Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

Pengolahan Limbah Padat


Organik dari Rumah
Tangga
Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Industri dan Domestik 01
Anggota Kelompok
Aliyya Fauziah J0313201010
Aisy Rahma Putri J0313201090
Defareza Fahrehan J0313201099
Muh Imam Firdaus J0313201055
Mitha Hafizhah Sudrajat J0313202187
Arifah Dinda Syahidah J0313201042

02
01. Limbah organic rumah tangga yang dapat
dimanfaatkan untuk dijadikan kompos

Jerami
Sekam padi
Pelepah pisang
Gulma
Serasah tumbuhan
Sayuran busuk
Sisa sayuran/buah
Sabut kelapa.
METODE PENGOLAHAN LIMBAH
PADAT SECARA KOMPOSTING
Borcelle

MIKROORGANISME
LIMBAH PADAT
Karakter kunci

FASE AKTIF
FASE PASIF
Fase kunci
FASE PANEN/PENGEMASAN
Komposter Aerob
Proses dan
Teknologi Komposter Anaerob
(Digester

Komposter Takakura
DED Komposter
Aerob
DED Komposter
Anaerob
(Digester)
Desain
Komposting
Takakura
SNI
Berdasarkan penentuan standar
kualitas kompos yang bagus,
kompos padat sendiri memiliki
Standar kualitas kompos
dikatakan ideal jika memenuhi
standar kriteria seperti tercantum
dalam SNI 19-7030-2004 (BSN
2004) tentang “Spesifikasi
Kompos dari Sampah Organik
Domestik”

07
Kelebihan Kompos Padat
1. Peningkatan produktivitas media tanam tanaman ( fisik, kimia,
dan biologis tanah )
2. Penggunaannya aman
3. Tidak memerlukan banyak biaya dan proses pembuatannya
mudah.
4. Perbaikan sifat fisik tanah seperti pembentukan agregat atau
granulasi tanah serta meningkatkan permeabilitas dan
porositas tanah,
5. Penambahan unsur hara
6. Peningkatan aktivitas mikroorganisme tanah.
Kekurangan Kompos Padat
1. Unsur hara dalam jumlah kecil
2. Tidak mengandung nutrisi utama seperti nitrogen,
fosfor, atau kalium yang dikenal sebagai NPK
3. Penguraian tidak terlalu cepat
4. Pelepasan nutrisi dari pupuk organik juga dapat
bergantung pada iklim dan keberadaan
mikroorganisme
5. faktor pembawa hama penyakit karena mengandung
larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat
diserang
07
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, dapat disimpulkan bahwa jenis yang dapat dimanfaatkan
dalam pembuatan kompos adalah sisa makanan, sayuran, buah-buahan. Proses pengomposan
sendiri merupakan proses dekomposisi materi organik menjadi pupuk melalui reaksi biologis
mikroorganisme. Dalam prosesnya, senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan
organik akan mengalami proses penguraian dengan suatu perlakuan khusus. Dalam proses
pembuatan kompos organik dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti komposter
aerob, komposter anaerob (digester), komposter takakura. Metode-metode tersebut tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pembuatan kompos organik terbilang
mudah pada penerapannya sehingga dapat diterapkan mulai dari skala rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai