Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI PEMBUATAN

MINUMAN JAHE INSTAN


“JOKO SENJA”
JAHE KELOR SEJUTA MANFAAT

Penyusun:
Kelompok TK Desa Bulu

YAYASAN TK DESA BULU

KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat Nya kami bisa menyelesaikan laporan Praktek Teknologi Pembuatan Minuman Jahe
Instan “JOKO SENJA” Jahe Kelor Sejuta Manfaat. Kami berharap dalam kegiatan praktikum ini
semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan semua dan masyarakat luas.

Walaupun laporan ini sudah dibuat sedemikian rupa, kami menyadari bahwa penulisan
laporan Praktek Teknologi Pembuatan Minuman Jahe Instan “JOKO SENJA” Jahe Kelor Sejuta
Manfaat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini ke depan.

Semoga dengan laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah
pemahaman serta pengalaman dalam melakukan kegiatan praktikum ke depan

Bulu, Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

1. JUDUL……………………………………………………………………….i
2. KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
3. DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
4. BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………..………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Tujuan Inovasi JOKO SENJA………………………………………………2
C. Bentuk Kreatifitas dan Inovasi……………………………………………3
D. Manfaat Kreatifitas dan Inovasi………………………………………….3
E. Keberlanjutan Kreatifitas dan Inovasi……………………………………3
F. Kelayakan Ekonomi………………………………………………………4
5. BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………….5
A. Prinsip Dasar……………………………………………………………..5
B. Proses Pembuatan……………………………………………………….6
C. Kriteria Kualitas Minuman Jahe Instan JOKO SENJA…………………….7
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Minuman JOKO SENJA……8
6. BAB III METODE PEMBUATAN MINUMAN INSTAN JOKO SENJA……………9
A. Metode Penyediaan Bahan………………………………………………9
B. Metode Penyediaan Alat…………………………………………………9
C. Prosedur Praktek…………………………………………………………9
D. Metode Pengumpulan Data……………………………………………..10
7. BAB IV HASIL…………………………………………………………………11
A. Hasil Praktek……………………………………………………………..11
8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………12
A. Kesimpulan………………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………..12
9. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13
10. LAMPIRAN…………………………………………………………………..14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanah yang luas dan kebun yang kosong banyak di jumpai di desa Bulu
kecamatan Polokarto kabupaten Sukoharjo sehingga untuk memanfaatkannya
masyarakat menanam empon-empon yang mudah tumbuh dan bernilai ekonomis
tinggi salah satunya adalah tanaman jahe. Banyak sekali terdapat tanaman
jahe,hampir setiap rumah memiliki kebun yang di tanami tanaman jahe baik itu jahe
merah,jahe emprit maupun jahe gajah.Dengan iklim di Desa Bulu tanaman jahe
mudah tumbuh dan cocok untuk di tanam di wilayah Desa Bulu. Jahe merupakan
tanaman empon-empon yang banyak tumbuh di Indonesia, mudah ditanam dan
dikembang biakkan. Biasanya jehe digunakan masyarakat untuk menghangatkan
tubuh dan dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Zat aktifnya yang berupa zingeron
dan senyawa antioksidan lain yang terdapat didalam jahe digunakan sebagai pemberi
rasa dan aroma pada makanan seperti roti, kue, kembang gula dan berbagai minuman
dan serta digunakan sebagai bumbu dapur. Di musim penghujan, udara disekitar kita
biasanya terasa dingin. Sebagai penghangat badan di sore hari, masyarakat sering
mencari minuman hangat atau “wedang” seperti wedang jahe, sekoteng, ronde dan
sebagainya. Untuk memperolehnya mereka harus menunggu penjaja keliling yang
lewat atau konsumen harus pergi ke tempat penjualnya, atau membuat sendiri apabila
ada bahannya.

Akan tetapi masyarakat di Desa Bulu masih kurang pengetahuan tentang cara
memasarkan hasil tanaman jahe.Selama ini masyarakat hanya menjual dalam bentuk
rimpang jahe saja dan belum bisa memproduksi dalam bentuk lain.Dan tentunya
dengan harga yang relatif murah.Kurangnya keinginan masyarakat untuk
meningkatkan nilai ekonomis jahe membuat tim Kelompok TK Desa Bulu ingin ikut
memajukan nilai ekonomis dari tanaman jahe di Desa Bulu untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat.

Kurangnya informasi masyarakat Desa Bulu tentang bagaimana cara mengolah


jahe dan kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman jahe.Untuk itu
dibutuhkan inisiatif untuk mengolah jahe menjadi produk baru yang bernilai
ekonomis tinggi.

Dengan melihat melihat potensi,permasalahan dan tantangan yang ada


dilapangan kita Tim Kelompok TK Desa Bulu mendapatkan peluang untuk
meningkatkan nilai harga jual jahe menjadi lebih tinggi dengan cara mengolah jahe
menjadi produk baru.Dengan memanfaatkan SDM yang ada di Desa Bulu agar
masyarakat lebih maju.

Tim Kelompok TK Desa Bulu mengolah jahe menjadi minuman instant siap saji
1
dalam bentuk serbuk.Untuk menambah manfaat dari minuman jahe instant tersebut
kita menginovasikan dengan menambahkan daun kelor yang mempunyai banyak
manfaat bagi kesehatan,diantaranya adalah menurunkan tekanan darah
,kolesterol,diabetes,menghaluskan dan mencerahkan kulit dan masih banyak lagi
manfaat yang terkandung dalam daun kelor.Kandungan yang terdapat di dalam daun
kelor diantaranya adalah vitamin A ,vitamin B,vitamin C,vitamin E,vitamin K dan
anti oksidan yang tinggi.Dengan menggabungkan jahe dan daun kelor menjadi sebuah
produk baru ( JOKO SENJA ) dapat meningkatkan manfaat bagi tubuh. Hangatnya
jahe dan banyaknya manfaat dari daun kelor menjadikan kombinasi produk yang
banyak manfaatnya.

B. Tujuan Inovasi JOKO SENJA


Tujuan pembuatan minuman instant JOKO SENJA :
1. Aspek Ekonomi
a. Meningkatkan taraf hidupmasyarakat di Desa Bulu
b. Meningkatkan harga jual jahe dan daun kelor
c. Mengurangi pengangguran dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga
2. Aspek Kesehatan
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Menghangatkan badan
c. Menurunkan tekanan darah tinggi,kolesterol,diabetes dan lain-lain
d. Mengencangkan dan mencerahkan kulit

2
C. Bentuk Kreatifitas dan Inovasi

1. Konsep Kreatif dan Inovasi

Penggabungan antara jahe dan daun kelor dimana jahe yang mempunyai manfaat
menghangatkan badan, meningkatkan imun, menurunkan gula darah, mencegah
kangker, mengurangi mual dan menghilangkan perut begah. Sedangkan daun kelor
mempunyai manfaat menurunkan tekanan darah, kolesterol, diabetes,
menghaluskan dan mencerahkan kulit dan berbagai manfaat lainnya dari daun
kelor yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Selain kedua bahan tadi, terdapat
beberapa bahan lainnya seperti sereh, kayu manis, dan gula yang melengkapi
kandungan nutrisi dari produk JOKO SENJA ini.

2. Bentuk produk

Produk JOKO SENJA berupa minuman jahe instan serbuk yang sangat
dengan mudah untuk disajikan dan cocok disegala cuaca. Mungilnya pengemasan
sehingga membuat minuman jahe instan JOKO SENJA ini mudah untuk dibawa
kemana mana

3. Foto-foto

Produk JOKO SENJA

D. Manfaat Kreatifitas dan inovasi

Pengembangan inovasi JAKO SENJA diharapakan dapat bermanfaat untuk :

1. Masyarakat di Desa Bulu

2. Masyarakat wilayah sekitar Desa Bulu

3. Dan masyarakat luas pada umumnya

E. Keberlanjutan kreatifitas dan inovasi

Produk inovasi JOKO SENJA ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
penghasilan keluarga serta meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bulu
khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. Harapan kami Tim Kelompok TK
Desa Bulu produk JOKO SENJA dapat bertahan lama dipasaran, sehingga tingkat
perekonomian masyarakat Desa Bulu dan Sekitarnya dapat meningkat.

3
F. Kelayakan Ekonomi

BAHAN BERAT HARGA

Jahe 250 gram Rp 5.000,-

Gula Pasir 250 gram Rp 3.500,-

Sereh, Kayu Manis Secukupnya Rp 1.000,-

Daun Kelor 5 gram Rp -

Gas Secukupnya Rp 3.000,-

Lain-lain Rp3.500,-

Total Rp 16.000,-

Dari bahan tersebut diatas, menghasilkan serbuk JAHELOR sejuta manfaat


seberat 250 gram. Dari 250 gram dapat kita jadikan 16 bungkus dengan berat 15 gram
perbungkusnya. Dengan biaya produksi sebesar Rp 12.500,- dan dengan jumlah
JAHELOR sejuta manfaat 16 bungkus,biaya yang dikeluarkan perbungkusnya Rp
1.000,-. Dengan harga jual Rp 3.000,- per bungkusnya, kita mendapat keuntungan
sebesar Rp 2.000,-

Adapun pendanaan yang digunakan untuk memproduksi JAHELOR sejuta


manfaat ini adalah dengan iuran perlembaga TK Desa BuluKecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

Minuman jahe termasuk minuman serbuk tradisional. Menurut SNI 01- 4320-
1996 serbuk minuman tradisional adalah produk bahan minuman yang berbentuk serbuk
atau granula yang dibuat dari campuran gula dan rempah- rempah atau tanpa penambahan
bahan lain dan bahan makanan yang diijinkan.
Jahe (Zingiber Officinale Rose ) adalah tanaman yang tumbuh tegak tinggi 30-60
cm, berdaun tunggal berbentuk lanset berujung runcing. Mahkota bunga berwarna ungu
berbentuk corong, panjang 2-2,5 cm, buahnya berbentuk bulat panjang berwarna cokalat.
Rimpang jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin merupakan campuran
minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan sejenis damar sebagai pembawa rasa.
Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol, shogaol, zingerone, resin dan
minyak atsiri. Jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu fungsi sel darah putih (sel
naturan killer-NK) untukmenyerang sel tumor dan sel terinfeksi virus.

A. Prinsip Dasar
Dalam proses pembuatan minuman instan yang berbahan dasar jahe ini
terdapat dua prinsip dasar yakni ekstraksi dan kristalisasi. Proses ekstraksi dilakukan
terhadap rimpang jahe untuk memperoleh kandungan-kandungan aktifnya berupa sari
jahe.
Pada dasarnya kristalisasi digunakan untuk memisahkan padatan- cairan
melalui perpindahan massa dari fase cair ke fase kristal (padat) yang dilakukan
dengan penguapan. Sari jahe hasil ekstrasi dicampur dengan gula pasir direbus
sampai mendidih dan dilanjutkan sampai tercapai kondisi lewat jenuh (super
saturated). Dalam kondisi seperti ini akan tumbuh inti kristal dan terjadilah
pertumbuhan kristal selanjutnya.

5
B. Proses Pembuatan
Proses pembuatan jahe instan J O K O S E N J A pada dasarnya dapat
dicermati padadiagram proses pembuatan minuman jahe instan sebagai berikut.

Jahe dan daun kelor

Triming/me
ngupas

Slicing/memotong

Air, gula, direbus


Pemanasan
Ekstraksi/parut
ekstrak jahe kristalisas

filtrasi

Ampas
Gambar diagram proses pembuatan minuman JAKO SENJA

Sama halnya dengan proses pembuatan instan yang lain, maka diagram
proses tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pembuatan dan minuman jahe instan
dilakukan 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengolahan, dan tahap finishing.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan meliputi sortasi, trimming dan sicling. Sortasi atau
pemilihan bahan dilakukan untuk memperoleh bahan sesuai persyaratan. Bahan
baku rimpang jahe dipilih dari jenis jahe emprit (karena kandungan oleresinnya
tinggi) yang sudah cukup tua dan baik keadaannya, tidak mengalami kerusakan.
Gula pasir dipilih yang bersih dan kering. Kecuali

6
ada bahan lain seperti penyedap dan pelengkap yaitu cengkeh, sereh, kayu manis,
dan akar alang-alang.
Triming digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang tidak
diperlukan atau dianggap membahayakan. Trimming dilakukan terhadap jahe yang
mengupas kulitnya dan terhadap sereh dan akar alang-alang agar bersih dari
kotoran. Adapun slicing dilakukan terhadap rimpang jahe yang sudah dicuci
dengan mengiris tipis-tipis untuk memperluas permukaan.
2. Tahap pengolahan
Tahap pengolahan meliputi ekstraksi, perebusan dan kristalisasi. Proses
ekstraksi dilakukan untuk memisahkan sari dari bahan jahe. Cara yang digunakan
adalah memblender jahe yang diiris tipis dan ditambah sejumlah air, kemudian
diperas dan disaring agar sari jahe yng diperoleh bersih dari kotoran. Cara
ekstraksi seperti ini disebut ekstraksi mekanis.
Proses perebusan dilakukan dalam wajan, bahan-bahan seperti jahe, daun
kelor, sereh kayu manis, dan cengkeh direbus hingga mengkristal
Kristalisasi merupakan proses terpenting untuk memperoleh produk berupa
serbuk instan. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau
kondisi lewat jenuh (super saturated) karena zat pelaru sudah tidak mampu lagi
untuk melarutkan zat terlarutnya atau jumlah zat terlarut sudah melewati kapasitas
pelarutnya kondisi ini bisa tercapai apabila pelarutnya berkurang. Untuk mencapai
kondisi tersebut, larutan harus direbus terus sambil diaduk-aduk sehingga terjadi
penguapan yang menyebabkan tercapainya kondisi lewat jenuhdan terbentklah
kristal- kristal.

C. Kriteria Kualitas Minuman Jahe Instan JOKO SENJA


Kriteria serbuk minuman trdisional menurut SNI 01-4320-1996 antara lain:
Warna : normal
Bau : khas rempah
Rasa : khas rempa
Kadar air : maksimum 3%Kadar
gula : minimum 85%
Bahan tambahan berupa sakarin dan siklamat tidak boleh ada.

7
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Minuman JOKO SENJA
Dalam setiap proses pengolahan bahan makanan pasti terdapat faktor- faktor
yang dapat mmpengaruhi kualitas produknya. Pada pembuatan minuman instan jahe ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu jenis jahe, lama pemblenderan dan proses
pengadukan.
1. Jenis jahe
Terdapat tiga jenis jahe dipasaran yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah.
Pada umumnya bentuk jahe hampir sama, perbedaannya adalah pada ukurannya. Jahe
gajah ukurannya besar-besar dan tampak segar. Jahe emprit ukurannya kecil dan
tampak tidak sesegar jahe gajah. Adapun jahe merah ukurannya tidak terlalu besar,
warna kulitnya merah. Rasa pedas pada jahe gajah tidak terlalu kuat, jahe emprit
rasanya pedas dan jahe merah paling pedas diantara ketiganya. Oleh karena itu pada
pembuatan minuman jahe instan rasa pedas yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh
jenis jahe yang digunakan.
2. Lama pemblenderan
Jumlah dan kualitas ekstra jahe yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh lamanya
pemblenderan. Lama pemblenderan berpengaruh pada besar kecilnya hancuran jahe
dan kekentalan cairan hasil ekstraksi. Semakin lama pemblenderan, membuat ukuran
bahan menjadi semakin halus atau semakin kecil. Akibatnya luas permukaan bahan
untuk setiap satuan berat akan semakin besar, dalam keadaan demikian hasil ekstraksi
semakin bagus.
3. Proses pengadukan
Proses pengadukan merupakan proses yang tidak dapat diabaikan berpengaruh
besar terhadap terbentuknya kristal-kristal. Kristal akan terbentuk apabila terdapat
pengadukan karena dengan pengadukan akan terjadi kontak dalam larutan super jernih
yang merupakan cara membentuk inti kristal yang paling efektif. Pengadukan harus
dilakukan dengan kecepatan yang tetap dan terus menerus.

8
BAB III

METODE PEMBUATAN MINUMAN INSTAN JOKO SENJA

A. Metode Penyediaan Bahan


Semua bahan yang digunakan untuk pembuatan minuman instan jahe dipilih
bahan yang kualitasnya baik, utuh dan tidak ada penyimpangan dalam hal warna
bentuk dan kesehatannya. Untuk itulah perlu dilakukan proses seleksi dan triming.
Adapun bahan yang diperlukan adalah :
Jahe emprit 250 gram
Gula pasir 250 gram
Air 500 ml

B. Metode Penyediaan Alat


Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan higienis.
Peralatan yang terbuat dari logam, pilih yang terbuat dari stainless steel. Sedangkan
peralatan lainnya sebaiknya berbahan dasar kayu.

C. Prosedur Praktek
Proses pembuatan minuman jahe instan dilakukan dengan urutan atau
prosedur sebagai berikut:
1. Jahe dibakar agar aromanya harum kemudian dikupas.
2. Setelah dikupas kemudian di iris tipis-tipis.
3. Daun kelor cuci bersih dan tiriskan
4. Jahe iris dan daun kelor diblender dengan air 500 ml kemudian disaring.
5. Sari jahe dan daun kelor di endapkan kurang lebih 10 menit,kemudian di
saring lagi
6. Rebus sari jahe dan daun kelor yang sudah bersih bersama gula pasir sambil
diaduk-adukagar cepat mendidih dan menjadi larutan lewat jenuh.
7. Aduk terus agar timbul kristal-kistal berasa jahe.
8. Timbang serbuk minuman instan jahe yang diperoleh.
9. Serbuk minuman instan JOKO SENJA dikemas.

9
D. Metode Pengumpulan Data
Data praktek dikumpulkan melalui pengamatan. Data yang dikumpulkan
meliputi berat bahan dasar, bahan-bahan lain, hasil ekstraksi dan berat produk.
Kecuali untuk kriteria seperti bentuk produk, warna, rasa danaroma.

10
BAB IV

HASIL

A. Hasil Praktek

No Kondisi awal Kondisi akhir (produk)


1 Berat jahe 250 g Berat produk 250 g
Berat gula 250 g -
Berat daun kelor 5 g
2 Tekstur bahan : cairan Tekstur produk serbuk
3 Warna coklat kehijauan Warna produk coklat muda
4 Rasa bahan pedas manis Rasa produk pedas manis
kuat

11
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek pembuatan minuman jahe instan JOKO
SENJA inidapat disimpulkan bahwa:
1. Dapat menerapkan teori ekstraksi dan kristalisasi dalampembuatan minuman
instan.
2. Mampu membuat minuman jahe kelor instan dengan baik,terbukti hasil
praktek dapat dikatakan cukup baik.
3. Dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat empengaruhikualitas minuman jahe
kelor instan

B. Saran
Agar hasil minuman instan memuaskan, hendaknya menjelang
terjadinya proseskristalisasi yaitu pada cairan mulai mengental pengadukan agak
dipercepat dan api diperkecil, agar tidak terjadi over heated dan kristal yang terbentuk
berbutir-butir seperti pasir dan tidak menggumpal besar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Roscoe)
Terhadap produksi radikal bebas magrofag mencit sebagai indikator
imunostimulan secara in vitro. Persatuan Ahli Pangan Indonesia (PATPI)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan : 707- 716
Zakaria, F.R., Y. Wiguna, dan A. Hartoyo. 1999. Konsumsi sari Jahe (Zingeber
OfficinaleRoscoe) meningkatkan Aktivitas Sel Natural Killer Pada Mahasiswa
Pesantren Ulil Albaab di Bogor. Buletin Teknologi Industri Pangan X (2): 40-46
Teknologi Pembuatan Jahe Instant departemen Pertanian bptp Jakarta

13
LAMPIRAN

jahe daun kelor

sereh kayu manis

Gula pasir

14
15

Anda mungkin juga menyukai