HUMANITER INTERNASIONAL
Sinta
Prodi Hubungan Internasional, Universitas Darul ‘Ulum Jombang
Email: shintamjk0@gmail.com
ABSTRAK
Konflik antara Hizbullah dan Israel muncul karena masalah keamanan antara
Lebanon dan Israel yang sudah ada atau memiliki sejarah panjang. Lebanon dan
Israel menjadi semakin kritis sejak Juli-Agustus 2006, yang menyebabkan konflik
antara Lebanon dan kelompok Hizbullah Israel. Perang antara Israel dan
Lebanon Selatan dimulai ketika pasukan Hizbullah melakukan serangan udara
(Operation True Promise) di wilayah kota Shlomi di perbatasan dengan Israel
utara dan menembakkan roket ke Israel Defense Forces IDF ( Israel Angkatan
Pertahanan). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif seperti metode penelitian yang menghasilkan
informasi deskriptif berupa kata-kata tertulis. Metode pengumpulan data
menggunakan teknik kepustakaan (Library Research). Buku, buku teks, majalah,
majalah, artikel internet dan sumber tertulis lainnya digunakan sebagai bahan.
Tindakan Israel dan Hizbullah adalah serangan yang ditargetkan pada penduduk
sipil melanggar prinsip. Perbedaan dalam hukum humaniter internasional. konflik
antara Israel dan Hizbullah merenggut banyak nyawa hampir secara eksklusif
warga sipil dan juga diciptakan kerusakan serius terhadap objek sipil seperti
jalan, rumah,Sekolah, pembangkit listrik, dan pemasok air yang penting untuk
kelangsungan hidup warga sipil.Prinsip dasar hukum humaniter internasional
adalah prinsip Prinsip proporsionalitas, hukum humaniter internasional ketentuan
bersamaan dari Pasal 3 Konvensi Jenewa 1949. Ketentuan yang berlaku untuk
konflik bersenjata non-internasional belum sepenuhnya dilaksanakan.Pihak-pihak
yang bertikai selama konflik tahun 2006.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Konflik Lebanon adalah hasil dari perang saudara. PLO Palestina dengan
partai komunis dan sosialis Lebanon. Pada bulan Juni 1976, Suriah
mengirim 40.000 tentara ke Lebanon untuk mencegah pasukan Maronites
menghancurkan pasukan Ezzat Palestina. Suriah dan kaum Maronites
mendorong Palestina dari Beirut ke Lebanon selatan. Suriah Tetap di
Lebanon. Beberapa serangan lintas batas oleh kelompok Palestina di
Lebanon selatan terhadap warga sipil di wilayah Israel menyebabkan
invasi IDF ke Lebanon pada 1 Maret 1978 dengan nama operasi Litani
River. 2
Pada April 1981, Israel menembak jatuh dua helikopter Suriah yang
terbang di atas Lebanon di Lembah Bakaa di Lebanon selatan. Israel
menganggap tentara Suriah . untuk memperkuat kelompok bersenjata di
Lebanon. Sekitar tahun , di Lebanon selatan, di perbatasan Israel-
Lebanon, Israel terus menolak dan menarik pasukannya. Israel bahkan
meningkatkan . serangan bomnya terhadap daerah pedesaan di
sepanjang pantai Lebanon. Pada tanggal 6 Juni 1982, Israel kembali
menyerang Lebanon dalam salah satu operasinya, Operasi Perdamaian
untuk Galilea. Israel melakukan operasi ini dengan tujuan menghancurkan
pasukan PLO sambil mempertahankan Draf Galilea tahun 1963 untuk
memperluas wilayahnya 0 kilometer di utara perbatasan menuju Lebanon.
3
Pada Maret 1994, tujuh anggota Tentara Lebanon Selatan (SLA) tewas
sebagai pembalasan Israel atas korban beberapa tentara Israel. SLA,
salah satu pasukan militer di Lebanon selatan, mungkin bekerja sama
dengan Hizbullah untuk melakukan berbagai serangan terhadap tentara
Israel. Selain itu, pasukan Israel membunuh dua warga sipil Lebanon saat
sedang membangun menara air di Yater. Pada April 1996, Israel
melancarkan Operasi Anggur di Lebanon.Operasi ini dimulai dengan
serangkaian bom yang jatuh di selatan Bairut , Bekaa, dan Nabatiyeh.Bom
udara Israel menghantam 17 desa dan kota. Israel juga memblokade
perairan teritorial Lebanon dengan angkatan lautnya. Serangan Israel juga
menghantam sebuah ambulans yang membawa anak dan dua wanita
Lebanon. Serangan Israel juga mengancam keberadaan . pasukan PBB.
Dua peluru artileri menghantam posisi pasukan PBB di Qana, Lebanon
selatan. Pengeboman udara Israel di Qana membunuh 105 orang,
termasuk wanita dan anak-anak. Pengeboman dilakukan saat warga
Lebanon berada di rumah mereka. Serangan itu menimbulkan reaksi dan
kecaman di dunia internasional dan komunitas internasional. Di Lebanon,
4
BBCnewsindonesia,18 mei 2020,Palestina-Israel: Ketakutan dan perkabungan akibat kecamuk
pertikaian deretan foto. https://www-bbc-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/dunia-57160151 ,diases 30 Desember 2022
total 200 warga sipil Lebanon dan 15 . pejuang Hizbullah tewas selama
5
periode ini. Mereka sebagian besar adalah korban pemboman udara.
5
Nashih Nashrullah,2020,Operasi-Operasi Kotor Mossad Israel Bunuh Tokoh-Tokoh
Islam,https://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/ ,diakses 30
Desember 2022
6
Nashih Nashrullah,2020,“Alasan Mengapa Israel Beringas Terhadap Hizbullah
di Lebanon” https://www.republika.co.id/berita/qd5a36320/alasan-mengapa-
israel-beringas-terhadap-hizbullah-di-lebanon ,diakses 30 Desember 2022
untuk mencapai tujuan tertantu dan bukan untuk menghancurkan atau
memusnahkan pihak lawan (suatu negara, suatu bangsa, etnis dan suku
bangsa, kelompok/oposisi, dll ). 7
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
7
“Serangan Israel ke Lebanon: Pelanggaran Hukum Humaniter Dan Hak Asasi
Manusia”
http://conformeast.multiply.com/journal (pelanggaran hukum humaniter) diakses
30 Desember 2022
8
0 Lexy J.Moleong , Metodologi Penelitian Kualitatif , Remaja Rosdakarya Bandung 1995, hal.3
menangkap dua tentara Israel dalam serangan lintas perbatasan. Menurut
otoritas Israel, dua tentara diduga dibawa ke Iran. Hizbullah berencana
untuk mengatur . pertukaran tahanan untuk membebaskan warga
Lebanon dan Palestina yang ditangkap oleh Israel. Serangan besar Israel
ini melebihi ekspektasi Hizbullah karena sebelumnya telah memperkirakan
bahwa Israel hanya akan merespon dengan memerintahkan Operasi
sebagai pembalasan atas penculikan anggota Hizbullah, seperti yang
dilakukan sebelumnya. Tampaknya Israel telah lama mempersiapkan
dukungan ini untuk serangan Amerika untuk mengantisipasi serangan
berikutnya.
9
“Perang Lebanon 2006”, dalam http://wapedia.mobi/id/Perang Lebanon 2006?t=2, diakses
tanggal 09 Agustus 2012.
milisi Hizbullah tidak mengenakan seragam yang dapat dibedakan dari
jarak jauh, sehingga sebagian besar pasukan Hizbullah berbaur dengan
warga sipil dan menyerang struktur Israel dan warga sipil yang melanggar
hukum perang. Di antara syarat-syarat tersebut, Hizbullah dapat
digolongkan sebagai organisasi yang berperang melawan pemerintah
yang sah (Israel) atau perang , meskipun masih ada syarat yang tidak
terpenuhi, namun beberapa negara sering menggunakan syarat yang
tidak terpenuhi tersebut sebagai alasan politik untuk tidak melakukan .
untuk mengakui organisasi tersebut sebagai subjek hukum internasional.
Amerika Serikat dan Israel menyebut Hizbullah sebagai kelompok teroris,
tetapi negara Arab melegitimasi Hizbullah sebagai gerakan perlawanan
resmi ( gerakan yang sah). 10
10
“Perang Lebanon 2006”, dalam http://wapedia.mobi/id/Perang Lebanon 2006?t=2, diakses
tanggal 09 Agustus 2012.
11
Permanasari, Arlina dkk, Pengantar Hukum Humaniter, ICRC, Jakarta, 1999.
hukum humaniter internasional memuat aturan tentang perlindungan
korban konflik dan pembatasan alat dan cara berperang.
1. Hukum yang mengatur mengenai cara dan alat yang boleh dipakai
untuk berperang (Hukum Den Haag/The Hague Laws), cara
berperang yang tercantum dalam pasal 23 (b) Hague Regulations
1899 (HR) yang melarang membunuh atau melukai orang dari
pihak musuh secara curang atau berkhianat (treacherously) .
Larangan membunuh atau melukai musuh yang telah berstatus
hors de combat atau yang telah menyerah,sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 23 (c) serta ketentuan dalam pasal 25 HR
mengenai larangan pemboman terhadap kota, pedesaan, daerah-
daerah atau daerah yang tidak dipertahankan. 14
2. Hukum yang mengatur mengenai perlindungan terhadap kombatan
dan penduduk sipil dari akibat perang (Hukum Jenewa/The Geneva
Laws).
12
Ambawati,dkk “Hukum Humaniter Internasional dalam Studi Hubugan Internasional”,
RajaGrafindo Persada, Jakarta 2009, hal. 40
13
Haryomataram. Sekelumit Tentang Hukum Humaniter , Sebelas Maret University Press,
Surakarta 1994, hal.1
14
Permanasari, Arlina dkk, Pengantar Hukum Humaniter, ICRC, Jakarta, 1999.
15
Departemen Hukum dan HAM “Terjemahan Konvensi Jenewa 1949”, Jakarta 2009, hal 15
b. Menimbulkan penderitaan jasmani,
2. Penyanderaan,
KESIMPULAN
16
Haryomataram “Hukum Humaniter” dalam Arlina Permanasari dkk, “Pengantar Hukum
Humaniter”, Rajawali Press, Jakarta 1999, hal. 73
17
F. Sugeng Istanto, “Hukum Internasional”, Penerbitan Universitas Atma Jaya, Yogyakarta,
1994, hal.110
“Pokok-Pokok_HAM-Intl”, http://www.elsam.or.id/pdf/kursusham/Pokok-
18
SARAN