Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 6:

1. Mahfud arasyid
2. Dandi alfalah
3. Luthfia syifa maulida
4. Ivan riyadi
5. Reza lidia alfiani

Amazon dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sekitar 10 ribu orang. Ini
terjadi pada saat musim liburan yang biasanya perusahaan e-commerce akan melayani lonjakan
order.
Pemangkasan massal tersebut akan dilakukan mulai minggu ini, ungkap laporan The New York
Times. PHK akan berdampak pada 3% dari jumlah karyawan serta kurang 1% dari tenaga kerja global
yang mencapai lebih dari 1,5 juta orang serta sebagian orang pekerja per jam.
PHK akan dilakukan pada organisasi perangkat Amazon, termasuk voice assistant Alexa serta divisi
ritel dan sumber daya manusia. Laporan tersebut juga menambahkan jumlah yang terdampak
berubah dan mungkin akan terjadi dari satu tim ke lainnya sekaligus.
Namun juru bicara Amazon, Brad Glasser menolak berkomentar laporan tersebut, dikutip Rabu
(16/11/2022).

Selama pandemi atau dua tahun terakhir, Amazon mendapatkan keuntungan dari perubahan pola
masyarakat berbelanja yang berpindah ke online. Selain juga banyak perusahaan yang menggunakan
layanan cloud computing.

Saat itu Amazon menggandakan tenaga kerjanya selama dua tahun terakhir. Namun awal tahun
2022 atau saat pandemi mulai mereda, pertumbuhan perusahaan melambat ke tingkat terendah
dalam dua dekade.

Pada kuartal terakhirnya, ada sedikit perbaikan. Tapi Amazon tetap memperingatkan investor, jika
kemungkinan ada kelemahan pertumbuhan dan jatuh ke level terendah sejak 2001.

Badai PHK juga sebelumnya telah menerpa beberapa perusahaan e-commerce. Misalnya pesaing
Amazon, Shopify yang dilaporkan perusahaan melepaskan hingga 1.000 karyawan atau 10% dari
tenaga kerja globalnya yang mencapai 10 ribu karyawan per 31 Desember 2021.

CEO Tobi Lutke menyatakan dirinya salah menilai berapa lama ledakan e-commerce akibat pandemi
berlangsung. Penurunan transaksi online terjadi lebih cepat dari proyeksi.

Raksasa e-commerce Shopee juga melakukan PHK pada sejumlah pasarnya. Begitu juga JD.com
menerapkan kebijakan tersebut beberapa waktu lalu.
Mengatasi PHK:
Melakukan Efisiensi Biaya Produksi.
Optimalkan Pengelolaan Administrasi Karyawan.
Maksimalkan Seluruh Fasilitas dan Tunjangan Karyawan.
Sesuaikan Pemberian Gaji dengan Kemampuan Perusahaan.
Mengatur Kembali Prioritas Penggunaan PKWT Sesuai Kebutuhan.

1. Artikel diatas termasuk pengangguran struktural


2. Terjadi karena pandemi mulai mereda pertumbuhan perusahaan melambat ke tingkat
terendah dalam dua dekade.
3. Pada kuartal terakhirnya, ada sedikit perbaikan. Tapi Amazon tetap memperingatkan
investor, jika kemungkinan ada kelemahan pertumbuhan dan jatuh ke level terendah sejak 2001.

Anda mungkin juga menyukai