BUKU AJAR - Perkembangan Peserta Didik
BUKU AJAR - Perkembangan Peserta Didik
BUKU AJAR - Perkembangan Peserta Didik
Editor:
Dr. Carolina Ligya Radjah, S.Pd, M.Pd
Dr. Triyono, S.Pd, M.Pd
Aji Bagus Priyambodo, S.Psi, M.Psi
Penerbit:
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran
Universitas Negeri Malang
Graha Rektorat Universitas Negeri Malang Lt.5 Jl. Semarang 5 , Kota Malang, 65145
Email : lp3@um.ac.id
Telp : 0341553495
Laman : http://lp3.um.ac.id
B. Tujuan
Tujuan Matakuliah Perkembangan Peserta Didik
dirumuskan dalam bentuk SCPL (Standar Capaian
Pembelajaran Lulusan dan CPMK (Capaian Pembelajaran
Matakuliah).
1. Standar Capaian Pembelajaran (SCPL)
SCPL matakuliah Perkembangan Peserta Didik:
diharapkan mahasiswa memiliki nilai dan wawasan
keilmuan pendidikan dan pembelajaran secara teoritik dan
aplikatif dalam bingkai budaya Indonesia, dalam perannya
sebagai pendidik yang kritis, inovatif, adaptif, dan
komunikatif sesuai dengan karakter dan budaya peserta didik
di era global”. Pada rumusan tersebut tampak bahwa yang
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, 2013. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Cetakan ke
delapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Repubik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Repubik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
RPS Matakuliah Perkembangan Peserta Didik tahun 2019.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
adalah menganalisis ketercapaian tugas perkembangan peserta
didik.
1
Diferensiasi= pembedaan
Proses sosio-
Proses kognitif
emosional
E. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada
bab ini yaitu
a. Carilah contoh konkret tentang prinsip dan hukum
perkembangan!
b. Carilah contoh konkrit berdasarkan pengalaman pribadi atau
hasil rujukan tentang tugas perkembangan remaja yang
berhasil dilalui dan tidak berhasil dilalui!
F. Rangkuman materi
Perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai
dari konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus hidup individu.
Pertumbuhan berhubungan dengan perubahan jumlah ukuran,
organ maupun individu yang dapat diukur dengan menggunakan
ukuran berat, umur tulang, ukuran panjang, dan keseimbangan
metabolis. Sedangkan, kematangan dimaknai sebagai kemajuan
individu yang bersifat instrinsik dan kualitatif dalam
perkembangan biologis, seperti sistem tubuh, organ tubuh, dan
kemajuan seluler.
Isu-isu perkembangan mencakup kematangan dan
pengalaman atau bawaan dan lingkungan, kontinuitas dan
G. Daftar Pustaka
Sudirjo, E & Alif, M.N. 2018. Pertumbuhan dan Perkembangan
Motorik: Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan
Fisik dan Gerak Manusia. Jawa barat: UPI Sumedang
Press.
Pieter, H.Z & Lubis, N.L. 2013. Pengantar Psikologi untuk
Kebidanan Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Jahja, Y. 2015. Psikologi Perkembangan Edisi Pertama. Jakarta:
Prenadamedia.
Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Alih
Bahasa: Shinto B. Adelar & Sherly Saragih. Jakarta:
Erlangga.
Hildayani, R., Sugianto, M., Rosdiana T., Eko H., Retno P., &
Alzena M.K. 2014. Psikologi Perkembangan Anak.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan
dapat memahami prinsip-prinsip yang melandasi terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan. Secara rinci, capaian
pembelajaran yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat menemukan dan menganalisis kata-kata
kunci dalam definisi prinsip perkembangan.
2. Mahasiswa dapat menyusun definisinya sendiri tentang
prinsip perkembangan.
D. Prinsip-prinsip Perkembangan
Terdapat beberapa prinsip yang mendasari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Prinsip-prinsip ini
menggambarkan proses perkembangan umum manusia yang
dapat diramalkan pola dan tahapnya. Dengan memahami
prinsip-prinsip tersebut, kita dapat memberikan dorongan dan
merencanakan langkah-langkah intervensi yang tepat agar
E. Aktivitas Pembelajaran
Sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan,
aktivitas pembelajaran yang dirancang untuk bab ini adalah
sebagai berikut.
1. Temukanlah definisi-definisi prinsip perkembangan dari
berbagai sumber dan buatlah perbandingannya dalam format
matriks. Selanjutnya, bandingkanlah definisi-definisi
tersebut dan temukan kata kunci dari masing-masing definisi.
Berdasarkan kata-kata kunci yang ditemukan, susunlah
definisi Anda sendiri. Berikut adalah matriks yang dapat
digunakan untuk memandu aktivitas ini.
No. Rujukan Definisi Kata Kunci
F. Rangkuman Materi
1. Prinsip perkembangan adalah asas umum yang mendasari
terjadinya perubahan fisik dan atau psikologis manusia. Asas
ini diperoleh berdasarkan pengamatan berkali-kali, secara
terencana ataupun insidental, terhadap perubahan tersebut.
2. Terdapat 11 prinsip perkembangan yang dibahas dalam bab
ini, yaitu: (1) perkembangan merupakan proses yang
berkelanjutan; (2) perkembangan fisik dan psikis
berlangsung dalam satu kesatuan yang integral; (3)
G. Daftar Rujukan
Hurlock, E. B. 1980. Developmental Psychology: A Life-span
Approach. New York: McGraw-Hill.
Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
Mukhlis, M. 2018. Prinsip-prinsip/Hukum Perkembangan
Peserta Didik dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan. ANSIRU PAI: Pengembangan Profesi Guru
Pendidikan Agama Islam, 2(2), 121-130.
H. Evaluasi
1. Menurut Anda, apakah prinsip perkembangan dan hukum
perkembangan memiliki definisi yang berbeda? Jelaskan
alasan Anda!
2. Berikan tiga bukti nyata bahwa perkembangan bersifat lentur!
3. Apa yang dimaksud dengan pernyataan bahwa
perkembangan manusia dapat diramalkan?
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip bahwa perkembangan
terjadi secara multidimensional dan multidireksional?
5. Temukan prinsip-prinsip perkembangan selain 11 prinsip
yang telah disebutkan di atas!
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
memiliki kemampuan untuk menelaah tugas-tugas perkembangan
peserta didik. Adapun capaian pembelajaran secara rinci ialah
sebagai berikut:
1. Menelaah hakikat tugas-tugas perkembangan peserta didik
I. Aktivitas Pembelajaran
Sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan,
aktivitas pembelajaran yang dirancang adalah sebagai berikut:
1. Menelaah dan membuat rangkuman tentang hakikat tugas-
tugas perkembangan peserta didik dari berbagai sumber
J. Rangkuman materi
Hal-hal yang telah dibahas pada bab ini adalah:
1. Hakikat tugas perkembangan peserta didik
Tugas perkembangan pada hakikatnya merupakan tugas-tugas
yang perlu dikerjakan bahkan diselesaikan oleh peserta didik
sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Tugas
perkembangan individu bersumber pada beberapa faktor, yaitu:
(a) kematangan fisik, (b) tuntutan masyarakat secara kultural,
(c) tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri, dan
(d) norma-norma agama.
2. Tugas perkembangan masa bayi
Masa Bayi berlangsung dari usia 0-2 tahun. Masa bayi
merupakan periode kehidupan pertama yang dialami oleh
individu, sehingga masa ini memegang peranan penting dalam
perkembangan seseorang. Pada masa ini anak belajar
membentuk dan membangun pola perilaku, sikap dan pola
ekspresi, sehingga pada masa ini penting bagi lingkungan
untuk mengarahkan dan menanamkan perilaku dan emosinya.
K. Daftar Pustaka
Havinghurst, Robert J. 1961. Human Development and Education.
New York: David Mckay Company.
Hurlock, Elizabeth B. 1981. Perkembangan Anak. Jilid 1 (Edisi
ke 6). Jakarta: Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 2009. Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 1996. Psikologi Perkembangan. Alih
Bahasa: dr. Med. Metasari T. & Dra. Muslichah Z. Jakarta:
Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta:
Erlangga
L. Evaluasi
1. Temukan dan bandingkanlah pengertian tugas perkembangan
peserta didik dari berbagai teori yang telah dikemukakan oleh
tokoh-tokoh psikologi perkembangan
2. Identifikasi dan temukan indikator (minimal 3) dari setiap
tugas perkembangan yang terjadi pada setiap periodisasi
perkembangan peserta didik
3. Kemukakan problematika pencapaian tugas perkembangan di
setiap periodisasi perkembangan peserta didik yang Anda
ketahui
SA / US
Air
Suara bel LiurR
RA / UR SK / CS K / CR
SK / CS
Mematuk
Dinding (R1) R1
Menabrak
Dinding (R2)
R2
Makanan (P) P
Skinner Box SA
(SA)
Mematuk R3
Cahaya (R3)
Rn
Diam (Rn)
P P
L T L T
Pavlov Skinner
E. Teori Kognitif
Menurut teori kognitif, individu dapat membangun
sendiri ilmu pengetahuan dalam dirinya melalui suatu proses
interaksi dengan lingkungan. Teori perkembangan kognitif ini
menekankan kesadaran pikiran-pikiran individu. Jika ditinjau
dari tahap-tahap perkembangannya, salah satu tokoh yang
berkiprah dalam teori kognitif adalah Jean Piaget.
Perkembangan kognitif mempunyai peran penting dalam proses
belajar karena pada dasarnya merupakan proses psikis atau
mental. Proses tersebut merupakan perkembangan kemampuan
penalaran secara logis. Piaget menyatakan bahwa berpikir
secara logis dalam proses mental jauh lebih penting daripada
sekedar memahami. Pada proses perkembangannya, jika usia
I. Evaluasi
Kerjakan soal di bawah ini.
a. Jelaskan tujuan individu melakukan mekanisme pertahanan
diri?
b. Apakah yang dimaksud dengan mekanisme pertahanan diri:
intelektualisasi, reaction formation, undoing, dan isolasi?
c. Bagaimana hubungan antara id, ego, dan superego dalam
menentukan perilaku individu?
d. Jelaskan apa perbedaan antara teori perkembangan
psikoanalisis dengan teori perkembangan behavioristik?
e. Bagaimana proses dari pengkondisian operan dan
pengkondisian klasik?
F. Problematika Perkembangan
Permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan
fisik jika ditinjau dari tahapan perkembangan masa remaja
mempunyai berbagai macam problematika. Pada usia remaja
selalu memandang diri dan orang lain dari segi fisik. Munculnya
keinginan untuk memiliki kondisi fisik yang sempurna tak
jarang menimbulkan masalah emosional dalam dirinya.
Berbagai macam problematika yang mempengaruhi
perkembangan fisik-psikomotorik pada masa remaja secara
umum sebagai berikut.
G. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada
bab ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa membuat makalah secara berkelompok tentang
aspek perkembangan fisik-psikomotorik mulai dari masa
prenatal sampai dengan dewasa lanjut
2. Mahasiswa mempresentasikan dan melakukan diskusi
mengenai makalah yang telah disusun
3. Mahasiswa secara berkelompok diminta untuk mencari
kasus yang berhubungan dengan aspek perkembangan
fisik-psikomotorik berdasarkan tahapan perkembangan
4. Dari kasus yang sudah ditemukan, mahasiswa diminta
untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan
menentukan solusi yang rasional untuk menyelesaikan
masalah tersebut
5. Mahasiswa mempresentasikan hasil identifikasi dan
problem solving dari kasus yang ditemukan.
H. Rangkuman Materi
Perkembangan fisik-psikomotorik saling melengkapi
dan mempengaruhi yang terjadi pada tahapan perkembangan
I. Daftar Pustaka
Aghnaita. 2017. Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun
pada Permendikbud No 137 Tahun 2014 (Kajian Konsep
Perkembangan Anak). Jurnal Pendidikan Anak, 3(2):
224-230.
A, F.J & Rohayati. 2014. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
dengan Pencegahan Gizi Kurang pada Balita. Jurnal
Keperawatan, 10(2): 258-260.
F. Problematika perkembangan
Dalam perkembangan kognitifnya anak harus senantiasa
dibimbing oleh orang tua dan orang-orang sekitarnya demi
mencapai perkembangan yang optimal, namun pada
kenyataannya ada banyak orang tua yang kurang mengetahui
problematika anak dalam perkembangan terutama kognitifnya.
Adapun problem-problemnya, sebagai berikut.
G. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada
bab ini, sebagai berikut.
1. Buatlah makalah tentang perkembangan kognitif peserta
didik secara berkelompok. Kemudian presentasi dan
diskusikan makalah yang saudara susun.
2. Pilihlah suatu kasus yang berhubungan dengan tingkat
perkembangan yang kelompok saudara bahas. Identifikasi
masalah yang terjadi dan tentukan solusi yang rasional untuk
H. Rangkuman materi
1. Pandangan Piaget terhadap perkembangan kognitif adalah
bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek
dan kejadian-kejadian sekitarnya, sedangkan pandangan
Vygotsky pada perkembangan kognitif adalah menekankan
pentingnya memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran.
2. Tahap-tahap perkembangan kognitif oleh Jean Piaget dibagi
dalam masa-masa perkembangan sebagai berikut: a) masa
sensori-motor (0-2 tahun); b) tahap pra-operasional (2-7
tahun); c) tahap operasional konkrit (7-11 tahun); dan d)
tahap operasional formal (11-dewasa).
3. Tahap-tahap perkembangan kognitif oleh Vygotsky dibagi
menjadi 3 yaitu: a) Zone of Proxymal Development; b)
Scaffolding; dan c) Bahasa dan Fikiran.
4. Beberapa problematika perkembangan kognitif adalah a)
keterlambatan berbicara; b) gangguan berpikir; c) gangguan
kebiasaan; d) gangguan psikologis; e) gangguan tidur; dan f)
gangguan kecemasan.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan
dapat memiliki kemampuan untuk menelaah perkembangan
bahasa dan problematikanya. Capaian pembelajaran secara rinci
antara lain:
1. Menelaah hakikat perkembangan bahasa,
2. Menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa,
3. Menelaah tahap perkembangan bahasa
4. Menganalisis problematika perkembangan bahasa.
www.pixabay.com
w ww.pixabay.com
3. Celoteh.
Pada pertengahan tahun pertama kehidupan, bayi
berceloteh (babbling) yaitu menghasilkan rangkaian
kombinasi konsonan-vokal seperti “ma-ma”,”tatata…” “da-
da”, “ba...ba..” dan “na-na”. Celoteh merupakan sarana
latihan menguasai gerak artikulatoris (alat ucap) yang
berhubungan dengan kebermaknaan bentuk bunyi yang
diujarkan (Tarigan, 2005). Ocehan bayi berupa fonem dalam
bentuk bunyi tertentu yang akan digabung menjadi
kombinasi suara yang kompleks. Kombinasi suara dihasilkan
dari bibir dan ujung lidah (Monks, 2006). Pada usia 5 bulan,
bayi sudah mengenali namanya sendiri, ketika ada yang
menyebutkan namanya maka bayi akan menoleh ke sumber
suara.
www.google.com
I. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa yaitu:
a. Mahasiswa membentuk kelompok (3-5 orang). Mahasiswa
melakukan diskusi membahas perkembangan bahasa dari
berbagai literatur yang lain untuk memahami konsep
perkembangan bahasa secara lengkap.
b. Mahasiswa mencari berita tentang Gayatri Wailisa yang
menguasa 14 bahasa
(https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-haru-perginya-
gayatri-wailissa-remaja-penguasa-14-bahasa.html).
Analisis perkembangan bahasa yang terjadi pada Gayatri
dan bagaimana pengembangan bahasa yang dialami Gayatri?
K. Daftar Pustaka
Asrori, M., & Ali, M. (2006). Psikologi Remaja: Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
L. Evaluasi
Kerjakan soal dibawah ini:
a. Jelaskan konsep perkembangan bahasa pada peserta didik!
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa individu!
c. Jelaskan tahap perkembangan bahasa peserta didik!
d. Bagaimana implikasi perkembangan bahasa terhadap
Pendidikan?
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang diharapkan dalam
pembelajaran pada Bab 9 dengan materi perkembangan sosial
peserta didik yakni mahasiswa mampu menelaah secara
mendalam aspek perkembangan sosial peserta didik beserta
problematikanya. Adapun topik yang dibahas dalam bab 9 ini
yakni: 1) hakikat perkembangan sosial, 2) faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial, 3) tahapan peerkebangan
sosial, 4) problematikan perkembangan sosial, 5) aktivitas
pembelajaran, dan 6) evaluasi.
G. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran yang perlu saudara lakukan
untuk mendalami materi tentang perkembangan sosial peserta
didik dan problematikanya adalah dengan mengembangkan
makalah perkembangan sosial peserta didik sesuai dengan
pembagian kelompok diawal pertemuan.
Makalah yang telah disusun selanjutnya
dipresentasikan kepada seluruh anggota kelas dan didiskusikan.
Hasil presentasi dan diskusi dilaporkan kepada dosen pengampu
untuk diberikan balikan dan penguatan hasil diskusi.
H. Rangkuman materi
Perkembangan sosial merupakan tahap perkembangan
individu yang berorientasi pada kematangan individu dalam
menjalin interaksi dan hubungan sosial dengan orang lain
dimulai dari lingkungan terdekat hingga lingkungan yang lebih
luas sesuai dengan tahapan usianya. Perkembangan sosial
ditandai dengan kemampuan individu untuk mampu
I. Daftar Pustaka
Aisyah, S. 2015. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan
Belajar. Sleman: Penerbit Deepublish
Ardi, Z., dkk. 2012. Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa
dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya
Terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Jurnal Konselor, Vol 1 (1).
Assingkily, S., M., & Hardiyati, M. 2019. Analisis
Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak
Tercapai Siswa Usia Dasar. Al-Aulad: Journal of
Islamic Primary Education, 2 (2), 19-31.
Astuti, M. 2013. Implementasi Program Fullday School sebagai
Usaha Mendorong Perkembangan Sosial Peserta Didik
TK Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang. Jurnal Kebijakan
dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 1 (1).
Feist, J. and Feist, G.J. 2006. Theories of Personality. 6th
Edition, McGraw Hill, New York.
1. Usia 0- 2 tahun
Awal dari tahap perkembangan emosi anak dimulai saat
ia baru lahir. Pada usia ini, biasanya apabila anak
mendapatkan pengalaman yang menyenangkan ia akan
tumbuh menjadi individu yang penuh percaya diri. Namun
bila anak mengalami kepercayaan diri yang kurang, maka
akan timbul perasaan penuh curiga dalam dirinya. Karena
belum dapat mengendalikan emosi dengan benar, maka anak
akan cenderung untuk berbuat sesuka hati. Pada fase bayi,
anak membutuhkan belajar banyak hal dan mengetahui
lingkungannya dengan familiar. Perlakuan yang diperoleh
pada usia ini akan memiliki peran penting dalam
pembentukan rasa percaya diri. Pada minggu 3-4 usia anak,
G. Aktivitas Pembelajaran
Sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan,
aktivitas pembelajaran yang dirancang sebagai berikut.
1. Menelaah dan membuat peta konsep tentang perkembangan
emosi peserta didik usia PAUD, SD, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA.
2. Mengidentifikasi problematika perkembangan emosi pada
satuan pendidikan PAUD, SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
3. Mengkaji sumber lain yang relevan untuk memperkaya
wawasan
H. Rangkuman Materi
Hal yang telah dibahas pada bab ini sebagai berikut.
1. Hakikat perkembangan emosi yang meliputi
a. Pengertian perkembangan emosi adalah proses
berkembangnya respon individu terhadap suatu hal
yang menyangkut fungsi perasaan, fisiologis maupun
psikologis pada seorang individu. Perkembangan
emosi didapat dari berbagai faktor yaitu faktor usia,
lingkungan, maupun kemampuan kontrol dari dalam
diri sendiri.
b. Pentingnya mengetahui perkembangan emosi adalah
karena emosi memainkan peran yang sedemikian
penting dalam kehidupan, maka penting untuk
diketahui bagaimana perkembangan dan pengaruh
emosi terhadap penyesuaian pribadi dan sosial.
Pendidik juga perlu memahami fungsi emosi dalam
perkembangan anak, agar dapat memfasilitasi belajar
anak secara tepat. Ketiga fungsi utama emosi ialah
penyesuaian diri dan kelangsungan hidup (adaptation
and survival), pengaturan (regulation), dan
komunikasi.
I. Daftar Pustaka
Chaplin, J.P. 2008. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan oleh
Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Goleman, D. 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Hurlock, E.B. 1978. Child Development. Sixth Edition. New
York: McGraw-Hill, Inc.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada materi perkuliahan
perkembangan moral-spiritual yaitu mahasiswa mampu
menelaah aspek-aspek perkembangan peserta didik. Salah satu
aspek yang dimaksud yaitu perkembangan moral-spiritual
beserta problematika dalam kehidupannya.
C. Hakikat Perkembangan
Hakikat perkembangan moral-spiritual individu,
mencakup definisi, karakteristik, dan implikasi dalam
pendidikan yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
2. Perkembangan Spiritual
a. Definisi Perkembangan Spiritual
Spiritual berasal dari kata spirit yang diartikan
sebagai roh. Kata ini diperoleh dari kata latin spiritus
artinya bernafas. Oleh karena itu spiritual dimaknai
E. Tahapan Perkembangan
Setelah memahami tentang faktor-faktor perkembangan
moral-spiritual individu, selanjutnya dijelaskan tentang tahapan
perkembangan moral-spiritual yang dilalui oleh setiap orang,
yaitu sebagai berikut.
1. Tahapan Perkembangan Moral
Tahapan perkembangan moral Kolhberg, terdiri dari
tiga tingkatan yaitu prakonvensional, konvensional, dan
postkonvensional.
F. Problematika Perkembangan
Problematika perkembangan moral-spiritual individu
dapat dijelaskan pada beberapa kasus di bawah ini.
1. Perkembangan moral pada anak usia dini berhubungan
pada perubahan psikis yang dialami terkait kemampuan
anak dalam memahami dan melakukan perilaku yang baik,
serta memahami dan menghindari perilaku yang tidak baik
G. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada
bab ini yaitu
1. Buatlah makalah tentang perkembangan moral spiritual
peserta didik pada tingkat prakonvensional, konvensional,
dan postkonvensional secara berkelompok. Kemudian
presentasi dan diskusikan makalah yang saudara susun.
2. Pilihlah suatu kasus yang berhubungan dengan tingkat
perkembangan yang kelompok saudara bahas. Identifikasi
masalah yang terjadi dan tentukan solusi yang rasional untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Terakhir, presentasikan
hasil kegiatan yang kelompok saudara bahas.
I. Daftar Pustaka
Ardian, I. 2016. Konsep Spiritualitas dan Religiusitas (Spiritual
and Religion) dalam Konteks Keperawatan Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2. Nurscope: Jurnal Keperawatan
dan Pemikiran Ilmiah, 2(5): 1-9.
Darmadi, H., & MM, M. (2018). Kecerdasan Spiritual: Anak
Usia Dini dalam Cakrawala Pendidikan Islam. Guepedia.
Fitria, R. 2016. Perkembangan Moral Siswa SMP terhadap
Permasalahan Lingkungan Pendulangan Intan melalui
Penyelesaian Masalah. Proceeding Biology Education
Conference, 13(1): 145-150.
Herliani, E. 2017. Modul Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Biologi SMA: Terintegrasi Penguatan
Pendidikan Karakter. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru
J. Evaluasi
Kerjakan soal di bawah ini:
1. Bagaimana perkembangan moral yang dimiliki remaja
masa kini, terlebih dengan hadirnya perkembangan
teknologi yang pesat dan perubahan zaman?
2. Dalam perkembangan moral, ada tiga domain yang harus
dipertimbangkan yaitu pertimbangan, tingkah laku, dan
perasaan. Menurut saudara apakah ketiga domain tersebut
harus dimunculkan dalam perkembangan moral remaja?
Jelaskan alasannya.
- Terhadap standar
pendidikan yang
ditetapkan
Perencanaan dan Apa yang bisa kita lakukan
modifikasi isntruksional untuk meningkatkan
kompetensi dan membangun
kapasitas anak.
Mengalokasikan sumber Apakah membutuhkan
daya sumber daya tambahan
Kelayakan layanan Apakah anak dengan
pendidikan anak kebutuhan khsusu mendapat
berkebutuhan khusus haknya dengan layanan yang
sesuai?
Evaluasi program Apakah program yang telah
dibuat sudah efektif untuk
digunakan?
Akuntabilitas Apakah keluaran yang
dicapai sesuai dengan target.
F. Aktivitas Pembelajaran
1. Tontolah film dengan judul “Every Child Is Specail”, “King
Speech” dan “Gifted”.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah memahami materi tentang asesmen ini,
diharapkan mahasiswa;
1. Memahami hakikat asesmen (pengertian, tujuan, manfaat,
jenis-jenis dan teknik)
2. Memahami dan mengaplikasikan teknik testing dalam
pembelajaran
3. Memahami dan mengaplikasikan teknik non testing dalam
pembelajaran
4. Mampu mengembangkan instrument non testing dalam
pendidikan dan pembelajaran.
C. Hakikat Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan data/informasi
secara sisematis dan komprehensif tentang potensi individu
yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusus
2. Fungsi Assessment
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, assessment
atau penilaian ini memiliki peranan yang sangat penting. Hal
ini dikarenakan assessment memiliki 2 fungsi yakni fungsi
formatif dan fungsi sumatif. Pada fungsi formatif, assessment
digunakan untuk memberikan feedback atau umpan balik
3. Tujuan Assessment
Chittenden “1994” mengemukakan tujuan penilaian
“assessment purpose” ialah “keeping track, checking-up,
finding-out, and summing-up”.Keeping track, merupakan
untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Untuk itu guru harus mengumpulkan data dan
informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis
dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang
pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
Checking-up, merupakan untuk mengecek
ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekuarangan peserta didik
selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain,
guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian
4. Jenis-Jenis Assessment
Ada beberapa jenis assessment yang biasa digunakan,
diantaranya ialah tes tertulis yang diberikan kepada para
siswa untuk menjawabnya yaitu:
D. Teknik Testing
Asesmen psikologis teknik testing adalah suatu metode
atau alat untuk melakukan penyelidikan menggunakan soal-soal,
pernyataan-pernyataan atau tugas-tugas yang telah dipilih
dengan sesam dan telah distandarisasi. Menurut Cronbach (1997)
menyatakan tes merupakan prosedur sistematis yang digunakan
untuk mengobservasi dan menggambarkan tingkah laku dengan
menggunakan bantuan skala angka atau kategori tertentu.
N a m a : …………………
(plus identitas yang lain yang dipadang perlu)
No Aspek/ kegiatan cek
1. Datang sekolah dengan tepat waktu √
2. Mandiri √
3. Kerja sama dengan teman √
4. Tanggung jawab -
5. Dan lain sebagainya
No Nama Aspek
A B C D E F G dst
01
02
03
04
05
06
07
Keterangan :
Tujuanobservasi: (misal) ingin mengetahui bagaimana perhatian
siswa kelas X terhadap pelajaran Y
Kode aspek yang diobservasi :
A: selalu mengikuti pelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan.
B: perhatian ketika guru menjelaskan di depankelas.
C: bertanya kepada guru ketikaadahal-hal yang kurang di
pahami.
D: bertanya kepada teman yang dipandang lebih memahami.
E: rajin mencari bahan- bahan pengayaan.
F: rajin mencoba soal- soal atau latihan.
b. Tally
Cara ini dilakukan dengan menghitung variable
kemudian membuat coretan garis tegak sebanyak 4 buah
dan diikuti dengan garis melintang yang memotong
keempat garis tegak. Cara ini sering disebut Cross five.
Metode Tally hanya digunakan pada jumlah observasi
yang tidak banyak dengan variabel yang tidak banyak pula
karena cara ini sering terjadi kesalahan dalam mencoret
sesuai dengan variabelnya.
1) Pelaksanaan
Untuk melakukan tabulasi dengan metode
Tally diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Buatlah daftar semacam tabel yang memuat
variabel dan ruang untuk membuat coretan dan
jumlah.
b) Tuliskan variabel yang diinginkan
c) Buat coretan sesuai dengan variabel tersebut.
d) Jumlahkan semua coretan sesuai dengan
variabelnya.
2) Kartu
c. Skala Penilaian
Skala penilaian adalah salah satu bentuk pedoman
observasi yang dipergunakan untuk mengumpulkan data
individu dengan menggolongkan, menilai tingkah laku
individu atau situasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
Dalam skala penilaian aspek yang diobervasi dijabarkan
dalam bentuk skala baik kuantitatif maupun kualitatif.
Skala penilaian biasanya terdiri dari suatu daftar
yang berisi gejala-gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang
harus dicatat secara bertingkat, sehingga observer tinggal
memberi tanda cek pada tingkat mana gejala atau ciri-ciri
tingkah laku itu muncul. Penggunaan instrumen ini, perlu
diperhatikan arti dari skala beserta penjabarannya.
Misalnya pada skala kualitatif, kategorisasi diskriptif
harus diperjelas batasan kuantitatifnya. Misalnya skala
kualitatifnya adalah selalu, sering, kadang-kadang, tidak
pernah. Maka kapan sesuatu yang dianggab sering apabila
melakukan sesuatu 10-15 kali, kadang-kadang jika
d. Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan alat perekam
observasi secara berkala terhadap suatu peristiwa atau
kejadian penting yang melukiskan perilaku dan
kepribadian seseorang dalam bentuk pernyataan singkat
dan obyektif. Rekaman peristiwa penting itu
menggambarkan perilaku khusus, artinya perilaku
Tes Prestasi
1. Pengertian tes prestasi belajar
Benyamin S Bloom dalam(Azwar, 2003) menjelaskan :
Tes Prestasi Belajar adalah salah satu alat ukur hasil belajar yang
dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan. Ia membagi
kawasan tujuan pendidikan mejadi tiga bagian, yaitu
1. Kawasan kognitif
2. Kawasan afektif
3. Kawasan psikomotorik
Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003) menambahkan
bahwa fungsi utama Tes Prestasi dikelas adalah mengukur
prestasi belajar para siswa. Cronbach 1970 dalam (Azwar,
2003) menyatakan tes Prestasi Belajar disusun secara terencana
untuk mengungkap apa yang oleh disebut sebagai performansi
maksimal subjek (maximum performance).
F. Aktifitas Pembelajaran
Aktifitas pembelajaran pada materi ini terdiri dari
dua kegiatan yaitu; diskusi kelompok dan tugas individu.
1. Diskusikan kelompok dilaksanakan dengan metode
jigsaw. Kelompok dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-
masing kelompok mendapatkan tema yang berbeda
(hakikat asesmen individu, self repot, other report,
intelegensi, minat, bakat, kepribadian, inventori,
autobiografi, observasi, dan sosiometri. Tugas kelompok
adalah membuat resume dan menuangkan kedalam
G. Rangkuman Materi
Asesmen adalah proses mengamati sebuah sampel
dari perilaku siswa dan mengambil kesimpulan
mengenai pengetahuan dan kemampuan siswa
tersebut (Ormrod, 2008). Proses asesmen melibatkan
perilaku dan sampel. Berdasarkan tekniknya, asesmen dibagi
menjadi 2 yaitu asesmen teknik testing dan asesmen taknik
non testing. Asesmen teknik testing merupakan suatu metode
atau alat untuk melakukan penyelidikan menggunakan soal-
soal, pernyataan-pernyataan atau tugas-tugas yang telah
dipilih dengan sesam dan telah distandarisasi. Asesmen
teknik tes hanya digunakan oleh sebagian konselor yang
telah memiliki sertifikat untuk banyak jenis atau seorang
psikolog, diantaranya tes kecerdasan yang dikembangkan
oleh Weschler (WAIS, WISC), tes bakat, tes minat dan tes
I. Evaluasi
Berikut ini soal tes formatif bertujuan untuk mengukur
pemahaman Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman
yang tercantum dalam BAB 13.
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan pemahaman Anda:
1. Jelaskan dengan contoh pengalaman saudara tentang tujuan
asesmen
2. Jelaskan fungsi dari asesmen
Acuan Skoring:
Nomer 1-5 (skor 15)
Nomer 6 (skor 25)
0-35 = Pemahaman rendah
36 – 75 = Pemahaman Sedang
76-100 = Pemahaman Tinggi
Observer :
........................
Keterangan : Rentangan setiap aspek yang diobservasi adalah
berskala 1-10 artinya:
9-10 nilainya adalah 4, berarti alternatifnya selalu
7- 8 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering
4 5 6 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang
1 2 3 nilainya adalah 1, berarti alternatifnya sangat kurang
I. Identitas Siswa
1. Nama : ...............................................................
2. kelas / program : ...............................................................
3. No. Induk / absen : ...............................................................
4. Jenis Kelamin : ...............................................................
5. Tempat / tgl. Lahir: ...............................................................
6. Hari /tgl. Observasi : ...............................................................
7. Tempat observasi : ...............................................................
8. Waktu : ...............................................................
II. Aspek yang di observasi : aktifitas diskusi
III. Petunjuk : berikan tanda cek (v) pada kolom
yang sesuai dengan gejala perilaku pada individu yang anda amati
Pernyataan Alternatif
Sering aktif jarang tdk.aktif
Mempelajari materi
sebelum-nya
Mempelajari aturan/
perintah diskusi
Mempersiapkan
kelengkapan diskusi
Mendengarkan .
B. Capaian Pembelajaran
Setelah membaca bab ini mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan menerapkan langkah-langkah diagnosis
perkembangan peserta didik. Secara rinci capaian pembelajaran
yang diharapkan sebagai berikut.
1. Menelaah hakikat diagnosis masalah perkembangan.
2. Menerapkan langkah-langkah diagnosis.
3. Menemukan solusi masalah perkembangan peserta didik.
2. Melokalisasikan letak
kesulitan belajar
4. Memperkirakan kemungkinan
bantuan
6. Tindak lanjut
6. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut merupakan kegiatan
mewujudkan rencana bantuan sesuai dengan kebutuhan,
karakteristik, dan hambatan perkembangan anak, serta
mempelajari progres dari bantuan yang telah dipilih dan
dilakukan. Cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Remedial Teaching
Remedial teaching merupakan pengulangan proses
belajar terhadap siswa yang belum mencapai standar
penilaian. Ahmadi & Supriono (2004) menjabarkan bahwa
secara terminologi remedial teaching merupakan suatu
kegiatan belajar mengajar yang bersifat menyembuhkan atau
perbaikan kearah pencapaian hasil yang diharapkan. Proses
ini merupakan upaya bantuan yang dilakukan oleh guru yang
F. Aktivitas Pembelajaran
Tugas 1: Analisis Film Every Child is Special
Silakan melakukan analisis film tersebut. Analisis sesuai
dengan tahapan diagnosis masalah perkembangan peserta
didik.
1. Sinopsis Film
Tuliskan sinopsis atau garis besar cerita yang ada dalam
film. Sinopsis dituliskan secara ringkas, padat dan jelas
dalam satu paragraf.
2. Identifikasi Kasus/Identifikasi Masalah
Setelah menonton film, Anda perlu melakukan
identifikasi kasus atau masalah yang muncul dari cerita
G. Rangkuman Materi
Hal yang telah dibahas pada bab ini sebagai berikut.
1. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk meneliti kasus, menemukan penyebab
timbulnya masalah serta usaha untuk menemukan letak
dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa dan
menetapkan kemungkinan-kemungkinan bantuan yang
akan diberikan sehingga siswa yang bersangkutan terlepas
dari kesulitan yang dialaminya. Diagnosis hambatan
perkembangan merupakan proses menemukan
kelemahan/memahami latar belakang hambatan
perkembangan, dengan cara menghimpun dan
menganalisis data/informasi selengkap dan seobjektif
mungkin dengan melakukan asesmen, untuk mengambil
kesimpulan dan keputusan, dan mencari alternatif
pemecahan masalahnya
H. Daftar Pustaka
Ahmadi, A. & Supriono, W. 2004. Psikologi Belajar. Banda
Aceh: Yayasan Pena
Himpsi. 2010. Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta:
Pengurus Himpsi
Hurlock, E.B. 2017. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
J. Evaluasi
1. Jelaskan kondisi dimana guru perlu melakukan diagnosis
kesulitan belajar peserta didik dan uraikan langkah yang
harus dilakukan!
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………