Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Swasta Alsiora Ende


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Alokasi Waktu : 2 JP
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistim
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistim pencernaan pada manusia.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh.
2. Menghitung BMI (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) berdasarkan menu
makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
3. Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas normal selama 3 hari.
4. Mendiskusikan cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi,
energi melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan.
5. Menyimpulkan zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari.

B. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, Diskusi

C. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian
Alat/Bahan : Spidol, papan tulis, Laptop
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016; Internet

D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi : Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang
akan ditempuh.
Kegiatan Inti ( 100 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi video dari youtube tentang kandungan
zat dalam makanan.
Berpikir kritis Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Struktur dan
Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Kolaborasi Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
Komunikasi
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Kreatifitas Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan . Peserta didik kemudian
diberi soal terkait materi untuk menguatkan pemahaman siswa
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Sikap Non tes Lembar Observasi penilaian sikap
Pengetahuan Tes tertulis Soal Tes
Keterampilan Ketrampilan berdiskusi Lembar Observasi kegiatan diskusi

Mengetahui Ende, 17 Pebruari 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

ROFINUS MEJA, S.Ag Teodosia Dorotea Leda,S.Si


NIP. 19680302 200501 1 003 NIP. 19770328 201001 2 007
Materi singkat
1. Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu Gizi (bahasa Arab, ghidea = makanan) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan optimal. Dalam ilmu gizi
terdapat beberapa istilah yang digunakan, antara lain :

 Zat gizi ( nutrisi ), unsur/ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsi, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh,
serta mengatur proses – proses kehidupan dalam tubuh.
 Nutrisi Esensial, nutrisi yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus
diperoleh dari makanan.
 Status gizi, status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan
dengan masukan nutrisi. Status gizi dapat dibedakan menjadi status gizi buruk,
kurang, baik, dan lebih.
 Diet, pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi
penduduk.

2. Makanan dan zat – zat makanan


A. Makanan
Makanan yang dimasukan ke dalam tubuh sebaiknya makanan yang baik dan
menyehatkan. Syarat makanan yang baik dan menyehatkan sebagai berikut :
 Makanan harus mudah dicerna. Sebagian besar jenis makanan harus dimasak
terlebih dahulu agar mudah dicerna, seperti daging dan ikan.
 Higienis, makanan tidak mengandung bibit penyakit dan zat – zat aditif yang
mrmbahayakan Kesehatan tubuh.
 Makanan mengandung zat gizi (nutrisi) dengan jumlah yang mencukupi sesuai
dengan yang diperlukan tubuh, seperti mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, garam-garam mineral, dan air.
 Makanan harus mengandung kalori dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan
tubuh.
B. Zat – zat Makanan
1. Karbohidrat ( Hidrat Arang )
Karbohidrat paling banyak berasal dari tumbuh – tumbuhan yang melakukan
fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan berupa pati, sukrosa, laktosa, dan
fruktosa.
a. Struktur Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hydrogen (H),
dan oksigen (O). rumus umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :
 Monosakarida, terdiri atas satu gugus gula, contohnya glukosa, fruktosa,
dan galaktosa.
 Disakarida, terdiri atas dua gugus gula, contohnya sukrosa, laktosa, dan
maltosa.
Glukosa + fruktosa sukrosa
Glukosa + galaktosa laktosa
Glukosa + glukosa maltosa
 Polisakarida, terdiri atas banyak gugus gula, contohnya pati. Ada dua tipe
pati, yaitu amilosa dan amilopektin.
b. Sumber – sumber karbohidrat
 Glukosa, dibuat secara komersil dari pati (starch), dan dapat ditemukan
pada sebagian buah – buah.
 Fruktosa, ditemukan dalam madu dan buah – buahan.
 Sukrosa, gula pasir yang biasa kita gunakan untuk kebutuhan sehari – hari.
 Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu.
 Galaktosa, tidak terdapat secara alami, tetapi dihasilkan melalui proses
pencernaan laktosa.
 Maltosa, ditemukan pada biji yang berkecambah, dapat terbentuk pada
proses pembuatan bir.
 Pati, karkohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman. Pati ditemukan
pada semua jenis biji – bijian (jagung,padi, dan gandum), kentang, dan
singkong.
 Glikogen, tersimpan pada hati dan otot hewan.
 Selulosa, komponen dinding sel tumbuhan dan dikenal sebagai serat
(fiber). Selulosa ditemukan dalam sereal (biji-bijian), sayuran dan buah –
buahan.
c. Fungsi karbohidrat
 Sebagai sumber energi. Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan sekitar
4,1 kkal (17 kJ). Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi
penduduk di seluruh dunia. Karena banyak terdapat di alam dan harganya
relative murah.
 Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, yang akan menghasilkan badan keton (ketone
bodies)
 Menghemat protein. Jika kebutuhan karbohidrat tercukupi maka protein
tidak digunakan sebagai sumber energi.
 Membantu pengeluaran feses. Hemiselulosa dan pektin mampu menyerap
banyak air didalam usus besar sehingga memberi bentuk feses.
d. Akibat kelebihan karbohidrat
Jika masukan karbohidrat berlebihan melampaui kebutuhan tubuh akan
energi,akan terjadi kontroversi karbohidrat menjadi lemak sehingga
menimbulkan obesitas.
e. Akibat kekurangan karbohidrat
Jika kekurangan karbohidrat dalam diet, lemak akan diubah menjadi energi.
Metabolism lemak akan menghasilkan keton. Jika produksi keton melebihi
kecepatan pembuangannya,akan mengakibatkan ketosis.
2. Lemak (lipid)
Istilah lipid meliputi senyawa – senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak.
Lipid bersifat sukar larut dalam air, tetapi pada keadaan tertentu membentuk
emulsi (misalnya saat dicerna diusus). Lipid larut dalam pelarut nonpolar
(misalnya etanol. Eter, kloroform, dan benzena). Lemak dapat menjadi tengik jika
terpapar oksigen dalam udara.
a. Struktur lemak
Lipid tersusun dari atom karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Lemak /
minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam – asam lemak. Setiap unit
gliserol yang akan bergabung dengan tiga buah asam lemak membentuk satu
unit trigliserida.
b. Sumber lemak
 Lemak hewan (gajih), berasal dari berbagai jenis hewan
 Lemak nabati contohnya minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak
kelapa dan minyak jagung. Semua minyak nabati mengandung sterol,
bukan kolesterol.
c. Fungsi lemak
 Sebagai sumber energi yang lebiih efektif dibandingkan karbohidrat dan
protein. Setiap satu gram lemak/minyak menghasilkan energi 9 kkal atau
37 kJ.
 Perlindungan
 Penyekatan / isolasi
 Perasaan kenyang.
 Ikut serta membangun jaringan tubuh
 Penyedia vitamin larut lemak
 Menghemat energi
3. Protein
a. Struktur protein
Diperkirakan sekitar 50% dari berat kering sel dalam jaringan tubuh, seperti
hati dan daging, terdiri atas protein.
Protein tersusun dari atom karbon (C ), hidrogen (H), oksigen (O) dan
nitrogen (N).
b. Sumber protein
Berasal dari bahan makanan, baik hewani maupun nabati,yaitu sebagai berikut
 Daging berwarna merah
 Ikan, daging unggas, telur, susu, kerang,keju
 Kelompok kacang – kacangan dan hasil pengolahannya
c. Fungsi protein
 Menghasilkan jaringan baru
 Menggantikan protein yang hilang
 Pembuatan protein baru dengan fungsi khusus
 Sebagai sumber energi
 Mengatur keseimbangan air
 Memelihara kenetralan tubuh
 Mengangkut zat – zat gizi.
d. Akibat kekurangan protein
Menyebabkan penyakit :
 Marasmus, penderita umumnya bayi usia 1 tahun.
 Kwashiorkor, biasanya diderita anak – anak usia 2 – 3 tahun
e. Akibat kelebihan protein
Protein yang berlebihan menyebabkan obesitas, asidosis, dehidrasi, diare,
kenaikan ammonia dan urea dalam darah serta demam.
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh
sehingga harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Kekurangan vitamin
menyebabkan penyakit avitaminosis.
Fungsi vitamin : sebagai koenzim dan biokatalisator yang mrngatur proses
metabolism, fungsi normal tubuh, serta pertumbuhan.
5. Mineral
Dikelompokkan menjadi 2 kelompok :
 Mineral makro
 Mineral mikro
6. Air
Tubuh kita Sebagian besar tersusun dari air,yaitu sebanyak 55 – 60% dari berat
badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak atau sekitar 47 liter.
Fungsi air :
 Pelarut dan pengangkut
 Katalisator
 Pelumas
 Pelindung
 Pembangun
C. Zat aditif makanan
Adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan pada waktu proses pengolahan
makanan. Berdasarkan sumber asalnya dikelompokkan menjadi 2 golongan,yaitu:
 Aditif alamiah
 Aditif sintetis
D. Teknologi pengolahan makanan
Adalah Teknik untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah
makanan menjadi makanan bentuk lain untuk konsumsi yang dilakukan oleh manusia
atau industry pengolahan makanan.
E. Kebutuhan dan keseimbangan energi
1. Angka Metabolism Basal (AMB)
Adalah kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh yang vital.
Cara menghitung AMB :
a. Menghitung AMB berdasarkan berat badan
AMB laki – laki = BB kg x 1,0 kkal x 24 jam
AMB Wanita = BB kg x 0,9 kkal x 24 jam
b. Menghitung AMB dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan berat
badan (BB), menurut FAO, WHO, dan UNU
2. Total energi
Total energi yang diperlukan tubuh dapat dihitung dari REE (menurut Harris –
Benedict) dikalikan dengan factor pembeda berdasarkan aktivitas dan jenis
kelamin.
F. Keseimbangan energi
Keseimbangan energi seseorang dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi dapat
menghasilkan energi dalam jumlah yang sama dengan energi yang dikeluarkan.
Keseimbangan energi dapat ditentukan oleh berat badan ideal dan indeks massa tubuh
(IMT) atau body mass index (BMI).
1. Penentuan berat badan ideal
BB ideal (kg) = (TB (cm) – 100) – 10% (TB (cm) – 100)
2. Penentuan Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT ditentukan oleh pengukuran berat badan dan tinggi badan, dengan rumus
sebagai berikut :
Berat badan( kg)
IMT =
Tinggi badan2(m)
G. Manajemen Gizi dan Menu Makanan Seimbang
Pola hidup masyarakat saat ini meningkatkan resiko obesitas, bahkan dikalangan anak
– anak dan remaja. Obesitas adalah keadaan Ketika sel – sel lemak di dalam tubuh
seseorang berlebihan jumlahnya sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas
dapat menyebabkan gangguan Kesehatan, antara lain penyakit jantung, hipertensi,
stroke, diabetes tipe 2, dan kanker usus. obesitas dibedakan menjadi 3 kategori :
1. Obesitas ringan
2. Obesitas sedang
3. Obesitas berat
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Zat makanan


Kelompok :
PENILAIAN

Lembar Observasi Penilaian Sikap


Aspek yang dinilai

Kerjasama
Tanggung
Jawab
Nama siswa Jumlah skor Nilai

Aktif
Aleksius R. Wangge
Adelberta Linda Lima
Maria Yulita Sute
Monika F. Raja
Maria N. Bama
Rikardus Lise
Sonia Siti
Priska Natalia
Maria N. Desna Tepi
Cornelia R. Demo

Rubrik penilaian sikap

Aspek yang dinilai Rubrik Skor


Aktif dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi dalam kelas 3
Kadang-kadang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi
Aktif 2
di kelas
Pasif dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi dalam kelas 1
Bertanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi 3
Kadang-kadang bertanggung jawab dalam mengikuti
2
Tanggung Jawab pembelajaran dan diskusi
Tidak bertanggung jawab dalam mengikuti pembeljaran dan
1
diskusi
Selalu bekerjsama dengan baik pada saat mengikuti pembelajaran
3
dan diskusi
Kadang-kadang bekerjasama dengan baik pada saat mengikuti
Kerjasama 2
pembelajaran dan diskusi
Bekerjsama dengan baik pada saat mengikuti pembelajaran dan
1
diskusi

Catatan :
 Nilai sikap = Jumlah Skor / Skor maksimal x 100
 Skor maksimal = 9
 Kriteria : 91-100 = Istimewa
81-90 = Amat Baik
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
< 60 = Kurang
7. Lembar Observasi Kegiatan Diskusi

Aspek yang dinilai


Ketrampilan Jumlah
No Nama Siswa Penguasaan dalam
Keaktifan Nilai
Materi Diskusi mengemukakan
pendapat
1. Aleksius R. Wangge
2. Adelberta Linda
Lima
3. Maria Yulita Sute
4. Monika F. Raja
5. Maria N. Bama
6. Rikardus Lise
7. Sonia Siti
8. Priska Natalia
9. Maria N. Desna Tepi
10. Cornelia R. Demo

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Nilai Diskusi = Jumlah Skor / Skor maksimal x 100

Skor maksimal = 12
Kriteria : 91-100 = Istimewa
81-90 = Amat Baik
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
< 60 = Kurang
Penilaian pengetahuan

Soal :

1. Apakah yang dimaksud dengann malnutrisi?


2. Rena memiliki tinggi badan 165 cm dengan berat badan 65 kg. Hitunglah indeks massa
tubuhnya (BMI). Tergolong kurus, normal, atau gemukkah tubuh Rena?(Diketahui BMI
< 18 = kurus, BMI 18 – 24 = normal, BMI 25 – 30 = berat badan berlebih, BMI > 30 =
kegemukan/obesitas).

Jawaban :

1. Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kekurangan, kelebihan, atau


ketidakseimbangan zat gizi. ( 3 )
2. BMI = 65/1,62 = 23, 875
Tubuh Rena tergolong normal. (5)

skor perolehan
Nilai Akhir = X 100
skor maksimal

Skor maksimal = 8
JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

1. Dalam gambar / media yang dibawa, ada 2 jenis makanan, yang pertama indome goreng
dan yang kedua adalah buavita.
Pada kemasan indomi goreng kita dapat melihat kandungan nilai gizi yang terkandung
dalam satu bungkus indomie,yaitu

Jadi dalam satu bungkus indomie terkandung 2150 kkal.


Sedangkan pada satu kotak buavita kandungan nutrisinya :

Dengan mengkonsumsi satu bungkus indomie kita dapat memperoleh energi sebesar
2150 kkal. Sedangkan dalam satu kotak buavita terkandung energi dengan jumlah yang
sama yaitu 2150 kkal.
Hal ini menunjukkan bahwa belum tentu energi yang terkandung dalam satu bungkus
indomie dan satu kotak buavita dapat mencukupi kebutuhan energi harian kita. Karena
semuanya tergangung pada berat badan kita masing – masing dan aktivitas harian kita.

2. Dari video yang kita lihat, kandungan zat makanan yang berperan dalam memicu
penyebab gangguan gizi atau kekurangan gizi pada anak adalah seperti asupan protein,
vitamin, kalori hingga mineral. Adapun efek dari kekurangan gizi tersebut akan
menyebabkan tubuh kurus, wasting, hingga stunting. Kurang gizi adalah kondisi dimana
tubuh tidak memperoleh asupan nutrisi yang cukup.
3. Stunting
a. Penyebab : kekurangan gizi seperti protein, vitamin, kalori, dan mineral.
b. Agar anak dapat tumbuh dan kembang dengan normal, maka peranan gizi sangatlah
diperlukan dan harus diperhatikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti
karbohidrat sebagai sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan
vitamin/mineral sebagai zat pengatur. akan membantu mencegah terjadinya penyakit.
yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi
yang tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan, makanan yang baik adalah
makanan yang disesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya. Dengan
terpenuhinya kebutuhan gizi, maka diharapkan unsur pemeliharaan, pertumbuhan,
perbaikan tubuh yang rusak/aus atau hilang, reproduksi" kerja fisik dan Spesific
Dynamic Action (SDA) akan baik pula.
4. Vitamin larut dalam lemak :

Kekurangan vitamin A : gangguan penglihatan pada mata.


Kekurangan vitamin D : Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang
dan gigi, seperti osteoporosis, gigi keropos, serta gangguan postur tubuh. Hal ini
dikarenakan vitamin D memiliki peran penting dalam proses penyerapan kalsium dalam
tubuh.
Kekurangan vitamin E : Kekurangan vitamin E akan menyebabkan mati rasa serta
kesemutan. Sensasi ini juga disebut sebagai neuropati perifer, yang mana terjadi
kerusakan di dalam serabut saraf serta bisa cegah saraf kirimkan sinyal secara benar.
Gejala lainnya yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E adalah kerusakan pada
penglihatan
Kekurangan vitamin K : Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan risiko Anda
terkena osteoporosis dan penyakit jantung, serta menimbulkan sejumlah kondisi,
seperti mudah memar dan luka sulit sembuh.
5. Bayam :
a. Jangan Menyimpan Sayur Bayam Terlalu Lama Lebih dari 5 Jam
Setelah memasak sayur bayam ada baiknya langsung dimakan, jangan sampai
dibiarkan terlalu lama. Hal tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Menurut
Ahli Gizi, kandungan nitrat yang ada di bayam, jika teroksidasi dengan udara akan
berubah menjadi nitrit yang bersifat beracun dan dapat membahayakan tubuh.
Tidak Boleh Mengkonsumsi Sayur Bayam yang Sudah Berulang Kali
Dipanaskan
Hal tersebut juga berlaku untuk sayur bayam yang dipanaskan berulang kali.
Pasalnya, setelah proses oksidasi berlangsung akan terjadi penggabungan antara
sayur bayam dan udara yang dapat menyebabkan sayur bayam menjadi tidak
berwarna, dan tidak berbau. Hasil dari oksidasi tersebutlah yang menyebabkan
bayam berubah menjadi racun. Hal tersebut juga terjadi karena kandungan zat besi
yang ada di bayam akan berubah menjadi zat ferro yang beracun. Apabila tetap
mengkonsumsi bayam yang mengandung zat ferro, maka sama saja dengan
memasukan racun ke dalam tubuh.
Ada pun efek racun yang dihasilkan sayur bayam jika tetap dikonsumsi sebagai
berikut:
1.   Nafas menjadi sesak
2.   Sakit kepala
3.   Batuk terus-menerus
4.   Jantung berdetak cepat
5.   Bibir berubah menjadi biru karena kurangnya oksigen dalam darah.
6.   Hilang kesadaran, dan bahkan sampai berujung koma.
b. Bahaya sekali ternyata sayur bayam jika tidak segera dikonsumsi. Maka dari itu,
mulai sekarang langsung makan sayur bayam setelah dimasak.

Anda mungkin juga menyukai