Anda di halaman 1dari 3

Nama: Syahrani

NIM: 1602101010174
Kelas: 01
No. Absen: 29

PERIARTERITIS NODOSA
Mekanisme Penyakit
Periarteritis Nodosa yang sekarang disebut dengan Polyarteritis nodosa (PAN)
adalah vaskulitis nekrotikans sistemik yang biasanya memengaruhi arteri sedang
(Arteries) dan arteri kecil (Arterioles). Tidak seperti beberapa vaskulitis lain
(granulomatosis dengan poliangiitis). Polyarteritis Nodosa tidak berhubungan dengan
antibodi sitoplasmik antineutrofil (ANCA).
PAN pada awalnya dianggap sebagai penyakit yang terkait dengan penyakit
imun kompleks. Namun, glomerulonefritis suatu penyakit yang termasuk ke dalam
penyakit kompleks imun tidak terkait dengan PAN. Selain itu, pada penyakit
termediasi kompleks imun lainnya seperti vaskulitis cryoglobulinemia atau lupus
erythematosus sistemik yang tidak biasa dan juga tidak terkait dengan PAN. PAN
memiliki beberapa pemicu yang teridentifikasi yakni HBV (Hepatitis B Virus)
adalah pemicu yang paling umum dari PAN.
Arteri yang meradang dapat menghasilkan iskemia jaringan atau perdarahan
dalam berbagai organ dan sistem organ. Hal tersebutlah yang membuat PAN
menampakkan manifestasi klinis. Manifestasi klinis non-spesifik yakni penurunan
berat badan, demam, artralgia dan mialgia, dan gejala yang berasal dari disfungsi atau
kerusakan organ target.
Gagal ginjal dan infark mesenterika, jantung, atau serebral adalah penyebab
utama kematian yang disebabkan PAN ini. Beberapa komplikasi ini dapat terjadi
pada saat penyakit ini tidak aktif secara klinis, karena penyembuhan pembuluh darah
yang meradang dapat menyebabkan penyempitan progresif dari lumina vaskular dan
iskemia organ yang dihasilkan. Pengembalian fungsi jaringan kemungkinan besar
dapat dilakukan jika pengobatan dilakukan di awal perjalanan penyakit.
Penanganan Penyakit
Dalam menangani penyakit PAN (Polyarteritis Nodosa), pemeriksaan
laboratorium dapat membantu menentukan luasnya organ yang terpengaruh dan
tingkat keterlibatannya. Termasuk di dalamnya pemeriksaan kreatinin serum,
konsentrasi enzim, fungsi hati, HBV dan pemeriksaan hepatitis C (HCV), serta
urinalisis.
Pengujian laboratorium tambahan bermanfaat untuk mempersempit agar
didapati diferensial diagnosa. Hal ini tergantung pada diagnosis alternatif yang
dipertimbangkan berdasarkan tanda dan gejala pasien, diantaranya yakni: ANCA,
antibodi antinuklear, C3 dan C4, cryoglobulin, serum dan pemeriksaan ulang urin
elektroforesis untuk menguji gammopathy monoklonal, dan pengujian untuk virus
imunodefisiensi.
Diagnosis PAN dibuat dengan biopsi jaringan maupun dengan angiografi.
Cepatnya kesimpulan diagnosis diperlukan karena waktu yang lama akan
menyebaadanya perkembangan komplikasi yang mengancam jiwa seperti akut gagal
ginjal, hematoma ginjal / perirenal, pendarahan atau perforasi saluran cerna, hati
infark, dan bahkan gagal jantung.

Hasil Penanganan Penyakit


Periarteritis Nodosa (PAN) yang tidak segera mendapatkan penanganan akan
mendapatkan prognosis yang buruk. Hasil dari penanganan PAN telah meningkat
pada pasien yang menerima pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Howard,T., Ahmad, K., Jerome, Swanson, A. and Misra, S. (2014).
Polyarteritis nodosa. Tech Vasc Interv Radiol, 17(4): 247-251.
Rodríguez, J. H., Alba, M. A., González, S. P. and Maria, C. (2014).
Diagnosis and classification of polyarteritis nodosa. Journal of
Autoimmunity, 48(49): 84-89.

Anda mungkin juga menyukai