Nama Kelompok :
2021
PERNYATAAN ORISINILITAS LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN
Menyatakan dan bersumpah bahwa Laporan PKL ini adalah hasil kary
sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.
Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran atas
pernyataan dan sumpah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik dari
almamater.
KARMELITA ARDANTIK
22032416
i
LAPORAN PERSETUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Malang,
Ketua Prodi DIII RMIK, Pembimbing Praktek,
ii
LAPORAN PERSETUJUAN
iii
BERITA ACARA BIMBINGAN LAPORAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN
iv
KATA PENGANTAR
Demi kesempurnaan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan referensi
yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
v
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISIi
DAFTAR (GAMBAR, TABEL, SINGKATAN, SIMBOL, ISTILAH, LAMPIRAN)ix
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT...................................................................................2
vi
2.1.11 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM MADINAH
KASEMBON.................................................................................................9
2.1.12 KETERANGAN GAMBAR..........................................................................9
2.2 GAMBARAN UMUM REKAM MEDIS.............................................................16
2.2.1 SEJARAH REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM ISLAM MADINAH
KASEMBON...............................................................................................16
2.2.2 FALSAFAH REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
MADINAH KASEMBON...........................................................................17
2.2.3 STRUKTUR ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT
UMUM ISLAM MADINAH KASEMBON...............................................188
2.2.4 SUMBER DAYA MANUSIA UNIT REKAM MEDIS............................188
2.2.5 TATA HUBUNGAN KERJA.....................................................................28
2.2.6 TUJUAN DAN MANFAAT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM
ISLAM MADINAH KASEMBON..............................................................29
vii
4.1.2 Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon...................................53
4.1.3 Proses Pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon...................................54
4.2 Isi Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon..........................................................................................................60
4.2.1 Isi Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan..................................60
4.2.3 Isi Dokumen Rekam Medis Bayi.............................................................62
4.2.4 Isi Dokumen Rekam Medis IGD..............................................................62
4.2.5 Isi Dokumen Rekam Medis Obgyn.........................................................62
BAB VI PENUTUP
6.1 KESIMPULAN...................................................................................................71
6.2 SARAN...............................................................................................................72
viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
Gambar/
Judul Hal
bagan
2.1 Struktur Organisasi 9
2.2 Struktur Organisasi Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum 18
Islam Madinah Kasembon
2.3 Skema Hubungan Kerja Rumah Sakit Umum Islam Madinah 28
Kasembon
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
NIP. 19520419.202007.01.058
Status : Yayasan Al-Madinah, SK KEMENHUKAM
Kepemilikan Nomor : C-2037.HT.01.02 TH 2005
A = Akhlak Mulia
D = Dedikasi Tinggi
I = Integritas
N = Nuansa Islami
A = Amanah
H = Harmoni
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon
KOMPETENSI JABATAN : S1
URAIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana kegiatan unit rekam medis dengan menganalisa
hasil kegiatan tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang akan
datang dan arahan atasan sebagai pedoman kerja.
2. Mengelola pengelolaan rekam medis.
3. Menyiapkan bahan dalam rangka analisis data.
4. Membuat uraian tugas bawahan unit rekam medis.
5. Memonitor, menganalisa dan mengevaluasi data rekam medis.
6. Merencanakan peningkatan SDM di unit rekam medis.
7. Membuat usulan kebutuhan tenaga dan sarana prasarana lain yang
diperlukan unit rekam medis.
8. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) rekam medis.
9. Menyelesaikan masalah yang timbul di unit rekam medis.
10. Mengawasi dan bertanggunggjawab terhadap tata tertib, disiplin,
kebersihan, keamanan dan kelancaran tugas di unit rekam medis.
11. Melaksanakan tugas lain yan diberikan atasan.
TANGGUNG JAWAB :
1. Menyusun rencana kegiatan unit rekam medis mulai dari pencatatan
sampai dengan pelaksanaan.
2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana unit rekam medis.
3. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang timbul di unit rekam
medis.
4. Mengumpulkan data dan menyusun alternatif pemecahan atas
kebutuhan dan masalah yang timbul.
5. Mengusulkan alternatif kepada direktur untuk pengambilan
keputusan.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan ke direktur.
WEWENANG :
1. Meminta data dan informasi kepada petugas terkait.
20
HASIL KERJA :
1. SOP, pencatatan pengelolaan data medis, penyimpanan dan
pengambilan data medis.
2. Uraian tugas bawah.
3. Petunjuk kerja bawahan.
4. Rencana kerja rekam medis.
5. Program kerja pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan
rekam medis.
6. Laporan dan informasi kinerja rekam medis.
TANGGUNG JAWAB :
1. Mempersiapkan menyusun data rekam medis menjadi informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
2. Ketepatan waktu dalam menerima pendaftaran pasien rawat jalan,
rawat inap, dan gawat darurat.
3. Sebagai pusat informasi pelayanan kesehatan rumah sakit.
WEWENANG :
1. Menegur petugas ruangan apabila ada kesalahan nomor dan
identitas pasien.
2. Meminta arahan dari atasan.
HASIL KERJA :
1. Laporan registrasi pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
2. Pasien terdaftar di masing-masing unit pelayanan sesuai kasus
penyakit.
3. Data pasien MRS, KRS, mati, pindahan dan dipindahkan.
4. Berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan.
TANGGUNG JAWAB :
1. Mendaftar pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD.
2. Menyiapkan berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap dan IGD.
WEWENANG :
1. Melakukan pendaftaran pasien rawat jalan sesuai dengan poliklinik
tujuan, rawat inap, IGD.
2. Menyiapkan berkas rekam medis pasien.
HASIL KERJA :
1. Registrasi pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
2. Pasien terdaftar di masing-masing unit pelayanan sesuai dengan
poliklinik tujuan.
3. Berkas rekam medis rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
TANGGUNG JAWAB :
1. Sebagai pusat informasi pelayanan kesehatan rumah sakit.
2. Melakukan cross check dengan ruangan tentang keadaan kamar.
3. Memberi informasi tentang data-data pasien yang dirawat di rumah
sakit.
WEWENANG :
1. Memberi informasi tentang data-data pasien yang dirawat di rumah
sakit.
2. Memberikan informasi pelayanan kesehatan di rumah sakit.
HASIL KERJA :
1. Buku penggunaan telepon
TATA HUBUNGAN KERJA :
1. Pihak-pihak luar rumah sakit.
2. Instalasi terkait
24
TANGGUNG JAWAB :
1. Menghimpun, memelihara dan mengorganisasikan semua berkas
rekam medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Bertanggungjawab atas kerahasiaan berkas yang dipinjam.
3. Bertanggungjawab untuk kelancaran pengelolaan berkas rekam
medis.
WEWENANG :
1. Menegur bawahan jika melakukan kesalahan misalnya dalam
mengurutkan berkas rekam medis.
2. Mengoordinir pengelolaan berkas rekam medis agar lancar.
HASIL KERJA :
1. Laporan ketidaklengkapan berkas rekam medis.
2. Laporan ketidaktepatan penyetoran berkas rekam medis.
3. Laporan 10 besar penyakit rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggungjawab meneliti kelengkapan berkas rekam medis.
2. Menerima pengembalian berkas rekam medis yang dikembalikan dari
ruang rawat inap.
WEWENANG :
1. Mengembalikan berkas rekam medis yang belum lengkap ke ruang
rawat inap.
2. Menerima dan mencocokkan pengembalian berkas rekam medis dari
ruang rawat inap.
3. Menegur berkas rekam medis yang belum kembali ke ruang rawat
inap.
HASIL KERJA :
1. Berkas rekam medis
2. Buku pengendalian peminjaman berkas rekam medis
3. Check list kelengkapan isi berkas rekam medis dan ketepatan
pengembalian rekam medis.
4. Sensus harian pasien rawat inap.
26
TATA HUBUNGAN :
1. Rawat inap
TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggungjawab atas kebenaran dan ketepatan penulisan
diagnosa.
2. Bertanggungjawab atas kerahasiaan dan kerapian berkas rekam
medis.
3. Bertanggungjawab atas kerjaan yang diberikan atasan.
4. Bertanggungjawab atas ketepatan dan kebenaran pemberian kode
penyakit dan kode tindakan/operasi pasien rawat inap.
5. Kebenaran pengembalian dokumen yang belum lengkap.
6. Kebenaran dalam ketepatan dalam merekapitulasi laporan.
7. Kebenaran dan ketepatan dalam pembuatan laporan kegiatan rekam
medis.
WEWENANG :
1. Menulis dan mencatat diagnosa sesuai aturan yang ada.
2. Meminta arahan dari atasan.
3. Koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait.
HASIL KERJA :
1. Terdaftarnya diagnosa penyakit sesuai golongan umur.
27
TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggungjawab atas kebenaran dan ketepatan penyimpanan.
2. Bertanggungjawab atas kebenaran dan ketepatan berkas rekam
medis yang dipinjam.
3. Bertanggungjawab atas kerapian dan keamanan berkas rekam
medis.
4. Bertanggungjawab atas kerahasiaan dokumen yang dipinjam.
WEWENANG :
1. Menyimpan dokumen yang ada sesuai urutan yang berlaku.
2. Memberikan dokumen rekam medis yang akan dipinjam.
3. Meminta arahan dari atasan.
28
HASIL KERJA :
1. Terjajarnya berkas rekam medis sesuai nomor urut serta sistem yang
berlaku.
2. Berkas rekam medis yang tersedia untuk didistribusikan.
3. Terjajarnya berkas rekam medis yang keluar.
TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggungjawab atas kebenaran dan ketepatan pengolahan dan
pelaporan data.
2. Menjaga kerahasiaan identitas pasien.
WEWENANG :
1. Koordinasi dengan petugas unit pengumpulan data elektronik.
2. Koordinasi dengan petugas klinik.
3. Koordinasi dengan petugas rawat inap.
4. Meminta arahan dari atasan.
29
HASIL KERJA :
1. Laporan RL 1 sampai 6.
2. Laporan mutu pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
3. Laporan efisiensi pelayanan rawat inap.
4. Laporan tahunan.
Gambar 2.3 Skema Hubungan Kerja Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon
Hubungan Intern :
31
32
6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan
atau kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
bahan atau referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi,
karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan sarana pelayanan kesehatan.
Riwayat penyakit;
Riwayat pemeriksaan fisik;
Observasi klinis;
Perintah dokter;
Laporan dan hasil prosedur diagnostik dan terapeutik;
Laporan konsultasi;
Ringkasan riwayat pulang;
Instruksi untuk pasien;
Izin, otorisasi dan pernyataan.
Berdasarkan Permenkes Nomor 269/ MENKES/ PER/ III/ 200 isi
rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan
kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
1. Identitas pasien;
2. Tanggal dan waktu;
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
4. Hasil Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang;
5. Diagnosis
6. Rencana Penatalaksanaan;
7. Pengobatan dan/ atau tindakan;
8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
9. Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik ; dan
10. Persetujuan tindakan (bila diperlukan).
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari,
sekurang-kurangnya memuat :
1. Identitas pasien;
2. Tanggal dan waktu;
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
4. Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang;
5. Diagnosis;
6. Rencana Penatalaksanaan;
38
Aktif Inaktif
No Kelompok Rawat Rawat Rawat Rawat
Jalan Inap Jalan Inap
(Tahun) (Tahun) (Tahun) (Tahun)
1 Umum 5 5 2 2
2 Mata 5 10 2 2
3 Jiwa 10 5 5 2
4 Orthopedi 10 10 2 2
5 Kusta 15 15 2 2
Ketergantungan
6 Obat 15 15 2 2
7 Jantung 10 10 2 2
8 Paru 5 10 2 2
Tabel 3.1 Keterangan Masa Aktif dan Inaktif
Dokumen Rekam Medis
Sedangkan pemusnahan merupakan proses penghancuran
formulir-formulir yang terdapat dalam berkas RM yang sudah
tidak mengandung nilai guna. Retensi dan pemusnahan berkas
rekam medis sangat perlu untuk dilakukan, karena pertambahan
DRM yang tidak diimbangi dengan pertambahan luas ruang
penyimpanan dokumen.
b. Assembling
Arti kata assembling adalah perakitan DRM dengan
menganalisis kelengkapan berkas rekam medis. Assembling
adalah pengorganisasian formulir yang menggambarkan siapa,
apa, kapan dan bagaimana dalam hal pelayanan kesehatan
pasien yang merupakan bukti tertulis tentang dokumen resmi
rumah sakit secara kronologis.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
337/ Menkes/ SK/ III/ 2007 tentang Standar Profesi Perekam
Medis Dan Informasi Kesehatan dalam kompetisi ke 3
“Manajemen Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan” kompetensi
perekam medis dan informasi kesehatan di Indonesia adalah
“mampu menyusun (assembling) rekam medis dengan baik dan
benar berdasarkan ketentuan”.
Unsur-unsur pengendalian yang menjamin pelaksanaan sistem
pelayanan rekam medis di assembling:
1) Kartu kendali, fungsi kartu kendali yaitu:
Mengendalikan rekam medis yang belum lengkap,
pencatatan data rekam medis guna pengendalian rekam
medis tidak lengkap dari pengkodean penyakit, kode
operasi, kode sebab kematian dan kode dokter.
Mengendalikan DRM tidak lengkap dikembalikan ke unit
rekam medis.
Melacak kehilangan dokumen, misalnya melacak
keberadaan DRM yang sedang dilengkapi.
Membuat indeks penyakit, operasi, kematian, dan indeks
dokter.
Menghitung angka Incomplete Medical Records (IMR) yaitu
membuat laporan ketidaklengkapan isi dokumen.
2) Digunakannya buku ekspedisi untuk serah terima DRM;
3) Buku catatan penggunaan nomor;
4) Buku catatan penggunaan formulir;
5) Lembar pemantauan kelengkapan DRM;
6) Analisa kuantitatif;
49
54
55
3. Koding
Penulisan kode diagnosis di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon dilakukan berdasarkan ICD-X, sedangkan
untuk pengkodean tindakan yang diberikan kepada pasien
dilakukan berdasarkan ICD 9-CM. Penulisan kode diagnosis pada
dokumen rekam medis dilakukan secara manual oleh petugas
rekam medis dan petugas case mix center dengan mencari kode
diagnosis yang tepat pada buku ICD-X dan kode tindakan pada
ICD 9-CM.
4. Indeksing
Proses indeksing di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon dilakukan pada akhir bulan. Tetapi pada kenyataannya
selama menjalani PKL di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon, kami tidak mendapatkan ilmu indeks secara secara
nyata. Proses pencarian data dilakukan secara manual tetapi
untuk penginputan dilakukan melalui komputer dan melakukan
semua jenis indeks, mulai dari indeks pasien, indeks penyakit atau
diagnosis, indeks tindakan, indeks dokter, indeks kematian.
a. Indeks pasien
Indeks pasien berisi nama semua pasien yang pernah berobat
di rumah sakit. Indeks pasien berisikan informasi:
Nama
Sex
Umur
Alamat
Tanggal lahir
Pekerjaan
Tanggal masuk
Tanggal keluar
Hasil penunjang medis
Dokter yang merawat
Nomor rekam medis
59
b. Indeks penyakit
Indeks penyakit berisi tentang kasus-kasus penyakit yang
diderita pasien. Indeks penyakit berisikan informasi:
Kode rumah sakit
Bulan
Kode ICD X
Nomor rekam medis
Tanggal
Kode ICD X 4 digit
Seks
Kelompok umur pasien
Komplikasi
Diagnosa kedua
Tindakan
Hasil: Sembuh kontrol, dirujuk, mati
Asal pasien
c. Indeks tindakan
Indeks tindakan berisikan tentang tindakan medis tertentu yang
dilakukan dokter pada pasien. Indeks tindakan berisikan
informasi:
Kode rumah sakit
Bulan
Kode ICD-9
Nomor rekam medis
Tindakan di (URJ,UGD,URI)
Tanggal masuk
Tanggal keluar
Lama dirawat (pre operasi, post operasi)
Kelas perawatan
Jenis operasi (kecil, sedang, besar)
Seks
Kelompok umur pasien
60
Komplikasi
Diagnosa
Kode ICD X
Hasil (sembuh, mati)
Asal pasien
Keterangan
d. Indeks kematian
Indeks kematian berisi tentang sebab kematian penyakit
tertentu sebagai hasil pelayanan. Indeks kematian berisikan
informasi:
Kode rumah sakit
Bulan
Kode ICD X
Nomor rekam medis
Mati di (URJ,UGD,URI)
Tanggal jam masuk
Tanggal jam keluar
Kode ICD X digit 4
Dokter (utama, kedua)
Seks
Kelompok umur pasien
Komplikasi
Operasi
Mati (<48 jam, >48 jam)
Asal pasien
Keterangan
e. Indeks dokter
Indeks dokter berfungsi sebagai referensi yang
menghubungkan antara kasus medis dengan dokter yang
mengobati. Indeks dokter berisikan informasi:
Kode dokter
Titel
61
Tahun
Nomor urut
Nomor rekam medis
Umur
Jenis kelamin
Tanggal masuk dan rawat keluar
Lama hari rawat (LOS)
Kode diagnose (utama dan sekunder)
Kode tindakan
Hasil (sembuh, APS atau pulang paksa, membaik,
meninggal)
Keterangan
5. Filling
Di Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon, proses
penyimpanan dokumen dilakukan dengan menjajarkan dokumen
berdasarkan angka terakhir atau Terminal Digit Filling (TDF).
Sedangkan sistem penyimpanannya menggunakan sistem
sentralisasi dimana ruang filling untuk dokumen pasien rawat jalan
dan rawat inap berada dalam ruang filling yang sama. Setelah
pengambilan dokumen, pada rak diberi tracer petunjuk
keberadaan DRM yang diambil dari rak filing. Untuk peminjaman
dokumen rekam medis hanya di tulis di buku ekspedisi ketika
proses peminjaman lebih dari 1 hari, jika peminjaman hanya 1 hari
maka tidak ditulis di buku ekspedisi.
4.2 Isi Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon
4.2.1 Isi Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
1. RM.01 : Identifikasi pasien
2. RM.02 : Edukasi pasien rawat jalan
3. RM.05A : Asesmen awal IPD rawat jalan
4. RM.05B : Asesmen awal bedah rawat jalan
5. RM.05C : Asesmen awal anak rawat jalan
6. RM.05D : Asesmen awal obgyn rawat jalan
62
65
66
5.1.6 Assembling
Pada Rumah Sakit Umum Islam Madinah, pelaksanaan assembling
dilakukan di ruang filling untuk perakitan dokumen rekam medis rawat
jalan, rawat inap dan IGD. Untuk pengurutan isi berkas rekam medis
sendiri tidak dilakukan karena kurangnya tenaga pekerja pada unit
rekam medis.
Analisis: Pelaksanaan assembling di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon tidak sesuai sesuai dengan prosedur
penyelenggaraan rekam medis. Seharusnya selain
perakitan dokumen rekam medis juga harus dilakukan
pengurutan dokumen rekam medis sesuai dengan
aturannya.
68
5.1.7 Koding
Penulisan kode diagnosis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon dilakukan berdasarkan ICD-X, sedangkan untuk pengkodean
tindakan yang diberikan kepada pasien dilakukan berdasarkan ICD 9-
CM. Penulisan kode diagnosis pada dokumen rekam medis dilakukan
secara manual oleh petugas rekam medis dan petugas case mix center
dengan mencari kode diagnosis yang tepat pada buku ICD-X dan kode
tindakan pada ICD 9-CM.
Analisis: Proses koding di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon sudah sesuai dengan prosedur
penyelenggaraan rekam medis. Dimana pencarian koding
dilakukan berdasarkan pada buku ICD-X dan ICD-9-CM
serta pada aplikasi ICD.
oesophagitis
Sistem Endokrin
1 022058 E11.5 E11.5 Diabetes Melitus type II with
gangrene
2 072476 E11.0 E11.0 Diabetes Melitus type II with
hyperosmolarity
Tabel 6.1 Daftar Diagnosis dan Koding
5.1.8 Indeksing
Proses indeksing di Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
dilakukan pada akhir bulan. Dan pelaporan indeksing dilakukan paling
lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya. Tetapi pada
kenyataannya selama menjalani PKL di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon, kami tidak mendapatkan ilmu indeks secara secara
nyata.
Analisis: Pada Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon, kami
tidak mendapatkan ilmu mengenai indeksing. Tetapi,
menurut informasi dari pihak unit rekam medis indeksing
sudah dilakukan sesuai prosedur.
5.1.9 Filling
Di Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon, proses
penyimpanan dokumen dilakukan dengan menjajarkan dokumen
berdasarkan angka terakhir atau Terminal Digit Filling (TDF). Sedangkan
sistem penyimpanannya menggunakan sistem sentralisasi dimana ruang
filling untuk dokumen pasien rawat jalan dan rawat inap berada dalam
ruang filling yang sama. Setelah pengambilan dokumen, pada rak diberi
tracer sebagai petunjuk keberadaan DRM yang diambil dari rak filling.
Untuk peminjaman dokumen rekam medis hanya ditulis di buku ekspedisi
ketika proses peminjaman lebih dari 1 hari, jika peminjaman hanya 1 hari
maka tidak ditulis di buku ekspedisi.
Analisis: Proses filling di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon sudah sesuai dengan prosedur
penyelenggaraan rekam medis. Dimana proses
70
6.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Rumah Sakit Umum Islam Kasembon terletak pada Kecamatan
Kasembon yang merupakan daerah kecamatan yang berada di ujung
barat Kabupaten Malang, jauh dari pusat Ibukota Malang ± 80 Km.
2. Sistem penyelenggaraan rekam medis salah satu dilakukan dengan
sistem komputerisasi.
3. Identifikasi pasien dilakukan saat pasien registrasi.
4. Penomoran rekam medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon dilakukan dengan sistem penomoran secara unit atau Unit
Numbering System.
5. Penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon menggunakan sistem sentralisasi.
6. Penjajaran dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon menggunakan sistem angka akhir atau Terminal
Digit Filling (TDF).
7. Pelaksanaan assembling Rumah Sakit Umum Islam Madinah
dilakukan di ruang filling dengan melakukan perakitan dokumen rekam
medis rawat jalan, rawat inap dan IGD tetapi tidak melakukan
pengurutan isi berkas rekam medis sendiri tidak dilakukan karena
kurangnya tenaga pekerja pada unit rekam medis.
8. Pengkodean diagnosis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon dilakukan sesuai dengan ICD-X dan koding untuk tindakan
dilakukan sesuai dengan ICD-9.
9. Proses indeksing di Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
dilakukan pada akhir bulan. Dan pelaporan indeksing dilakukan paling
lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya.
72
73
6.2 SARAN
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan di unit
rekam medis, penulis bisa memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Petugas pendaftaran hendaknya selalu menerapkan 5 S ( Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun) terhadap pasien
2. Memperluas ruang filling serta disarankan menggunakan rak rol o’pack
agar dokumen rekam medis tidak tercecer di lantai dan juga kerapian
serta keamanan dokumen rekam medis pasien dapat terjaga.
3. Penambahan tenaga kerja di unit rekam medis agar semua jenis
pelaksanaan kegiatan dalam rekam medis sesuai pedoman dapat
terlaksana.
4. Seharusnya selain perakitan dokumen rekam medis juga harus
dilakukan pengurutan dokumen rekam medis sesuai dengan
aturannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, aep nurul. 2017. “Sistem Penyimpanan Rekam Medis (Filling System)
by Aep Nurul Hidayah” .Dari
https://aepnurulhidayat.wordpress.co/2017/09/
14/sistem-penyimpanan-rekam-medis-filling-system-by-aep-nurul-hidayah/
amp/. Diakses pada tanggal 16 Juli 2021
Permenkes RI No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008. Rekam Medis, Jakarta: Dekes
RI
74
75