Anda di halaman 1dari 1

1.

Menumbuhkan Rasa Keingintahuan

SMA adalah sebuah masa dimana anak memasuki usia remaja. Pada masa
remaja inilah rasa ingin tahu anak terhadap hal-hal baru sangat besar. Antologi cerpen
sebagai karya sastra dapat dijadikan media pembelajaran untuk menumbuhkan rasa
keingintahuan anak dengan menghadirkan sesuatu yang belum pernah mereka temui
dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya anak akan belajar hal-hal baru. Antologi
cerpen ini sesuai untuk dijadikan bahan ajar di SMA karena terdapat hal-hal baru
yang belum pernah peserta didik temui. Seperti kosakata “menyulanginya” (hlm 1).
Dalam KBBI kata “menyulang” berarti memberi minum. Kata ini tergolong kata yang
jarang digunakan untuk berkomunikasi.

2. Sesuai dengan Kurikulum SMA.


Antologi cerpen ini cocok dijadikan bahan ajar di SMA karena sesuai dengan
kurikulum yang ada di SMA, tepatnya dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk SMA sederajat kelas XI semester ganjil dengan 2 (dua) Kompetensi
Dasar (KD). Kedua KD tersebut yakni 3.8 yang berbunyi “Mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca” dan 4.8 yang
berbunyi “Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita
pendek”.
3. Mengandung Banyak Nilai Moral
Hasil penelitian menunjukkan antologi cerpen tersebut mengandung begitu
banyak nilai moral diantaranya: selalu menghormati orang tua dan guru, selalu
bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan; kemandirian, disipilin,
serta kerjakeras dalam menjalani perjalanan dan perjuangan hidup; persahabatan yang
tulus; selalu meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Dari beberapa nilai moral
tersebut dapat disimpulkan bahwa antologi cerpen ini sangat cocok dijadikan bahan
ajar di SMA. Begitu banyak nilai moral yang dapat diteladani oleh peserta didik
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai