HASIL PENELITIAN
terlebih dahulu ditentukan bahan ajar yang akan diajarkan dan menyusun
sampel. Bahan ajar yang dipilih pada pembelajaran IPA yaitu tentang jenis-
jenis tanah.
1. Pertemuan Pertama
a. Tahap Persiapan
b. Pelaksanaan Pembelajaran
proses belajar.
kelompok diberikan guru 4 jenis tanah ada tanah liat, tanah pasir, tanah
humus, dan tanah kapur. Guru menyuruh siswa untuk mengamati ciri-
pelajari.
2. Pertemuan Kedua
a. Tahap Persiapan
b. Pelaksanaan Pembelajaran
proses belajar.
tanah humus dan tanah kompos. Guru langsung menyuruh siswa keluar
tanggapan.
56
ini pelaksanaanya guru memberikan soal tes akhir kepada siswa kelas
57
VA. Soal yang diberikan berupa soal objektif yang terdiri dari 15 butir
a. Tahap Persiapan
dan VB.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
lagi mau ujian naik kelas, dan peneliti mengucapkan terimaksih kepada
diterapkan pada kelas V B. Bahan ajar yang dipilih pada pembelajaran IPA
1. Pertemuan Pertama
a. Tahap Persiapan
pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
proses belajar.
yang dibawanya, guru menjelaskan lebih dahulu 4 jenis tanah serta ciri-
ciri tanah tersebut, lalu siswa disuruh untuk mengamati gambar jenis-
satu persatu kelompok disuruh guru untuk mengamati tanah yang ada di
61
2. Pertemuan Kedua
a. Tahap Persiapan
b. Pelaksanaan Pembelajaran
proses belajar.
tanah humus dan tanah kompos serta tanah yang baik untuk pertanian.
tanah humus dengan tanah kompos serta tanah yang baik untuk
pertanian.
antara tanah humus dan tanah kompos serta memberikan alasan kenapa
tanah kompos dan tanah humus termasuk tanah yang subur. Guru
memberikan tanggapan.
64
selalu rajin belajar dan bersiap-siap untuk pulang, sebelum pulang guru
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018. Pada pertemuan ini
pelaksanaanya guru memberikan soal tes akhir kepada kelas VB. Soal
yang diberikan berupa soal objektif yang terdiri dari 15 butir soal, tahapan
c. Tahap Persiapan
d. Pelaksanaan Pembelajaran
lagi mau ujian naik kelas, dan peneliti mengucapkan terimaksih kepada
dilihat dari hasil tes akhir setelah diberikan perlakuan pendekatan CTL di kelas
eksperimen dan pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol. Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 90,0 dan kelas kontrol 71,9.
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji
tolak H0 karena diperoleh thitung = 5,967 lebih besar dari tTabel = 1,692. Sehingga
dapat disimpulkan tolak H0 dan terima H1, dengan kata lain “terdapat pengaruh
67
sampel, maka diperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA materi jenis-jenis tanah. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan
pada akhir penelitian, soal tes akhir berupa soal pilihan ganda sebanyak 15
butir soal. Soal tes akhir sebanyak 15 butir soal tersebut diperoleh dari soal 30
butir soal yang telah diuji cobakan pada SDN 05 Kalumbuk Padang
(lampiran 19, halaman 159). Setelah diuji cobakan pada SDN 05 Kalumbuk
Padang, dicari indeks kesukaran dan daya beda dengan menggunakan aplikasi
Microsoff Excel. Setelah diketahui hasil dari indeks kesukaran dan daya beda
yang diolah dengan aplikasi Microsoff Excell, maka diperoleh 15 butir soal
yang akan dijadikan soal tes akhir di SDN 33 Kalumbuk Padang. Jumlah
siswa pada kelas eksperimen sebanyak 16 orang, yang mengikuti tes akhir
sebanyak 16 orang dan pada kelas kontrol 20 orang, yang mengikuti tes akhir
sebanyak 19 orang.
dapat dilihat dari hasil tes akhir setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan CTL pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol
nilai rata-rata (x ), simpangan baku (S), nilai tertinggi (x maks ) nilai terendah
Pada Tabel 10 terlihat bahwa rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas
eksperimen ( X = 90,0) lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas
dari simpangan baku kelas kontrol (S = 10,1), hal ini menunjukkan bahwa
menyebabkan nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas.
120
100
80
60 nilai terendah
40 nilai rata-rata
nilai tertinggi
20
0
Kelas Eksper- Kelas Kontrol
imen
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai yang berbeda, nilai
tertinggi siswa pada kelas eksperimen¿ ¿= 100) lebih tinggi dari pada kelas
kontrol¿ = 86,7) demikian pula jika dilihat dari nilai terendah yang diperoleh
siswa pada kelas eksperimen ( x min = 73,3) lebih tinggi dibandingkan nilai
69
pada kelas control ( x min = 53,3) lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran
apakah hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis tanah dengan menggunakan
pendekatan CTL lebih baik dari pada hasil belajar siswa pada materi jenis-
digunakan adalah uji-t syarat penggunaan uji-t bahwa data harus berasal dari
Hasil uji normalitas yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah
ini:
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Materi Jenis-Jenis
Tanah Kelas Sampel
Tests of Normality
KELA Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
S Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
1,00 ,159 16 ,200 *
,911 16 ,122
NILAI
2,00 ,209 19 ,028 ,916 19 ,096
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
70
pada kelas 1,00 (Eksperimen) 0,122 > 0,05 dan kelas 2,00 (Kontrol)
0,096 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data hasil belajar materi jenis-
2. Uji Homogenitas
1,657 1 33 ,207
yaitu 0,207 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data hasil belajar materi
E. Pengujian Hipotesis
homogen, maka tahap selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Hasil
uji-t pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 13 dibawah ini:
71
Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Materi Jenis-jenis Tanah
Sampel
X S α
Kelas Sampel N thitung tTabel
manual maka diperolehlah data nilai thitung= 5,967 dan t tabel = 1,692, dimana
t hitung lebih besar dari pada t tabel. (lampiran 24 dan 25, halaman 173 dan 175
F. Pembahasan
bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang belajar
menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-
rata siswa kelas eksperimen 90,0 dan kelas kontrol 71,9. Pendekatan CTL
belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan
karena diperoleh thitung = 5,967 lebih besar dari tTabel = 1,692. Sehingga dapat
disimpulkan tolak H0 dan terima H1, dengan kata lain “terdapat pengaruh
72
diterapkan untuk mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sesuai yang
dan dapat menjadi pemicu atau memotivasi siswa untuk belajar IPA. Siswa
yang ditimbulkan dari pendekatan CTL lebih baik dibandingkan ceramah dan
tanya jawab. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Istarani dan Ridwan