Abstrak
Ambulasi merupakan tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan otot. Pasien dapat ambulasi dini 24 jam pasca
operasi. Jumlah pasien post ORIF di Poliklinik RSUD Waled Cirebon Oktober 2012-Maret 2013 sebanyak 191 pasien.
Hasil wawancara dengan 20 pasien, 10 pasien ambulasi dini dilakukan pada hari ketiga setelah operasi, 5 pasien
mengatakan sakit ketika digerakkan, 1 pasien mengalami perdarahan pada luka post ORIF setelah berjalan, 2 pasien
memiliki pengetahuan kesehatan yang rendah, dan 2 pasien tidak ada yang membantu ambulasi. Tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ambulasi dini pada pasien fraktur ekstremitas bawah dengan post ORIF
di RSUD Waled Cirebon Tahun 2013.Jenis penelitian korelasi pendekatan cross sectional. Populasi semua pasien
fraktur ekstremitas bawah dengan post ORIF di RSUD Waled Cirebon, tehnik accidental sampling berjumlah 30 pasien
waktu 1 bulan. Penelitian tanggal 12 Juni 2013-14 Juli 2013. Pengambilan data kuesioner dan observasi.Hasil penelitian
Spearman’s Corelation, ada hubungan kuat dan positif antara status kesehatan dengan pelaksanaan ambulasi dini (
value=0,000;α=0,01), ada hubungan kuat dan positif antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan ambulasi dini (
value=0,000;α=0,01), ada hubungan kuat dan positif antara pengetahuan tentang ambulasi dini dengan pelaksanaan
ambulasi dini ( value=0,004; α=0,01).Rekomendasi perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya
ambulasi dini sebelum pasien dilakukan tindakan ORIF.
Kata Kunci : Ambulasi dini, Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Post Operasi ORIF, Status
Kesehatan
Abstract
Ambulation is action can improve muscle strength. Patient can early ambulation 24 hours of post operative, patient
post ORIF in Polyclinic Waled Cirebon Hospital at October 2012-March 2013 is 191 patients. The results of interviews
with 20 patients, 10 patients early ambulation performed on the third day after surgery, 5 patients if moved that leg with
post operative felt pain, 1 patient had bleeding on post ORIF injuries after trying to walk, 2 patients had low levels of
health education, and 2 patients no help ambulation. The purpose of this study to determine the factors that influence
early ambulation in patient with lower extremity fractures with post operative ORIF at Waled Hospital Cirebon year
2013.
This type of research cross sectional correlation. The population all patients with fractures of the lower extremity in the
hospital post ORIF at Waled Hospital Cirebon and using accidental sampling were 30 patients within 1 month. The
research June 2013-14 July 2013. Retrieval of date questionaires and observation. The results Spearman's Rho
Correlation, there was strong and positive relationship between the health status of early ambulation (
value=0.000;α=0.01), there was strong and positive relationship between family support of early ambulation (
value=0.000;α=0.01), there was strong and positive relationship between knowledge of early ambulation (
value=0.004;α=0.01). Recommended need health education early ambulation before ORIF.
Keyword : Early Ambulation, Health Condition, Family Support, Knowledge, Post Operation
Of ORIF
dibandingkan dengan standar sebelumnya fragmen tulang direduksi, alat fiksasi interna
(Moris dkk, 2010 dalam Eldawati, 2011). dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku,
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat atau batangan logam dapat digunakan untuk
tahun 2005 terdapat lebih dari 7 juta orang mempertahankan fragmen tulang dalam
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan posisinya sampai penyembuhan tulang yang
dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan solid. Intervensi bedah reduksi dan fiksasi
fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang interna dilakukan segera dalam 12-24 jam
memiliki prevalensi cukup tinggi yakni setelah terjadinya fraktur (Brunner &
insiden fraktur ekstremitas bawah yakni Suddarth, 2008). Ambulasi dini merupakan
sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang salah satu tindakan yang dapat meningkatkan
terjadi. Menurut data Badan Pusat Statistik kekuatan dan ketahanan otot (Hidayat, 2009).
pada tahun 2008 tercatat jumlah kecelakaan di Berdasarkan data RSUPN. Cipto
Indonesia sebanyak 59.164 orang, jumlah Mangunkusumo, jumlah pasien dengan
yang meninggal 20.188 orang, luka berat penggunaan plat sebanyak 163 pasien pada
23.440 orang dan luka ringan sebanyak tahun 1999-2006 (Simbardjo, 2008). Jumlah
55.731 orang. Sedangkan menurut Harian pasien pasca operasi fraktur ekstremitas
Republika mengungkapkan bahwa data dari bawah mencapai 204 orang, dan hampir
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat pada semua pasien fraktur dilakukan tindakan
tahun 2008 tercatat jumlah kecelakaan ORIF dan eksternal fiksasi di RSUP H. Adam
mencapai 7.099 orang. Dari jumlah tersebut, Malik Medan (Yanti, 2009).
korban meninggal 4.098 orang, luka berat Berdasarkan studi pendahuluan yang
sebanyak 1.595 orang dan luka ringan dilakukan pada bulan Maret 2013 di Ruang
sebanyak 1.406 orang. Sekitar 80% dari Bogenvil dan Ruang Anggrek Rumah Sakit
jumlah korban merupakan kelompok usia Umum Daerah Waled, hasil wawancara
produktif (Irwansah, 2011 dalam Prawani dengan perawat, pasien dianjurkan dapat
dkk, 2011). ambulasi pada hari pertama. Hasil dari
Pasien pasca operasi fraktur ekstremitas wawancara dengan 20 pasien, 10 pasien
bawah, dapat melakukan ambulasi dini 24 jam mengatakan ambulasi dini dilakukan pada
pasca operasi, hal ini ditentukan oleh hari ketiga setelah operasi, 5 pasien
kestabilan kardiovaskuler, dan neuromuskuler mengatakan jika bergerak kaki yang dioperasi
pasien, tingkat aktivitas fisik pasien (Brunner sakit, dan 1 pasien mengalami perdarahan
& Suddarth, 2008). ORIF adalah metode banyak pada luka post ORIF setelah mencoba
reduksi fraktur yang berfungsi berjalan, 2 pasien memiliki tingkat
mengembalikan fragmen tulang pada pendidikan yang rendah, dan 2 pasien
kesejajarannya dengan pendekatan bedah, mengatakan tidak ada yang membantu
3
Tahun 2013.
b. Distribusi Frekuensi Responden
METODE
Menurut Faktor Status Kesehatan
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Tabel 4.2
deskriptif korelasional yaitu korelasi dengan
Distribusi Frekuensi Responden
metode kuantitatif dan pendekatan cross
Menurut Faktor Status Kesehatan
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
Di Rumah Sakit Umum Daerah Waled
semua pasien fraktur ekstremitas bawah
Kabupaten Cirebon Tahun 2013
dengan post operasi ORIF yaitu pada tahun
(Bulan Juni 2013, N = 30)
2012-2013 berjumlah 191 orang di RSUD
Status
Waled Kabupaten Cirebon dan pengambilan Frekuensi %
Kesehatan
sampel ini menggunakan tehnik accidental Nyeri
22 73,3%
Ringan
sampling berjumlah 30 pasien dalam waktu 1 Nyeri
7 23,3%
bulan. Sedang
Nyeri Berat 1 3,3%
Tahap-tahap analisa data hasil penelitian ini Total 30 100%
adalah sebagai berikut : analisis univariat ,
c. Distribusi Frekuensi Responden
analisis bivariat Rumus yang dipakai adalah
Menurut Faktor Dukungan Keluarga
Spearman’s Rho Corelation dengan
Tabel 4.3
menggunakan tingkat kemaknaan 95% atau
Distribusi Frekuensi Responden
0.05.
Menurut Faktor Dukungan Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Hasil
Kabupaten Cirebon Tahun 2013
1. Univariat
(Bulan Juni 2013, N = 30)
4
Dukungan
Frekuensi %
Keluarga
Mendukung 21 70,0%
Tidak
9 30,0%
Mendukung
Total 30 100%
5
dibantu oleh keluarga dan tim medis Berdasarkan tabel 4.2, diketahui
ekstremitas atas dan lingkar bahu, keadaan nyeri ringan karena telah
dari hal tersebut 6 orang melakukan pasien mengalami eudema pada hari
kekuatan dan ketahanan otot (Hidayat, Setelah pembedahan akan terjadi nyeri
Diharapkan dapat menjadi referensi Kozier & Erb, (2009) Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis Edisi 5. Alih
tambahan dalam mata kuliah
Bahasa : Eny Meiliya, dkk. Jakarta :
Keperawatan Medikal Bedah tentang EGC.
faktor-faktor yang mempengaruhi Nova Mega Yanti (2009), Analisis Faktor-
ambulasi dini pada pasien post operasi Faktor Yang Mempengaruhi
Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien
ORIF. Paska Operasi Fraktur Ekstremitas
DAFTAR PUSTAKA Bawah di Rindu B3 RSUP. H. Adam
Malik Medan, dilihat pada tanggal 16
Asmadi, (2008) Tehnik Prosedural Februari 2013
Keperawatan, Konsep dan Aplikasi <http://www.repository.usu.ac.id>.
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta :
Salemba medika. Potter & Perry, (2005) Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Brunner & Suddarth, (2008) Keperawatan Konsep, Proses &. Praktek. Edisi 4.
Medikal-bedah Edisi 8 Vol.1. Alih Vol 1. Alih Bahasa : Renata
Bahasa : Agung Waluyo. Jakarta : Komalasari. Jakarta : EGC.
EGC.
Sjamsuhidayat, R & Jong, D.W, (2005) Buku
Hidayat, A.A, (2009) Pengantar Kebutuhan ajar Ilmu Bedah (Edisi 2). Jakarta :
Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan EGC.
Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.