Pada hari ini Selasa dan Rabu tanggal 24 dan 18 Agustus Tahun 2021 telah disepakati
hal-hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan dan proses pembelajaran (Kuliah
Daring) sebagai berikut:
2. Dosen Pengajar:
1. Dr. Charlena, M.Si *
2. Sri Sugiarti, Ph.D
3. Dr. Tetty Kemala, M.Si
4. Noviyan Darmawan, Ph.D
3. Toleransi Keterlambatan:
a. Dosen : 10 menit ( kecuali dengan konfirmasi)
b. Mahasiswa : 10 menit
2. Tugas:
Tugas presentasi video materi terkait Unsur Golongan Utama (Buku Miessler)
Aturan Tugas;
1. Setiap kelompok akan membuat video yang terdiri atas 2-3 bagian video, yang akan
diupload sehari sebelum video ditayangkan, maksimum dalam pembuatan video terdiri
dari 2 mhs.
2. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang,
3. Durasi maks seluruh video yang dibuat perkelompok maks 15 menit. (jika membuat 3 buah video,
masing-masing maks 5 menit)
4. Diskusi tugas video akan dilakukan pada minggu pertama selama +50 menit.
5. Penayangan video per minggu dua kelompok, dimulai minggu ke 3.
Perwakilan kelas:
Paralel 1 (Selasa), Nama: Yudi Tegar Yulianto HP: 088292129368
Paralel 2 (Rabu), Nama : Dubesly Hutagalung HP: 082276136807
MATERI KULIAH
PERIODE UTS
Pendahuluan (1x)
Struktur Atom (1x)
Unsur Golongan Utama
- Borana, Karborana dan Aluminium (2x)
- Nitrogen, Oksisgen dan Sulfur (1x)
Unsur Transisi (1.5x)
Lantanida dan Aktinida (0.5x)
PERIODE UAS
Teori Ikatan Sederhana (1x)
Simetri dan Teori Group (3x)
Orbital Molekul (3x)
REFERENSI
Geometri
paling umum
adalah
oktahedral.
Bil Koord 4
dapat
membentuk
tetrahedral
atau
segiempat
datar
4. Cincin aromatik sangat umum pada senyawa
organik, dan gugus aril dapat membentuk ikatan
sigma dengan logam. Namun, cincin aromatik
dapat terikat pada logam dengan cara yang
dramatis melalui penggunaan orbital pi-nya.
Karbonmemegang peran yang tidak biasa pada
senyawaan logam gerombol. Karbon seringkali
menjadi pusat senyawa gerombol dengan jumlah
bilangan koordinasi melebihi empat.
Padadekade terakhir, perkembangan senyawa
karbon gerombol, fulerin, cukup pesat. Fulerin
yang paling terkenal adalah C60.
ALOTROP: ATOM-
ATOM TERIKAT
SATU DENGAN
LAINNYA DENGAN
CARA YANG
BERBEDA-BEDA
KELAHIRAN UNSUR-UNSUR
Teori “Big Bang”: dunia dimulai 1.37 x 1010
tahun lalu dari energi yang sangat
terkonsentrasi pada ruang yang sangat kecil
Neutron terbentuk pertamakali dan dengan
cepat meluruh (waktu paruh 11.3 menit)
n p + e- + ṽe ( ṽe = antineutrino, tanpa
muatan dengan massa
sangat kecil)
atau
1 1 0
0 n 1H + -1e + ṽe
VIDEO TEORI BIGBANG
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)
Istilah yang dipakai:
TERBENTUK UNSUR DENGAN TEORI
BIGBANG
Pada 1010 K dalam satu detik, dunia terdiri dari
plasma proton, neutron, elektron, neutrino, dan foton,
namun temperatur masih terlalu tinggi untuk
pembentukan atom.
Saat temperatur turun menjadi sekitar 109 K, reaksi
berikut terjadi dalam hitungan menit: (atom mulai
terbentuk)
Reaksi
pembatas
Pada bintang
yang baru
terbentuk,
rasio
He/H=1/10.
PADA BINTANG BARU DENGAN T = 5 X 108 K,
DIKENAL JUGA SEBAGAI “HYDROGEN BURNING”
PADA BINTANG BARU DENGAN T = 107 KE 108 K,
DIKENAL SEBAGAI “HELIUM BURNING”
PADA BINTANG YANG LEBIH BESAR DENGAN
T = 6 X 108K,
SIKLUS KARBON-NITROGEN DAPAT TERBENTUK
Hasil bersih
siklus
tersebut
adalah
reaksi
pembentuka
n helium
dari
hidrogen
LANJUTAN: MULAI TERBENTUK UNSUR YANG
LEBIH BESAR
LANJUTAN: BAHKAN UNSUR YANG LEBIH BESAR JUGA
MULAI TERBENTUK
Klorofil a
End
Model-Model Atom
R = tetapan Rydberg
= 1,097 x 10-2 nm-1
Penemuan partikel sub atom dan atom Bohr
me = massa elektron
mnucleus= massa inti
Z = muatan inti
e = muatan elektron
h = konstanta Planck
= reduced massa untuk kombinasi elektron-inti,
nh = bilangan kuantum untuk energi tinggi
nl = bilangan kuantum untuk energi rendah
40 = permitivitas vakum
Penemuan Partikel Sub atom
dan Atom Bohr
Lyman series
Penemuan Partikel Sub atom dan Atom Bohr
• DeBroglie menjelaskan
bahwa semua partikel
memiliki sifat gelombang
• Menurut Heisenberg:
• elektron yang bergerak menimbulkan perubahan
dalam posisi dan momentum setiap saat
sehingga posisi dan kecepatan elektron yang
bergerak secara bersama-sama tidak dapat
dilakukan secara tepat.
• Prinsip ketidakpastian Heisenberg:
• keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat
ditentukan dengan pasti, yang dapat ditemui
hanyalah kebolehjadian ditemukannya elektron.
Persamaan Schrodinger
• Sifat gelombang elektron dijelaskan melalui posisi,
massa, energi total, dan energi potensialnya
• Persamaan Schodinger adalah persamaan
gelombang sebagai representasi elektron atau
partikel
• Persamaan Schodinger merupakan fungsi
gelombang yang digunakan untuk melihat perilaku
atau keadaan elektron
• Berdasarkan fungsi gelombang yang
menggambarkan gelombang elektron dalam satu
ruang, dengan kata lain
menjelaskan orbital atom
• H = E H = operator Hamiltonian
E = energi elektron
= fungsi gelombang
Persamaan Schrodinger
• Operator Hamiltonian mengikutsertakan turunan
yang beroperasi terhadap fungsi gelombang
• Satu orbital memiliki tertentu dengan nilai E
tertentu
2 menunjukkan probabilitas
menemukan elektron pada
satu titik dalam ruang
Partikel Dalam Kotak
• Energi potensial dalam kotak, antara x=0 dan x=a, adalah nol.
• Di luar kotak, energi potensial adalah tak hingga
• Artinya: partikel terperangkap di dalam kotak dan diperlukan energi
yang tak terhingga untuk keluar dari kotak
• namun, tidak ada gaya yang mempengaruhi di dalam kotak
Partikel dalam kotak
• Persamaan untuk menentukan lokasi di dalam kotak
adalah:
Cl: 3s
C: 2p Cl: 3pz
Prinsip Aufbau
• Keterbatasan pada nilai bilangan kuantum
memunculkan prinsip Aufbau, dimana penambahan
elektron pada atom meningkatkan bilangan kuantum
• Elektron diletakkan dalam orbital untuk menghasilkan
energi terendah, artinya orbital dengan bilangan
kuantum terendah diisi terlebih dahulu
• Prinsip eksklusi Pauli menyatakan bahwa tiap elektron
pada atom memiliki bilangan kuantum yang unik
• Aturan Hund menyatakan bahwa elektron diletakkan
dalam orbital untuk menghasilkan total maksimum
spin yang mungkin. Dua elektron dalam orbital yang
sama memiliki energi lebih tinggi dibandingkan
dengan dua elektron pada dua orbital berbeda,
disebabkan oleh tolakan elektrostatik.
Shielding
Untuk atom dengan lebih dari satu elektron, energi untuk
level tertentu sulit ditentukan secara kualitatif, untuk itu
digunakan pendekatan shielding.
Tiap elektron bertindak sebagai tameng untuk
elektron yang terletak lebih jauh dari inti,
menurunkan gaya tarik antara inti dengan
elektron yang jauh (terluar)
2
n +1: closo
n +2: nido
n +3: arachno
Deltahedron bertudung : n +0
n-1
n-2
n-3
ATURAN WADE
a. HITUNG JUMLAH ELEKTRON
VALENSI DARI SETIAP ATOM
RUMUS: BnHn-2
YANG PALING STABIL: B10H102- (LEBIH MUDAH
B12H122- DISUBSTITUSI)
SINTESIS:
1500
B10H14 + 2R3N 2 (R3NH) + B10H10-2 + H2
1500
6B2H6 + 2R3N 2 (R3NH)+ + B12H12-2 + H2
ANION-ANION BORAN POLIHEDRAL DAN KARBORAN
PEMBUATAN
1. Reaksi Litium tetrahidrida aluminat (LiAlH4)
3LiAlH4 + 4BF3O(C2H5)2 2B2H6
Hasil samping: 3LiF + 3AlF3 + C2H5-O-C2H5
2. Reaksi Natrium borohidrida (NaBH4)
a. 3NaBH4 + 4BF4 3NaBF4 + 2B2H6
dlm (M2CH2CH2)O
b. NaBH4 + HPO3-2 B2H6 + NaPO3
c. NaBH4 + Hg2Cl2 B2H6 + NaCl + Hg
REAKSI-REAKSI
dlm tetrahidrofuran
4. Reaksi dengan Trimetil Amin (CH3)3N
B2H6 + (CH3)3N B2H6N(CH3)3
KARBORAN Bn-2C2Hn
B10C2H12 dan derivatnya yang tersubstitusi C dapat
diperoleh dengan reaksi
B10H14 + 2R2S B10H12(R2S)2 + H2
B10H12(R2S)2 + RC = CR` 1,2-B10H10C2RR`
+ 2R2S + H2
• ATURAN WADE-MINGOS
Closo : n > 4
T = 2n + 2
• ATURAN EAN
n<6
m =
18 x n - c
2
ATURAN WADE-MINGOS
Contoh :
1. C2B3H5
CH donor 3e-
BH donor 2e-
T = 2n + 2
T = Σ e- terdelokalisasi
T = 2x3 (CH)+ 3x2 (BH) = 12 e-
12 = 2n+2 n= 5
Bipiramida
segitiga
2. C2B4H6 (n = 6)
7 = n+1 closo-oktahedron
ISOMER B10C2H12
= CH
= BH 1,2 orto 1,5 para 1,6 para
C2B10H12
ISOLOBAL
(Jumlah e- yang didonorkan sama)
CH donor 3e-
BH donor 2e-
BH isolobal CH+
CH isolobal BH-
C2B3H4 = [B5H5]2-
BH isolobal M(CO)3 (M= Fe, Ru, Os)
BH isolobal Fe(CO)3
donor 2 e-
REAKSI SENYAWA KARBORANA
ANION-ANION KARBORAN B9C2H13-n
B9C2H12+ H
Terprotonasi
B9C2H13 (nido) → asam kuat
Dipanaskan (H+ lepas)
B9C2H11 (Closo)
SENYAWA KOMPLEK KARBORAN
• BORAZINE (B3N3H6)
BEDA BORAZINE DENGAN BENZENA
• JARAK IKATAN C-C = 1,5; B-N = 1,15
• IKATAN C-C : TUNGGAL (IKATAN
KOVALEN); B-N: IKATAN VAN DERWAL
• BENZENA: PUNYA CINCIN (KEKULE)
BORAZINA: TAK PUNYA CINCIN (SIKLO)
4. BORAZINE LEBIH REAKTIF DARI BENZENA,
SEHINGGA MUDAH MELAKUKAN REAKSI
ADISI
B3N3H6 + 3 Hx → (H2N-BHx)
(x = Cl, OH, OR)
• PEMBUATAN BORAZINE
• BCl3 + NH4Cl → Cl3N3B3H3 → LiBH4
menjadi N3B3H6
TETRAHIDROBORAT (BH4)-
PEMBUATAN
2LiH + B2H6 2LiBH4
4 NaOH + B(OMe)3 NaBH4 + 3 NaOCH3
NaBH4 : - Padatan kristal putih
- stabil dalam udara kering
- Tidak mudah menguap
- Tidak larut dalam dietil eter
- Larut dalam air
LiBH4 :
- Bahan pereduksi dalam industri mudah menguap
Fe+3 Fe+2
Va+5 Va+4
– Dapat mensintesa halida
LiBH4 + 4I2/etanol BI3 + 4HI + LiI
– Merubah SiCl4 Silana
SiCl4 + 4LiBH4 SiH4 + 2B2H6 + 4 LiCl
Boron Halida
• BX3 dapat menerima pasangan elektron dari
halida lain membentuk BX4-
• Boron halida juga dapat bertindak sebagai
akseptor ion halida ketika mereka
berfungsi sebagai katalis misalnya, dalam
alkilasi Friedel-Crafts dari hidrokarbon
aromatik:
• Reaksi:
BF3 + RX R+ + BF3X-
R+ + PhH H+ + RPh
H+ + BF3X- HX + BF3
Reaksi bersih: RX + PhH RPh + HX
Aluminium
ALUMINIUM (Al)
KELIMPAHAN DI ALAM
• FELSPAR DAN MIKA
• BAUKSIT (Al2O3.nH2O)
• KRYOLIT (Na3AlF3)
PEMBUATAN
• Bahan dasarnya bauksit
• Dilarutkan dengan NaOH menjadi Na-Aluminium
• Diendapkan sebagai Al(OH)3 dengan CO2
menjadi Al2O3
• Hasil dehidrasi dilarutkan dalam lelehan kryolit
• Lelehan pada 8000-1000 dielektrolisis menjadi
Al
Penambangan Bauksit
di Pulau Bintan
SIFAT-SIFAT
• Logam keras, kuat, berwarna putih
• Sangat elektropositif
• Tahan terhadap korosif menjadi lapisan oksida
(anodinasi)
• Larut dalam asam mineral encer
• Mudah bereaksi dengan NaOH panas, Halogen,
non logam
• Bersifat Amfoter menjadi bersifat basa
• Sebagai kalisator dalam reaksi Fiedel Graft
CH3COCl + C6H6 AlCl3 C6H5CH3CO
AlCl3
TETRA HIDROALUMINAT (AlH4)
• Pereduksi
• Bereaksi dengan pelarut berproton
Metanol
Air + LiAlH4 → LiAlH
Amoniak
• Mensintesa senyawa lain menjadi
phosphin (P3)
• Dalam alkohol/RCOOH terjadi
penggantian H
LiAlH4 + RCOOH → (RCOO)LiAl
• Reaksi dengan organologan menjadi C3CNCH3
• Reaksi dengan sianida menjadi garam alkil
• Dapat diperoleh dengan reaksi langsung
Na + Al + 3 H2 THF NaAlH4
NaAlH4 + LiCl ET2 NaCl(s) + LiAlH4
• Tidak mudah menguap
• Kristal putih/abu-abu
• Stabil < 120C
• Larut dalam dietil eter, tetrahidrofuron, glyme
ALUMINIUM KARBIDA
Transparan, warna kuning pucat
Dibuat dengan pemanasan dengan karbon
Reaksi: + H2O → Al(OH)3 + HC=CH
+ HCl → (CH3AlCl3)2 + AlCl3
+ D2O → Al(OH)3 + CD4
ALUMINIUM ALKOKSIDA (RO)3Al
PEMBUATAN:
* Al + 3ROH HgCl2 (RO)3Al + 3/2 H2
Alkoksida
Na + ROH → RONa + H2
(90 %) Alkaholat
* AlCl3 + 3RONa ROH (RO)Al + NaCl
Dimer (RO)3Al → Senyawa Kompleks → Polimer
ALUMINIUM ISOPROPOKSIDA [Al(OR)3]3 TRIMER
• Berbentuk cincin datar tak sebidang
• Mudah terhidrolisis dalam air dan kembali ke asal
• Digunakan sebagai dasar untuk mensintesa senyawa
lain
• Mampu mengkatalisis aldehid atau keton menjadi
alkohol
O
R-C + (Al(OR)3)3 + (CH3)2CHOH → RCH2OH +
H
(CH3)3CO + Al(OH)3 + ROH
PEMBUATAN OKSIGEN
SKALA BESAR
1. ELEKTROLISA AIR YG TELAH DIASAMKAN DG H2SO4
H2O H2 + O 2
2. DISTILASI BERTINGKAT UDARA CAIR
SKALA LABORATORIUM
1. DEKOMPOSISI TERMAL OKSIDATOR
(KCl04, KMnO4, PbO2, HgO)
2. DEKOMPOSISI TERMAL GARAM NITRAT
SULFUR
7. BENTUK ALOTROPI
S: DUA MACAM KRISTAL
- STRUKTUR PIRAMIDA
5. ASAM OKSI
S DAPAT MEMBENTUK ASAM OKSI
d. ASAM PEROKSO
1. ASAM PEROKSOSULFAT H2SO5
2. ASAM PEROKSODISULFAT H2S2O8
ASAM SULFAT
PEMBUATAN :
S + O2 SO2 …….I
SO2 + O2 SO3 …….II
ASAM TIOSULFAT
PEMBUATAN :
MENDIDIHKAN LARUTAN SULFIT DG S
H2SO3 + S H2S2O3
ASAM DITIONAT
period 5
period 6
period 7
2
Periode 4, 5, 6,
dan 7 sistem periodek
Unsur Transisi deret pertama
3
Sifat-sifat unsur transisi
(unsur blok d vs blok s)
4
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur blok d
6
Sifat-sifat fisika :
memiliki daya hantar panas dan listrik
yang baik
keras dan kuat
lunak dan elastis
berkilau
titik leleh dan titik didih yang tinggi
7
• Pengecualian : Merkuri
titik leleh rendah
pada tekanan dan temperatur ruang
berbentuk cair
Unsur-unsur blok d
sangat bermanfaat untuk konstruksi
bangunan
kuat dan tidak reaktif
8
9
Sifat dan Aplikasi
• Sc--- tahan panas, sebagai lampu intensitas tinggi
• Ti--- tahan korosi, mengkilat, kuat, tahan terhadap
perubahan suhu. Manfaat: untuk industri pesawat
terbang, ulang alik,industri kimia.
• TiO2--- katalis pada industri plastik dan polimer, sifatnya
inner, tidak tembus cahaya,putih cerah, tidak berbau
dan tidak toksik.
Dengan jari-jari atom yang hampir sama, Ti mudah untuk
membentuk alloys dengan unsur transisi lain.
atom-atom unsur yang satu akan bertukar tempat
dengan atom-atom unsur yang lain.
13
14
15
(i) Muatan inti
(ii) Tolakan antar elektron meningkat
(i) (ii)
16
Beberapa perbedaan sifat fisika dan kimia
unsur blok d dan blok s.
19
Sc Cu (sedikit Cu Zn (tajam )
) ; Entalpi Ionisasi (kJ mol–1)
Unsur
1st 2nd 3rd 4th
Cr 653 1 590 2 990 4 770
Mn 716 1 510 3 250 5 190
Fe 762 1 560 2 960 5 400
Co 757 1 640 3 230 5 100
Ni 736 1 750 3 390 5 400
Cu 745 1 960 3 550 5 690
Zn 908 1 730 3 828 5 980
20
lebih besar dari unsur blok s pada perode
yang sama dalam sistem perodik
21
Tajam pada perioda 1, 2 dan 3
Sedikit pada unsur transisi
22
3d5 Fe3+
3d5 Mn2+
3d10
3d5 Cr+
d10/s2
23
Blok d jauh lebih besar daripada blok s
1. elektron pada orbital 4s and 3d terlibat
dalam pembentukan ikatan logam
2. atom blok d lebih kecil
1541 1668 1910 1907 1246 1538 1495 1455 1084 419
24
K mempunyai titik leleh sangat kecil karena
mempunyai struktur bcc yang lebih terbuka
1541 1668 1910 1907 1246 1538 1495 1455 1084 419
25
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
1541 1668 1910 1907 1246 1538 1495 1455 1084 419
3d 4s
Sc
Ti
V
Co
Ni
Talc Diamond
0 10
K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
0.5 1.5 3.0 4.5 6.1 9.0 5.0 4.5 -- -- 2.8 2.5
30
• Secara umum, unsur-unsur blok s
bereaksi baik dengan air membentuk
logam hidroksida dan hidrogen
• Unsur-unsur blok d
bereaksi sangat lambat dengan air dingin
bereaksi dengan uap air panas
menghasilkan logam oksida dan hidrogen
31
2K(s) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)
32
Simpulan
Ion dari logam blok d memiliki kerapatan muatan
yang lebih tinggi.
lebih terpolarisasi
1. lebih kovalen di alam
2. sedikit larut di air
3. sedikit basa (lebih asam)
Sifat Basa : Fe(OH)3 < Fe(OH)2 << NaOH
Kerapatan muatan : Fe3+ > Fe2+ > Na+
33
4. kurang stabil terhadap termal, contoh
CuCO3 << Na2CO3
5. cendrung dalam bentuk garam hidrat, contoh
CuSO4.5H2O, CoCl2.2H2O
6. ion yang terhidrasi akan mengalami hidrolisis
lebih mudah
[Fe(H2O)6]3+(aq) + H2O [Fe(OH)(H2O)5]2+(aq) + H3O+
asam
34
Bilangan oksidasi unsur-unsur blok d dalam senyawaan
oksida dan klorida
Bil.
Oksida/Klorida
oksidasi
Cu2O
+1
Cu2Cl2
TiO VO CrO MnO FeO CoO NiO CuO ZnO
+2
TiCl2 VCl2 CrCl2 MnCl2 FeCl2 CoCl2 NiCl2 CuCl2 ZnCl2
Element
Unsur Bilangan
Possible
Oksidasi
oxidation
yangstate
mungkin
Sc +3
Ti +1 +2 +3 +4
V +1 +2 +3 +4 +5
Cr +1 +2 +3 +4 +5 +6
Mn +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Fe +1 +2 +3 +4 +5 +6
Co +1 +2 +3 +4 +5
Ni +1 +2 +3 +4 +5
Cu +1 +2 +3
Zn +2
36
1. Sc dan Zn hanya mempunyai 1 bil.
Oksidasi dalam senyawa
• Scandium (Sc) +3
• Seng (Zn) +2
Mn -
O
38 O
O
Struktur dari Mn2O7
O O
Mn Mn
O
O O
O O
39
4. Jumlah biloks unsur dalam senyawa
setelah Mn, berkurang
jumlah e yang tdk berpasangan
berkurang
muatan inti meningkat
40
5. Kestabilan relatif dari biloks bervariasi
dikaitkan dengan konfigurasi elektron
Kestabilan : - Mn2+(aq) > Mn3+(aq)
Faktor utama [Ar] 3d5 [Ar] 3d4
42
• Dalam medium asam
vanadium(V) dalam bentuk VO2+(aq)
ion dioxovanadium(V)
vanadium(IV) dalam bentuk VO2+(aq)
ion oxovanadium(IV) ion
• Dalam medium basa
vanadium(V) stabil dalam bentuk:
VO3–(aq), metavanadate(V) atau
VO43–(aq), orthovanadate(V),
dalam medium alkali yang sangat kuat
43
• Vanadium +5 sebagai oksidator kuat
• Biloks vanadium paling rendah +2
dalam bentuk V2+(ag), reduktor kuat,
mudah teroksidasi jika kontak dengan
udara
• Vanadium banyak ditemukan dalam bentuk
ammonium metavanadat(V) (NH4VO3)
padatan putih
biloks +5
44
1. Interkonvesi Vanadium(V)
OH OH OH
VO2+(aq) V2O5(s) VO3(aq) VO43(aq)
H+ H+ H+
kuning orange kuning tidak bewarna
ortovanadat
(V)Vanadium(V) lebih banyak ditemukan dalam
bentuk kation dibandingkan anionnya.
O O
Cr -
Mn
O O-
O O
O- O
46
Ion metavanadat (VO3) merupakan polimer anionik
seperti SiO32
47
2. Dalam serbuk Zn dan HCl pekat, ion
vanadium (V) direduksi menjadi ion
vanadium (II)
Zn Zn
VO2+(aq) VO2+(aq)
conc. HCl conc. HCl
yellow blue
Zn
V3+(aq) V2+(aq)
conc. HCl
green violet
48
Potensial reduksi elektroda standar ion-ion
vanadium
Half reaction (V)
Zn2+(aq) + 2e– Zn(s) –0.76
VO2+(aq) + 2H+(aq) + e– VO2+(aq) + H2O(l) +1.00
VO2+(aq) + 2H+(aq) + e– V3+(aq) + H2O(l) +0.34
V3+(aq) + e– V2+(aq) –0.26
49
Mangan
Warna ion mangan dalam air pada biloks yang
berbeda
Ion Biloks Warna
Mn2+ +2 Merah muda
Mn(OH)3 +3 Coklat gelap
Mn3+ +3 merah
MnO2 +4 hitam
MnO43 +5 Biru terang
MnO42– +6 hijau
MnO4– +7 ungu
50
(a) (b) (c)
(d) (e)
51
MnO42–(aq) MnO4–(aq)
• Biloks Mn +2 sangat stabil pada pH
+1.50V 1.18V
Mn3+ Mn2+ Mn
+1.51V +1.23V
MnO4 MnO2
Mn(VII)
+7 2 +6 +4 0
heat
2KMnO4 K2MnO4 + MnO2 + O2
52
Mn(VII)
light
4MnO4 + 4H+ 4MnO2 + 2H2O + 3O2
+7 2 +4 0
Kemampuan oksidator Mn (VII) tergantung
pada pH larutan
Medium asam (pH 0)
MnO4–(aq) + 8H+(aq) + 5e– Mn2+(aq) + 4H2O(l)
= +1.51 V
Medium netral s.d basa (s.d pH 14)
MnO4–(aq) + 2H2O(l) + 3e– MnO2(s) + 4OH
(aq) = +0.59 V
Kenapa MnO4 MnO42 Eo = +0.56V
53
Tidak dipengaruhi pH ?
Mn(IV) medium pengoksidasi asam
56
Warna ion-ion blok d yang lain dalam air
Jumlah e di orbital d
ion-ion blok d warna
yg tidak berpasangan
Sc3+
Ti4+
0 Tidak bewarna
Zn2+
Cu+
Ti3+ Ungu
1 V4+ Biru
Cu2+ Biru
57
Jumlah e di orbital d
ion-ion blok d warna
yg tidak berpasangan
V3+
2 hijau
Ni2+
V2+ Violet
3 Cr3+ Hijau
Co2+ Pink
Cr2+ Biru
4 Mn3+ Violet
Fe2+ hijau
Mn2+ Pink muda
5
58 Fe3+ kuning
Co2+(aq) Zn2+(aq) Fe3+(aq)
SERIUM
KEGUNAAN
v CeO2 digunakan sebagai pemerah perhiasan
PROMETIUM
KEGUNAAN
v Sumber partikel β untuk alat pengukuran ketebalan
EUROPIUM
KEGUNAAN
v Adsorber neutron pada batang kendali reaktor nuklir
TERBIUM
KEGUNAAN
v Peralatan semikonduktor
v Bahan laser
HOLMIUM
KEGUNAAN
Sebagai konsentrator fluks magnetik untuk dapat menghasilkan
medan magnet terkuat.
Sebagai batang kendali nulkir pada reaktor nuklir
KEGUNAAN
- Memiliki kegunaan metalurgi dan nuklir
- Bila ditambahkan dengan vanadium akan
memperbaiki kemampuan tempa dan tingkat
kekerasannya
- Oksida erbium (merah muda) digunakan sebagai
pewarna pada kaca dan pelapis enamel porselen
TULIUM
KEGUNAAN
Tm 169 sebagai sumber radiasi sinar X
LUTESIUM
KEGUNAAN
Nuklida lutesium yang satbil dengan memancarkan radiasi beta
setelah aktivasi neutron termal digunakan sebagai katalis
dalam proses pemecahan hidrogenasi dan polimerisasi
AKTINIDA
Terdiri atas 15 unsur dari Actiunium (Ac) sampai
Lawrensium (Lu)
Mengisi sub kulit 5f (NA: 89-103)
SIFAT-SIFAT AKTINIDA
Bersifat radioaktif dan beracun
Es 860 - - - -
KEADAAN OKSIDASI UNSUR AKTINIDA
Keadaan Oksidasi +4
- Keadaan ini merupakan keadaan utama untuk Th.
- Untuk kation +4 unsur-unsur Pa, U, Np, Pu, dan Bk diketahui
terdapat dalam larutan, tetapi Am dan Cm dalam larutan hanya
terdapat kompleks fluoroanion. Kation +4 dalam larutan asam dapat
diendapkan dengan iodat, oksalat, fosfat, dan fluorida.
- Tetrafluorida MF4 untuk aktinida dan lantanida adalah isostruktur.
Keadaan Oksidasi +5
- Unsur Pa lebih menyukai keadaan +5 dibanding lainnya, dimana ini mirip
dengan Ta.
- Untuk U sampai Am hanya sedikit senyawaan padat yang telah diketahui.
- Ion diokso MO2+ bagi unsur-unsur ini adalah penting.
Keadaan Oksidasi +6
- Senyawaan sederhana untuk bilangan oksidasi ini
adalah heksafluorida MF6.
Unsur-unsur yang membentuk senyawaan ini
adalah U, Np, dan Pu.
Kimiawi unsur ini adalah ion diokso MO22+.
CURIUM
Merupakan unsur transuranium
Digunakan sebagai sumber partikel alpha untuk
spektrometer x-ray
BERKELIUM
Merupakan unsur transuranium yang kelima
Disintesis : menembak Am dengan partikel alpha
Merupakan sumber neutron yang digunakan untuk
mendeteksi emas dan perak
TRANSURANIUM
C-13
Lawrensium (Lr) ----- penembakan ion boron 10