Anda di halaman 1dari 19

Sistem Pelagis

Oleh : Kelompok 3

Ayu Dyah Rahmawati (2209105)


Ayu Lestari (2209104)
Filliana Setiawati (2200361)
Henny Nurhidayanti (2203204)
Marshanda Putri J. A (2200700)
Sofia (2207015)
Shitie Solechah (2202845)
Pengertian Sistem Pelagis
Wilayah pelagis merupakan daerah dengan produktivitas primer perairan yang sangat
tinggi dan memiliki sumberdaya perikanan yang sangat besar. Potensi sumberdaya
perikanan pelagis di Indonesia yang sangat besar tidak bisa hanya dieksploitasi dan
dimanfaatkan secara terus-menerus tanpa adanya usaha pengelolaan. Sudah cukup
banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan usaha
penangkapan ikan di seluruh wilayah Indonesia.
ZONA NERITIK
Ciri-ciri Zona Neritik :
1. Merupakan perairan dangkal, yang memiliki kedalaman hingga 200 m.
2. Wilayahnya masih terjangkau oleh sinar matahari, sehingga ekosistem
lautnya tetap dapat terjaga.
3. Setiap tanaman laut yang hidup, dapat melakukan proses fotosintesis
dengan baik, karena menerima asupan matahari yang cukup.
4. Memiliki banyak Biota Laut yang hidup di dalamnya seperti Ikan, Plankton,
Rumput Laut dan habitat lainnya.
5. Terdapat kadar oksigen yang cukup di dalam perairannya.
6. Perairan yang masih memiliki tekanan air, cahaya dan kadar garam yang
stabil
7. Lokasinya dekat dengan badan pantai
Zona Ekosistem Air Laut
A. Zona Laut Berdasarkan Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya, zona laut dibagi menjadi tiga, yaitu zona litoral,
zona neritik, dan zona oseanik.
1. Zona litoral berbatasan langsung dengan daratan, paling dangkal, dan paling
atas dari lautan
2. Zona neritik (ekosistem pantai pasir dangkal) letaknya sekitar 200 meter dari
permukaan laut
3. Zona oseanik (zona terdalam dari ekosistem air laut) terbagi menjadi zona batial
(200-2.000) meter dan zona abisal (lebih dari 2.000 meter)
B. Zona Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari
Berdasarkan intensitas cahaya mataharinya, zona laut dibagi menjadi tiga,
yaitu zona fotik, zona twilight, dan zona afotik.
1. Zona fotik (kedalaman kurang dari 200 meter) sehingga cahaya matahari
mudah masuk.
2. Zona twilight (kedalaman 200-2.000 meter) sehingga cahaya matahari yang
masuk hanya sedikit.
3. Zona afotik (kedalaman lebih dari 2.000 meter) sehingga cahaya matahari
tidak dapat masuk.
C. Zona Laut Berdasarkan Permukaan Secara Vertikal
Berdasarkan permukaan secara vertikal, zona laut dibagi menjadi lima, yaitu
epipelagik, mesopelagik, batiopelagik, abisalpelagik, dan hadalpelagik.
1. Zona Epipelagik berada di antara permukaan laut hingga kedalaman 200
meter.
2. Zona Mesopelagik (kedalaman 200-1.000 meter)
3. Zona Batiopelagik (kedalaman 200-2.500 meter)
4. Zona Abisalpelagik (kedalaman 4.000 meter)
5. Zona Hadalpelagik (kedalaman lebih dari 6.000 meter)
Plankton

Sekelompok biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun hewan yang hidup
melayang maupun terapung secara pasif di permukaan perairan, dan
pergerakan serta penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus walaupun
sangat lemah (Sumich, 1992; Nybakken, 1993; Arinardi, 1997).
Plankton tersusun dari sisa-sisa makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan air.
Sebagian besar plankton hidup di pesisir pantai, karena suplai kehidupan mereka
yaitu mineral garam dan cahaya matahari yang melimpah. Plankton dibagi
menjadi dua yaitu fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton
Fitoplankton berasal dari istilah Yunani yaitu “phyton” yang artinya “tanaman”
dan “planktos” yang artinya “pengembara” atau “penghanyut”. Fitoplankton
dikenal juga sebagai autotrof plankton adalah organisme kecil yang mampu
menyediakan makanan sendiri dengan mengubah bahan anorganik menjadi
bahan organik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis
dan memiliki peran sebagai produsen.
Zooplankton
Zooplankton berasal dari bahasa Yunani yaitu “zoon” yang berarti “binatang” dan
“planktos” yang artinya”pengembara” atau “penghanyut” disebut heterotrof
plankton adalah organisme kecil yang membutuhkan senyawa organik di mana
karbon diekstrak untuk pertumbuhannya sebagai “konsumer” atau tidak dapat
membuat makanan sendiri dalam rantai makanan dan hanya bergantung pada
yang lain. Peran zooplankton dalam ekosistem sebagai konsumen, maka
zooplankton ini dapat memakan fitoplankton dan sesama zooplankton.
NEKTON
Nekton adalah organisme laut yang dapat bergerak atau berenang sendiri dalam
air sehingga tidak bergantung pada arus laut yang kuat atau gerakan air yang
disebabkan oleh angin. Sebagai contohnya adalah ikan, cumi-cumi, udang,
kepiting, mamalia dan reptil laut. Tumpukan bangkai nekton menjadi bahan dasar
bagi terbentuknya mineral laut, seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami
proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
Ciri-ciri Nekton :
Ciri utama dari morfologi nekton adalah adanya alat gerak yang memipih
menyerupai dayung yang sangat diperlukan untuk berenang. Selain itu, ada pula ciri-
ciri nekton lainnya, yaitu:
1. Organisme yang dapat bergerak atau berenang dengan keinginan sendiri.
2. Organisme konsumen di daerah pelagik.
3. Memiliki perkembangan sistem saraf dan indra yang akan menangkap dan
mengolah informasi.
Ciri-ciri Nekton :
4. Memiliki perkembangan kecepatan renang yang tinggi.
5. Umumnya termasuk hewan invertebrata, tetapi vertebrata juga ada, seperti pisces
dan mamalia laut.
6. Memiliki masa hidup lebih panjang daripada plankton.
7. Melakukan migrasi.
8. Nekton dapat ditemui di zona photic dan aphotic tergantung dari makanannya.
Contoh Nekton :
Selain ikan, anggota nekton juga banyak berasal dari kelompok lain, seperti:
• Mamalia laut, seperti paus, lumba-lumba, anjing laut, dan singa laut.
• Reptil laut, seperti penyu, ular laut, dan buaya.
• Moluska chepalopada, seperti cumi-cumi dan sotong.
Kelompok ikan yang bersifat nektonik dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu:
1. Ikan Holoepipelagik adalah ikan-ikan yang menghabiskan seluruh masa hidupnya
untuk hidup di perairan epipelagik. Contoh dari ikan holoepipelagik adalah ikan
hiu, ikan tuna, ikan terbang, ikan setuhuk, dan ikan lemuru.
2. Ikan Meroepipelagik adalah ikan-ikan yang memakai hanya sebagai waktu
hidupnya untuk hidup di perairan epipelagik, sedangkan sebagian waktunya lagi
dipakai untuk menjalani hidup di perairan yang lebih dalam atau di perairan
pantai ketika musim memijah.
SESI TANYA JAWAB
1. Apakah di zona neritik bisa melakukan sistem fotosintesis dan dari mana sumber
nutrisinya? (Nida Uswatun H.)
2. Cara untuk daur ulang feses atau bagaimana cara agar feses ikan tidak merusak
ekosistem KJA? (Zahra Gustika J. P.)
3. Apa perbedaan dari plankton dan nekton ? (Shafna Budiawati)
Terima
Kasih

Salam hangat
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
dari kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai