Anda di halaman 1dari 8

No.

Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
Halaman : 1 dari 8
A. BAHAN BACAAN GURU dan
PESERTA DIDIK

KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DAN DAMPAK PENDUDUKAN


JEPANG DI INDONESIA

A. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA

1. Masuknya Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia


Jepang masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah yang dianggap strategis
karena memiliki cadangan sumber daya alam berupa barang tambang yang melimpah.
Pendaratan pertama dilakukan di wilayah Tarakan, Kalimantan Timur tanggal 11
Januari 1942. Pendaratan selanjutnya juga dilakukan berangsur-angsur di wilayah-
wilayah yang kaya akan minyak bumi yaitu Balikpapan dan Palembang.
Secara umum kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan suka cita oleh
penduduk Indonesia. Sambutan yang hangat dari rakyat Indonesia ini dikarenakan:
 mereka menganggap Pemerintah Militer Jepang telah berhasil membebaskan
mereka dari Penjajahan Belanda,
 Pemerintah Militer Jepang dianggap sebagai jawaban dari dari ramalan
Jayabaya yang cukup terkenal pada waktu itu.yaitu mengenai akan ada bangsa
kulit kuning bermata sipit yang akan membebaskan rakyat nusantara dari
kekuasaan bangsa kulit putih
 kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang dianggap sebagai simbolisasi
kemenangan Asia atas Eropa,
 penolakan terhadap Petisi Sutarjo oleh parlemen Belanda sebelum Jepang
masuk Indonesia yang membuat rakyat Indonesia kecewa terhadap pemerintah
Belanda,
 Tentara Jepang mendapatkan dukungan kaum terpelajar terutama mereka yang
mengetahui mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
negara Jepang,
 pelibatan masyarakat Indonesia pada beberapa jabatan tertentu diawal
pemerintahan baik dalam pemerintahan lokal maupun pada badan-badan
pemerintahan bentukan Jepang,
 sikap tokoh nasionalis yang tidak melawan pendudukan Jepang karena
sebelumnya Jepang berjanji untuk tidak mengeksploitasi kekayaan Indonesia
hanya untuk Jepang saja
 Jepang pada masa awal pemerintahannya di Indonesia membebaskan tahanan-
tahanan politik Indonesia yang menjadi musuh besar Pemerintah Kolonial
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
Belanda. seperti: Hatta dan Syahrir di Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
Pulau Banda Neira (Maluku) serta Halaman : 2 dari 8
Soekarno yang diasingkan di Bengkulu, dan juga tokoh-tokoh lainnya. Selain
dibebaskan mereka juga dilibatkan kedalam unsur propaganda Jepang

2. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang


 Kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang sosial
 masyarakat Indonesia hidup dalam keterpurukan akibat kekejaman yang
dilakukan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia.
 Tentara Jepang terkadang dengan mudah melakukan hukuman sepihak
kepada masyarakat Indonesia yang berbuat kesalahan dimata mereka
 Pemerintah Pendudukan Jepang mengubah struktur masyarakat Indonesia,
Jika sebelumnya masyarakat kulit putih Eropa berada pada tatanan teratas
dalam struktur masyarakat di Indonesia, maka pada masa Pendudukan
Jepang mereka berada paling bawah, Sedangkan orang-orang Jepang sendiri
berada pada posisi teratas dalam struktur tersebut, hal ini sangat berpengaruh
pada hak dan kewajiban yang harus dilakukan
 Kehidupan bidang perekonomian,
 Jepang menerapkan sistem ekonomi autharki yang sangat fokus pada hal-hal
yang menunjang perang.
 dalam bidang Keuangan, pada masa ini hanya berlaku dua mata uang yakni
yang dikeluarkan oleh Jepang dan mata uang Rupiah.
 Jepang menggalakkan Gerakan Menabung dan membuat lembaga filatropi
yaitu Fonds Perang dan Kemerdekaan. salah satu tujuan dari gerakan ini
adalah untuk mengurang inflasi.
 Jepang menekankan penanaman komoditas yang berguna untuk perang,
seperti penanaman padi untuk logistik makanan tentara dan buah jarrak
sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar dan minyak pelumas mesin
 Kehidupan dalam bidang budaya,
 hal yang paling utama adalah pada masa ini kesempatan masyarakat
Indonesia untuk bersekolah cukup besar.
 Sistem pendidikannya sama dengan sistem sekolah yang dianut sekarang
berdasarkan jenjang sekolah dan waktu sekolah.
 Pada masa ini pula penggunaan simbol-simbol Indonesia mulai
diperbolehkan terutama pada awal masa Pendudukan Jepang seperti
mengibarkan, Bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan
menggunakan Bahasa Indonesia. Namun dipertengahan Jepang mulai
bersikap lebih keras, penggunaan simbol-simbol ini diperbolehkan setelah
disandingkan dengan simbolsimbol Jepang
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
 Sedangkan dalam bidang budaya, Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
 ada beberapa budaya di Jepang yang Halaman : 3 dari 8
diadopsi di Indonesia. Salah satunya penggunaan kalender Jepang yaitu
Tarike Sumera.
 Jepang juga mempopulerkan Seikerei (membungkuk kea rah matahari terbit)
yang bertujuan untuk menghormati Dewa Matahari dan Kaisar Jepang.
Kebijakan mengenai Seikeri ini kemudian banyak ditolak dan menghasilkan
beeberapa konflik perlawanan, salah satunya yang dilakukan KH Zainal
Mustafa yang menolak untuk membungkuk karena dianggap bertentangan
dengan Islam.

Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia berkuasa sekitar 3,5 tahun.


Waktu pendudukan yang cukup pendek jika dibandingkan dengan penjajahan yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda yang telah menjajah Indonesia dalam
tempo waktu yang lama. Namun beberapa kebijakan yang diterapkan oleh
Pemerintahan Pendudukan Jepang di Indonesia cukup mengakar bahkan bisa
dirasakan hingga sekarang. Salah satu alasan mengapa hal ini terjadi, karena
Pemerintahan Pendudukan Jepang dianggap cukup kejam dalam memaksakan
kebijakannya kepada masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia pada masa Pendudukan Jepang cukup familiar dengan
berbagai macam siksaan fisik yang sebenarnya jarang atau bahkan sama sekali tidak
pernah dapatkan pada masa Penjajahan Belanda

3. Respon Bangsa Indonesia Terhadap Penindasan Jepang

Pada masa Pendudukan Jepang, penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi


justru semakin bertambah. Bahan makanan sulit didapatkan karena banyak petani
yang menjadi pekerja romusha. Gelandangan di kota-kota besar semakin tumbuh
subur, mereka banyak yang mati kelaparan di jalanan atau di bawah jembatan.
Penyakit kudis menjangkiti masyarakat. Bahan-bahan pakaian sulit didapatkan,
bahkan masyarakat menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian mereka. Obat-
obatan sulit didapatkan. Penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia ini
menyebabkan munculnya berbagai perlawanan terhadap pemerintah pendudukan
Jepang di Indonesia. Perlawanann tersebut antara lain :
a. Perlawanan Rakyat Aceh

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh Abdul Jalil yang
merupakan seorang ulama muda, guru mengaji di daerah Cot Plieng, Provinsi
Aceh, Perlawanan ini dilatarbelakani oleh adanya perintah untuk melakukan
Seikerei yang bertentangan dalam ajaran Islam dan juga kekejaman dan
kesewenangan Jepang terhadap Romusha
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
b. Rakyat Singaparna melawan Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
Perlawanan rakyat Singaparna dibawah Halaman : 4 dari 8
pimpinan K.H Zainal Mustafa, pendiri Pesantren Sukamanah. Perlawanan ini yang
dilatar belakangi oleh adanya kebijakan-kebijakan Jepang yang diterapkan dalam
kehidupan masyarakat, banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, salah
satunya melakukan seikeirei dan adanya penderitaan rakyat akibat romusha
c. Perlawanan di Indramayu
Perlawanan rakyat Indramayu, juga karena adanya penderitaan rakyat, terutama
akibar Romusha, dan tindakan-tindakan Jepang yang bertentangan dengan ajaran
Islam.
d. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata
Perlawanan rakyat Kalimantan salah satunya yang dipimpin oleh Pang Suma yang
dilatari oleh adanya penindasan rakyat oleh Jepang
e. Rakyat Irian Melawan
Perlawanan rakat Irian Barat (Papua sekarang) yang terkenal adalah “Gerakan
Koreri” di Biak yang di pimpin I Rumkorem.. Perlawanan disebabkan
kesengsaraan dan penderitaan rakyat akibat pendudukan Jepan
f. Perlawanan Peta
Perlawanan Barisan PETA dilatar belakangi adanya penindasan yang dilakukan
Jepang terhadap rakyat Indonesia. Perlawanan dipimpin oleh Supriyadi dan
Muradi.

B. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP MASYARAKAT


INDONESIA

Meski penguasaan Jepang di Indonesia hanya sekitar 3,5 tahun (jauh lebih
singkat dibanding dengan penguasaan Belanda di Indonesia) namun Jepang telah
membawa dampak (pengaruh) yang cukup besar bagi kehidupan bangsa Indonesia
baik dampak negatif mapun positifnya. Adapun dampak tersebut antara lain:
a. Dampak dalam Bidang Politik
1) Melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa
Jepang. Dalam prakteknya, untuk mendapatkan simpati rakyat Indonesia,
Jepang juga mengizinkan penggunaan Bahasa Indonesia dan pengibaran
bendera Merah Putih.
2) Struktur pemerintahan disusun sesuai keinginan Jepang.
3) Melakukan seikerei setiap upacara bendera, yaitu penghormatan ke arah
Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat untuk Kaisar Jepang Tenno
Heika.
4) Membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut.
5) Jepang membubarkan organisasi-organisasi politik dan melarang segala jenis
rapat dan kegiatan – kegiatan politik
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
6) Membentuk organisasi-organisasi Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
sebagai alat propaganda, namun Halaman : 5 dari 8
sebagian besar organisasi yang dibentuk oleh Jepang dimanfaatkan tokoh
pejuang untuk kepentingan pergerakan nasional.
7) Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut
mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-
pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
8) Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin
nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau
membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini
mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan
mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
9) Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada
September 1943, dan dari janji inilah Jepang kemudian membentuk BPUPKI
dan PPKI. Dengan kehadiran badan ini, memungkinkan Indonesia membentuk
hal-hal yang berkaitan dengan persiapan Indonesia merdeka, seperti dasar
negara Pancasila

 Dampak pendudukan Jepang dalam bidang politik adalah membubarkan semua


organisasi pergerakan dan melarang semua rapat dan kegiatan politik. Jepang
juga membentuk pemerintahan militer dan mengatur pemerintahan sipil sesuai
keinginan Jepang

b. Dampak dalam Bidang Sosial Budaya


1) Selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat
Indonesia sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat bertambah karena
segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang
dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih rakyat dijadikan pekerja
romusha (kerja paksa zaman Jepang) sehingga banyak jatuh korban akibat
kelaparan dan penyakit.
2) Kesulitan proses komunikasi antarpulau dan dunia luar karena semua saluran
komunikasi dikendalikan Jepang.
3) Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti Bahasa
Indonesia seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor.
4) Kebijakan Kinrohoshi yaitu tradisi kerja bakti secara massal pada masa
pendudukan Jepang.
5) Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso pada 1 April 1943
untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan
Jepang.
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
6) kondisi sosial yang sangat parah Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
(kesulitan makanan, penyakit dsb) Halaman : 6 dari 8
menyebabkan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan
dan lain-lain.
7) Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda
Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
8) Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan
berada di bawah pengawasan Jepang

 Dampak pendudukan Jepang dalam bidang sosial, budaya adalah adanya


pengerahan tenaga rakyat, penindasan, pemaksaan dan semua hal yang dapat
mendukung kepentingan perang Jepang dengan pihak Sekutu dalam Perang
Dunia II, sehingga menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat
Indonesia

c. Dampak dalam Bidang Ekonomi


1) Jepang mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk
kepentingan perang jepang.
2) Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya
dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
3) Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
4) Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh
potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri
perang.
5) Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi
secara ketat.
6) Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan
daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang)
7) Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh pemerintah
Jepang. Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti tanamannya untuk
keperluan biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula.
Beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula adalah Meiji
Seito Kaisya
8) Masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna
bagi masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam
pohon jarak. Mereka melakukannya secara bergantian. Untuk mejalankan
tugas tersebut dengan baik, maka dibentuklah tonarigumi (rukun tetangga)
untuk memobilisasi massa dengan efektif

 Dampak pendudukan Jepang dalam bidang ekonomi diberlakukan sistem


ekonomi perang dan semua sumber ekonomi dieksploitasi untuk memenuhi
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
kebutuhan ekonomi perang Jepang, Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
sehingga menimbulkan kesulitan Halaman : 7 dari 8
ekonomi dan kelaparan yang sangat menyengsarakan rakyat

d. Dampak dalam Bidang Pendidikan


1) Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di Indonesia semakin
memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun.
Hal itu sebagai politik Jepang untuk memudahkan pengawasan.
2) Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga harus
mempelajari adat istiadat Jepang dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, serta
gerak badan sebelum pelajaran dimulai.
3) Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar di semua sekolah dan
dianggap sebagai mata pelajaran wajib
4) Sementara itu, perguruan tinggi di tutup pada tahun 1943. Beberapa perguruan
tinggi yang dibuka lagi adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (Ika Daigaku) di
Jakarta dan Perguruan Tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) di Bandung. Jepang
juga membuka Akademi Pamong Praja (Konkoku Gakuin) di Jakarta, serta
Perguruan Tinggi Hewan di Bogor. Pada saat itu, perkembangan perguruan
tinggi benar-benar mengalami kemunduran
5) pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka diajarkan Heiho atau
sebagai pembantu prajurit. Pemuda-pemuda juga dianjurkan masuk barisan
seinenden dan keibodan (pembantu polisi). Mereka dilatih baris berbaris dan
perang meskipun hanya bersenjatakan kayu. Dalam seinenden mereka
dijadikan barisan pelopor atau suisintai. Barisan pelopor itu mendapat
pelatihan yang berat. Latihan militer itu kelak sangat berguna bagi bangsa kita.

 Dampak pendudukan Jepang dalam bidang pendidikan adalah minimnya sekolah,


dan pengerahan pelajar untuk masuk militer (seinendan, keibodan dll).
Latihanlatihan militer yang diberikan ini akhirnya nanti juga bermanfaat setelah
Indonesia merdeka

e. Dampak dalam Bidang Militer


1) rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman dan pelatihan militer
mencakup dalam bidang ketentaraan, bidang pertahanan, dan bidang
keamanan.
2) Pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia adalah: dalam hal dasar-
dasar militer, baris berbaris dan latihan menggunakan senjata,
3) Jepang membentuk organisasi semi militer dan organisasi militer yang harus
diikuti para pemuda di Indonesia untuk membantu Jepang yang semakin
terdesak oleh Sekutu dalam Perang Pasifik. Seperti Seinendan, Keibodan
No. Dokumen : FM-03/02-05/WKS1
No. Revisi : 0
(pembantu polisi), Fujinkai, Hizbullah Tgl Berlaku : 25 Februari 2021
dan Barisan Pelopor serta Heiho Halaman : 8 dari 8
(sebagai pembantu prajurit) dan PETA (Pembela Tanah Air). Bekas pasukan
PETA akan menjadi kekuatan inti Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang
menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), merupakan cikal bakal Tentara
Nasional Indonesia (TNI).

 Dampak pendudukan Jepang dalam bidang militer adalah rakyat mendapakan


manfaat pengalaman dan pelatihan militer. Organisasi-organisasi militer yang
dibentuk oleh Jepang, terutama PETA, nantinya menjadi cikal bakal Tentara
Nasional Indonesia.

C. PENGARUH BUDAYA JEPANG DI INDONESIA (Seikerei dan Tarikh


Sumera)

Pada masa ini pendudukan Jepang beberapa budaya Jepang dipopulerkan


oleh Pemrintah Pendudukan Jepang di Indonesia:
 Kalender Jepang yang dikenal dengan istilah Tarikh Sumera. Kalender ini
mulai di pakai di Indonesia sejak Jepang menguasai Indonesia tahun 1942.
Pada waktu itu tahun 1942 diubah menjadi tahun 2602 sesuai dengan
penanggalan Tarikh Sumera. Salah satu implikasi langsung dari penggunaan
kalender ini adalah masyarakat Indonesia diwajibkan untuk merayakan hari
Tenchosetsu atau hari kelahiran Kaisar Hirohito
 Budaya lain yang berhubungan dengan masalah religius yang diperkenalkan di
Indonesia yaitu Seikerei. Seikerei adalah prosesi melakukan penghormatan
kepada matahari terbit dengan cara membungkukkan badan kearah matahari
tersebut. selain ditujukan untuk melakukan penghormatan kepada Dewa
Matahari, Seikerei juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada kaisar
Jepang. Namun kemudian, hal ini membawa polemic, dimana umat Islam di
Indonesia menolak untuk melakukan prosesi ini karena dianggap bertentangan
dengan ajaran Islam. Hal ini pula yang memicu konflik antara umat Islam dan
Pemerintah Jepang salah satu yang terkenal dalah perlawanan dari KH. Zainal
Mustafa dari Singaparna

Anda mungkin juga menyukai