Anda di halaman 1dari 6

ASPEK-ASPEK SAFETY SENTRIFUGASI

Tugas 2
BE3108 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bioindustri

Oleh:
Nama : Adam Muhammad Syach
NIM : 11217009
Dosen : Ir. V. Sri HarjatiSuhardi, Ph.D.

PROGRAM STUDI REKAYASA HAYATI


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
Daftar Isi
Daftar Isi……………………………………………………………………………………... i
1. Sentrifugasi................................................................................................................... 3
2. Disc Bowl Centrifuge .................................................................................................... 3
3. Spesifikasi alat Disc Bowl Centrifuge........................................................................... 4
4. Risk Assesment .............................................................................................................. 5
5. Pencegahan ................................................................................................................... 5
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 6

2
1. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan salah satu metode utuk memisahkan zat padat tak terlarut
dalam bioseparasi. Sentrifuga adalah alat yang membuat objek pada keadaan berputar
sehingga memberikan gaya keluar menjauhi pusat rotasi. Laju sentrifugasi diekspresikan
dalam kecepatan angular, atau dalam banyaknya rotasi per menit (RPM). Pemisahan partikel
padatan dari campuran ini berdasarkan ukuran, bentuk, viskositas medium, perbedaan
densitas antara padatan dengan cairan pelarutnya, serta kecepatan rotor pada sentrifuga.
Sentrifugasi mempercepat proses sedimentasi alami memanfaatkan medan gaya sentrifugal.
Hal ini akan - menyebabkan zat padat terpengaruh gaya sentrifugal dan terpisah dari larutan.
Metode sentrifugasi cocok untuk diaplikasikan pada pemisahan campuran heterogen dengan
ukuran partikel terlarut yang kecil dan sulit untuk disaring. Semakin besar ukuran partikel
dan semakin besar densitasnya, akan semakin cepat campuran dipisahkan (Belter et al.,
1988).
Beberapa sentrifuga yang umum digunakan antara lain tubular bowl, multichamber,
disc dengan nozzle, disc dengan intermittent discharge, scroll, dan basket. Pada tubular bowl,
padatan terdeposit pada dinding bowl, dan feed mengalir secara kontinu hingga bowl hampir
penuh. Disc centrifuge memiliki area sedimentasi yang lebih luas relatif terhadap volume dan
memiliki proses discharge kontinu atau intermittent. Scroll centrifuge dan basket centrifuge
digunakan untuk partikel yang tersedimentasi secara cepat dan dapat dicuci sebagai packed
solid (Harrison dkk., 2015).

2. Disc Bowl Centrifuge


Disc bowl centrifuge merupakan alat yang memisahkan 2 fasa cairan dalam satu
proses kontinu dan menggunakan gaya sentrifugal yang besar. Prinsip kerjanya, apabila
cairan yang berat (fase air) terkena gaya sentrifugal yang besar, cairan akan dipaksa keluar
menuju dinding mangkuk (bowl) yang berputar. Cairan yang lebih ringan (fase biodiesel)
akan terpisah pada lapisan yang lebih dalam. Fasa cairan akan mengalir dekat sumbu putar
yaitu pada area oulet yang berada pada bagian atas bowl . Fasa cairan yang terpisah kemudian
akanmeninggalkan bowl akibat gaya gravitasi (Budiman, 2009).
Penyisipan plat khusus (disc stack) memberikan tambahan bidang permukaan, yang
dapat mempercepat proses pemisahan. Susunan, bentuk dan desain dari plat-plat ini yang
memberikan area sedimentasi yang lebih luas relatif terhadap volume dan memiliki proses
discharge kontinu atau intermittent. Proses ini dapat dilakukan untuk berbagai cairan. Salah
satu contoh penggunaan disc bowl centrifuge adalah pada proses pemisahan biodiesel dengan

3
air saat pencucian. Gambar 1. menunjukkan bagian-bagian dari disc bowl centrifuge. Feed
masuk dari nomor 1 (feed value) kemudian dilakukan proses pemutaran pada kecepatan
tinggi secara terus menerus. Setelah itu bagian fasa berat akan terkumpul di nomor 13 (solid
pockets) sementara fasa ringan akan keluar dari nomor 2 (centrate out) (Budiman, 2009).

Gambar 1. Diagram disc stack centrifuge (Sumber : Belter et al., 1988)

3. Spesifikasi alat Disc Bowl Centrifuge


Tabel 1. Spesifikasi dari disc bowl centrifuge (Sumber : Belter et al., 1988)
Data Spesifikasi Disc Bowl Centrifuge
Kode unit P-4
Nama unit Disc Bowl Centrifuge
Merk Rousselet Robatel
Modus operasi Batch
Konstruksi Unit
Jenis Pemisah 2 fasa
Material Stainless steel
Kapasitas (kg/jam) 10
Tinggi (m) 0,4
Diameter bowl (mm) 550
Sistem Sentrifugasi
Daya alat (kW) 2,2
Kecepatan putaran (rpm) 3000
G-force 2010
Suhu (°C) 25
Tekanan (atm) 1

4
4. Risk Assesment
Bahaya mekanis dalam penggunaan sentrifugasi dapat dihasilkan akibat energi kinetik
yang tinggi dan massa sampel yang bergerak dengan gerakan rotasi pada kecepatan tinggi.
Kerusakan mekanis pada unit sentrifugasi dapat menyebabkan lepasnya bagian-bagian yang
berbahan logam pada unit sentrifugasi. Selain itu, kecepatan rotasi yang tinggi dapat
menghasilkan gaya gesek. Gaya gesek ini dapat menghasilkan panas dan apabila terus
berlanjut dapat menghasilkan api. Energi kinetik yang tinggi dapat mencabik merobek
anggota badan (Taulbee & Maroto-Valer, 2000).
Bahaya kesehatan dalam penggunaan unit sentrifugasi dapat disebabkan karena
adanya aerosol serta kerusakan tabung. Jika menggunakan bakteri pathogen pada nozzle solid
discharge ada kemungkinan terbentuknya aerosol. Beberapa senyawa yang dipakai dalam
proses sentrifugasi dapat bersifat toksik, korosif, dan dapat menyebabkan infeksi. Bahaya
paparan dapat terjadi pada saat pembukaan tutup sentrufugasi, dan tutup tabung. Jika
pathogen dan bahan kimia berbahaya terdispersi ke udara maka pekerja dapat menghirup
aerosol tersebut dan mengalami cedera atau bahkan kematian (Taulbee & Maroto-Valer,
2000).
Bahan yang dipisahkan dalam proses sentrifugasi beragam. Seringkali alat digunakan
untuk memisahkan bahan-bahan mudah terbakar yang volatil, sehingga muncul bahaya api
serta ledakan. Jika penggunaan solven beracun maka pada nozzle solid discharge ada
kemungkinan terbentuknya aerosol sehingga terdispersinya bahan kimia. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya ledakan ini diantaranya percikan api dari gesekan
mekanis, arus pendek listrik, kerusakan kabel listrik (Taulbee & Maroto-Valer, 2000).

5. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan prosedur yang ditetapkan oleh
OSHA yaitu (Occupational Safety and Health Administration, 2011):
 Periksa tabung atau wadah apakah ada celah atau cacat sebelum digunakan.
 Hindari pengisian tabung yang berlebihan atau wadah lain.
 Oleskan pelumas vakum sesuai dengan pedoman pabrik.
 Jangan menggunakan centrifuge melebihi kecepatan maksimum rotor.

5
Jika penggunaan bakteri pathogen dan bahan kimia berbahaya harus dilakukan maka
terdapat dua cara pencegahan seperti yang dinyatakan oleh Belter, et al. (1988) yaitu dengan
primary dan secondary containment. Pada primary containment, hanya alat sentrifugasi saja
yang diisolasi sedangkan pada secondary containment satu gedung yang dalam prosesnya
memiliki unit sentrifugasi diisolasi. Para pekerja juga dianjurkan untuk memakai respirator,
disposable suit dan penutup kepala dan kaki.
Alat sentrifugasi perlu dilakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan
apakah alat tersebut masih dalam kondisi yang baik untuk digunakan agar tidak menimbukan
bahaya yang tidak diinginkan. Beberapa hal yang perlu dicek adalah
 Kondisi alat secara umum
 Kerusakan mekanis
 Kondisi fitur keselamatan pada alat, seperti kondisi pengaman, gasket, dan tutup
 Kondisi sistem listrik
 Kondisi mekanisme pengistirahatan

Daftar Pustaka
Belter, P. A., Cussler, E. L., & Hu, W. (1988). Bioseparations: Downstream Processing for
Biotechnology. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Budiman, A. (2009). Metode Sentrifugasi Untuk Pemisahan Biodisel Dalam Proses
Pencucian. Journal of Industrial Research (Jurnal Riset Industri), 3(3).
Harrison, R. G., Todd, P. W., Rudge, S. R., Petrides, D. P. (2015). Bioseparations Science
and Engineering, edisi kedua. Oxford: Oxford University Press.
Occupational Safety and Health Administration. (2011). Laboratory Safety Centrifuges .
Washington: Occupational Safety and Health Administration.
Taulbee, D. N., & Maroto-Valer, M. M. (2000). Centrifugation. Lexington: Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai