Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROPOSAL PENELITIAN

METODE PENELITIAN DAN BIOSTATISTIKA

EVALUASI KUANTITATIF PENGGUNAAN ANALGETIK


DI SELURUH PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN
TAHUN 2020-2022

Disusun oleh:
MUHAMAD UMAR SENOAJI
20613095

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
INTISARI.......................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN.................................................................................................5
1.4 MANFAAT PENELITIAN............................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
2.1 Nyeri.................................................................................................................................6
2.1.1 Definisi Nyeri............................................................................................................6
2.1.2 Jenis-Jenis Nyeri......................................................................................................6
2.2 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)................................................................................7
2.3 Metode ATC/DDD...........................................................................................................8
2.3.1 Sistem Klasifikasi ATC...........................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................10
3.1 Rancangan Penelitian...................................................................................................10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................10
3.3 Populasi dan Sampel.....................................................................................................10
3.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................................10
3.5 Pengolahan dan Analisis Data.....................................................................................10
3.6 Skema Penelitian...........................................................................................................11
3.7 Jadwal penelitian...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
INTISARI

Latar Belakang: Nyeri merupakan problem medis yang banyak dialami oleh pasien yang datang
berobat ke fasilitas kesehatan. Terdapat banyak pilihan analgetik yang dapat digunakan untuk
pengobatan nyeri dan penggunaannya penting untuk dievaluasi dalam rangka memastikan
kerasionalan penggunaannya.
Tujuan: Untuk mengetahui profil penggunaan analgetik untuk seluruh puskesmas di Kota
Yogyakarta pada tahun 2019-2021 berdasarkan jenis dan kuantitas yang dihitung dengan metode
ATC/DDD dan untuk mengetahui perubahan profil penggunaan analgetik di seluruh puskesmas
di Kabupaten Sleman pada tahun 2020-2022 berdasarkan profil DU90%.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif berupa
data penggunaan analgetik untuk seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman diperoleh dari Sistem
Informasi Manajemen Obat (SIMO) di Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Obat dan Alat
Kesehatan (UPT POAK) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Data yang diperoleh selanjutnya
akan diolah menggunakan metode Anatomical therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose
(DDD) dan Drug Utilization 90% (DU 90%).
Kata Kunci: Analgetik, ATC/DDD, DU90%
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Nyeri adalah perasaan sensorik dan emosional yang sering menyebabkan
ketidaknyamanan, dan dapat berkaitan dengan kerusakan jaringan atau gangguan psikis seperti
emosi yang dapat menimbulkan nyeri atau sakit kepala (Bahrudin M, 2017). Angka kejadian
nyeri berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 di Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah sebesar 5,93%, dan di Indonesia 7,30% (Kemenkes RI, 2018).

Terdapat beberapa pilihan analgetik yang dapat digunakan untuk pengobatan nyeri. Hasil
penelitian di Jawa Barat yang dilakukan oleh Putro pada tahun 2017 menunjukkan bahwa
parasetamol merupakan analgetik yang paling banyak digunakan di puskesmas (56%), sementara
analgetik lain yang digunakan adalah ibuprofen, asam mefenamat, dan piroxicam dengan tingkat
penggunaan yang hamper sama (Putro et.al, 2017).

World Health Organization (WHO) mengembangkan suatu sistem klasifikasi obat dan
unit perhitungan penggunaan obat, yaitu sistem klasifikasi Anatomical Therapeutic Chemical
(ATC) dan unit perhitungan Defined Daily Dose (DDD). Metode ini merupakan salah satu
metode evaluasi penggunaan obat untuk menilai kuantitas dan kualitas penggunaan obat.
Penggunaan metode ATC/DDD dapat memudahkan perbandingan hasil evaluasi penggunaan
obat sampai dengan level internasional, keuntungan menggunakan metode ATC/DDD yaitu unit
pengukurannya yang tetap tidak ada pengaruh oleh perubahan harga dan bentuk sediaan (WHO,
2021).
Berdasarkan latar belakang yang diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui profil penggunaan analgetik di dinas kesehatan kota Yogyakarta. Penelitian ini dapat
mengetahui kesesuaian penggunaan analgetik dan yang 2 digunakan di dinas kesehatan kota
Yogyakarta dengan kuantitas dapat dihitung dengan dalam satuan DDD.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana profil penggunaan analgetik untuk seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta
pada tahun 2019-2021 berdasarkan jenis dan kuantitas yang dihitung dengan metode
ATC/DDD?
2. Apakah terdapat perubahan profil penggunaan analgetik di seluruh puskesmas di Kota
Yogyakarta pada tahun 2019-2021 berdasarkan profil DU90%?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Mengetahui profil penggunaan analgetik untuk seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta
pada tahun 2019-2021 berdasarkan jenis dan kuantitas yang dihitung dengan metode
ATC/DDD.
2. Mengetahui perubahan profil penggunaan analgetik di seluruh puskesmas di Kota
Yogyakarta pada tahun 2019-2021 berdasarkan profil DU90%.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat dinas kesehatan kota Yogyakarta yaitu dapat dijadikan sebagai masukan terkait
evaluasi penggunaan obat – obat analgetik dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kefarmasian di dinas kesehatan kota Yogyakarta.
2. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memperdalam pengetahuan dan implementasi terkait
evaluasi pelayanan kefarmasian penggunaan obat – obat analgetik di dinas kesehatan kota
Yogyakarta dengan menggunakan metode ATC/DDD.
3. Manfaat bagi institusi pendidikan yaitu dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk
mengevaluasi penggunaan obat – obat analgetik.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Nyeri
2.1.1 Definisi Nyeri
Nyeri yaitu sistem pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
dengan berkaitan dengan kerusakan sistem jaringan yang berpotensi terjadi, sensasi nyeri
dapat dirasakan dengan adanya cedera atau rangsangan yang cukup kuat sehingga
menimbulkan potensi cedera, dan nyeri dapat dilihat dari ekspresi wajah, adanya
tangisan, dan dilihat dari tanda-tanda vital contohnya, kecepatan denyut jantung, dan,
tekanan darah (Sylvia dan Lorraine, 2005).
2.1.2 Jenis-Jenis Nyeri
Pengobatan yang merasakan nyeri maka perlu pengetahuan bahwa banyak
terdapat jenis nyeri, yang berdasarkan durasi, nyeri dapat diklasifikasikan sebagai akut
atau koroner, dan karakter nyeri berbeda – beda sesuai tempat atau sumber, contohnya
nyeri melibatkan struktur somatik superfisial (kulit), atau kerusakan pada sistem saraf
pusat (SSP) (Sylvia dan Lorraine, 2005).
Adapun jenis-jenis nyeri yaitu :

Jenis-jenis nyeri Definisi

Nyeri akut Nyeri yang biasanya mendadak yang


berkaitan dengan masalah spesifik dengan
memicu individu untuk segera bertindak
menghilangkan rasa nyeri, durasi dari
nyeri akut kurang dari 6 bulan.

Nyeri Kronik Nyeri yang yang berlangsung terus


menerus yang diakibatkan dari nyeri yang
sebelumnya masih berlanjut, durasi dari
nyeri kronik lebih dari 6 bulan.

Nyeri Somatik Superfisial (Kulit) Nyeri yang berasal dari struktur-struktur


superfisial kulit dan jaringan subkutis,
nyeri ditimbulkan di kulit akan dirasakan
dengan menyengat, tajam, mengiris, atau
terbakar.

Nyeri Somatik Dalam Nyeri yang berasal dari otot ligamen,


tulang, sendi, tendon, dan arteri, apabila
nyeri lebih menyebar dari kulit maka
cenderung menyebar ke daerah sekitarnya.

Nyeri Visera Nyeri yang berasal dari organ-organ


tubuh, dan terletak pada dinding otot
polos, lambung, kandung empedu, saluran
empedu, kandung kemih, dan ureter.

Nyeri Alih Nyeri yang berasal dari salah satu daerah


di tubuh akan tetapi dirasakan di daerah
lain.

Nyeri Neuropati Nyeri dari sistem saraf secara normal


memberikan rangsangan yang merugikan
dari SST ke SSP akan menimbulkan nyeri,
maka SST atau SSP dapat menyebabkan
hilangnya rasa nyeri .

2.2 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)


Evaluasi penggunaan obat (EPO) menurut World Health Organization (WHO)
yaitu meliputi pemakaian untuk peresepan, penyebaran atau pendistribusian dan
penjualan obat dengan masyarakat. EPO dengan pemahaman yang praktis yaitu evaluasi
secara terus menerus pada penggunaan obat yang harus dipastikan penggunaan obat
sudah sesuai (Yuliati et al., 2017).
Evaluasi penggunaan obat (EPO) bisa dilaksanakan dengan 2 metode secara
kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi dengan kualitatif tujuannya untuk mengidentifikasi dan
penggunaan obat yang diperbaiki, evaluasi kualitatif ini dapat dilaksanakan pada periode
tertentu dan tidak ada intervensi. Evaluasi dengan kuantitatif tujuannya untuk
menghitung jumlah dan pola penggunaan obat, ditetapkan pemakaian obat di lokal,
regional, nasional, dan mengidentifikasi pemakaian obat yang berlebihan (Yuliati et al.,
2017). Tujuan untuk dilaksanakannya EPO yaitu
a. Diperoleh pola pada penggunaan obat
b. Diperoleh dari segi bentuk kuantitas dan kualitas pada penggunaan obat.
c. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait pada penggunaan obat.
d. Ditetapkan intervensi penyelesaian masalah pada penggunaan obat.
e. Dinilai intervensi yang terdampak pada penggunaan obat.
2.3 Metode ATC/DDD
2.3.1 Sistem Klasifikasi ATC
Sistem klasifikasi ATC diaplikasikan sebagai mengklasifikasi obat. Sistem
klasifikasi ATC diterbitkan pada tahun 1976 untuk pertama kalinya yang langsung
diawasi oleh WHO Collaborating for Drug Statistics Methodology, dalam sistem
klasifikasi ATC obat terbagi menjadi 3 kelompok yang tidak sama dalam berbeda
kelompok menurut organ atau sistem apabila obat bekerja berdasarkan ciri – ciri
terapeutik dan kimia. Obat – obat dibagi menjadi beberapa golongan dalam lima level
yang berbeda (WHO, 2021).
1. Level pertama, berdasarkan kelompok obat yang dibagi menjadi 14 kelompok utama
pada tempat kerja obat :

A Alimentary tract and metabolism

B Blood and blood forming organs

C Cardiovascular system

D Dermatologicals

E Genito urinary system and sex hormones

F Systemic hormonal preparation, excl, sex hormones and insulins


G Antiinfectives for systemic use

H Antineoplastic and immunomodulating agents

I Musculo-skeletal system

J Nervous system

K Antiparasitic product, insecticides and repellents

L Respiratory system

M Sensory organs

N various

2. Level kedua, berdasarkan kelompok utama farmakologi yang terdiri dari dua digit.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan cara pengumpulan data
secara retrospektif yang diambil dari Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Obat dan Alat
Kesehatan (UPT POAK) di Dinas Kesehatan kota Yogyakarta.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UPT POAK di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
pada bulan Agustus – Oktober 2022.
3.3 Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan data populasi penggunaan analgetik untuk seluruh
puskesmas di Kota Yogyakarta pada tahun 2019-2021 yang terkumpul UPT POAK Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data akan dikumpulkan dari SIMO (Sistem Informasi Penggunaan Obat) di UPT
POAK Dinas Kesehatan Yogyakarta. Data yang dikumpulkan berupa jenis obat, bentuk
sediaan, kekuatan sediaan dan kuantitas penggunaannya.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode ATC/DDD dan DU
90%. Data penggunaan obat analgetik yang sudah didapatkan dilakukan analisis secara
kuantitatif, dan data penggunaan obat yang sudah didapatkan dari SIMO diolah dengan
Microsoft Excel, kemudian disusun dalam format tabel berdasarkan klasifikasi kode ATC
yang terdapat pada panduan WHO terkait klasifikasi ATC.
Analisis data akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Obat analgetik yang digunakan di seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta
diklasifikasikan menurut kode ATC/DDD yang diperoleh dari sistem ATC/DDD
yang ditetapkan WHO
(https://www.whocc.no/atc_ddd_index)
2. Menghitung jumlah dosis data penggunaan obat yang sudah didapatkan dari
SIMO, serta kekuatan sediaan obat yang diperoleh.
Jumlah dosis = kuantitas penggunaan obat x kekuatan sediaan (g/mg)

3. Kuantitas penggunaan setiap analgetik dihitung dalam satuan DDD berdasarkan


nilai DDD yang ditetapkan oleh WHO (https://www.whocc.no/atc_ddd_index/)
dengan rumus sebagai berikut:

Total jumlah Dosis


Kualitas Penggunaan analgetik (DDD) =
DDD Definitive

4. Setelah dihitung dalam satuan DDD, kuantitas penggunaan antibiotik selanjutnya


dihitung dalam satuan DDD/1000 populasi, dihitung dengan rumus:

Kuantitas penggunaan dalam DDD


DDD/1000 Populasi =
Total Populasi/1000

5. Persentase penggunaan setiap analgetic selanjutnya dihitung dengan rumus sebagai


berikut:

DDD/1000 populasi
x 100%
Total DDD/1000 populasi

Analisis DU 90% didapatkan dari data persentase penggunaan obat yang sudah
dihitung sebelumnya, kemudian diurutkan berdasarkan persentase penggunaan
obat dari yang tertinggi sampai penggunaan obat yang terendah. Persentase
penggunaan analgetik dijumlahkan ke dalam persentase kumulatif untuk
menentukan akumulasi penggunaan obat analgetik hingga 90%, maka obat
analgetik dengan nilai kumulatif mendekati 90% merupakan analgetik yang
termasuk dalam segmen DU 90%.

3.6 Skema Penelitian

Pembuatan Proposal Penelitian

Meminta surat perizinan observasi dari Fakultas MIPA


Mengajukan izin penelitian ke Dinas Kesehatan kota Yogyakarta

Melakukan observasi lapangan

Meminta surat pengantar penelitian dari Dinas Kesehatan kota Yogyakarta

Pengumpulan data dari SIMO (Sistem Informasi Penggunaan Obat) di Unit Pelaksana Teknis
Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan kota Yogyakarta.

Pencatatan dan pengumpulan penggunaan obat analgetik selama 2020-2022

Klasifikasi data obat yang disesuaikan dengan kode ATC

Perhitungan DDD dan DU 90%

Analisis hasil dengan membandingkan dengan kasus kejadian nyeri

Pembahasan dan Kesimpulan


3.7 Jadwal penelitian

No Uraian Kegiatan Bulan

Februari Maret April Mei Juni

1 Pengajuan surat
pengantar penelitian ke
Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta

2 Pengambilan data

3 Pengolahan data

4 Analisis Data

5 Penyusunan Laporan
Akhir
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai