Anda di halaman 1dari 2

Apa itu "Kasih"?

Ketika kita mendengar kata “kasih”, pasti satu ayat yang selalu diingat
adalah Matius 22:37-40. Dalam ayat 37 tertulis, Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Ini merupakan salah satu
hukum kasih yang Allah tujukan kepada kita, manusia. Hukum kasih
merupakan hukum terutama yang dituliskan di Alkitab. Hukum ini
mejadi dasar dari segala hukum. Di dalam ayat 37 terdapat kalimat
dengan segenap jiwamu. Allah menempatkan dirinya di dalam hati
kita. Maka dari itu, ketika kita sudah meninggalakan Allah dari hati
ataupun jiwa kita, kita akan merasakan kekosongan. Seperti yang
tertulis di Yeremia 2:13, Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat:
mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali
kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat
menahan air. Kekosongan di dalam jiwa kita memang bisa diisi dalam
hal duniawi. Tetapi, itu tidak akan bertahan selamanya karena hal
duniawi akan hilang juga. Maka dari itu, hanya ada satu yang dapat
mengisi kekosongan jiwa kita yaitu, Allah. Kasih bisa kita rasakan di
mana saja kita berada. Tetapi terkadang, ada saatnya juga orang tidak
selalu merasakan kasih seperti yang kita rasakan. Contohnya adalah
seorang guru di Sekolah Dasar di Virginia, AS.

Kasus.
Seorang guru bernama Zwerner tertembak pada tanggal 6
Januari ketika dia sedang mengajar dalam kelas 1 SD di sekolah
Richneck. Polisi berkata bahwa sebelumnya tidak ada tanda-
tanda dari anak umur enam tahun ini. Kita pasti sudah
mengetahui bahwa negara AS mengizinkan warganya untuk
memegang ataupun mempunyai senjata api di rumahnya.
Tetapi, senjata api tidak boleh bisa diakses oleh anak dibawah 14
tahun. Jika terdapat kasus seperti ini, orang dewasa-nya akan
mendapatkan hukuman maximum 1 tahun penjara dan denda
$2.500. Pada akhirnya, Zwerner, guru dari anak kelas 1 SD ini
tertembak di bagian dada.

Insight.
Dari kasus ini ada banyak komentar-komentar yang didapatkan. Beberapa
orang tua berkomentar bahwa mereka harus dihukum secara adil tanpa
memandang umur mereka. Tetapi ada juga orang tua yang berkata bahwa
mereka hanya perlu dipulangkan saja dari sekolah. Mereka berkata bahwa
semua masalah berasal dari keluarga mereka sendiri. Dari sini, kita bisa
menyimpulkan bahwa anak-anak yang melakukan kejahatan-kejahatan seperti
ini memiliki latar belakang yang sudah rusak sehingga berdampak ke dalam
keseharian mereka. Kurangnya kasih dari keluarga membuat mereka
melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan seperti ini karena mereka kurang
memahami arti kasih sebenarnya.
Dari kasus ini ada banyak komentar-
komentar yang didapatkan. Beberapa orang
tua berkomentar bahwa mereka harus
dihukum secara adil tanpa memandang
umur mereka. Tetapi ada juga orang tua
yang berkata bahwa mereka hanya perlu
dipulangkan saja dari sekolah. Mereka
berkata bahwa semua masalah berasal dari
keluarga mereka sendiri. Dari sini, kita bisa
menyimpulkan bahwa anak-anak yang
melakukan kejahatan-kejahatan seperti ini
memiliki latar belakang yang sudah rusak
sehingga berdampak ke dalam keseharian
mereka. Kurangnya kasih dari keluarga
membuat mereka melakukan hal-hal yang
tidak terbayangkan seperti ini karena
mereka kurang memahami arti kasih
sebenarnya.

Sumber.

Anda mungkin juga menyukai