Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU BIOMEDIK DASAR

Oleh :

Nama : NOPRI RAMDANI NURUL QAN

Nim : P122020

PROGRAM STUDI STRATA 1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA KESEHATAN

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanl laporan hasil praktikum
ilmu biomedik dasar ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah
SWT.
Maksud penulis membuat laporan hasil praktikum ilmu biomedik dasar ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah yang bersangkutan yang diamanatkan oleh dosen
pegampu TAHIRUDDIN,S.kep.,M.Sc. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
hasil praktikum ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam
isi.
Mudah-mudahan laporan hasil praktikum ilmu biomedik dasar ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca laporan ini.

kendari,04 desember 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Secara umum darah memiliki 4 golongan darah A dimana golongan darah A


mempunyai antigen A dan anti –B, golongan darah B yaaitu golongan daarah yang memiliki
antigen B dan anti –A, golongan darah O golongan darah yang memiliki anti bodi tetapi tiak
memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tapi tidak
memiliki anti bodi. Mengetahui golongan darah seseorang sangat penting diketahui untuk
kepentingan medis yaitu salah satunya untuk transfusi. Golongan darah tidak hanya sebagai
identitas individu saja tetapi memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia.
Urin adalah hasil pembuangan dari metabolisme tubuh melalui ginjal. Pada keadaan
normal, urin yang keluar antara 900 – 1,500 ml per 24 jam (bervariasi dengan asupan cairan
dan jumlah kehilangan cairan melalui rute lain. Urin mempunyai PH yang bersifat asam,
yakni rata-rata 5,5-6,5. PH normal urin 4,5-8,00. Jika didapatkan PH yang relatif basa
kemungkinan terrdapat infeksi oleh bakteri pemecah urea, sedangkan jika PH yang terlalu
asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat. Urinbersifat
asam (pH<7) karena makanan yang mengandung banyak protein akn mnurunkan pH urin.
Sedangkan makanan yang banyak mengandung pH urin.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun
hanya dari atom karbon,hydrogen. Karbohidrat di golongkan ke dalam 3 golongan yaitu
monosakarida,olisakarida, dan polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak maka di
perlukan pengetahuan dasar tentang sipat fisik dan kimia karbohidrat, selain itu keragaman
jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda.Protein merupakan polipeptida
berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami .seperti halnya unsur lainya seperti
karbohidrat,protein juga memiliki sifat dan fungsi .sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan
oleh jenis dan urutan asam amino .
Lemak merupakan kelompok lipid yang memegang peranan sangat penting dalam
struktur dan fungsi sel. Memiliki sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut
organic (seperti eter, aseton, kloroform,benzena). Dalam tubuh, lemak berfungsi menjadi
sumber energy yang efisien, baik secara langsung maupun potensial ketika tersimpan dalam
jaringan adipose. Selain itu lemak juga berperan sebagai alat transport vitamin A,D,E,dan K,
sebagai bahan baku hormone steroid dan asam empedu, serta sebagai bahan sintesis
kolesterol.
Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel yang hidup untuk
mengkatalisis reaksi yang berlangsung didalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk
menurunkan energi aktifasi,mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap tanpa
merubah besarnya tetapan keseimbangandan sebagai pengendali reaksinya.katalisator adalah
substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk tubuh
manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan
sehari –hari. Fungsi vitamin adalah sebagai kovaktor untuk reaksi enzimatik. Vitamin
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan
vitamin yang larut dalam air (B dan C).

B. Tujuan
a. Golongan Darah:
Menentukan golongan darah.
b. pH Urin:
Menentukan jnis kadar keasaman dalam urin.
c. Karbohidrat:
Mengetahui adanya polisakarida (amilim, glikogen, dan dekstrin).
Mengetahui adanya reduksi.
d. Protein:
Reaksi bioret digunakan untuk mnunjukan besar kecilnya molekul protein atau
banyak sedikitnya ikatan-ikatan peptida yang terdapat dalam molekul protein.
Digunakan untuk menunjukan adanya asam amino daalam zat yg diuji. Dalam uji ini
digunakan larutan ninhidrin untuk mendeteksi semua jenis asam aminno.
e. Lipid
Untuk mengetahui sifat umum dan sifat khusus lemak dan melakukan uji kualitatif
terhadap lemak.
f. Enzim
Mengetahui derajad keasaman (pH) memegaruhi aktivitas enzim.
Mengatahuipengaruh konsentrasi enzim terhadap perombakan substrat.
g. VitaminUntuk mengetahui adanya vitamin C secara kualitatif

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

PERCOBAAN 1. GOLONGAN DARAH


A . Jenis percobaan
Pemeriksaan golongan darah ABO dilkukan untuk menetukan jenisgolongan darah padaa
manusia. Penenntuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode
slide. Apabila sel darah merah mengandung antigen yang sesuai dengan jenis antibodi yang
ditambahkan pada reagen, mak akan terjadi aglutinasi. Agutinnasi adalah pengumpulan sel
darah merah sehingga menghasilkan ikatan yang menggandeng beberapa sel secara bersama-
sama.
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Blood lancet 1. Darah vena
2. Pen lancet 2. Serum Anti A
3. Alcohol swab 3. Serum Anti B
4. Sarung tangan 4. Serum Anti AB
5. Tusuk gigi
6. Slide test atau glass slide atau white
policalin tile

2. Posedur kerja
a. Teteskan 1 tetes anti-A pada objjek gelas yang bersih dan kering, label objek
gelas.
b. Teteskan 1 tetes anti-B pada objek gelas yang bersih dan kering, terpisah dari
objek gelas pertama kemudian label objek gelas.
c. Teteaskan 1 tetes anti-AB pada objek gelas ketiga,lakukan pelabelan. Bila ttidak
menggunakan reagen anti-AB.
d. Prosedur 1,2,3 dapat dilakukan dlm satu objek gelas.
e. Tambahkan pada masing-masing teetesan reagn 1 tetes sel darah merah yang akan
diperiksa.
f. Lakukan pencampuran reagen dan sel darah merah menggunakan batang
pengaduk, sebarkan campuran tersebut pada area sekitar 20 mm x 40 mm.
g. Miringkan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang lebih 2 menit.
Jangan menempatkan slide di atas permukaan panas.
h. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan dan pencatatan hasil reaksi.

PERCOBAAN 2. pH Urin
B . Jenis percobaan
Pemeriksaan pH Urin
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Rak tabung reaksi Urin
2. Tabung reaksi
3. Plat tetes
4. Kertas lakmus
5. pH Universal
6. Tisue

1. Prosedur Kerja
Dipipet urin kurang lebih ½ tabung reaksi.
Lalu dipipet urin ke plat tetes, dicelupkan kertas lakmus biru dan lakmus merah. Amati
perubahan warna lakmus. Lakukan pengujian dengan menggunakan pH universal. Amati
pHnya
PERCOBAAN 3, UJI SENYAWA KARBOHIDRAT

A. Jenis Percobaan: Uji Iodin


Suatu senyawa karbohidarat yang berubah menjadi warna biru setelah diasamkan
dengan HCI encer menunjukan adanya pati atau amilum. Sedankan apabila berubah menjadi
warna merahbata menunjukan adanya glokogen atau amino dekstrin.
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Amilum 1%
2. Pipet tetes 2. Glikogen 1%
3. Dekstrin 1%
4. Sukrosa 1%
5. Laktosa 1%
6. Maltosa 1%
7. Galaktosa 1%
8. Fruktosa 1%
9. Glukosa 1%
10. Arabinosa 1%
11. Larutan iodine 0,01N
12. Larutan HCI 1N

2. Prosedur Kerja
a) Ke dalam masing masing lubang plat tetes yang bersih, dimasukan satu jenis
larutan karbohidrat sebanyaak 3 tetes, kemudian di tambahkan satu tetes HCI 1N
b) Kedua larutan di campur sampai homogeny dengan cara menggoyangkan plat
tetes
c) Ke dalam tiap lubang tersebut di tambahkan satu tetes larutan iodium 0,01N
d) Plat tetes di goyangkan kembali untuk mencampurkan larutan.
e) Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada masing masing lubang plat tetes.

B. Jenis Percobaan: Uji Benedict


Beberapa jenis karbohidrat yang memiliki kubus aldehid dan keton bebas memiliki sifat
dapat mereduksi CU2+dari pereaksi benedict dalam suasana basah, menghasilkan endapan
merah bata.

1. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1.Tabung Reaksi 1.Amilum1%
2.Pipet Tetes 2.Glikogen1%
3.Lampu spirtus 3.Dekstrin1%
4.Penjempit Tabung 4.Sukrosa1%
5.Pengatur Waktu 5.Laktosa1%
6.Maltosa1%
7.Galaktosa1%
8.Fruktosa1%
9.Glukosa1%
10.Arabinosa1%
11.Pereaksi benedict

2. prosedur kerja
a) Kedalam masing masing tabung reaksi dimasukan ML pereaksi benedict dari
satu jenis larutan karbohidrat sebanyak 1ML.
b) Kedua larutan dicampur dengan cara menggoyangkan tabung reaksi
c) Dengan menggunakan penjempit tabung,panaskan tabung reaksi diatas
pembakar spirtus secara hati hati sampai mendidih,atau dalam pemanas air
mendidih selama 5 menit.
d) Amati perubahan warna yang terjadi.

PERCOBAAN 4. UJI SENYAWA PROTEIN


A. Jenis Percobaan: Uji Biurent
Dalam larutan basa ,biuret memberikan warna violet dengan CuSO4.Selanjutnya
terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus C=O dan N-H dari rantai peptide.Reaksi positif
ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi biru ,ungu,atau kemerah marahan pada
larutan.Warna merah muda atau merah jambu terbentuk apabila molekul protein yang
dianalisa kecil ,missal proteosa dan pepton .Warna violet sampai kebiru biruan terbentuk
apabila molekul protein yang diselidiki besar ,misal gelatin.Protein dengan molekul kecil
lebih sedikit mengandung ikatan-ikatan peptida dibandingkan protein dengan molekul besar

.
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. NaOH 10%
2. Pipet tetes 2. Larutan albumin 2%
3. Pipet ukur 3. Larutan gelatin 2%
4. Rak tabung 4. Larutan kasein 0,5%
5. Larutan glisin 2%
6. CuSO4 0,2%

2. Prosedur Kerja
a. Siapkan satu buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan 3 mL masing-
masing larutan albumin, gelatin, kasein, dan glisin.
b. Tambahkan 1 mL NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 0,2% aduk sampai homogeny.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Jika tidak timbul warna, tambahkan lagi setetes atau 2 tetes larutan CuSO4.

B. Jenis Percobaan: Uji Ninhidrin


Reaksi ninhidrindipakai untuk penentuan kuantitatif asam amino. Zat pengoksidasian
ninhidrin dengan larutan protein membentuk warna ungu sampai biru. Asam amino bereaksi
dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan
molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrindatin. Hasil
positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang disebabkan
oleh molekul ninhidrin dan hidrindatin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino
tersebut dioksidasi.
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Alat pemanas 1. Larutan albumin 2%
2. Pipet tetes 2. Larutan gelatin 2%
3. Pipet ukur 3. Larutan kasein 0,5%
4. Rak tabung 4. Larutan pepton 0,5%
5. Tabung reaksi 5. Pereaksi ninhidrin 0,1%

2. Prosedur kerja
a. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan 2 mL masing-
masing larutan albumin, gelatin, kasein dan pepton.
b. Tambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1% pada masing –masing tabung
c. Panaskan pada alat pemanas hingga mendidih, posisitabung reaksi miring (hati-
hati jangan diarahkan ke badan atau teman satu kelompok)
d. Diamkan larutan sampai dingin, amati perubahan warna yang terjadi

PERCOBAAN 5. UJI SENYAWA LIPID


A. Jenis Percobaan: Uji Kelarutan Lipid
Minyak tidak dapat larut dalam air, tapi dapat larut dalam alkohol, kloroform eter.
1. Alat dan bahan

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Aquades
2. Pipet tetes 2. Alcohol 96%
3. Aseton
4. Kloroform
5. Na2CO3 0,5%
6. Minyak kelapa

2. Prosedur kerja
a. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang kering dan bersih. Masukan 1 mL masing-
masing larutan aquades, alcohol 96%, aseton, kloroform dan Na2CO3 0,5%.
b. Tambahkan 2 tetes minyak kelapa pada masing- masing tabung
c. Aduk hingga homogeny
d. Biarkan beberapa sat, amati kelarutannya
B. Jenis Percobaan: Uji Kolestrol
Salah satu cara untuk mengetahui danya sterol dan kolesterol adalah dengan reaksi
Liberman Bruchard. Hasil uji bila positif reaksi menunjukkan warna yang berubah dari merah
menjadi biru dan hijau.
1. alat dan bahan

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Kolesterol 0,5% dalam kloroform
2. Pipet tetes 2. Minyak kelapa
3. Pipet ukur 3. Minyak ikan
4. Rak tabung 4. Kloroform
5. Asam asetat anhidrat
6. Asam sulfat pekat
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Masukan minyak kelapa pada tabung reaksi pertama, 5 tetes minyak ikan pada
tabung ke 2, dan 5 tetes kolestrol 0,5% pada tabung ke 3
c. Pada setiap tabung masukan 5 tetes kloroform sebanyak 2 mL
d. Tambahkan 10 tetes asam asetan anhidrat
e. Tambahkan 2 tetes minyak kelapa pada masing-masing tabung
f. Tambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung
g. Aduk hingga homogeny secara hati-hati
h. Biarkan beberapa saat lalu amati perubahan warna yang terjadi

PERCOBAAN 6. ANALISIS ENZIM

A. Jenis Percobaan: Uji Pengaruh pH Terhadap Aktifitas Enzim


Enzim bekerja pada kisaran pH optimum tertentu. Satu macam enzim hanya
mengkatalisis satu macam enzim satu macam reaksi. Jika pH rendah atau tingg,
menyebabkan enzim mengalami denaturasi sehingga menurunkan aktifitasnya. Terjadinya
penurunan aktifitas enzim dapat dilihat dari hidrolisis subtract yang dikatalisis. Bila positif,
berarti amilum terhidrolisis. Hal ini berarti enzim memiliki aktifitas tinggi. Sedangkan bila
hasilnya negative berarti amilum tidak terhidrolisis dan enzim memiliki aktifitas rendah
1. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Larutan amilum 2%
2. Pipet ukur 2. Enzim amylase
3. Alat pemanas 3. Larutan HCI 0,4%, pH=1
4. Aquades, pH = 7
5. Larutan Na2Co3 1%, pH = 9
6. Larutan iodium
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
b. Masukan 2 mL larutan HCI 0,4% pada tabung reaksi pertama, 2 mL aquades pada
tabyng kedua, 2 mL larutan Na2CO3 1% pada tabung ketiga
c. Pada setiap tabung masukkan 2 mL larutan amilum dan 1 mL enzim
d. Aduk hingga homogeny, biarkan selama 15 menit
e. Uji dengan larutan iodium dan pereaksi benedict
f. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi
B. Jenis Percobaan: UJI PENGARUH KOSENTRASI ENZIM TERHADAP
AKTIFITAS ENZIM
Bertambahnya kosentrasi enzim secara bertingkat akan menaikkan kecepatan reaksi
enzim. Semakin besar folume dan kosentrasi enzim , semakin tinggi aktifitas enzim dalam
memecah substrat yang dikatalisis. Hal tersebut dapat terlihat pada uji iodium berupa adanya
perubahan warna dan uji benedict berupa terbentuknya endapan.
1. Alat dan bahan

Alat Bahan

1.Tabung Reaksi 1.Larutan amilum2%

2.Pipet ukur 2.Enzim amylase

3.Alat Pemanas 3.Pereaksi Bennedict

4.Larutan iodium

2. Prosedur kerja
a) Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
b) Masukkan 0,5 mL enzim amilase pada tabung reaksi pertama, 1,0 mL enzim
amylase pada tabung kedua, dan 1,5 mL enzim amilase pada tabung ketiga.
c) Pada setiap tabung, masukkan 2 mL larutan amilum.
d) Aduk hingga homogen, biarkan selama 15 menit.
e) Uji dengan larutan iodium dan pereaksi benedict.
f) Amati dan catat perubahan warna yang terjad

PERCOBAAN 7. VITAMIN
A. Jenis Percobaan: UJI PENENTUAN ADANYA VITAMIN C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi yaitu berperan membantu enzim spesifik dalam
melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Vitamin C juga penting
untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi dan juga untuk pembentukan jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
1. Alat dan Badan

ALAT BAHAN

1 Tabung reaksi 1 Asam askorbat 1%

2 Pemanas 2 Larutan NaHCO3 5%

3 Penjepit tabung 3 Larutan FeCI3 1%

4 Pereaksi benedict

2. Prosedur Kerja:
Prosedur A
a.) Masukan pada tabung reaksi 5 tetes larutan asam askorbat 1%
b.) Tambahakan pereaksi bededict
c.) Panaskan di atas api kecil, hingga mendidih selama 2 menit
d.) Amati hasil, adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuningan
samapai merah bata menandakan vitamin c positif.
Prosedur B
a) Masukan pada tabung reaksi 10 tetes larutan asam askorbat 1%
b) Seelanjutnya, netralkan larutan (pH=8) mengandung NaHCO3 5%
c) Tambahkan 2 tetes larutan FeCI3 1%
d) Amati hasi, adanya warna ungu menandakan vitamin C positif
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Percobaan Golongan Darah


Hasil percobaan
No. Golongan Golongan Golongan Golongan Darah
Perlakuan Darah A Darah B Darah O AB
1. + Anti A (a)
+ Anti B (b) _ _ _ _
+ Anti AB (ab)
2. + Anti A (a) _ _ _ _
+ Anti B (b)
+ Anti AB (ab)
3 + Anti A (a) aglutinasi aglutinasi _ Aglutinasi
+ Anti B (b)
+ Anti AB (ab)

1. Kesimpulan
Dari 3 kali hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil dari golongan
darah teman saya yaitu golongan darah AB. Mengapa saya melakukan nya sebanyak 3 kali
karena pada percobaan 1 dan 2 saya belum mendapatkan hasil yang jelas sehingga saya
harus melakukan percobaan ke 3.
2.Percobaan pH urin
Hasil Percobaan:

No. Perlakuan Nilai pH Urin


1 Melakukan pengamatan pada urin dan Urin bersifat asam (pH<7).
melihat perubahan warna yang terjadi Urin yang mempunyai pH yang
pada pH indikator yang telah dicelupkan bersifat asam, yakni rata-rata 5,5-
lalu setelah itu lihat hasilnya atau nilai 6,5.
pH pada urin tersebut.

1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpullkan bahwa nilai pH urin tersebut jika pH
nya terlalu asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat.
3 . Percobaan Karbohidrat

HASIL dan Pembahasan: UJI IODIUM

Hasil Percobaan:
NO ZAT UJI HASIL UJI IODIUM POLISAKARIDA(+/-)
1. Amilum1% Biru +
2. Glikogen1%
3. Dekstrin1% Biru +
4. Sukrosa1% Merah Bata -
5. Laktosa1% Merah Bata -
6. Maltosa1% Merah Bata -
7. Galaktosa1% Merah Bata -
8. Fruktosa1% Merah Bata -
9. Glukosa1% Merah Bata -
10. Arabinosa1%

Dari hasil percobaan diperoleh hasil bahwa zat pelarut seperti amilum, dan dekstrin
setelah diasamkan dengan HCI encer berubah warna menjadi biru ini menunjukkan adanya
polisakarida. Sedangkan pada zat pelarut sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa, fruktosa,
glukosa, dan arabinose setelah diasamkan dengan HCI encer terjadi perubahan warna menjadi
merah bata sehingga reaksinya negative (tidak menunjukkan adanya polisakarida)
Kesimpulan

Dari hasi percobaan dapat disimpulkan bahwa amilum dan dekstrin menunjukkan
adanya polisakarida, sedangkan sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan
arabinose tidak menunjukkan adanya polisakarida
Hasil dan Pembahasan: UJI BENEDICT

Hasil Percobaan:
No ZAT UJI Hasil Uji Benedict Gula Reduksi (+/-)
1 Amilum 1 % Biru -
2 Glikogen 1%
3 Dekstrin 1% Hijau +
4 Sukrosa 1% Biru -
5 Laktosa 1% Coklat +
6 Maltosa 1% Hijau +
7 Galaktosa 1% Coklat +
8 Fruktosa 1% Merah bata +
9 Glukosa 1% Merahbata +
10 Arabinosa 1%

Dari hasil percobaan diperoleh bahwa amilum, dan sukrosa setelah dicampurkan dengan
pereaksi benedict berubah warna menjadi biru ini menunjukkan reaksi yang negative.
Sedangkan zat pereaksi laktosa, maltose, fruktosa, glukosa dan arabinose setelah
dicampurkan dengan pereaksi benedict menghasilkan endapan berwarna merah bata, coklat
dan hijau.
Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa zat pelarut yang memiki endapan merah
bata, coklat dan hijau menunjukkan danya gula reduksi.
4 . Percobaan Protein

Hasil dan Pembahasan: UJI BIURET

Hasil Percobaan:

NO ZAT UJI HASIL UJI BIURET POLIPEPTIDA

1 Albumin 2% Ungu +

2 Gelatin 2% Ungu +

3 Kasein 0,5% Ungu +

4 Glisin 2% Biru -

Dari percobaan diatas diperoleh bahwa albumin2% dan gelati 2% dan kasein2% setelah

mengalami beberapa proses memiki reaksi yang positif ini ditandai terjadinya perubahan

warna menjadi warna ungu ini menunjukan bahwa ikatan peptide yang terdapat dalam

larutab banyak. Sebaliknya pada larutan glisin 2% terjadi reaksi yang negative ini

menunjukkan bahwa ikatan-ikatan peptide pada larutan sedikit.


Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa asam amino yang ditunjukkan pada saat

ditambahkan larutan NaOH dan larutan CuSO4 mengandung protein sehingga terjadi

perubahan warna menjadi ung

Hasil da Pembahasan: UJI NINHIDRIN

Hasil Percobaan

N ZAT UJI HASIL UJI NINHIDRIN ASAM AMINO BEBAS


O (+/-)
1 Albumin 2% Bening -
2 Gelatin 2% Bening -
3 Kasein 0,5% Bening -
4 Alisin 0,5% Biru +

Dari hasi percobaan diperoleh hasil bahwa zat pelarut albunin 2%, gelatin 2%, kasein
0,5% dan pepton setelah mengalami beberapa pencampuran dengan zat-zat lain menghasilkan
reaksin negatif ini ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna bening disebabkan oleh
molekul ninhidrin dan hidrindatin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut
dioksidasi.
Kesimpulan

Dari hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa zat uji yang telah diuji memiliki
kandungan asam amino.
5 . Percobaan Lipid

Hasil dan Pembahasan: UJI Kelarutan Lipid

Hasil Percobaan
NO ZAT PELARUT HASIL
1 Aquades Tidak larut
2 Alcohol 96% Sedikit larut
3 Aseton Larut
4 Kloroform Larut
5 Na2CO3 0,5 % Membentuk emulsi

Dari percobaan diperoleh pada larutan aquades, bahan minyak tidak larut didalamnya
karena kedua bahan memilikin sifat yang berbeda yakni aquades memiliki sifat polar dan
minyak memiliki sifat non polar. Pada zat pelarut aseton, bahan minyak dapata larut
didalamnya karena kedua bahan memiliki sifat yang sam yakni sama-sama bersifat non polar.
Pada zat pelarut kloroform menjadi pelarut yang sempurna dari bahan lemak (minyak kelapa)
karena sifatnya non polar. Pada zat pelarut alcohol walaupun tdak bersifat non polar, namun
karean alkohil memiliki sifat panas, alcohol bisa melarutkan sedikit bahan lemak (minyak
kelapa). Pada natrium Na2CO3 0,5% setelah diyeteskan bahan lemak (minyak kelapa), pada
bagian atas larutan tedapat busa yang berwarna putih inilah yang disebut dengan emulsi.
Kesimpulan

Lemak tidak dapat larut dalam larutan yang bersifat polar namun lemak dapat larut
dalam senyawa organic lainnya yang bersifat non polar

Uji Kolestrol

Hasil Percobaan
NO ZAT PEREAKSI HASIL
1 Minyak kelapa Merah
2 Minyak ikan Merah hijau
3 Kolestrol 0,5% dalam kloroform Merah biru
Dari percobaan dapat diperoleh bahwa minyak kelapa sebelum melalui beberapa proses
berwarna putih keruh, namun setelah mengalapi beberapa proses penambahan zat lain
berubah warna menjadi merah. Sama halnya dengan minyak ikan sebelum melalui beberapa
proses juga berwarna biru, namun setelah mengalapi beberapa proses pencampuran zat
berubah warna menjadi merah hijau. Begitupun dengan kolesterol 0,5% dalam kloroform
sebelum melalui beberapa proses jga berwarba putih bening, namun setelah mengalami
beberapa proses penambahan zat juga berubah warna menjadi merah biru.
Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa minyak kelapa, minyak ikan,
dan kolesterol 0,5% dalam kloroform mengandung sterol dan kolestrol
.

6 . Percobaan Analisis enzim

Hasil dan Pembahasan: UJI PENGARUH PH TERHADAP AKTIFITAS ENZIM

1. Uji Iodium
NO ZAT UJI (pH) PERUBAHAN WARNA (+/-)
1 HCI pH=1 Hitam (+)
2 Aquades pH=7 Hitam (+)
3 Natrium Na2CO3 1% pH=9 Hitam (+)
2. Uji Bennedict
NO ZAT UJI PERUBAHAN WARNA (+/-)
1 HCI pH=1 Putih (-)
2 Aquades pH=7 Hijau (+)
3 Natrium Na2CO3 1% pH=9 Biru (+)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada percobaan uji iodium pada larutan HCI,
Aquades, dan Natrium Na2CO3 1%, semuanya terjadi denaturasi dilihat dari perubahan
warna yaitu berubah menjadi hitam. Hal ini berarti menunjukkan bahwa aktifitas enzim
tinggi.
Sedangkan pada percobaan uji benedict, pada larutan aquades sebelum dicampurkan
dengan benedict larutan berwarna putih bening, setelah dicampurkan berubah warna menjadu
biru, setelah dipanaskan larutan berubah warna lagi menjadi hijau ini menunjukkan bahwa
pada larutan aquades terjadi hidrolisis (+) dilihat dari perubahan warna yang terjadi yaitu
berubah warna menjadi hijau ini menunjukkan aktifitas enzim tinggi.
Pada larutan HCI 0,4 sebelum dicampurkan dengan benedict larutan berwarna putih
bening, setelah dipanaskan berubah warna menjadi biru namun setelah dipanaskan larutan
berubah warna kembali menjadi putih ini menunjukkan bahwa pada larutan HCI 0,4 tidah
terhidolisis karena larutan tidak berubah warna. Ini menunjukkan bahwa aktifitas enzim
enzim rendah
Pada larutan natrium Na2CO3 sebelum dicampurkan dengan benedict larutan
berwarna putih bening, setelah dicampurkan berubah warna menjadu biru, setelah dipanaskan
larutan tidak berubah warna lagi hal ini menunjukkan bahwa aktifitas enzim tinggi.
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pH dapat mempengaruhi aktifitas
enzim

Hasil percobaan
1. Uju iodium

No Konsentrasi Perubahan warna


1. 0,5 Hitam
2. 1,0 Coklat
3. 1,5 Kuning

2. Uji benedict

No Kosentrasi Perubahan warna


1. 1,5 Hijau
2. 1,0 kuning hijau
3. 0,5 Kuning

Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa kosentrasi enzim sangat
mempengaruhi aktifitas enzim, semakin besar kosentrasi enzim, semakin besar pula aktifitas
enzim
7 . Percobaan Vitamin

Hasil dan Pembahasan: Uji Penentuan adanya Vitamin C

Prosedur A Prosedur B

Hasil Percobaan
BAHAN PROSEDUR A PROSEDUR B
Larutan asam askorbat 1% 5 tetes 10 tetes
Peraksi benedict 15 tetes
Larutan FeCI3 1% 2-3 tetes
pH Larutan 8 tetes
Hasil: Perhatikan warna Merah bata Merah ungu
endapan dan
larutan

Kesimpulan

Dari pecobaan ditas dapat disimpulkan bahwa pada prosedur A memiki endapan yang
berwarna merah bata menunjukkan adanya vitamin C. sedangkan pada prosedur B memiliki
endapan yang berwarna merah ungu juga menunjukkan adanya vitamin C
DAFTAR PUSTAKA

Handono j wijaya s.k.dan ibrahim a.s.2017 deteksi aglutinasi secara otomatis untuk uji
golongan darah tipe abo berbasis kertas fast-jurnal sains dan teknologi

Oktari a sivia n.d. 2016 pemeriksaan golongan darah sistem abo metode slide dengan reagen
serum golongan darah a,b,o,jurnal teknologi labolatorium

Bagian patologi klinik 2018 buku panduan kerja keterapilan pemeriksaan glukosa darah
metode poct fakulyas kedokteran universitas hasanudin

Subiono martsiningsih m,a, gabreal d, 2016 gambaran kadar glukosa darah metode god-pap
glukose exidase-perixodase aminoantypirin simpel serum dan plasma edta

Anda mungkin juga menyukai