A. SCR
Thyristor mempunyai simbol yang mirip dengan dioda, hanya saja memiliki terminal
tambahan yang disebut gate (gerbang). Gambar 7.1. berikut memperlihatkan simbol dari
thyristor :
Dioda akan berkonduksi kalau dibiaskan secara biasa yaitu kalau anoda lebih positif daripada
katoda, sedangkan thyristor tidak akan berkonduksi bila dibiaskan secara terbalik sehingga
dalam hal ini agak mirip dengan dioda. Namun thyristor tidak akan berkonduksi dalam arah
biasa, kecuali bila suatu arus tertentu melewati gerbangnya' Alat itu dapat dikontrol ketika
berkonduksi. Inilah yang membuat thyristor sebenarnya menjadi silikon pengoreksi yang
dapat dikontol atau lebih dikenal dengan SCR (silicon control rectifier).
Untuk mengetahui karakteristik thyristor diperlihatkan pada Gambar 7.2.
Cara ini memberikan tegangan arah terbalik dan aliran arus yang cepat sekali ke kapasitor
guna mengosongkannya, membelokkan arus dari thyristor dan menurunkannya sampai di
bawah ukuran pokok. Thyristor itu mati dan kapasitor terisi oleh tegangan suplai.
Rangkaian komutasi diperlukan lagi untuk mengoperasikan ini secara otomatis. Kapasitor
yang diperlukan berukuran amat besar karena dipakai untuk arus yang berat.
c. Dengan memakai suplai yang diperbaiki. Jika suplai tidak diperbaiki sampaidapat
menghasilkan gelombang penuh yang tidak diperhalus, akan jatuh ke nol sebanyak dua
kali per siklus dan thyristor seringkali mati.
d. Dengan memakai thyristor pada suplai a.c.. Thyristor akan mati pada akhir tiap setengah
siklus positif dan tidak akan berkonduksi dalam setengah siklus negatif .
B. Diac
Diac dapat mengancing arus dalam kedua arah, equivalent circuits dari diac adalah berupa
sepasang dioda four-layer dihubungkan pararel seperti dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Gambar 7.4. a. Rangkaian Diac
b. Saklar
c. Diac saat diberi arus
d. Simbol Diac
Misalnya, jika diac mempunyai polaritas seperti di tunjukkan pada Gambar 7.4.a, dioda kiri
terhubung ketika magnitud tegangan melampaui tegangan breakover. Pada kondisi ini, switch
kiri terhubung seperti dapat dilihat pada Gambar 7.4.c.
Pada posisi lain, jika polarity tegangan berlawanan dengan keadaan semula pada gambar
7.4.a, switch kanan akan tertutup jika tegangan melebihi tegangan breakover.
Untuk memberhentikan konduksinya adalah pada saat low current dropout; artinya
mengurangi arus dibawah arus holding current. Gambar 7.4.d adalah simbolnya.
C. Triac
Triac perilakunya seperti SCR dalam paralel seperti pada Gambar 7.5.c. equivalent dengan
switch pada gambar 7.5.b. oleh karena itu, triac dapat mengontrol arus pada kedua arah.
Breakover voltagenya biasanya tinggi, dan pada normalnya untuk menyalakan suatu triac
adalah dengan melakukan triger bias kedepan (forward bias triger).
Jika triac ditunjukkan dengan polaritas seperti pada Gambar 7.5.a, dan dilakukan triger positif
pada gate, maka thyristor kiri bekerja. Jika polaritas tegangan berlawanan dari semula dan
diberikan triger negatif pada gate maka thyristor kanan akan bekerja.
Latihan Soal
1. Cari aplikasi penggunaan Thyristor
2. Jelaskan perbedaan SCR, Triac, Diac
3. Bagaimana cara menghidupkan dan mematikan thyristor
4. Dapatkah thyristor difungsikan sebagai penyearah? Bagaimana prinsip kerjanya