id
Tentang Glints
Glints adalah platform terlengkap untuk
rekrutmen dan karier di Asia Tenggara.
DILIPUT OLEH
Daftar Isi
I Halaman judul
II Kutipan
III Daftar Isi
01 Pengantar
02 Perencanaan Kebutuhan Kandidat
Proses Rekrutmen
- Persiapan
- Sourcing dan screening
- Proses seleksi
- Hiring/offering
06 Fungsi Administrasi
09 Hak Dasar Karyawan
- Upah
- Jam kerja
- Perlindungan sosial
- Tunjangan hari raya
- Cuti
13 Talent Management
- Mengapa talent engagement penting
- Program apa saja yang bisa dilakukan untuk talent management
- Studi kasus: Tata Consultancy Service
17 Program Belajar dan Pengembangan
19 Evaluasi Kinerja
- Studi Kasus: HubSpot
22 Employer Branding: Satu Langkah Pertama
24 Daftar Pustaka
Pengantar
Perusahaan startup atau perusahaan rintisan biasanya tidak
langsung memiliki semua komponen, termasuk HR. Di tahap awal,
prioritas perusahaan rintisan biasanya ada pada bagian produksi
dan marketing.
PERENCANAAN
KEBUTUHAN
KANDIDAT
Salah satu fungsi HR yang paling penting untuk mulai dibangun di perusahaan startup
(rintisan) adalah terlibat dalam perencanaan kebutuhan kandidat. Dalam proses ini,
perusahaan akan menyusun strategi dan rencana ke depan untuk memetakan
kebutuhan karyawan yang sesuai dengan arah perusahaan.
Tahap ini sangat penting karena akan memastikan kualitas karyawan yang akan dimiliki
oleh perusahaan ke depan. Selain itu, juga akan berpengaruh pada evaluasi karyawan,
baik secara jumlah maupun kompetensi.
PROSES
REKRUTMEN
FUNGSI
ADMINISTRATIF
Yang tak kalah penting dari fungsi HR dalam perusahaan rintisan (startup) adalah fungsi
administratif terkait hak dan kewajiban perusahaan terhadap karyawan.
Kontrak kerja
Apa saja perbedaan antara keduanya dan perubahannya menurut UU Cipta Kerja?
Waktu kontrak Kontrak maksimal 5 tahun Tidak ada batas waktu kontrak
termasuk perpanjangannya (kecuali karyawan pensiun atau
meninggal dunia)
Penghentian kerja Kontrak akan selesai sesuai Penghentian kontrak kerja mesti
hukum yang tercantum dalam berdasarkan alasan khusus
kontrak kerja, tidak perlu yang harus diselesaikan
melewati proses LPPHI melalui LPPHI (Lembaga
(Lembaga Penyelesaian Penyelesaian Perselisihan
Perselisihan Hubungan Hubungan Industrial)
Industrial)
Faktor
PKWT PKWTT
pembeda
Dalam peraturan tersebut disebutkan, ada dua (2) tipe visa kerja yang tersedia:
Faktor
Izin tinggal Terbatas Izin Tinggal Tetap
pembeda
1. Upah
Perubahan pada ketentuan pengupahan dalam UU Cipta Kerja diatur dalam Pasal 81
angka 24.
Ada tujuh kebijakan, yakni minimum, struktur dan skala upah, upah kerja lembur, upah
tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan karena alasan tertentu, bentuk
dan cara membayar upah, hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah, dan upah
sebagai dasar perhitungan atau pembayaran hak dan kewajiban lainnya.
Beberapa kebijakan terkait pengupahan yang dihilangkan melalui UU Cipta Kerja antara
lain upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya, upah untuk pembayaran,
serta upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Selain empat poin di atas, yang hilang dari upah kerja versi UU Cipta Kerja adalah soal
standar hidup layak dan struktur upah berdasarkan masa kerja. Dalam UU Cipta Kerja
Pasal 92, disebut bahwa struktur dan skala upah di perusahaan memperhatikan
kemampuan perusahaan dan produktivitas.
Selanjutnya, dalam Pasal 88 Ayat (4) menyatakan, “Ketentuan lebih lanjut mengenai
kebijakan pengupahan diatur dengan Peraturan Pemerintah.”
Dalam PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, penghitungan upah baru diatur
dengan:
a) Upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja satu tahun atau lebih berpedoman
pada struktur dan skala upah.
b) Upah minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan,
meliputi paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan median upah.
Upah disesuaikan setiap tahun dengan batas atas dan bawah.
c) Batas atas ditentukan berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata
banyaknya Anggota Rumah Tangga (ART) yang bekerja pada setiap rumah tangga.
Data rata-rata ini menggunakan data di wilayah bersangkutan. Nilai pertumbuhan
ekonomi atau inflasi menggunakan yang ada di tingkat provinsi.
d) Syarat tertentu meliputi pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi pada
kabupaten/kota yang bersangkutan.
2. Jam Kerja
Dalam UU Cipta Kerja, Pasal 81 angka 23 yang menggantikan UU Ketenagakerjaan Pasal
79 menyebut, perusahaan wajib memberikan waktu istirahat satu kali seminggu untuk
enam hari kerja.
Selain itu, Pasal 79 UU Cipta Kerja juga menghapus kewajiban perusahaan untuk
memberikan istirahat panjang dua bulan bagi pekerja yang telah bekerja selama 6 tahun
berturut-turut dan berlaku setiap kelipatan masa kerja enam tahun.
3. Perlindungan sosial
Karyawan berhak atas perlindungan sosial dan asuransi (BPJS Ketenagakerjaan—jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua) dan BPJS Kesehatan.
● Jaminan kecelakaan kerja besarannya 0,24% - 1,74% dari gaji bulanan yang
diterima dan wajib dibayarkan sepenuhnya oleh perusahaan
● Jaminan kematian, atau asuransi jiwa, besarnya 0,3% dari gaji bulanan yang
wajib dibayarkan sepenuhnya oleh perusahaan.
● Jaminan hari tua, besarnya 5,7% dari gaji bulanan, yang wajib dibayarkan oleh
perusahaan adalah 3,7% sementara sisanya (2%) dibayar sendiri oleh
karyawan. Untuk jaminan hari tua ini bisa ditarik ketika memasuki usia pensiun,
55 tahun, atau diambil kapan saja ketika karyawan memutuskan untuk keluar
dari perusahaan.
5. Cuti
Karyawan berhak mendapatkan cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku
Cuti 2 hari
mengkhitankan
anak
TALENT
MANAGEMENT
STUDI KASUS:
Tata Consultancy Services
Salah satu kegiatan talent engagement yang dilakukan adalah TCS Marathon yang telah
berlangsung puluhan tahun. Kegiatan ini dilakukan di seluruh cabang TCS di seluruh dunia.
Hal ini berawal dari nilai perusahaan bahwa individu yang sehat akan membangun
organisasi (perusahaan) yang sehat dan tentu saja komunitas yang sehat. Salah satu
nilai inti di perusahaan adalah keselarasan antara pikiran, badan dan jiwa yang
dipercaya bisa mengarahkan pada hidup yang lebih bahagia dan bermakna.
Melihat TCS, kita mungkin bertanya-tanya, apa rahasianya hingga bisa terus memimpin
industri selama puluhan tahun? TCS mengutamakan pemikiran yang inovatif.
Mereka percaya ketika memilih marathon sebagai kegiatan untuk engagement, bukan
cuma karena lebih murah namun juga karena berlari menstimulasi kemampuan kognitif,
kreativitas dan meningkatkan kepercayaan diri para pelari.
Tertulis dalam blog TCS, mereka menyebut komitmennya pada kesehatan mental seluruh
tim sama kuatnya. Mereka sepenuhnya menyadari bahwa dengan mempromosikan
olahraga, khususnya lari dan pola makan yang sehat, bisa mengurangi stres, kecemasan
bahkan depresi sekaligus membuat suasana hati lebih baik, meningkatkan ingatan dan
pola tidur yang lebih teratur.
“Penelitian kami menunjukkan tim yang lebih sehat dan bugar akan lebih baik untuk
mengembangkan platform teknologi di masa depan. Tim kami juga jadi lebih bahagia
dan lingkungan kerja kami menyenangkan sekaligus menginspirasi. Dengan begitu
kemungkinan mereka untuk lebih loyal pada TCS juga lebih besar.” - Kelly Ryan, Head of
Marketing & Communications, Australia & New Zealand.
Seperti yang bisa kita lihat di sini, TCS bukan hanya mengikat timnya dengan membuat
komunitas lari dan acara marathon, namun mereka juga memastikan bahwa inisiasi
tersebut juga memberikan keuntungan bagi karyawan sehingga mereka menjadi lebih
terikat pada perusahaan.
PROGRAM
BELAJAR DAN
PENGEMBANGAN
Selain semua fungsi HR yang sudah disebutkan sebelumnya, adalah juga tugas HR untuk
menyiapkan ruang untuk belajar dan berkembang bagi setiap anggota tim. Hal ini sangat
penting untuk mengembangkan, memotivasi dan semakin mengikat karyawan.
Tujuan utama dari menciptakan ruang belajar dan pengembangan adalah menghasilkan
perusahaan yang punya kinerja baik dan berkelanjutan dengan cara terus meningkatkan
kompetensi karyawan di dalamnya. Dengan begitu, tujuan strategis dan tujuan operasional
bisa tercapai.
Ada banyak konsep pembelajaran yang bisa diadopsi, salah satunya adalah konsep
70:20:10. Konsep ini mudah diikuti untuk karyawan yang tidak lagi sepenuhnya belajar
dengan pendidikan formal namun tetap ingin meningkatkan kompetensinya sebagai
individu.
Konsep ini telah banyak digunakan oleh banyak praktisi pengembangan talenta secara
internasional. Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Morgan McCall, Robert Eichinger dan
Michael Lombardo di Pusat Pengembangan Kreativitas di North Carolina pada
pertengahan 1990-an.
70%
adalah pembelajaran informal dari tugas pekerjaan sehari-hari di
tempat kerja, mengamati rekan kerja atau manajer melakukan
pekerjaan mereka, bekerja di projek lain atau tugas yang
menantang. Pembelajaran terjadi ketika kita terlibat dalam kegiatan
informal seperti mengamati orang lain, berpartisipasi dalam
kegiatan rutin di kantor dan berani mengambil tantangan.
20% dengan belajar dari senior atau mentor (dengan orang yang lebih
senior atau lebih ahli).
EVALUASI
KINERJA
● Pencapaian tujuan
● Keterampilan komunikasi
● Kerja sama tim
● Kualitas kepemimpinan
● Evaluasi kesesuaian dengan
budaya perusahaan
Berikut ini beberapa hal yang umum dimasukkan dalam evaluasi kinerja karyawan:
● Evaluasi berdasarkan Key Performance Indicators (KPI) atau Objectives Key Result
(OKR). Keduanya umum digunakan untuk menilai kinerja karyawan. Yang dilakukan
adalah meninjau pencapaian dari target periodik yang sudah ditetapkan
sebelumnya di akhir periode.
● Feedback 360 derajat
Mengumpulkan opini, feedback dan penilaian dari rekan satu tim dan atasan dari
masing masing orang.
● Self-evaluation
Meminta masing-masing karyawan untuk menjawab kuesioner yang sudah
disediakan. Hasilnya dibandingkan dengan penilaian oleh evaluator.
Hal ini dianggap bisa memberikan perubahan dan kemajuan yang terus-menerus tanpa
harus menunggu satu tahun. Teknologi yang mereka gunakan juga memungkinkan
karyawan untuk memantau kemajuan yang telah mereka lakukan untuk mencapai tujuan
dan bisa membagikannya. Sangat menarik bukan?
Mungkin, bagi beberapa orang, ide untuk dinilai oleh semua orang dalam perusahaan
terdengar mengerikan. Namun bagi HubSpot, mereka percaya makin sering mendapat
feedback akan membantu karyawan untuk introspeksi, belajar dan akhirnya bisa lebih
cepat maju secara berkelanjutan.
EMPLOYER
BRANDING:
SATU LANGKAH
PERTAMA
Employer brand adalah kualitas yang dipersepsikan dari pengalaman kerja yang
ditawarkan oleh perusahaan. Employer brand akan merepresentasikan kesan pertama
kandidat atau karyawan baru ke perusahaan.
Tentunya, persepsi ini bukan hanya berhenti di hari pertamanya, namun bisa
berlangsung hingga sangat lama. Karena itulah, branding sangat penting untuk sebuah
perusahaan, bukan hanya soal kesan pertama namun juga bisa jadi kesan seumur hidup.
Media sosial penting untuk menjadi salah satu wajah perusahaan untuk melakukan
branding karena dari sana terlihat kredibilitasnya. Bisa juga gunakan berbagai media
sosial untuk menampilkan wajah yang berbeda. Karena masing-masing orang, mungkin
calon kandidat potensial, punya media sosial favorit.
Untuk langkah pertama, mari dimulai dengan langkah sederhana. Employer branding
tidak harus sesuatu yang rumit, kita mulai saja dengan sederhana:
● Buat deskripsi pekerjaan yang baru, yang menarik
● Tampilkan kegiatan internal yang menarik di media sosial dan situs perusahaan
● Kerja sama dan kolaborasi dengan perusahaan lain untuk menunjang branding
(menyelenggarakan acara kolaborasi, kerja sama strategis, dll)
Referensi
Eva, Tsania Sam. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi pada Employee
Engagement Karyawan Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Bandung:
Universitas Pasundan.
talenthunt.glints.id