Anda di halaman 1dari 13

REFORMASI PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA PADA MASA KINI1

Desi Sianipar2
Universitas Kristen Indonesia
Program Studi Magister Pendidikan Agama Kristen
desi.sianipar07@gmail.com

Abstrak:

Peringatan 505 tahun Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther sangatlah
penting sebagai sarana untuk melihat kembali sejauh mana generasi sekarang yang
mewarisi prinsip dan semangat Reformasi Luther dan para reformator lainnya, dapat
menjalani kehidupan sesuatu dengan arah dan impian reformasi gereja. Walaupun
reformasi Luther dalam konteks gereja, namun dampak dari gerakan tersebut nyata dalam
dunia pendidikan Kristen, hingga sekarang ini.
Reformasi pendidikan yang dilakukan Luther dan para reformator lain dimotivasi oleh
situasi yang sedang berlangsung di seluruh wilayah Gereja kala itu, dimana tidak ada sistem
sekolah umum karena pendidikan hanya dijalankan oleh gereja, melalui biara-biara dan di
lembaga- lembaga yang diawasi dengan ketat dalam otoritas gereja. Pendidikan yang
diberikan kepada para pemuda dan para wanita yang terbatas mereka yang memiliki
kekayaan dan status sosial yang tinggi dalam masyarakat kala itu. Keadaan tersebut
membuat Luther dan para reformator lain berusaha keras untuk membangkitkan keyakinan
para orangtua mengenai pentingnya pendidikan anak-anak mereka, yaitu bahwa kebaikan
rohani dari anak-anak mereka lebih penting daripada kesenangan lahiriah.
Martin Luther menjadi terdepan dalam menyeruhkan perlunya perubahan pada dunia
pendidikan. Luther meyakini bahwa penguatan pendidikan agama dalam keluarga dapat
menjadi pola, metode, dan solusi dalam memperbaiki dan memperkuat gereja, masyarakat,
dan negara.

Kata Kunci: Reformasi Pendidikan, Pengaruh, Masa Kini

1
Disampaikan sebagai tanggapan pada Seminar "Preparing the Modern World: The Historical and Cultural
Significance of the Reformation" dengan Keynote Speaker: Prof. Hans-Peter Grosshans (Guru Besar
Theologia Protestan, Muncher University, Jerman). Seminar ini diadakan dalam rangka memperingati 500
tahun Reformasi Gereja dan Dies Natalis Fisipol UKI ke-23, Fisipol UKI yang bekerjasama dengan
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Prodi MPAK UKI dan Kedutaan Besar Jerman di Indonesia
yang diadakan pada Senin, 6 Nopember 2017 di Graha William Soeryadjaya Lt. 1 UKI, Cawang.
2
Dosen tetap Program Studi Magister Pendidikan Agama Kristen yang mengampu matakuliah Kolloquium
Perjanjian Lama dan Manajemen PAK dalam Gereja. Dia juga mengajar di Program Sarjana PAK UKI
untuk bidang Sejarah Gereja.
Pendahuluan Ada pula yang menggunakan istilah
Reformasi Protestan4 karena reformasi
Memperingati hari reformasi gereja yang dilakukan Martin Luther telah
telah menjadi tradisi turun-temurun, dan membuka jalan seluas-luasnya bagi
peringatan hari yang sangat bersejarah kemunculan dan perkembangan gereja-
bagi umat Kristen ini menjadi sedemikian gereja Protestan.
spesial di tahun 2017 sebab pergerakan Peringatan 500 tahun Reformasi
reformasi yang digagas Martin Luther Luther sangat penting diadakan untuk
berserta para reformator lainnya, masuk bersyukur dan sekaligus melihat kembali
dalam usia ke-500 tahun. sejauh mana kita masih mewarisi prinsip
Sejarah perjalanan gereja reformasi dan semangat Reformasi Luther dan para
yang sedemikian panjang ini cukup reformator lainnya, dan sejauh mana kita
memberi kesan dalam dunia pelayanan mengembangkan apa yang telah dimulai
kegerejaan, termasuk didalamnya bidang oleh Luther bagi gereja dan masyarakat.
pendidikan Kristen. Gereja dituntut untuk Secara khusus pada tulisan ini, penulis
menjawab berbagai tantangan zaman berfokus pada reformasi Luther terhadap
yang muncul didepannya demi pendidikan Kristen. Meskipun Luther
keberlanjutan semangat reformasi yang melakukan reformasi pendidikan dalam
sudah dicanangkan itu. konteks Kristen di Jerman pada abad ke-
Penggunaan istilah „reformasi‟ 16, akan tetapi hal itu berdampak luas
tentu sudah sangat luas dan bervariasi pada pendidikan Kristen dan pendidikan
pada masa kini. Akan tetapi dalam sekuler di wilayah-wilayah lain hingga
makalah ini, istilah reformasi menunjuk pada pendidikan di dunia modern saat ini.
pada gerakan pembaruan gereja pada
abad ke-16 di Jerman. Ada beberapa
istilah yang digunakan dalam rangka Latar Belakang Reformasi Luther
memperingati 500 tahun Reformasi ini,
yaitu: Reformasi Luther, Reformasi Martin Luther lahir di Eisleben,
Gereja, dan Reformasi Protestan. Kalau Jerman, tanggal 10 Nopember 1483 dari
dihitung dari tanggal 31 Oktober 1517
hingga
31 Oktober 2017, maka tampak jelas 4
Jika ditinjau secara kronologis, McGrath tidak
peringatan ini menunjuk pada tindakan setuju mengenai penggunaan istilah Reformasi
Luther yang mengawali gerakan Protestan untuk menyebut semua gerakan
reformasi- nya dengan menempelkan 95 Reformasi abad ke-16 dengan alasan bahwa
istilah „Protestan‟ sendiri baru muncul tahun
dalil di pintu gereja Wittenberg Jerman
1529 sebagai akibat protes yang dilancarkan oleh
pada tanggal 31 Oktober 1517. Akan enam pangeran Jerman dan empat belas kota yang
tetapi ada juga yang menggunakan istilah memprotes tindakan anti toleransi terhadap
Reformasi Gereja, karena menganggap kalangan Lutheran di Jerman pada bulan April
bahwa sesungguhnya gerejalah yang 1529. Mereka mempertahankan kebebasan hati
direformasi pada abad ke-16, dimulai dari nurani dan hak-hak dari kalangan minoritas
gereja di Jerman dan meluas ke gereja- keagamaan. Kata „Protestan‟ merupakan ejekan
gereja lain di berbagai wilayah di Eropa.3 dari pihak Gereja Katolik Roma (selanjutnya
disingkat GKR) terhadap para pengikut Luther
yang melakukan protes tersebut. Karena itu
menurut McGrath, istilah Protestan tidak tepat
diterapkan pada orang-orang yang bergerak
3
Dalam konteks Reformasi abad ke-16 di Jerman sebelum bulan April 1529 atau untuk berbicara
dan di Eropa pada umumnya, Alister McGrath mengenai peristiwa-peristiwa sebelum tanggal itu
mengemukakan ada empat penggunaan istilah sebagai yang membentuk “Reformasi Protestan”
reformasi, yaitu: Reformasi Luther, Reformasi (McGrath, 7-8; Jan Sihar Aritonang, Berbagai
Calvinis, Reformasi Radikal (Anabaptis), dan Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta:
Reformasi Katolik atau Kontra Reformasi (Alister BPK Gunung Mulia, 2008, cet. ke-8), 5.
McGrath, Sejarah Pemikiran Reformasi (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2006, cetakan ke-5 ), 7.).
orangtua yang saleh. Dia mendapat menyenangkan bagi pangerannya, yaitu
pendidikan dasar, pendidikan atas, dan elektor Frederik yang Bijaksana, dan dia
pendidikan tinggi di Erfurt. Dari Universitas mengadakan surat-menyurat dengan beberapa
Erfurt, dia memperoleh gelar Master pada orang terkemuka pada jamannya. Alat
tahun 1505 dan mengikuti studi hukum di percetakan baru saja ditemukan sehingga
sana. Setengah tahun kemudian, dia me- dalil-dalil yang ditulis Luther dalam bahasa
masuki biara di Erfurt. Ayahnya sangat Latin itu diterjemahkan ke dalam banyak
marah, sehingga dia tetap meneruskan bahasa, dicetak, dan terjual dengan sangat
kuliahnya. Setelah setengah tahun masa cepat ke negara-negara Eropa barat, serta
percobaan, dia bernazar untuk menjadi dibaca di seluruh Eropa barat. Selanjutnya
biarawan. Tahun 1507 dia ditahbiskan ide-ide Luther juga telah mempengaruhi
sebagai imam. Tahun berikutnya dia dikirim Zwingli dan Calvin sehingga keduanya juga
dari Erfurt ke Wittenberg untuk menjadi tutor menjadi reformator besar setelah Luther yang
di universitas yang ada di daerah itu. menggerakkan reformasi di Swiss dan dan
Sementara berada di sana, dia memperoleh Perancis.6
gelar pertamanya dalam bidang teologi, yaitu Hal-hal yang mendorong terjadinya
Sarjana Muda Alkitab (Bachelor of Bible). gerakan reformasi adalah kemunduran yang
Setelah satu tahun berada di Wittenberg, hebat akan moralitas para pejabat gereja
Luther dipindahkan kembali ke Erfurt. Di (klerus) dan doktrin gereja yang terjadi
sana dia menerima gelarnya yang kedua sepanjang abad-abad pertengahan di
dalam bidang teologi, yaitu Sententiarius. lingkungan GKR. Kemunduran tersebut
Dia dipanggil untuk mengajar Sentences disebabkan oleh orientasi para pejabat gereja
karya Peter Lombardus, buku teks standar pada kekuasaan dan pemenuhan kepentingan
bidang teologi. Pada usia muda, saat berumur pribadi Paus dan para pengikutnya yang
26 tahun, Luther menduduki suatu posisi menyebabkan berbagai penyimpangan di
yang penting. Selama sisa hidupnya dia segala bidang kehidupan semua masyarakat
memberi kuliah tentang Alkitab, berkhotbah dunia yang berada di wilayah kekuasaan dan
dan mendapatkan gelar Doktor Teologi di pengaruh Paus. Kemunduran tersebut tampak
universitas Wittenberg. Luther mengalami melalui berbagai doktrin dan aktivitas gereja
perubahan pemikiran tentang doktrin Kristen yang menyimpang. Antara lain adalah
pada akhir tahun 1512 di kamarnya di menara doktrin sakramen penebusan dosa dan
Biara Hitam (Black Cloister) di Wittenberg. dipahami sebagai sarana untuk menghapus
Kemudian menjelang akhir tahun 1517, dosa di mana orang berdosa menyesali
Luther mempelajari Kitab Roma, dan dalam perasaan berdosanya dengan melakukan
Roma 1:17, dia membaca, “Orang benar akan pengakuan dosa di hadapan imam dan
hidup oleh iman.” Setelah itu, dia merasakan melakukan pelunasan dosa, yang bisa
sukacita yang besar karena pemahamannya dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
bahwa manusia diselamatkan bukan oleh mengucapkan sejumlah doa yang sudah
perbuatan-perbuatan, tetapi oleh iman.5 ditentukan, berpuasa, memberikan amal,
Dia adalah salah satu profesor pertama berziarah ke tempat suci, atau mengambil
di bidang teologi di Jerman yang men- bagian dalam perang suci. Dalam
dasarkan kuliahnya pada Perjanjian Lama perkembangan selanjutnya, pelunasan dosa
dan Perjanjian Baru dalam bahasa Ibrani dan dapat dilakukan dengan membayar meng-
Yunani sebagai naskah aslinya. Dia juga gunakan uang dengan membeli surat
adalah salah satu profesor pertama di Jerman penghapusan dosa yang dikeluarkan oleh
yang mengajar dalam bahasa Jerman sebagai Kepausan (indulgensia). Doktrin lain adalah
pengganti bahasa Latin. Luther dikenal adanya purgatorium dan otoritas Paus dalam
5
B.K. Kuiper, The Church in History (Grand menafsirkan Alkitab telah menyebabkan
Rapids, Michigan: W.MB. Eerdmans
Publishing Co, 1964), 157-158. 6
Ibid., 159.
semua orang Kristen pada masa itu perubahan dalam pendidikan. Tulisan-
mengalami ketakutan akan dosanya sehingga tulisannya berusaha menghubungkan upaya-
mereka mau melakukan apa saja agar terlepas upaya pembaruan pendidikan dan ajaran-
dari api penyucian Purgatorium. Demikian ajaran Reformasi. Karya-karyanya bukan
pula otoritas Paus dalam menafsirkan Alkitab hanya mempengaruhi para guru dan para
dan penggunaan Alkitab dalam satu pengkhotbah di seluruh Jerman, tetapi juga
terjemahan saja yaitu Alkitab Vulgata telah mendorong para teolog lain untuk me-
menyebabkan semua kaum awam tidak mikirkan peran pendidikan dalam
mampu memahami isi Alkitab. masyarakat.7
Dukungan terhadap keberhasilan Surat Luther “To the Councilmen of
Reformasi Luther dipengaruhi oleh beberapa All Cities in Germany that They Establish
faktor, yaitu: kemunduran kekuasaan Paus and Maintain Christian Schools” (1524)
dan bangkitnya rasa nasionalisme di antara menunjukkan tanggapannya terhadap ke-
bangsa-bangsa Eropa Barat dan Utara; munduran sekolah-sekolah yang dijalankan
penemuan alat cetak pada abad ke-15 gereja, dan sentimen anti pendidikan yang
membuat penyebaran yang cepat akan ide-ide muncul di Wittenberg dan di berbagai tempat
para reformator; perkembangan ilmu lain. Salah satu premis yang mendasari
pengetahuan sekuler yang disemangati oleh argumennya adalah ajaran tentang
gerakan Renaisans dan Humanisme; dan tanggungjawab pemerintah untuk menetap-
meningkatnya kebencian akan otoritas paus kan standar perilaku dan tatanan yang baik di
di antara para penguasa dan masyarakat masyarakat. Luther meminta pemimpin kota
umum sehingga membuat rakyat kebanyakan, melalui otoritas mereka yang berasal dari
khususnya di Eropa utara lebih berminat pada Allah, untuk memajukan kesalehan dalam
ajaran Protestan. masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa
pendidikan yang benar akan menguntungkan
negara dan gereja.8 Hal ini tentu dikatakan-
Reformasi Pendidikan oleh Luther nya dalam konteks Jerman yang masyarakat-
nya beragama Kristen.
Reformasi pendidikan yang dilakukan Perkembangan pendidikan bukanlah
Luther dan para reformator lain dimotivasi hanya upaya para reformator generasi Luther,
oleh situasi yang sedang berlangsung di tetapi sudah dimulai oleh para sarjana
seluruh wilayah Gereja Katolik Roma. Pada humanis Kristen, yang telah menerbitkan
masa itu, tidak ada sistem sekolah umum traktat-traktat guna mendorong peningkatan
karena pendidikan hanya dijalankan oleh pendidikan. Para reformator telah membaca
GKR di biara-biara dan di lembaga-lembaga tulisan-tulisan para humanis dan para lulusan
yang diawasi oleh GKR. Pendidikan dari berbagai universitas yang telah
diberikan kepada para pemuda dan para mendiskusikan mengenai prinsip dan metode
wanita yang terbatas hanya pada anak-anak belajar. Melalui pengaruh mereka, para
orang kaya dan para penguasa kota. Tetapi reformator mempertimbangkan fungsi utama
ketika korupsi sangat merajalela dalam pendidikan dalam kehidupan orang percaya.
kehidupan para pejabat gereja, banyak Mereka berusaha mereformasi pendidikan
orangtua yang menghentikan pendidikan menurut norma-norma Kitab suci. Para
anak-anak mereka. Situasi ini membuat reformator kemudian meletakkan pondasi
Luther dan para reformator lain berusaha pendidikan Kristen, dan selanjutnya perubah-
keras untuk membangkitkan keyakinan para an dan aplikasinya dilakukan di sepanjang
orangtua mengenai pentingnya pendidikan abad ke-16 dan seterusnya, khususnya
anak-anak mereka, yaitu bahwa kebaikan
rohani dari anak-anak mereka lebih penting 7
R. Faber, Martin Luther on Reformed Education
daripada kesenangan lahiriah. Luther adalah (Clarion: The Canadian Reformed Magazine
orang terdepan yang menyadari perlunya Volume 47 No. 16 August 7, 1998: 376.
8
Ibid., 377.
menyangkut arah pendidikan, perkembangan dia mengemukakan teori-teori pendidikan
kurikulum, publikasi buku-buku teks, dan mengenai pedagogi, disiplin, kurikulum, dan
memeriksa konsekuensi filosofisnya. Para dukungan sekolah-sekolah. Selanjutnya,
reformator adalah yang pertama kali meng- Luther bersama rekan-rekannya membentuk
ungkapkan prinsip-prinsip pendidikan yang Universitas Wittenberg dengan prinsip-
telah direformasi dan mengembangkan prinsip humanis, studi bahasa-bahasa dan
sasaran-sasaran dan metode-metode pen- literatur kuno.10
didikan.9 Menyangkut reformasi pendidikan di
Martin Luther (1483-1546) pada awal gereja, Mihai Androne mengemukakan
reformasinya di bidang pendidikan, dia lebih bahwa Luther menekankan tanggung jawab
mengutamakan reformasi atau pembaruan pengkhotbah dalam melakukan pendidikan.
dalam bidang pendidikan agama Kristen di Karena itu, pengkhotbah harus memiliki ke-
lingkungan gereja, sekolah dan keluarga. mampuan akademik dan oratorik yang baik.
Menurut pandangan Luther, pendidikan Untuk memudahkan pekerjaan para peng-
agama bertujuan untuk melayani gereja, khotbah, Luther menerbitkan dua katekismus
masyarakat, dan negara. Luther sangat sebagai sarana yang sangat diperlukan untuk
memperhatikan pendidikan dengan menerbit- kegiatan inisiasi anak-anak. Luther terutama
kan banyak traktat, khotbah-khotbah, berusaha membuat Kitab Suci mudah di-
katekismus, buku-buku tafsiran, dan surat- pahami oleh para pejabat gereja dan kaum
surat yang memuat pokok tentang pendidikan awam sehingga dia menerjemahkan Alkitab
agama. Sepanjang hidupnya, karir Luther ke dalam bahasa Jerman. Sebagai profesor
adalah mengajar. Dia terlibat dalam men- universitas, Luther menyadari bahwa orang-
dirikan sekolah-sekolah dan menyusun orang Kristen yang tidak menerima pendidik-
kurikulum, sebagian karena keinginannya an yang baik, maka tidak seorangpun dapat
sendiri, dan sebagian lagi karena tekanan berperilaku baik, atau mampu membedakan
situasi. Beberapa hal yang mendorong Luther antara yang benar dan salah, antara ke-
dalam melakukan pembaruan pendidikan benaran dan kesesatan; dan tidak seorang pun
adalah bahwa sejak abad-abad Pertengahan, akan mampu memahami dengan baik pokok-
Alkitab tidak lagi diikuti; pendidikan Kristen pokok iman Kristen.11
jarang dijalankan di dalam gereja-gereja; Tulisan-tulisan Luther yang ber-
adanya keyakinan pada masyarakat bahwa hubungan dengan pendidikan adalah: The
keselamatan dapat diperoleh melalui pelayan- Letter to Mayors and Alderman of all the
an para imam; pendidikan hanya terbatas Cities of Germany in Behalf of Christian
pada biara-biara, universitas-universitas dan Schools (1524), Sermon on Duty of Sending
sekolah-sekolah katedral di mana yang boleh Children to School (1530), Bible, translated
menerima pendidikan hanya orang-orang into German (1521-1534), Hymn Book
tertentu yang memenuhi syarat; sekularisasi (1529), Small Catechism atau Layman’s
telah melanda GKR sehingga menyebabkan Bible (1529), Large Catechism atau German
banyak sekolah biara ditutup di banyak Catechism (1529). Ide-ide Luther
tempat; kelompok-kelompok keagamaan lain
mengutamakan aspek penyataan batin
sehingga tidak mementingkan pendidikan.
10
Harold J. Grimm, Martin Luther (1483-1546).
Karena itulah, Luther mendirikan sekolah- Dalam A History of Religious Educator, Towns,
sekolah yang didasarkan pada prinsp-prinsip Elmer L. (ed.),. Elmer Towns Online Library.
www. Elmertowns.com: 70.; Matshiga, DJ. 2006.
Reformasi dengan maksud memperkuat
The Historical Development of Christian
sekolah-sekolah yang ada dan mendirikan Education.
sekolah-sekolah yang baru. Luther mendapat- https://repository.up.ac.za/bitstream/handle/2263/
kan dukungan dari penguasa Saxony setelah 30107/02chapters5-9.pdf: 138-140.
11
Mihai Androne, The Influence of the Protestant
Reformation on Education. Procedia: Social and
9
Ibid., 376.
Behavioral Sciences 137 (2014): 80-81.
berpengaruh pada pendidikan Kristen di “Berbahagialah orang-orang yang berpegang
Jerman, antara lain dalam hal: perkembangan pada hukum, yang melakukan keadilan di
bahasa Jerman modern; pendidikan sebagai segala waktu!” (Mzm. 106:3).
suatu keharusan; menganjurkan penggunaan
himne dalam nyanyian jemaat; memberikan “Sebab aku mempunyai keyakinan yang
keyakinan akan tujuan pendidikan praktis dan kokoh dalam Injil, karena Injil adalah
pendidikan agama; dan memberikan keyakin- kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap
an akan tanggung jawab pendidikan Kristen orang yang percaya, pertama-tama orang
terhadap keluarga dan negara.12 Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di
dalamnya nyata kebenaran Allah, yang
bertolak dari iman dan memimpin kepada
1. Prinsip-prinsip dalam Reformasi iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan
Pendidikan hidup oleh iman" (Rm. 1:16-17).
Prinsip-prinsip Reformasi yang
dijadikannya sebagai landasan reformasi b) Keutamaan Alkitab
pendidikan adalah: pembenaran oleh iman,
supremasi Kitab Suci, dan keimaman orang Reformasi pendidikan yang dijalankan
percaya. oleh Martin Luther berada dalam konteks
pengaruh gerakan Renaisans dan Humanis,
serta pengawasan pendidikan oleh gereja dan
a) Pembenaran oleh Iman pemerintah. Renaisans memberi penekanan
pada semangat dan upaya untuk kembali
Prinsip “pembenaran oleh iman” kepada studi karya-karya klasik sebagai
tampaknya didasarkan pada studinya atas sumber pengetahuan, sedangkan Humanis
Mazmur 106:3 dan Kitab Roma, khususnya menekankan pada martabat manusia dalam
Roma 1:16-17.13 Manusia telah berdosa dan segala kepenuhannya. Tentu saja Luther tidak
hanya dapat menjadi benar melalui iman sepenuhnya menerima paham-paham
kepada Yesus Kristus berdasarkan anugerah Renaisans dan Humanis, tetapi dia berusaha
Allah. Melalui ajaran ini, dia menekankan menjaga keutamaan Kitab Suci sebagai
pentingnya hubungan manusia dengan Allah sumber kebenaran. Menurut Luther, pen-
dan sesamanya, yang menghasilkan ketaatan didikan seharusnya lebih berpusat pada
dan tanggungjawabnya. Hubungan manusia kegiatan membaca, menulis, berpikir, dan
dengan Allah menghasilkan kekuatan yang studi Kitab Suci ketimbang studi atas buku-
menentukan bagi hubungannya dengan buku klasik.15
masyarakat dalam segala aspek. Jika dia Prinsip “supremasi Alkitab” menekan-
menyimpang dari hubungannya dengan kan Alkitab sebagai norma tertinggi untuk
Allah, maka dia menjadi materialistik dan kehidupan Kristen. Karena itu semua orang
berpusat pada diri sendiri. Kehidupan barulah Kristen harus membaca dan me-mahaminya.
bermakna hanya ketika seseorang melayani Hal ini menekankan kebutuhan untuk
sesamanya. Ketika seseorang merasa yakin mendidik semua orang dan untuk mendorong
mengenai keselamatannya, maka dia akan mereka melakukan studi tentang bahasa-
merasa bebas untuk melayani orang-orang bahasa pada usia muda sebagai suatu
lain.14 persiapan untuk mendapatkan sarjana Alkitab
di sekolah-sekolah dan universitas-

12
James E. Reed & Ronnie Prevost, A History of
Christian Education (Nashville, Tennessee: 15
Kenneth O. Gangel and Warrens S. Benson.
Broadman & Holman Publishers, 1992), 190. Christian Education: Its History and Philosophy
13
Ibid., 191-192. (West Broadway: Wipf and Stock Publishers,
14
Grimm, 71. 2002), 138.
universitas.16 Luther memahami bahwa
concerning The Reform Of The Christian
Alkitab berisi Firman Tuhan sehingga
Estate (1520), Luther mengemukakan tentang
Alkitab harus diterima seakan-akan Tuhan
keimaman semua orang percaya; kesetaraan
sendirilah yang sedang berbicara. Alkitab
semua orang di hadapan Tuhan oleh karena
adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh
baptisan, Injil, dan iman yang diterima dan
Allah sendiri. Alkitab harus dipelajari dalam
dimiliki bersama oleh semua orang. Luther
bahasa aslinya. Alkitab adalah satu-satunya
menolak perbedaan strata antara pejabat
otoritas yang tanpa salah, sedangkan gereja
gereja dan kaum awam. Menurut dia, tidak
dapat salah. Karena itu, gereja harus tunduk
ada lagi sebutan “orang-orang rohani” dan
pada otoritas Alkitab.
“orang-orang dunia”, kecuali hanya semata-
Luther adalah salah satu dari para
mata jabatan dan pekerjaan, bukan lagi bicara
pendidik pertama dalam sejarah yang
tentang status rohani dan tidak rohani. Dia
menekankan pendidikan bersifat wajib dan
mengutip Roma 12:4; 1 Korintus 12:12; 1
umum, terutama karena dia berharap agar
Petrus 2:9. Semua orang adalah satu tubuh
setiap warga negara mampu membaca
Kristen dan anggota satu sama lain karena
Alkitab. Sebagai tambahan pada studi
Kristus tidak memiliki dua tubuh yang
Alkitab, Luther mendorong konsentrasi pada
berbeda, yaitu satu yang duniawi dan satu
bahasa-bahasa, grammar, retorika, logika,
lagi yang rohani.19
literatur, puisi, sejarah, musik, matematika,
gimnastik, dan studi ilmu alam. Kurikulum
ini juga diterapkan di universitas-universitas.
2. Empat Bidang Reformasi Pendidikan
Berikutnya yang paling penting bagi Luther
Kristen
adalah katekismus yang memuat penjelasan
sepuluh hukum Tuhan, Doa Bapa Kami,
Ketiga prinsip dasar di atas sangat
Pengakuan Iman Rasuli, dan konsep-konsep
mempengaruhi reformasi pendidikan yang
teologi dasar.17
dijalankannya. Menurut Luther, tujuan pen-
didikan Kristen adalah untuk melindungi dan
mengembangkan pribadi orang-orang dalam
c) Keimaman Orang Percaya
komunitas Kristen. Untuk itu, pengajaran
mendapatkan prioritas utama sehingga segala
Prinsip “keimaman orang percaya”
kegiatan pejabat gereja harus bersifat
artinya adalah setiap orang adalah anggota
mengajar. Guru-guru dipilih ber-dasarkan
tubuh Kristus yang setara di hadapan Tuhan,
keteladanan. Mereka harus mendidik para
yang dapat datang mendekat kepada Tuhan
murid untuk memuliakan Tuhan, menguasai
secara langsung tanpa melalui imam. Doktrin
diri, bekerja keras, dan bertangungjawab.
tentang imamat orang percaya mengubah
Luther juga memandang pengajaran sangat
konsep dasar pendidikan dalam banyak hal.
penting dan wajib didengar sekalipun tidak
Pendidikan bukan lagi terutama untuk para
percaya. Meski demikian, mereka tidak di-
pejabat gereja, karena sekarang seleksi
paksa untuk percaya, namun harus men-
terhadap para pelayan gereja dan pengawasan
dengarkan pengajaran.20
hal-hal gerejawi sekarang berada di tangan
Ada tiga macam pendidikan yang men-
jemaat. Demikianlah sekarang, pendidikan
dapat perhatian besar dari Luther, yaitu:
juga berada di bawah pengawasan anggota-
anggota jemaat.18
Dalam surat terbuka yang ditulis 19
Martin Luther, Works of Martin Luther Vol. 2.
Martin Luther, An Open Letter to the
Albany: Books For The Ages AGES Software
Christian Nobility of the German Nation Version 1.0, 1997, 50-53.
20
Matshiga, DJ. 2006. The Historical
16
Grimm, 71.
Development of Christian Education.
17
Gangel, 140-141.
https://repository.up.ac.za/bitstream/handle/2263/
18
Grimm, 71.
30107/02chapters5-9.pdf: 140-141.
a) Pendidikan Agama Kristen dalam selalu mendidik anak-anak mereka dengan
Keluarga menggunakan katekismus di rumah dan
mengikuti khotbah-khotbah kateketikal
Bagian paling penting dari filsafat secara teratur. Disiplin di rumah adalah
pendidikan Luther adalah pendidikan sangat penting. Kalau orangtua tidak
keluarga. Pemerintahan keluarga adalah akar mengatur keluarga dengan baik, maka tidak
dari semua pemerintahan lain, dan bila akar ada keteraturan dan kedisiplinan di kota,
itu buruk, maka batangnya juga tidak akan pasar, desa, negeri, kerajaan, dan ke-
baik. Luther melihat pengabaian orangtua ada kaisaran.22
di mana-mana di Jerman. Membawa anak- Luther menekankan pentingnya ketaat-
anak untuk takut akan Tuhan dan mengenal an anak-anak kepada orangtua untuk meng-
Tuhan adalah lebih memberi hasil yang hasilkan keteraturan. Ketidaktaatan dan
efektif sesuai dengan yang diinginkan kurangnya disiplin akan mengakibatkan
ketimbang pergi melakukan ziarah-ziarah kekacauan dalam negara. Keluarga yang
rohani, perjamuan kudus, dan pembangunan tidak dibangun dengan baik hanya akan
gereja-gereja. Luther terus-menerus memberi menghasilkan tirani, pembunuhan, pencurian,
penekanan pada tanggungjawab orangtua dan ketidaktaatan, dan lain sebagainya. Dalam
tanggungjawab pemerintah secara bersamaan Katekismus Besar dan Katekismus Kecil,
untuk melakukan pendidikan terhadap anak- Luther mengemukakan bahwa Alkitab
anak. Hal ini dinyatakannya dalam tulisannya menyatakan bahwa suami seharusnya
“The Duty of Sending Children to School.” mencintai istrinya; istri harus mematuhi
Para orangtua harus menciptakan suasana suaminya, dan anak harus menghormati
belajar yang baik, mengawasi dan membantu orangtua. Demikian juga, orangtua seharus-
pendidikan anak-anak mereka. Ujian-ujian nya tidak menyalahgunakan wewenang yang
diberikan di rumah satu kali seminggu. mereka miliki terhadap anak-anak, tetapi
Rumusan prioritas dalam pendidikan adalah semua harus hidup dalam kasih dan
dimulai dari rumah, gereja, dan kemudian kesalehan. Orangtua bertanggung-jawab atas
sekolah. Tetapi karena keterbatasan pelayan- masa depan anak-anak mereka dan
an kependetaan, beratnya beban berkhotbah, pendidikan generasi muda.23
menjalankan sakramen-sakramen, dan men- Dalam suratnya, Luther bukan hanya
jalankan tugas-tugas pastoral, maka Luther berbicara kepada para dewan kota, tetapi juga
meminta bantuan para penguasa kota.21 kepada orang-orang Jerman. Ketika para
Pendidikan agama Kristen dalam dewan kota bertanggungjawab untuk
keluarga mendapatkan perhatian yang sangat mengembangkan suatu masyarakat yang
serius dari Luther. Dia menekankan penting- berpendidikan, maka para orangtua dipanggil
nya pendidikan anak-anak dalam keluarga berdasarkan keimaman orang percaya untuk
karena keluarga merupakan tempat yang memelihara anak-anak mereka. Para orangtua
pertama dan paling penting sebagai tempat harus bertanggungjawab untuk berpegang
belajar bagi anak-anak. Untuk melengkapi teguh pada Alkitab. Luther mengutip
para orangtua dalam menjalankan tugas Mazmur 78:5-7 yang menyatakan: “Telah
mendidik anak-anak, dia menulis katekismus ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan
bagi keluarga-keluarga untuk dibaca dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek
diajarkan di dalam keluarga. Semua anak, moyang kita diperintahkan-Nya untuk
baik laki-laki maupun perempuan harus memperkenalkannya kepada anak-anak
dididik. Menurut Luther, Allah telah mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang
memberi otoritas spiritual dan sekuler kepada kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir
orangtua untuk mendidik anak-anak mereka.
Dia memperingatkan para orangtua untuk Grimm, 71.
22

Mihai Androne, The Influence of the Protestant


23

Reformation on Education. Procedia: Social and


21
Gangel, 140. Behavioral Sciences 137 (2014): 81-83.
kelak, bangun dan menceritakannya kepada yang merasa tidak mampu mendidik anak-
anak-anak mereka, supaya mereka menaruh anak karena mereka tidak punya pengetahuan
kepercayaan kepada Allah dan tidak tentang itu; ada yang hanya peduli pada
melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi kebutuhan-kebutuhan lahiriah; dan ada yang
memegang perintah-perintah-Nya.” tidak memiliki kesempatan sehingga mereka
Luther menekankan perintah untuk mengandalkan bantuan guru-guru sekolah
menghormati ayah dan ibu. Tetapi orangtua umum untuk mendidik anak-anak mereka.
juga harus mengingatkan anak-anak akan Luther menekankan agar pemerintah me-
perintah Tuhan dalam Ulangan 21:18-2124: ngawasi pendidikan dan dia tidak meng-
"Apabila seseorang mempunyai anak laki- antispasi akan adanya konflik antara negara
laki yang degil dan membangkang, yang dan gereja yang akan berkembang kemudian.
tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya Dia mengusulkan sistem pen-didikan yang
dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar bermanfaat bagi semua anggota masyarakat,
dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, misalnya pada anak-anak laki-laki dan anak-
maka haruslah ayahnya dan ibunya me- anak perempuan, orang kaya dan orang
megang dia dan membawa dia keluar kepada miskin. Luther berharap bahwa pendidikan
para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat akan mendukung pembaruan agama dan
kediamannya, dan harus berkata kepada para masyarakat bila pertama-tama mengubah
tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan pemahaman para orangtua dan para dewan
membangkang, ia tidak mau mendengarkan kota. Bagi Luther, pendidikan dapat melayani
perkataan kami, ia seorang pelahap dan agama dan masyarakat bila pendidikan
peminum. Maka haruslah semua orang menghasilkan warga masyarakat yang ber-
sekotanya melempari anak itu dengan batu, tanggungjawab. Sebagai alkibat pengaruh
sehingga ia mati. Demikianlah harus kau Renaisans, Luther memandang model pen-
hapuskan yang jahat itu dari tengah- didikan klasik akan berguna untuk
tengahmu; dan seluruh orang Israel akan menghasilkan orang muda yang akan menjadi
mendengar dan menjadi takut." pemimpin negara di masa mendatang.
Tentu Luther tidak bermaksud agar
memberi hukuman pada anak-anak dengan
cara-acara yang diatur dalam Hukum Taurat, b) Pendidikan Kaum Muda
tetapi secara prinsip orangtua harus mendidik
dan mendisiplinkan anak-anaknya supaya Luther juga dipengaruhi oleh situasi
mereka menjadi anak-anak yang meng- sosial masa itu di mana pendidikan di-
hormati Tuhan, orangtua, dan para pemimpin kendalikan oleh pemerintah, tetapi Luther
lainnya. memberi tambahan dengan memberi
Luther mengutip nasehat Musa kepada penekanan bahwa pemerintah bertanggung-
anak-anak supaya mereka bertanya kepada jawab untuk mengurus pendidikan yang baik
orangtua mereka mengenai berbagai hal yang kepada para pemuda karena kebahagiaan,
terjadi di masa lampau sebagai bahan kehormatan, dan kehidupan kota terletak
pembelajaran bagi mereka. Berdasarkan pada para pemuda. Pemerintah harus dengan
nasehat itu, Luther melihat pentingnya segenap kekuasaannya mengupayakan ke-
orangtua mendidik anak-anak mereka sejahteraan dan peningkatan kehidupan
mengenai berbagai hal. Akan tetapi Luther mereka. Kasih harus menjadi norma yang
lebih menitikberatkan suratnya kepada para memperkuat semua hubungan manusia.
dewan kota mengingat bahwa ada warga Orang Kristen seharusnya tidak membatasi
masyarakat yang mengabaikan tanggung- hubungannya dengan orang-orang Kristen
jawab mereka sebagai orangtua; ada yang saja, tetapi harus meluaskannya dengan
tidak memahami tanggungjawab mereka; ada semua sesamanya. Semua prinsip pem-
belajaran adalah baik jika mereka menyata-
24
Faber, R., 377. kan Allah kepada naradidik. Tidak menyata-
kan Allah melalui pendidikan adalah sesuatu memandang tujuan pernikahan untuk
yang sangat jahat. 25 prokreasi dan memperbaiki hawa nafsu
manusia, dan memperoleh pendampingan dan
kasih di antara pasangan yang menikah. Di
c) Pendidikan Orang Dewasa dalam suratnya To the Christian Nobility of
the German Nation Respecting the
Tugas paling penting dari orang Reformation of the Christian Estate dan
dewasa adalah mengurus pendidikan anak- tulisan-tulisannya yang lain, dia menyiratkan
anak. Mengabaikan pendidikan mereka akan kebutuhan akan pendidikan wanita. Dia
berakibat dosa mematikan. Ada beberapa mengharapkan agar di setiap kota ada
alasan mengapa orang gagal mendidik anak- sekolah untuk anak-anak perempuan di mana
anak mereka, yaitu: orang dewasa kurang mereka bisa diajarkan Injil satu jam setiap
dalam hal kebaikan dan kewibawaan; mem- hari dalam bahasa Jerman atau dalam bahasa
perlihatkan kekasaran, tidak mem-perhatikan Latin. Perhatiannya terhadap pendidikan
masa depan mereka; banyak orangtua yang wanita lebih pada kepentingan generasi di
tidak memiliki pendidikan dan tidak memiliki masa mendatang, ketimbang kesejahteraan
pedoman bagaimana mereka seharusnya wanita. Lebih pada perannya dalam keluarga,
mengajar anak-anak mereka. Mereka hanya ketimbang pada perkembangan pribadi.
menghargai hal-hal lahiriah, bukan spiritual. Menurut Luther, kehadiran ibu adalah untuk
Ada pula yang sebenarnya memiliki mengajarkan Alkitab kepada anak-anak dan
kehendak dan kemampuan untuk mendidik, mendidik mereka menurut Katekismus dan
tetapi kurang waktu dan kesempatan karena ajaran-ajaran yang sudah direformasi. Dalam
mereka terfokus pada urusan-urusan rumah hal mengajar dan berkhotbah di gereja,
tangga.26 Luther menyatakan bahwa perempuan tidak
akan menghasilkan apa-apa. Wanita kurang
kualifikasi dalam hal tersebut. Wanita suara-
d) Pendidikan Wanita nya lembut dan memorinya kurang sehingga
tidak layak untuk pekerjaan tersebut. Tetapi
Luther juga melakukan reformasi pada kalau tidak ada laki-laki yang sesuai untuk
pendidikan wanita. Luther mendasari tugas tersebut, dia mengijinkan keterlibatan
reformasinya pada tafsirannya tentang wanita wanita untuk sementara waktu.27
pada Kitab Kejadian dan Surat-surat Rasul Meski dengan segala keterbatasan pe-
Paulus. Dia memahami wanita sebagai yang mikiran dan tenaga, Luther tetap berjasa
kurang cerdas dibandingkan laki-laki dan dalam sejarah pendidikan Kristen karena dia
kedudukannya lebih rendah sebagai akibat memajukan status profesi mengajar. Metode
kejatuhan dalam dosa sebagaimana yang yang dijalankannya adalah disiplin sebagai
diceritakan dalam Kitab Kejadian. Atas dasar tanda ketaatan, tetapi harus dilandasi oleh
itu, Luther menghendaki wanita mendapatkan kasih dan kelembutan. Dia menekankan
pendidikan agama untuk kepentingan per- penggunaan gambaran-gambaran, ilustrasi,
kembangan keluarga Kristen. Dalam per- dan pengulangan, meskipun dia tetap melihat
kembangan berikutnya, Luther me-mandang pentingnya metode hafalan, tetapi Luther
kehadiran wanita dalam pernikahan sebagai tidak yakin pada informasi yang berlebihan.
hal yang sangat positif. Berbeda dengan Dia lebih menekankan pada pemahaman
sebelumnya, bahwa kehadiran wanita dalam sebagai sasaran utama proses pendidikan.
pernikahan membuat pernikahan menjadi Luther juga tidak menghendaki pendidikan
lebih rendah kualitasnya dibandingkan anak-anak diperhadapkan dengan masalah-
dengan orang-orang yang ber-selibat. Luther

27 James E. Reed & Ronnie Prevost, A History of


25
Gangel, 138-139. Christian Education. Nashville, Tennessee:
26
Androne, 83. Broadman & Holman Publishers, 1993, 212-213.
masalah kontroversial atau polemik, tetapi ciptaan Allah yang unik dan yang mampu
lebih pada penanaman pengetahuan ke- memberi kontribusi kepada komunitas yang
benaran Firman Tuhan dan teologi Kristen lebih besar.29
secara positif. Pembelajaran akan disukai Kedua, Luther tidak hanya berteori
dengan adanya banyak contoh dan hasil tetapi dia sangat praktis. Dia melakukan
pengamatan, ketimbang abstraksi. Luther pembaruan pada pendidikan dengan melaku-
juga berjasa dalam memberlakukan pen- kan berbagai koordinasi, baik dengan
didikan umum, penekanan pada pendidikan keluarga-keluarga, gereja, dan pemerintah
agama dalam keluarga, disiplin, dan untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan
sentralitas Alkitab dalam kurikulum.28 yang reformatif. Dia memotivasi, memajukan
pemikiran-pemikiran, berdialog, dan me-
nyediakan perlengkapan yang diperlukan
Refleksi tentang Pendidikan Kristen Masa untuk mengimplementasikan model pen-
Kini didikan yang baru (prinsip-prinsip pendidik-
an, kurikulum, buku-buku Katekismus,
Peringatan 500 tahun Reformasi Alkitab terjemahan dalam bahasa Jerman,
Luther atau Reformasi Protestan mem- seleksi para pengajar, kerjasama dengan
bangkitkan kembali ingatan tentang semua pemerintah).
hal yang telah dilakukan oleh Luther, Ketiga, sesuai dengan tuntutan
khususnya terhadap pendidikan agama pendidikan pada masa Reformasi dipengaruhi
Kristen. Ada beberapa hal yang penting oleh gerakan Renaisans dan Humanisme,
untuk disoroti: maka Luther juga melihat pendidikan harus
Pertama, Luther meyakini bahwa bersifat holistik. Demikian pula pada masa
penguatan pendidikan agama dalam keluarga kini karena tuntutan globalisasi dan berbagai
dapat menjadi pola, metode, dan solusi dalam situasi yang terjadi, maka pendidikan juga
memperbaiki dan memperkuat gereja, harus memenuhi tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, dan negara. Pendidikan agama zaman. Lembaga-lembaga pendidikan,
Kristen yang dipromosikannya adalah pen- khususnya universitas, perlu memikirkan
didikan yang didasarkan pada ajaran pem- bagaimana sebanyak mungkin orang miskin
benaran oleh iman, supremasi Alkitab, dan dan tidak berdaya mendapatkan pendidikan.
keimaman orang percaya. Pendidikan agama Orang-orang kaya harus sebanyak mungkin
Kristen yang diberlakukannya bersifat umum, terlibat dalam mensponsori studi para
inklusif, dialogis, dan berorientasi pada pem- pemuda yang tidak mampu. Gereja terlibat
bentukan kesalehan (tertib, disiplin, penuh sebanyak mungkin mencerdaskan umat me-
kasih) anggota masyarakat. Perbaikan dalam lalui program-program yang mendidik se-
masyarakat di Indonesia saat ini akan sangat hingga umat menjadi cerdas dan bijaksana
efektif bila ada komitmen gereja, sekolah, dalam menyikapi tantangan zaman. Para guru
dan negara melakukan penguatan keluarga- dan para dosen, melakukan pembimbingan
keluarga. Pendidikan berbasis keluarga bisa dengan lebih serius dengan mereformasi
menjadi metode yang efektif mengurangi pola-pola pengajaran dan sikap-sikap men-
masalah-masalah sosial, seperti korupsi, didik yang sudah tidak relevan atau bahkan
penyalahgunaan narkoba, radikalis-me, dan yang cenderung menghambat dan merugikan
masalah-masalah moralitas lainnya. Robert naradidiknya. Para guru dan dosen, serta para
W. Pazmino dalam Foundational Issues in pengajar di keluarga, gereja dan di
Christian Education menyatakan bahwa masyarakat harus meneladani sikap hati
pendidikan Kristen adalah tanggapan pribadi Martin Luther yang berdukacita dan
seseorang kepada Allah, yang meningkat
menjadi pemenuhan potensi individu sebagai Robert Pazmino, Foundational Issues in
29

Christian Education: An Introduction in


Evangelical Perspective (Grand Rapids Michigan:
28
Gangel, 141. Baker Academic, 2008), 151.
merasakan kepedihan melihat berbagai tirani, Alkitab dan berdoa di rumah masing-masing.
kejahatan, korupsi, dan kesombongan para Ibadah keluarga merupakan hal yang sangat
penguasa, yang dengan itu semua, mereka penting dalam HKBP yang terlihat melalui
justru membodohi, menindas, dan memiskin- penetapan liturgi ibadah keluarga, penekanan
kan semua orang yang tidak berdaya. pada doa (partangiangan); dijadikan pokok
Keempat, pengaruh Reformasi Luther bahasan pada beberapa Sinode Godang.
di Indonesia tentu sangatlah kuat hingga saat Ibadah keluarga harus dilaksanakan oleh tiap
ini dengan hadirnya gereja-gereja Protestan, keluarga setiap hari di rumahnya masing-
khususnya gereja-gereja bercorak Lutheran masing dengan dipimpin oleh bapak atau ibu,
dan Reformed. Gereja Lutheran sudah masuk sedangan partangiangan Wijk (kebaktian
ke Indonesia pada abad ke-18 dengan lingkungan) diadakan di setiap jemaat dengan
berdirinya jemaat Lutheran di Batavia pada bentuk dialog, diskusi, dan pendalaman
tahun 1745 dengan pelayanan terbatas hanya Alkitab. Ibadah keluarga diharapkan menjadi
pada para pegawai VOC yang berasal dari sarana untuk membiasakan setiap warga
Jerman. Lutheranisme yang menjangkau jemaat membaca Alkitab dan berdoa agar
orang-orang Indonesia baru terjadi dengan pembiasaan pemahaman, penghayatan, serta
masuknya Rheinische Missionsgessellschaft pengamalan Firman Allah diadakan di bawah
(RMG) dari Jerman pada tahun 1835 di keteladanan bapak dan ibu.30 Yang menjadi
Kalimantan Selatan. Selanjutnya RMG ber- perenungan adalah bahwa berdasarkan per-
gerak ke Tanah Batak dan berdirilah gereja cakapan dengan para pelayan gereja, bahwa
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada semangat menjalankan ibadah keluarga ini
tahun 1861. Dalam hal doktrin, tentu saja semakin menurun pada masa kini pada setiap
warisan Lutheranisme sangat kuat di HKBP keluarga jemaat HKBP.
melalui penggunaan Katekismus Martin
Luther baik yang besar maupun yang kecil,
meskipun corak doktrin dan praktik per-
ibadahan adalah Uniert. Sehubungan
dengan pendidikan Kristen di HKBP, salah
satu yang merupakan warisan Lutheranisme Daftar Pustaka
adalah ibadah keluarga sebagai bagian dari
pendidikan agama dalam keluarga. Informasi
tertua yang diperoleh mengenai hal ini adalah Androne, Mihai, The Influence of the
bahwa pada tahun 1867, di Silindung Protestant Reformation on Education.
Nommensen telah mengatur supaya setiap Procedia: Social and Behavioral
keluarga mengadakan ibadah keluarga Sciences 137 (2014): 80-87 (Galati,
(partangiangan) di rumahnya setiap hari. Romania: University of Galati).
Diadakan setelah selesai makan, di mana satu Aritonang, Jan Sihar, Berbagai Aliran di
orang di antara mereka menjelaskan satu nas dalam dan di sekitar Gereja. Jakarta:
khotbah dari Alkitab. Selain itu, untuk BPK Gunung Mulia, 2008, cet. ke-8.
mengingatkan keluarga-keluarga di Huta Faber, R., Martin Luther on Reformed
Dame agar berdoa di rumahnya, setiap hari Education. Clarion: The Canadian
lonceng dibunyikan 5 kali. Pada tahun 1940, Reformed Magazine Volume 47 No.
HKBP menyatakan dalam tata gerejanya 16 August 7, 1998.
bahwa kebaktian keluarga termasuk
pekerjaan kerohanian yang dilayani terutama
oleh para penatua (sintua) sebagai pembantu 30
Desi Sianipar, A Historical-Comparative Study
pendeta dan guru jemaat (guru huria). on the Mainline and the Pentacostal/Evangelical
Mereka bertugas untuk mengingatkan, Churches, Especially Regarding the Development
mengajari, menghibur, dan menekankan agar on Several Doctrinal Subjects and Worship
jemaat selalu belajar dengan membaca Practices in HKBP and GBI. Tesis. STT Jakarta.
2002: 124-125, 134-136.
Gangel, Kenneth O. and Warrens S. Benson.
Christian Education: Its History and
Philosophy. West Broadway: Wipf and
Stock Publishers, 2002.
Grimm, Harold J., Martin Luther (1483-
1546). Dalam A History of Religious
Educator, Towns, Elmer L. (ed.),.
Elmer Towns Online Library. www.
Elmertowns.com: 69-86.
Kuiper, B.K., The Church in History. Grand
Rapids, Michigan: W.MB. Eerdmans
Publishing Co, 1964.
Luther, Martin, Works of Martin Luther Vol.
2. Albany: Books For The Ages AGES
Software Version 1.0, 1997.
Matshiga, DJ. 2006. The Historical
Development of Christian Education.
https://repository.up.ac.za/bitstream/ha
ndle/2263/30107/02chapters5-9.pdf:
138-149.
McGrath, Alister, Sejarah Pemikiran
Reformasi (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2006, cetakan ke-5 ).
Pazmino, Robert, Foundational Issues in
Christian Education: An Introduction
in Evangelical Perspective. Grand
Rapids Michigan: Baker Academic,
2008.
Reed, James E. & Ronnie Prevost, A History
of Christian Education. Nashville,
Tennessee: Broadman & Holman
Publishers, 1993.
Sianipar, Desi, A Historical-Comparative
Study on the Mainline and the
Pentacostal/Evangelical Churches,
Especially Regarding the Development
on Several Doctrinal Subjects and
Worship Practices in HKBP and GBI.
Tesis. STT Jakarta. 2002.

Anda mungkin juga menyukai