Keterangan:
No : Nomor urut. Nama : Inisial nama subyek penelitian. JK : jenis kelamin. Usia : umur dalam tahun. MK : masa kerja dalam tahun. LK : lama bekerja sehari dalam jam.
TP : tingkat pendidikan. SP : status perkawinan. TK : tempat kerja. JT : jenis tugas. IB : intensitas bising dalam desibel (dB). Kelainan audiogram : hasil audiometri yang
menunjukkan GPAB. Tinitus : keluhan telinga berdenging. Pemakaian APD : penggunaan alat pelindung diri. Lk : laki-laki. GPAB : Gangguan pendengaran akibat bising.
NO NAMA JENIS USIA MASA LAMA TK. STATUS TEMPAT JENIS INTENSITAS KELAINAN TINITUS PEMAKAIAN APD
KELAMIN (tahun) KERJA KERJA PENDIDIKAN PERKAWINAN KERJA TUGAS BISING AUDIOGRAM
(tahun) PER < 85 > 85 GPAB GPAB Ya Tidak Ya Tidak
HARI dB dB (+) (-)
(jam)
1 Warisono Laki-laki 52 32 10 SMP Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Proses dB
2 Boyke Laki-laki 36 1 10 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Ginting Proses dB
3 Armansyah Laki-laki 48 8 9 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Siregar Proses dB
4 Sofyan Laki-laki 51 30 8 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Sinaga Proses dB
5 Ujang Laki-laki 38 8 10 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Aryanto Proses dB
6 Wahyudi SP Laki-laki 52 8 8 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Proses dB
7 Edyson Laki-laki 41 16 8 D3 Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Ginting Proses dB
8 Fachruddin Laki-laki 31 6 8 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Nst Proses dB
9 Amzah Laki-laki 32 2 8 SMU Menikah Kantor Non- 60 − Tidak
Nurdiansyah Proses dB
10 Misdi Laki-laki 40 20 8 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1
Proses dB
11 M. Juned Laki-laki 44 14 8 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1 Ya
Proses dB
12 Ponijo Laki-laki 50 31 10 SD Menikah Workshop Non- − 85,1 Ya Ya Tidak
Proses dB
13 Asrul Yani Laki-laki 52 23 10 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1 Ya Ya Tidak
Proses dB
14 Wanto Laki-laki 34 9 8 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1
Proses dB
15 Dodi Laki-laki 33 8 8 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1
Iskandar Proses dB
16 Jalotua Laki-laki 24 4 8 SMU Belum Workshop Non- − 85,1
Simorangkir Menikah Proses dB
17 Heri Laki-laki 32 7 8 SMU Menikah Workshop Non- − 85,1
Safriandi Proses dB
Keterangan:
No : Nomor urut. Nama : Inisial nama subyek penelitian. JK : jenis kelamin. Usia : umur dalam tahun. MK : masa kerja dalam tahun. LK : lama bekerja sehari dalam jam. TP : tingkat pendidikan. SP : status perkawinan. TK : tempat kerja. JT : jenis tugas. IB : intensitas bising dalam
desibel (dB). Kelainan audiogram : hasil audiometri yang menunjukkan GPAB. Tinitus : keluhan telinga berdenging. Pemakaian APD : penggunaan alat pelindung diri. Lk : laki-laki. GPAB : Gangguan pendengaran akibat bising.
Pemeriksaan Otoskopik
Hasil Pemeriksaan
Kanan : _________________________________
Kiri : _________________________________
0 – 25 dB Normal
26 – 40 dB Tuli Ringan Telinga Derajat Gangguan Pendengaran
41 – 55 dB Tuli Sedang
Kanan Normal / Ringan / Sedang / Sedang Berat/ Berat /
Tuli Sedang
56 – 70 dB Sangat Berat *
Berat
71 – 90 dB Tuli Berat
Kiri Normal / Ringan / Sedang / / Sedang Berat/ Berat
>90dB Tuli Sangat Berat / Sangat Berat *
Nama :
Umur :
Alamat :
Surat persetujuan ini saya tanda tangani dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan agar dapat dipergunakan bila diperlukan.
Medan, 2013
1. Peneliti Utama
Nama : dr. Wijaya Juwarna
NRPTT : 02.1.0041317
Gol / Pangkat :-
Fakultas : Kedokteran
Perguruan tinggi : Universitas Sumatera Utara
Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan THT Bedah Kepala Leher
Waktu disediakan : 12 jam / minggu
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : dr. Wijaya Juwarna
Tempat/ Tanggal Lahir : Belawan, 26 Mei 1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Nama Istri : dr. Rizki Luly Ya Fatwa Pulungan
Nama Anak : Zaidan Azzikra Juwarna
Alya Azzahra Juwarna
Alamat : Jln. Cimahi Barat No.1C Belawan