Anda di halaman 1dari 2

Fauz Irfan Rafi

13016019
Praktikan DBB MP-03-2

1. Perbedaan pengukuran fraksi mol etanol berbeda antara penggunaan GC dan


refractometer. Hal ini terjadi karena perbedaan prinsip pengukuran antara kedua alat, di
mana pengukuran menggunakan refractometer lebih mengandalkan subjektifitas
pengukur, sedangkan pengukuran GC murni karena kinerja alat. Hal ini menyebabkan
kurva kalibrasi yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi yang berbeda, dan akhirnya
menghasilkan nilai konsentrasi yang berbeda.

2. Menurut teori, seharusnya semakin lama waktu distilasi maka fraksi mol semakin
berkurang. Hal ini karena semakin lama, etanol yang terkandung dalam umpan semakin
sedikit, sehingga etanol yang terkandung dalam distilat juga semakin berkurang. Namun
dalam percobaan, diperoleh hasil yang berlawanan, di mana fraksi mol distilat etanol
justru meningkat seiring waktu. Hipotesis saya adalah, selama waktu pengukuran, laju
pemanasan tidak stabil atau belum mencapai kondisi tunak. Selain itu, seiring distilasi
berjalan, volume umpan juga berkurang, sehingga dengan laju pemanasan yang sama,
laju penguapan etanol akan semakin meningkat, sehingga fraksi mol etanol dalam distilat
juga meningkat.

3. Menurut hasil percobaan pada alat sieve tray dengan variasi refluks, semakin besar
refluks maka semakin kecil volume distilat. Hal ini karena semakin besar refluks, maka
semakin besar volume distilat yang dikembalikan ke kolom dan semakin kecil volume
distilat yang keluar dari kolom sebagai sampel. Sedangkan dengan variasi refluks yang
sama, semakin lama waktu distilasi, maka volume distilat menurun. Hal ini karena laju
penguapan etanol lebih besar daripada laju penguapan air, sehingga etanol lebih banyak
mempengaruhi volume distilat dibanding air. Seiring waktu, jumlah etanol dalam umpan
semakin berkurang karena menguap, sehingga jumlah etanol dalam distilat juga
berkurang, menyebabkan volume distilat keseluruhan juga berkurang.

Sedangkan menurut hasil percobaan pada alat packed column dengan variasi laju
pemanasan, semakin lama waktu distilasi, semakin besar volume distilat. Hal ini karena
seiring distilasi berjalan, maka umpan menguap dan volumenya berkurang. Dengan
asumsi laju pemanasan yang stabil, dengan berkurangnya volume umpan maka laju
penguapan meningkat, sehingga seiring waktu volume distilat juga meningkat. Namun
asumsi laju pemanasan stabil juga belum tentu berlaku, bisa jadi laju pemanasan oleh
heater tidak stabil sehingga mempengaruhi tren volume distilat terhadap waktu.
4. Pada gambar D4, pada laju pemanasan 55 tidak terjadi perubahan konsentrasi etanol pada
distilat. Hal ini karena pengukuran variasi tersebut hanya dilakukan menggunakan
refractometer, di mana subjektivitas pengukur sangat berpengaruh. Mungkin apabila
diukur menggunakan GC, perubahan konsentrasi etanol pada laju pemanasan 55 dapat
teramati. Selain itu, pada saat pemindahan sampel dari botol sampel ke vial, dan dari vial
ke prisma refractometer, berpotensi terjadi penguapan campuran etanol-air sehingga
konsentrasi yang terukur lebih kecil daripada seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai