Oleh :
Nim : P122020
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanl laporan hasil praktikum
ilmu biomedik dasar ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah
SWT.
Maksud penulis membuat laporan hasil praktikum ilmu biomedik dasar ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah yang bersangkutan yang diamanatkan oleh dosen
pegampu TAHIRUDDIN,S.kep.,M.Sc. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
hasil praktikum ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam
isi.
Mudah-mudahan laporan hasil praktikum ilmu biomedik dasar ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca laporan ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
B. Tujuan
a. Golongan Darah:
Menentukan golongan darah.
b. pH Urin:
Menentukan jnis kadar keasaman dalam urin.
c. Karbohidrat:
Mengetahui adanya polisakarida (amilim, glikogen, dan dekstrin).
Mengetahui adanya reduksi.
d. Protein:
Reaksi bioret digunakan untuk mnunjukan besar kecilnya molekul protein atau
banyak sedikitnya ikatan-ikatan peptida yang terdapat dalam molekul protein.
Digunakan untuk menunjukan adanya asam amino daalam zat yg diuji. Dalam uji ini
digunakan larutan ninhidrin untuk mendeteksi semua jenis asam aminno.
e. Lipid
Untuk mengetahui sifat umum dan sifat khusus lemak dan melakukan uji kualitatif
terhadap lemak.
f. Enzim
Mengetahui derajad keasaman (pH) memegaruhi aktivitas enzim.
Mengatahuipengaruh konsentrasi enzim terhadap perombakan substrat.
g. VitaminUntuk mengetahui adanya vitamin C secara kualitatif
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ALAT BAHAN
1. Blood lancet 1. Darah vena
2. Pen lancet 2. Serum Anti A
3. Alcohol swab 3. Serum Anti B
4. Sarung tangan 4. Serum Anti AB
5. Tusuk gigi
6. Slide test atau glass slide atau white
policalin tile
2. Posedur kerja
a. Teteskan 1 tetes anti-A pada objjek gelas yang bersih dan kering, label objek
gelas.
b. Teteskan 1 tetes anti-B pada objek gelas yang bersih dan kering, terpisah dari
objek gelas pertama kemudian label objek gelas.
c. Teteaskan 1 tetes anti-AB pada objek gelas ketiga,lakukan pelabelan. Bila ttidak
menggunakan reagen anti-AB.
d. Prosedur 1,2,3 dapat dilakukan dlm satu objek gelas.
e. Tambahkan pada masing-masing teetesan reagn 1 tetes sel darah merah yang akan
diperiksa.
f. Lakukan pencampuran reagen dan sel darah merah menggunakan batang
pengaduk, sebarkan campuran tersebut pada area sekitar 20 mm x 40 mm.
g. Miringkan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang lebih 2 menit.
Jangan menempatkan slide di atas permukaan panas.
h. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan dan pencatatan hasil reaksi.
PERCOBAAN 2. pH Urin
B . Jenis percobaan
Pemeriksaan pH Urin
1. Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
1. Rak tabung reaksi Urin
2. Tabung reaksi
3. Plat tetes
4. Kertas lakmus
5. pH Universal
6. Tisue
1. Prosedur Kerja
Dipipet urin kurang lebih ½ tabung reaksi.
Lalu dipipet urin ke plat tetes, dicelupkan kertas lakmus biru dan lakmus merah. Amati
perubahan warna lakmus. Lakukan pengujian dengan menggunakan pH universal. Amati
pHnya
PERCOBAAN 3, UJI SENYAWA KARBOHIDRAT
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Amilum 1%
2. Pipet tetes 2. Glikogen 1%
3. Dekstrin 1%
4. Sukrosa 1%
5. Laktosa 1%
6. Maltosa 1%
7. Galaktosa 1%
8. Fruktosa 1%
9. Glukosa 1%
10. Arabinosa 1%
11. Larutan iodine 0,01N
12. Larutan HCI 1N
2. Prosedur Kerja
a) Ke dalam masing masing lubang plat tetes yang bersih, dimasukan satu jenis
larutan karbohidrat sebanyaak 3 tetes, kemudian di tambahkan satu tetes HCI 1N
b) Kedua larutan di campur sampai homogeny dengan cara menggoyangkan plat
tetes
c) Ke dalam tiap lubang tersebut di tambahkan satu tetes larutan iodium 0,01N
d) Plat tetes di goyangkan kembali untuk mencampurkan larutan.
e) Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada masing masing lubang plat tetes.
Alat Bahan
1.Tabung Reaksi 1.Amilum1%
2.Pipet Tetes 2.Glikogen1%
3.Lampu spirtus 3.Dekstrin1%
4.Penjempit Tabung 4.Sukrosa1%
5.Pengatur Waktu 5.Laktosa1%
6.Maltosa1%
7.Galaktosa1%
8.Fruktosa1%
9.Glukosa1%
10.Arabinosa1%
11.Pereaksi benedict
2. prosedur kerja
a) Kedalam masing masing tabung reaksi dimasukan ML pereaksi benedict dari
satu jenis larutan karbohidrat sebanyak 1ML.
b) Kedua larutan dicampur dengan cara menggoyangkan tabung reaksi
c) Dengan menggunakan penjempit tabung,panaskan tabung reaksi diatas
pembakar spirtus secara hati hati sampai mendidih,atau dalam pemanas air
mendidih selama 5 menit.
d) Amati perubahan warna yang terjadi.
.
1. Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. NaOH 10%
2. Pipet tetes 2. Larutan albumin 2%
3. Pipet ukur 3. Larutan gelatin 2%
4. Rak tabung 4. Larutan kasein 0,5%
5. Larutan glisin 2%
6. CuSO4 0,2%
2. Prosedur Kerja
a. Siapkan satu buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan 3 mL masing-
masing larutan albumin, gelatin, kasein, dan glisin.
b. Tambahkan 1 mL NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 0,2% aduk sampai homogeny.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Jika tidak timbul warna, tambahkan lagi setetes atau 2 tetes larutan CuSO4.
ALAT BAHAN
1. Alat pemanas 1. Larutan albumin 2%
2. Pipet tetes 2. Larutan gelatin 2%
3. Pipet ukur 3. Larutan kasein 0,5%
4. Rak tabung 4. Larutan pepton 0,5%
5. Tabung reaksi 5. Pereaksi ninhidrin 0,1%
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan 2 mL masing-
masing larutan albumin, gelatin, kasein dan pepton.
b. Tambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1% pada masing –masing tabung
c. Panaskan pada alat pemanas hingga mendidih, posisitabung reaksi miring (hati-
hati jangan diarahkan ke badan atau teman satu kelompok)
d. Diamkan larutan sampai dingin, amati perubahan warna yang terjadi
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Aquades
2. Pipet tetes 2. Alcohol 96%
3. Aseton
4. Kloroform
5. Na2CO3 0,5%
6. Minyak kelapa
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang kering dan bersih. Masukan 1 mL masing-
masing larutan aquades, alcohol 96%, aseton, kloroform dan Na2CO3 0,5%.
b. Tambahkan 2 tetes minyak kelapa pada masing- masing tabung
c. Aduk hingga homogeny
d. Biarkan beberapa sat, amati kelarutannya
B. Jenis Percobaan: Uji Kolestrol
Salah satu cara untuk mengetahui danya sterol dan kolesterol adalah dengan reaksi
Liberman Bruchard. Hasil uji bila positif reaksi menunjukkan warna yang berubah dari merah
menjadi biru dan hijau.
1. alat dan bahan
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Kolesterol 0,5% dalam kloroform
2. Pipet tetes 2. Minyak kelapa
3. Pipet ukur 3. Minyak ikan
4. Rak tabung 4. Kloroform
5. Asam asetat anhidrat
6. Asam sulfat pekat
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Masukan minyak kelapa pada tabung reaksi pertama, 5 tetes minyak ikan pada
tabung ke 2, dan 5 tetes kolestrol 0,5% pada tabung ke 3
c. Pada setiap tabung masukan 5 tetes kloroform sebanyak 2 mL
d. Tambahkan 10 tetes asam asetan anhidrat
e. Tambahkan 2 tetes minyak kelapa pada masing-masing tabung
f. Tambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung
g. Aduk hingga homogeny secara hati-hati
h. Biarkan beberapa saat lalu amati perubahan warna yang terjadi
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi 1. Larutan amilum 2%
2. Pipet ukur 2. Enzim amylase
3. Alat pemanas 3. Larutan HCI 0,4%, pH=1
4. Aquades, pH = 7
5. Larutan Na2Co3 1%, pH = 9
6. Larutan iodium
2. Prosedur kerja
a. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
b. Masukan 2 mL larutan HCI 0,4% pada tabung reaksi pertama, 2 mL aquades pada
tabyng kedua, 2 mL larutan Na2CO3 1% pada tabung ketiga
c. Pada setiap tabung masukkan 2 mL larutan amilum dan 1 mL enzim
d. Aduk hingga homogeny, biarkan selama 15 menit
e. Uji dengan larutan iodium dan pereaksi benedict
f. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi
B. Jenis Percobaan: UJI PENGARUH KOSENTRASI ENZIM TERHADAP
AKTIFITAS ENZIM
Bertambahnya kosentrasi enzim secara bertingkat akan menaikkan kecepatan reaksi
enzim. Semakin besar folume dan kosentrasi enzim , semakin tinggi aktifitas enzim dalam
memecah substrat yang dikatalisis. Hal tersebut dapat terlihat pada uji iodium berupa adanya
perubahan warna dan uji benedict berupa terbentuknya endapan.
1. Alat dan bahan
Alat Bahan
4.Larutan iodium
2. Prosedur kerja
a) Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
b) Masukkan 0,5 mL enzim amilase pada tabung reaksi pertama, 1,0 mL enzim
amylase pada tabung kedua, dan 1,5 mL enzim amilase pada tabung ketiga.
c) Pada setiap tabung, masukkan 2 mL larutan amilum.
d) Aduk hingga homogen, biarkan selama 15 menit.
e) Uji dengan larutan iodium dan pereaksi benedict.
f) Amati dan catat perubahan warna yang terjad
PERCOBAAN 7. VITAMIN
A. Jenis Percobaan: UJI PENENTUAN ADANYA VITAMIN C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi yaitu berperan membantu enzim spesifik dalam
melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Vitamin C juga penting
untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi dan juga untuk pembentukan jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
1. Alat dan Badan
ALAT BAHAN
4 Pereaksi benedict
2. Prosedur Kerja:
Prosedur A
a.) Masukan pada tabung reaksi 5 tetes larutan asam askorbat 1%
b.) Tambahakan pereaksi bededict
c.) Panaskan di atas api kecil, hingga mendidih selama 2 menit
d.) Amati hasil, adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuningan
samapai merah bata menandakan vitamin c positif.
Prosedur B
a) Masukan pada tabung reaksi 10 tetes larutan asam askorbat 1%
b) Seelanjutnya, netralkan larutan (pH=8) mengandung NaHCO3 5%
c) Tambahkan 2 tetes larutan FeCI3 1%
d) Amati hasi, adanya warna ungu menandakan vitamin C positif
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
Dari 3 kali hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil dari golongan
darah teman saya yaitu golongan darah AB. Mengapa saya melakukan nya sebanyak 3 kali
karena pada percobaan 1 dan 2 saya belum mendapatkan hasil yang jelas sehingga saya
harus melakukan percobaan ke 3.
2.Percobaan pH urin
Hasil Percobaan:
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpullkan bahwa nilai pH urin tersebut jika pH
nya terlalu asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat.
3 . Percobaan Karbohidrat
Hasil Percobaan:
NO ZAT UJI HASIL UJI IODIUM POLISAKARIDA(+/-)
1. Amilum1% Biru +
2. Glikogen1%
3. Dekstrin1% Biru +
4. Sukrosa1% Merah Bata -
5. Laktosa1% Merah Bata -
6. Maltosa1% Merah Bata -
7. Galaktosa1% Merah Bata -
8. Fruktosa1% Merah Bata -
9. Glukosa1% Merah Bata -
10. Arabinosa1%
Dari hasil percobaan diperoleh hasil bahwa zat pelarut seperti amilum, dan dekstrin
setelah diasamkan dengan HCI encer berubah warna menjadi biru ini menunjukkan adanya
polisakarida. Sedangkan pada zat pelarut sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa, fruktosa,
glukosa, dan arabinose setelah diasamkan dengan HCI encer terjadi perubahan warna menjadi
merah bata sehingga reaksinya negative (tidak menunjukkan adanya polisakarida)
Kesimpulan
Dari hasi percobaan dapat disimpulkan bahwa amilum dan dekstrin menunjukkan
adanya polisakarida, sedangkan sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan
arabinose tidak menunjukkan adanya polisakarida
Hasil dan Pembahasan: UJI BENEDICT
Hasil Percobaan:
No ZAT UJI Hasil Uji Benedict Gula Reduksi (+/-)
1 Amilum 1 % Biru -
2 Glikogen 1%
3 Dekstrin 1% Hijau +
4 Sukrosa 1% Biru -
5 Laktosa 1% Coklat +
6 Maltosa 1% Hijau +
7 Galaktosa 1% Coklat +
8 Fruktosa 1% Merah bata +
9 Glukosa 1% Merahbata +
10 Arabinosa 1%
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa amilum, dan sukrosa setelah dicampurkan dengan
pereaksi benedict berubah warna menjadi biru ini menunjukkan reaksi yang negative.
Sedangkan zat pereaksi laktosa, maltose, fruktosa, glukosa dan arabinose setelah
dicampurkan dengan pereaksi benedict menghasilkan endapan berwarna merah bata, coklat
dan hijau.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa zat pelarut yang memiki endapan merah
bata, coklat dan hijau menunjukkan danya gula reduksi.
4 . Percobaan Protein
Hasil Percobaan:
1 Albumin 2% Ungu +
2 Gelatin 2% Ungu +
4 Glisin 2% Biru -
Dari percobaan diatas diperoleh bahwa albumin2% dan gelati 2% dan kasein2% setelah
mengalami beberapa proses memiki reaksi yang positif ini ditandai terjadinya perubahan
warna menjadi warna ungu ini menunjukan bahwa ikatan peptide yang terdapat dalam
larutab banyak. Sebaliknya pada larutan glisin 2% terjadi reaksi yang negative ini
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa asam amino yang ditunjukkan pada saat
ditambahkan larutan NaOH dan larutan CuSO4 mengandung protein sehingga terjadi
Hasil Percobaan
Dari hasi percobaan diperoleh hasil bahwa zat pelarut albunin 2%, gelatin 2%, kasein
0,5% dan pepton setelah mengalami beberapa pencampuran dengan zat-zat lain menghasilkan
reaksin negatif ini ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna bening disebabkan oleh
molekul ninhidrin dan hidrindatin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut
dioksidasi.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa zat uji yang telah diuji memiliki
kandungan asam amino.
5 . Percobaan Lipid
Hasil Percobaan
NO ZAT PELARUT HASIL
1 Aquades Tidak larut
2 Alcohol 96% Sedikit larut
3 Aseton Larut
4 Kloroform Larut
5 Na2CO3 0,5 % Membentuk emulsi
Dari percobaan diperoleh pada larutan aquades, bahan minyak tidak larut didalamnya
karena kedua bahan memilikin sifat yang berbeda yakni aquades memiliki sifat polar dan
minyak memiliki sifat non polar. Pada zat pelarut aseton, bahan minyak dapata larut
didalamnya karena kedua bahan memiliki sifat yang sam yakni sama-sama bersifat non polar.
Pada zat pelarut kloroform menjadi pelarut yang sempurna dari bahan lemak (minyak kelapa)
karena sifatnya non polar. Pada zat pelarut alcohol walaupun tdak bersifat non polar, namun
karean alkohil memiliki sifat panas, alcohol bisa melarutkan sedikit bahan lemak (minyak
kelapa). Pada natrium Na2CO3 0,5% setelah diyeteskan bahan lemak (minyak kelapa), pada
bagian atas larutan tedapat busa yang berwarna putih inilah yang disebut dengan emulsi.
Kesimpulan
Lemak tidak dapat larut dalam larutan yang bersifat polar namun lemak dapat larut
dalam senyawa organic lainnya yang bersifat non polar
Uji Kolestrol
Hasil Percobaan
NO ZAT PEREAKSI HASIL
1 Minyak kelapa Merah
2 Minyak ikan Merah hijau
3 Kolestrol 0,5% dalam kloroform Merah biru
Dari percobaan dapat diperoleh bahwa minyak kelapa sebelum melalui beberapa proses
berwarna putih keruh, namun setelah mengalapi beberapa proses penambahan zat lain
berubah warna menjadi merah. Sama halnya dengan minyak ikan sebelum melalui beberapa
proses juga berwarna biru, namun setelah mengalapi beberapa proses pencampuran zat
berubah warna menjadi merah hijau. Begitupun dengan kolesterol 0,5% dalam kloroform
sebelum melalui beberapa proses jga berwarba putih bening, namun setelah mengalami
beberapa proses penambahan zat juga berubah warna menjadi merah biru.
Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa minyak kelapa, minyak ikan,
dan kolesterol 0,5% dalam kloroform mengandung sterol dan kolestrol
.
1. Uji Iodium
NO ZAT UJI (pH) PERUBAHAN WARNA (+/-)
1 HCI pH=1 Hitam (+)
2 Aquades pH=7 Hitam (+)
3 Natrium Na2CO3 1% pH=9 Hitam (+)
2. Uji Bennedict
NO ZAT UJI PERUBAHAN WARNA (+/-)
1 HCI pH=1 Putih (-)
2 Aquades pH=7 Hijau (+)
3 Natrium Na2CO3 1% pH=9 Biru (+)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada percobaan uji iodium pada larutan HCI,
Aquades, dan Natrium Na2CO3 1%, semuanya terjadi denaturasi dilihat dari perubahan
warna yaitu berubah menjadi hitam. Hal ini berarti menunjukkan bahwa aktifitas enzim
tinggi.
Sedangkan pada percobaan uji benedict, pada larutan aquades sebelum dicampurkan
dengan benedict larutan berwarna putih bening, setelah dicampurkan berubah warna menjadu
biru, setelah dipanaskan larutan berubah warna lagi menjadi hijau ini menunjukkan bahwa
pada larutan aquades terjadi hidrolisis (+) dilihat dari perubahan warna yang terjadi yaitu
berubah warna menjadi hijau ini menunjukkan aktifitas enzim tinggi.
Pada larutan HCI 0,4 sebelum dicampurkan dengan benedict larutan berwarna putih
bening, setelah dipanaskan berubah warna menjadi biru namun setelah dipanaskan larutan
berubah warna kembali menjadi putih ini menunjukkan bahwa pada larutan HCI 0,4 tidah
terhidolisis karena larutan tidak berubah warna. Ini menunjukkan bahwa aktifitas enzim
enzim rendah
Pada larutan natrium Na2CO3 sebelum dicampurkan dengan benedict larutan
berwarna putih bening, setelah dicampurkan berubah warna menjadu biru, setelah dipanaskan
larutan tidak berubah warna lagi hal ini menunjukkan bahwa aktifitas enzim tinggi.
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pH dapat mempengaruhi aktifitas
enzim
Hasil percobaan
1. Uju iodium
2. Uji benedict
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa kosentrasi enzim sangat
mempengaruhi aktifitas enzim, semakin besar kosentrasi enzim, semakin besar pula aktifitas
enzim
7 . Percobaan Vitamin
Prosedur A Prosedur B
Hasil Percobaan
BAHAN PROSEDUR A PROSEDUR B
Larutan asam askorbat 1% 5 tetes 10 tetes
Peraksi benedict 15 tetes
Larutan FeCI3 1% 2-3 tetes
pH Larutan 8 tetes
Hasil: Perhatikan warna Merah bata Merah ungu
endapan dan
larutan
Kesimpulan
Dari pecobaan ditas dapat disimpulkan bahwa pada prosedur A memiki endapan yang
berwarna merah bata menunjukkan adanya vitamin C. sedangkan pada prosedur B memiliki
endapan yang berwarna merah ungu juga menunjukkan adanya vitamin C
DAFTAR PUSTAKA
Handono j wijaya s.k.dan ibrahim a.s.2017 deteksi aglutinasi secara otomatis untuk uji
golongan darah tipe abo berbasis kertas fast-jurnal sains dan teknologi
Oktari a sivia n.d. 2016 pemeriksaan golongan darah sistem abo metode slide dengan reagen
serum golongan darah a,b,o,jurnal teknologi labolatorium
Bagian patologi klinik 2018 buku panduan kerja keterapilan pemeriksaan glukosa darah
metode poct fakulyas kedokteran universitas hasanudin
Subiono martsiningsih m,a, gabreal d, 2016 gambaran kadar glukosa darah metode god-pap
glukose exidase-perixodase aminoantypirin simpel serum dan plasma edta