Anda di halaman 1dari 7

identifikasi masalah pembelajaran

Identifikasi masalah pembelajaran merupakan satu fase yang penting di lakukan pendidik sebelum
merancang pembelajaran. Identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mengetahui masalah
yang ada, mengidentifikasi akar masalahnya, dan menganalisis solusi yang cocok untuk mengatasinya.

Sehingga, identifikasi masalah pembelajaran dapat berfungsi untuk memperbaiki kualitas


pembelajaran.

Identifikasi Masalah Pembelajaran

Sebelum kita lebih jauh tentang identifikasi masalah pembelajaran, kita perlu memetakan dahulu
topik atau aspek yang akan di identifikasi permasalahannnya.

Permasalahan dalam pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian besar yakni masalah dalam
belajar (yang dialami oleh peserta didik) dan masalah dalam mengajar (yang dihadapi oleh pendidik).

Masalah dalam Belajar


Permasalahan peserta didik dalam belajar dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu,

1. Faktor internal seperti, faktor jasmani, faktor psikologis, faktor kelelahan.


2. Faktor eksternal: guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana pembelajaran,
kebijakan penilaian, kurikulum dan Metode mengajar guru.

Dua faktor ini dapat dijadikan fokus identifikasi. Contohnya dengan menganalisis faktor psikologis
peserta didik, seperti mengidentifikasi minat, gaya belajar, motivasi dan lainnya. Untuk memperoleh
data tersebut tentu perlu pengukuran yang standar.

Masalah dalam Mengajar


Untuk permasalahan pendidik dalam mengajar, ada beberapa topik yang dapat di jadikan sebagai
dasar dalam mengidentifikasi permasalahan, di antaranya adalah;

1. Masalah pengarahan
2. Masalah evaluasi dan penilaian
3. Masalah isi dan urutan-urutan pelajaran.
4. Masalah metode dan sistem penyajian bahan pelajaran.
5. Masalah hambatan-hambatan.

Masalah Umum dalam Pembelajaran


Selain itu topik atau aspek-aspek di atas, kita juga dapat melakukan identifikasi masalah berdasarkan
permasalahan umum yang sering terjadi dalam pembelajaran. Beberapa permasalahan umum
tersebut adalah:

Permasalahan pada pendidik

1. Belum maksimal menggunakan model, strategi dan metode pembelajaran.


2. Belum maksimal dalam pengelolaan kelas
3. Tidak disiplin, sering terlambat
4. Kurang motivasi untuk mengembangkan diri
5. Susah menerima informasi yang baru, nyaman dengan pengetahuan lama, padahal banyak hal
yang hasrus berubah
6. Penguasaan konten materi kurang dan tidak ada inisiatif mengembangkan diri
7. Penguasaan TIK yang rendah namun tidak ada upaya untuk meningkatkan kemampuan
8. Minim kreativitas dalam pembelajaran

Permasalahan pada peserta didik

1. Tidak antusias/sibuk sendiri


2. Datang terlambat
3. Susah bertanya dan mengungkapkan pendapat
4. Sering izin keluar masuk kelas
5. Siswa yang absen/izin sakit sehingga ketinggalan beberapa pertemuan.
6. Minat dan motivasi belajarnya rendah

Cara melakukan Identifikasi Masalah Pembelajaran

Untuk mempermudah teman-teman dalam melakukan identifikasi masalah, teman-teman dapat


membuat tabel identifikasi masalah yang terdiri dari topik/aspek pembelajaran, bentuk permasalahan
pembelajaran dan akar masalah pembelajaran. Berikut contoh tabel yang di maksud.
Tabel 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran

Topik/aspek pembelajaran Bentuk Permasalahan Pembelajaran Akar Masalah (penyebab masalah)

– Puas dengan apa yang dipahami saat ini


Penguasaan Guru terhadap Model, – Kurang inisiatif untuk mengembangkan
Penguasaan Guru terhadap Model, Pendekatan, Strategi,
Pendekatan, Strategi, Metode & Teknik diri
Metode & Teknik Pembelajaran Inovatif yang masih rendah
Pembelajaran Inovatif – Referensi belum tersedia,
– minim pelatihan

Tidak memahami secara utuh apa itu HOTS, akibatnya tidak – Merasa cukup dengan apa yang
Materi Pembelajaran dan soal HOTS mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran HOTS dipahami, dan tidak merasa perlu un
begitu pula dengan membuat soal level HOTS – Minim pelatihan

– Hal baru bagi mereka, namun belum


Pemahaman literiasi seperti, literasi Belum dapat mengintegrasikan Literasi numerasi, literasi
menjadi perhatian untuk
numerasi, literasi membaca dan literasi membaca atau literasi sains dalam pembelajaran karena tidak
mempelajarinya.
sains memahaminya.
– Minim pelatihan

Belum atau tidak pernah melakukan


pengukuran secara khsusus terhadap hal
Kurang memahami karakteristik peserta didiknya
ini, mungkin karena :
Karakteristik Peserta Didik seperti, kemampuan awal, minat, gaya belajar, perkembangan
1. menganggap ini tidak penting
kognitifnya.
2. ingin melakukan tapi tidak memahami
3. minim pelatihan

– Kurang pemahaman dan minim


Pendidik belum bisa menerapkan asesment of, as & for
Asesmen motivasi untuk memahami
learning dengan baik.
– Minim pelatihan
Isi dalam Tabel 1 ini hanya contoh saja, ini bisa saja tidak sesuai dengan kondisi di tempat kerja, atau
di lingkungan teman-teman semua. Olehnya itu, identifikasi masalah perlu di lakukan apa adanya,
sesuai kondisi real yang ada.

Hal lain yang perlu diperhatikan

Untuk membantu pendidik dalam mengidentifikasi masalah yang ada, berikut beberapa hal yang
dapat dilakukan,

1. Membaca sebanyak-banyaknya literatur yang berhubungan dengan bidang permasalahan


yang akan di selesaikan atau di teliti dan bersikap kritis terhadap apa yang di bacanya;
2. Menghadiri pertemuan ilmiah seperti seminar, kuliah tamu, atau ceramah-ceramah
profesional;
3. Melakukan pengamatan-pengamatan terhadap situasi atau kejadian-kejadian di lingkungan
belajar secara cermat dan fokus pada masalahn, kemudian mencatatnya;
4. Melakukan perekaman aktivitas pembelajaran yang di lakukan dan melakukan evaluasi
kelemahan-kelemahan berdasarkan rekaman tersebut;

Kegiatan identifikasi ini dapat di awali dengan kegiatan pengumpulan informasi dengan menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, data ini kemudian di analisis untuk memperoleh
masalah yang mendasar.

Setelah teman-teman mengidentifikasi permasalahan, selanjutnya mengekplorasi penyebab


masalahnya apa. Dari Identifikasi masalah pembelajaran dan ekplorasi penyebab masalahnya
kemudian menjadi dasar dalam menentukan penyebab masalahnya apa.

Identifikasi Masalah Pedagogik.

Identifikasi masalah pembelajaran merupakan satu fase yang penting di lakukan pendidik sebelum
merancang pembelajaran. Identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mengetahui masalah
yang ada, mengidentifikasi akar masalahnya, dan menganalisis solusi yang cocok untuk mengatasinya.

Dengan demikian, maka identifikasi masalah pembelajaran dapat berfungsi untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran.

Identifikasi Masalah Pedagogik


Masalah pada aspek pedagogik adalah masalah klasik pada pelaksanaan pembelajaran. Seorang
pendidik dalam membelajarkan peserta didiknya perlu untuk memahami pengetahuan TPACK.
Dimana, salah satu bagian dalam TPACK tersebut adalah pengetahuan pedagogik.

Nah, untuk mengidentifikasi masalah terkait pedagogik, teman-teman dapat memulainya dengan
melihat dan menganalisis pada aspek-aspek berikut:

1. Tujuan dan nilai dalam proses pembelajaran


2. Masalah-masalah pembelajaran
3. Manajemen kelas
4. Pengembangan Rencana Pembelajaran dan Perangkat Pendukungnya
5. Implementasi Rencana pembelajaran (penggunaan strategi, teknik atau metode yang di
gunakan)
6. Karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar)
7. Teknik dan strategi untuk mengevaluasi pemahaman siswa

Identifikasi Masalah Pedagogik pada aspek tujuan dan nilai dalam proses pembelajaran
Contoh permasalahan yang paling umum pada aspek tujuan dan nilai-nilai adalah belum
terdeskripsinya tujuan dan nilai-nilai yang jelas, seperti, orientasi pembelajaran dengan tujuan
melatihkan PD dalam pemecahan masalah, meningkatkan keterampilan berpikir (kritis,
reflektif, kreatif dan lainnnya).

Identifikasi Masalah Pedagogik pada aspek Masalah-masalah pembelajaran


Contoh permasalahan pada aspek masalah-masalah pembelajaran di antaranya adalah, data masalah-
masalah real dalam pembelajaran belum tercatat (data pembelajaran lampau), referensi bentuk atau
jenis permasalahan minim, dan sebagainya.

Identifikasi pada Aspek Manajemen kelas


Contoh permasalahan pada aspek manajemen kelas, seperti teknik pengelompokan dan organisasi
dalam kelas belum di dasarkan atas pertimbangan yang rasional, atau tidak berdasar.

Identifikasi pada Aspek Pengembangan Rencana Pembelajaran dan Perangkat Pendukungnya


Contoh permasalahan pada aspek Pengembangan Rencana Pembelajaran dan Perangkat
Pendukungnya adalah perangkat pembelajaran belum dikembangkan berdasarkan secara serius
sesuai tuntutan dan kebutuhan.

Selain, itu terkadang perangkat pembelajaran yang di gunakan adalah hasil kerja pada MGMP yang
bisa saja hanya di kembangkan oleh segelintir orang. Sehingga, apa yang di kembangkan tidak
kontektual (sesuai konteks dengan di sekolahnya).

Identifikasi Masalah Pedagogik pada aspek Implementasi Rencana pembelajaran (penggunaan


strategi, teknik atau metode yang digunakan)
Contoh permasalahan pada aspek Implementasi Rencana pembelajaran (penggunaan strategi, teknik
atau metode yang di gunakan) adalah sebagian besar pembelajaran, di laksanakan tidak sesuai
perencanaan.

Model, pendekatan, teknik, strategi pembelajaran yang di gunakan sesuai kebiasaan saja, berdasarkan
apa yang mudah dan nyaman untuk di terapkan. Ini contoh saja.
Identifikasi Masalah Pedagogik pada aspek Karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya
belajar)
Permasalahan pada aspek karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar) adalah
pendidik belum melakukan identifikasi terhadap karakteristik peserta didik seperti kemampuan awal,
minat, atau gaya belajar peserta didik.

Identifikasi Masalah Pedagogik pada aspek Teknik dan strategi untuk mengevaluasi pemahaman siswa
Permasalahan pada aspek teknik dan strategi untuk mengevaluasi pemahaman siswa adalah
implementasi assesment of, as, & for learning belum optimal.

Hal ini dapat di sebabkan oleh berbagai macam faktor, mulai dari penguasaan dan pemahaman konsep
guru tentang ini yang rendah, referensi yang minim, dan sebagainya.

Selain itu, berikut beberapa masalah yang umum terjadi dan dialami oleh guru dalam pembelajaran:

1. Guru tidak menekuni profesinya secara utuh, hal tersebut dapat terlihat dari rendahnya
profesionalisme guru.
2. Guru yang belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengajar, dengan pemilikan
kompetensi, guru dapat di lihat kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas dan
tanggungjawabnya.
3. Guru yang menggunakan pola mengajar konvensional dari pada berdasarkan kompetensi,
sehingga bisa di pastikan siswa tidak dapat berkembang sesuai dengan kompetensi yang di
milikinya.
4. Beban kerja guru tinggi, sehingga akan berdampak pada kualitas materi yang di sampaikan
guru kepada peserta didik.
5. Masih ada guru yang mengabaikan aspek-aspek mengenai dasar-dasar mengajar, sehingga
siswa banyak yang di jadikan patung/bersifat pasif.

Anda mungkin juga menyukai