Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemacetan lalu lintas terjadi bila kondisi lalu lintas di jalan raya mulai
tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat akibat adanya
hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil (Sumadi, 2006).
Lalu lintas tergantung pada kapasitas jalan, dimana ketika banyak kendaraan
yang ingin bergerak tetapi kapasitas jalan yang tersedia tidak mampu
menampung maka lalu lintas yang ada akan terhambat (Sinulingga, 1999).
Banda Aceh merupakan kota dengan pola struktur ruang kota “pola
radial simetris”. Hal ini terlihat dari pemusatan kegiatan dengan konsentrasi
kepadatan di pusat kota. Kegiatan tersebut memanjang hamper linier
mengikuti pola jaringan jalan utama, dan relatif radial dengan Masjid Raya
Baiturrahman dan sekitarnya sebagai pusat utama yang diperkuat oleh
keberadaan Pasar Aceh dan Pasar Peunayong.
Setelah tsunami kota Banda Aceh mengalami pembangunan pesat dari
semua bidang. Oleh karena itu, untuk mempermudah penataan wilayah
administrasi agar menjadi lebih baik, kota Banda Aceh dibagi menjadi 4
Bagian Wilayah Kota (BWK). Bagian wilayah kota sub BWK P2 (Kuta
Alam), merupakan salah satu bagian wilayah kota yang tingkat
pertumbuhannya pesat sehingga aktivitas transportasi juga semakin
meningkat. Wilayah tersebut dikenal sebagai daerah perdagangan dan jasa,
dimana terdapat beberapa sarana pendidikan yang identik dengan sebuah
aktivitas pelajar yang menuju dan pulang sekolah, dengan menggunakan
infrastruktur jalan yang sama setiap harinya.
Selain aktivitas masyarakat, kondisi cuaca khususnya saat hujan juga
dapat menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Ketika hujan, umumya
masyarakat akan lebih memilih menggunakan mobil sebagai sarana untuk
menuju tempat tujuan, dengan maksud agar tetap terlindungi. Hal ini tentu
akan membuat ruang jalan menjadi lebih sempit yang dapat menghambat
pergerakan. Ditambah dengan kondisi jalan yang licin, membuat setiap
pengguna jalan akan lebih hati-hati ketika berkendara. Sehingga tingkat
volume kemacetan lalu lintas akan meningkat akibat hambatan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tingkat kemacetan lalu lintas yang terjadi di kota Banda Aceh?
2. Apa penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh?
3. Apa dampak dari terjadinya kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh?
4. Bagaimana alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas di kota Banda Aceh?

1.3 Batasan Masalah


1. Penelitian hanya terlokalisir di kota Banda Aceh
2. Menganalisis tingkat kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
3. Menganalisis penyebab kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
4. Menganalisis dampak dari kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
5. Memberikan alternatif penanganan solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
6. Perhitungan hambatan samping dan kecepatan kendaraan mengacu pada
ketetapan pada MKJI 1997.
7. Analisis data kemacetan meliputi volume lalu lintas, kapasitas (C), derajat
kejenuhan (DS), dan tingkat pelayanan simpang (LoS) dihitung dengan
menggunakan metode MKJI 1997.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
2. Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di kota
Banda Aceh
3. Untuk mengetahui dampak dari kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh
4. Untuk menemukan alternatif solusi yang tepat agar dapat mengurangi
volume kemacetan lalu lintas di kota Banda Aceh.

1.5 Hasil yang diharapkan


Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat mengetahui tingkat kemacetan,
penyebab, dan dampak kemacetan di kota Banda Aceh serta menemukan alternatif
solusi yang tepat untuk mengurangi volume kemacetan lalu lintas di kota Banda
Aceh agar dapat memudahkan pergerakan.

Anda mungkin juga menyukai