Chafidhotul Itsmi 2043201019 Nabilla Rizqina Efrianti 2043201078
Chafidhotul Itsmi 2043201019 Nabilla Rizqina Efrianti 2043201078
MODUL I
Oleh:
Chafidhotul Itsmi 2043201019
Nabilla Rizqina Efrianti 2043201078
Asisten Dosen
Safira Azizah
Dosen :
Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si
Iis Dewi Ratih, S.Si, M.Si
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tabel Kontingensi....................................................................................4
2.2 Uji Independensi......................................................................................4
2.3 Jantung Koroner.......................................................................................5
2.4 Segmen ST...............................................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data.............................................................................................6
3.2 Variabel Penelitian....................................................................................6
3.3 Langkah Analisis......................................................................................6
3.4 Diagram Alir............................................................................................7
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Pola yang Terbentuk dari Segmen ST dan Tipe Kerusakan
pada Penderita Penyakit Jantung Koroner...............................................8
4.2 Uji Independensi pada Pola yang Terbentuk dari Segmen ST dan Tipe
Kerusakan pada Penderita Penyakit Jantung Koroner.............................9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................................10
5.2 Saran .....................................................................................................10
i
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Kontingensi Pola yang Terbentuk dari Segmen ST dan Tipe…
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data................................................................................................12
v
Lampiran 2. Output Software 15BAB I
PENDAHULUAN
1
Pada penelitian ini akan menganalisis pengaruh pola yang terbentuk dari
Segmen ST terhadap jenis kerusakan pada penderita jantung koroner. Metode
yang digunakan yaitu menggunakan tabel kontingensi dan melakukan pengujian
independensi kedua variabel. Dengan adanya laporan penelitian ini diharapkan
dapat membantu mengetahui pengaplikasian dari tabel kontingensi dan pengujian
independensi pada yang digunakan serta mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
pola yang terbentuk dari Segmen ST terhadap tipe kerusakan pada penderita
jantung koroner.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana karakteristik pola yang terbentuk dari Segmen ST dengan tipe
kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner?
2. Adakah hubungan antara pola yang terbentuk dari Segmen ST dengan tipe
kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui karakteristik pola yang terbentuk dari Segmen ST dengan tipe
kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner.
2. Mengetahui hubungan antara pola yang terbentuk dari Segmen ST dengan
tipe kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah mampu memahami konsep
analisis menggunakan tabel kontingensi dua dimensi, melakukan pengujian
independensi dari dua variabel, menambah kemampuan dalam menganalisis data,
dan mampu menyajikan suatu data menjadi informasi yang bermakna dan mudah
dipahami. Manfaat praktikum ini bagi pembaca adalah memperoleh informasi
mengenai ada tidaknya pengaruh pola yang terbentuk dari Segmen ST terhadap
tipe kerusakan pada penderita jantung koroner.
2
Batasan masalah penelitian ini adalah data tipe kerusakan pada penderita
penyakit jantung koroner sebagai variabel respon dan pola yang terbentuk dari
Segmen ST pada EKG sebagai variabel prediktor dengan jumlah data sebanyak
297 data.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
O Eij
2
n n
2 ij
Eij
i 1 j 1
(2.1)
Keterangan:
4
Oij = Nilai observasi/ pengamatan baris ke-i dan kolom ke-j
Eij = Nilai ekspektasi baris ke-I dan kolom ke-j
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
1. Mengumpulkan data tipe kerusakan pada penderita penyakit jantung
koroner dan pola yang terbentuk dari Segmen ST memalui website Kaggle.
2. Mendeskripsikan karakteristik tipe kerusakan pada penderita penyakit
jantung koroner dan pola yang terbentuk dari Segmen ST menggunakan
tabel kontingensi 2 dimensi.
3. Melakukan uji independensi pada data tipe kerusakan pada penderita
penyakit jantung koroner dan pola yang terbentuk dari Segmen ST
menggunakan tabel kontingensi 2 dimensi menggunakan Chi-Square.
5. Menginterpretasikan hasil analisis.
6. Menarik kesimpulan dan saran
Mengumpulkan Data
Karakteristik Data
Uji Independensi
Selesai
7
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hubungan pola yang terbentuk dari Segmen ST
dan tipe kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner yang akan dibuat
karakteristik datanya dengan tabel kontingensi serta membuat analisis dengan uji
independensi. Berikut merupakan hasil analisis dari karakteristik data dan uji
independensi yang akan dijelaskan pada subbab sebagai berikut.
8
2, jumlah penderita jantung koroner yang memiliki pola pada segmen ST
berbentuk downsloping dan tipe kerusakan fixed sebanyak 100, dan jumlah
penderita jantung koroner yang memiliki pola pada segmen ST berbentuk
downsloping dan tipe kerusakan reversible defect sebanyak 37. Berdasarkan hasil
tabel kontingensi di atas yang memiliki jumlah paling besar yaitu jumlah
penderita jantung koroner yang memiliki pola pada segmen ST berbentuk
downsloping dan tipe kerusakan fixed, sedangkan yang memiliki jumlah paling
kecil yaitu jumlah penderita jantung koroner yang memiliki pola pada segmen ST
berbentuk downsloping dan tipe kerusakan normal
4.2 Uji Independensi pada Pola yang Terbentuk dari Segmen ST dan Tipe
Kerusakan pada Penderita Penyakit Jantung Koroner
Uji independensi pada pola yang terbentuk dari segmen ST dan tipe
kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Uji independensi
menggunakan uji Chi-Square dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan antara pola yang terbentuk dari segmen ST dengan
tipe kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner.
H1 : Terdapat hubungan antara pola yang terbentuk dari segmen ST dengan tipe
kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner.
Dalam praktikum ini ditetapkan taraf signifikan (α) sebesar 0,05, maka
diperoleh daerah penolakan, tolak H0 jika χ 2h itung lebih besar dari χ 2tabel = 9,487 dan
P-value kurang dari α sebesar 0,05. Hasil statistik uji ditunjukkan pada Tabel 4.2
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Statistik Uji Independensi
χ2hitung χ2tabel P-Value
33,06 9,487 0,000
1
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari data pola yang terbentuk dari segmen ST
dengan tipe kerusakan pada penderita penyakit jantung koroner diperoleh nilai
χ2hitung sebesar 33,061 yang lebih besar dari nilai χ2tabel yaitu sebesar 9,487 dan
diperkuat dengan P-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05
sehingga dapat diputuskan tolak H0 yang artinya terdapat hubungan antara pola
9
yang terbentuk dari segmen ST dengan tipe kerusakan pada penderita penyakit
jantung koroner.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa
hal, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil tabel kontingensi yang memiliki jumlah paling besar yaitu
jumlah penderita jantung koroner yang memiliki pola pada segmen ST
berbentuk downsloping dan tipe kerusakan fixed, sedangkan yang memiliki
jumlah paling kecil yaitu jumlah penderita jantung koroner yang memiliki
pola pada segmen ST berbentuk downsloping dan tipe kerusakan normal
2. Hasil uji independensi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola
yang terbentuk dari segmen ST dengan tipe kerusakan pada penderita
penyakit jantung koroner.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan
untuk pembaca yaitu
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data
12
No Slope Thal No Slope Thal
Downslopin
1 g Fixed 46 Flat Reversible defect
2 Flat Normal 47 Unsloping Normal
3 Flat Reversible defect 48 Flat Reversible defect
Downslopin
4 g Normal 49 Unsloping Normal
Downslopin
5 Unsloping Normal 50 g Normal
6 Unsloping Normal 51 Unsloping Normal
Downslopin
7 g Normal 52 Unsloping Reversible defect
8 Unsloping Normal 53 Unsloping Normal
9 Flat Reversible defect 54 Unsloping Normal
Downslopin
10 g Reversible defect 55 Unsloping Reversible defect
11 Flat Fixed 56 Flat Reversible defect
12 Flat Normal 57 Flat Reversible defect
13 Flat Fixed 58 Unsloping Reversible defect
Downslopin
14 Unsloping Reversible defect 59 g Normal
15 Unsloping Reversible defect 60 Unsloping Normal
16 Unsloping Normal 61 Flat Reversible defect
Downslopin Downslopin
17 g Reversible defect 62 g Normal
18 Unsloping Normal 63 Flat Reversible defect
19 Unsloping Normal 64 Unsloping Normal
20 Unsloping Normal 65 Flat Reversible defect
21 Flat Normal 66 Flat Reversible defect
22 Unsloping Normal 67 Flat Normal
23 Flat Normal 68 Unsloping Reversible defect
Downslopin
24 Unsloping Reversible defect 69 g Reversible defect
25 Flat Reversible defect 70 Flat Normal
26 Flat Normal 71 Unsloping Normal
27 Unsloping Normal 72 Flat Reversible defect
Downslopin
28 g Normal 73 Flat Reversible defect
29 Unsloping Normal 74 Unsloping Fixed
30 Flat Reversible defect 75 Unsloping Normal
31 Unsloping Normal 76 Unsloping Normal
32 Unsloping Reversible defect 77 Flat Reversible defect
33 Unsloping Normal 78 Unsloping Normal
34 Flat Reversible defect 79 Flat Normal
35 Unsloping Normal 80 Unsloping Reversible defect
36 Unsloping Normal 81 Flat Normal
37 Flat Reversible defect 82 Flat Normal
38 Flat Fixed 83 Unsloping Normal
13
39 Flat Reversible defect 84 Flat Reversible defect
40 Flat Normal 85 Unsloping Normal
41 Flat Reversible defect 86 Unsloping Normal
42 Unsloping Reversible defect 87 Unsloping Normal
43 Unsloping Normal 88 Unsloping Normal
44 Unsloping Normal 89 Unsloping Normal
45 Unsloping Normal 90 Flat Normal
14
9 7
15
110 Flat Reversible defect 8 Flat Reversible defect
15
111 Flat Normal 9 Unsloping Reversible defect
16
112 Flat Fixed 0 Unsloping Reversible defect
16
113 Flat Reversible defect 1 Unsloping Normal
16
114 Flat Reversible defect 2 Flat Normal
16
115 Flat Fixed 3 Flat Normal
16
116 Unsloping Normal 4 Unsloping Normal
16
117 Unsloping Normal 5 Unsloping Reversible defect
16
118 Unsloping Reversible defect 6 Unsloping Normal
16
119 Flat Reversible defect 7 Unsloping Reversible defect
12 16
0 Unsloping Reversible defect 8 Flat Normal
12 16
1 Flat Reversible defect 9 Flat Reversible defect
12 17
2 Flat Normal 0 Unsloping Reversible defect
12 17
3 Downsloping Reversible defect 1 Flat Normal
12 17
4 Flat Normal 2 Flat Normal
12 17
5 Flat Normal 3 Flat Fixed
12 17
6 Downsloping Reversible defect 4 Flat Reversible defect
12 17
7 Flat Reversible defect 5 Unsloping Reversible defect
12 17
8 Unsloping Normal 6 Flat Fixed
12 17
9 Unsloping Normal 7 Unsloping Normal
13 17
0 Flat Reversible defect 8 Unsloping Normal
13 17
1 Unsloping Reversible defect 9 Flat Reversible defect
13 18
2 Unsloping Normal 0 Flat Reversible defect
13 Unsloping Normal 18 Unsloping Normal
15
3 1
13 18
4 Flat Normal 2 Downsloping Reversible defect
13 18
5 Flat Normal 3 Unsloping Normal
13 18
6 Downsloping Reversible defect 4 Unsloping Normal
13 18
7 Flat Reversible defect 5 Downsloping Reversible defect
13 18
8 Flat Reversible defect 6 Flat Fixed
Lampiran 1. Data (Lanjutan)
No Slope Thal No Slope Thal
18 23
7 Unsloping Reversible defect 5 Unsloping Reversible defect
18 23
8 Flat Reversible defect 6 Flat Normal
18 23
9 Unsloping Normal 7 Unsloping Normal
19 23
0 Flat Reversible defect 8 Unsloping Normal
19 23
1 Flat Normal 9 Unsloping Normal
19 24
2 Flat Normal 0 Unsloping Normal
19 24
3 Flat Normal 1 Flat Normal
19 24
4 Flat Normal 2 Unsloping Normal
19 24
5 Flat Normal 3 Flat Normal
19 24
6 Unsloping Normal 4 Unsloping Reversible defect
19 24
7 Unsloping Normal 5 Flat Normal
19 24
8 Unsloping Normal 6 Unsloping Reversible defect
19 24
9 Unsloping Normal 7 Unsloping Normal
20 24
0 Unsloping Reversible defect 8 Flat Fixed
20 24
1 Unsloping Reversible defect 9 Flat Reversible defect
20 25
2 Unsloping Reversible defect 0 Flat Reversible defect
20 25
3 Flat Reversible defect 1 Unsloping Normal
20 Flat Reversible defect 25 Flat Normal
16
4 2
20 25
5 Flat Reversible defect 3 Flat Normal
20 25
6 Unsloping Normal 4 Unsloping Normal
20 25
7 Flat Normal 5 Flat Normal
20 25
8 Unsloping Normal 6 Unsloping Normal
20 25
9 Flat Reversible defect 7 Unsloping Reversible defect
21 25
0 Flat Normal 8 Flat Normal
25
211 Flat Reversible defect 9 Unsloping Normal
21 26
2 Unsloping Normal 0 Unsloping Normal
21 26
3 Flat Reversible defect 1 Unsloping Normal
21 26
4 Unsloping Normal 2 Flat Normal
21 26
5 Flat Normal 3 Flat Fixed
21 26
6 Flat Normal 4 Flat Fixed
21 26
7 Unsloping Normal 5 Unsloping Reversible defect
21 26
8 Unsloping Normal 6 Unsloping Normal
21 26
9 Unsloping Normal 7 Unsloping Reversible defect
22 26
0 Unsloping Normal 8 Unsloping Fixed
22 26
1 Flat Reversible defect 9 Flat Reversible defect
22 27
2 Flat Normal 0 Flat Normal
22 27
3 Unsloping Normal 1 Unsloping Normal
22 27
4 Unsloping Normal 2 Flat Reversible defect
22 27
5 Unsloping Normal 3 Flat Normal
22 27
6 Flat Normal 4 Flat Normal
22 27
7 Unsloping Normal 5 Unsloping Normal
22 Flat Normal 27 Flat Normal
17
8 6
22 27
9 Flat Normal 7 Flat Reversible defect
23 27
0 Unsloping Normal 8 Unsloping Normal
23 27
1 Unsloping Normal 9 Flat Reversible defect
23 28
2 Unsloping Normal 0 Unsloping Normal
23 28
3 Flat Normal 1 Unsloping Reversible defect
23 28
4 Downsloping Reversible defect 2 Downsloping Fixed
Lampiran 1. Data (Lanjutan)
No Slope Thal No Slope Thal
283 Flat Fixed 291 Unsloping Normal
284 Unsloping Reversible defect 292 Flat Fixed
Downslopin
285 g Normal 293 Flat Reversible defect
286 Flat Reversible defect 294 Flat Reversible defect
287 Unsloping Normal 295 Flat Reversible defect
Downslopin
288 g Fixed 296 Flat Reversible defect
289 Unsloping Reversible defect 297 Flat Normal
290 Flat Normal
Cases
Valid Missing Total
thal
Reversible
Fixed Normal Defect Total
18
Total Count 18 164 115 297
Chi-Square Tests
a. 1 cells (11.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.27.
Lampiran 3. Dokumentasi
19