Olimpiade IPS
Olimpiade IPS
Karya
Hika Safriadi
Di sebuah desa yang katanya daerah dingin itu, Aku dan ketiga sahabatku tinggal di
sana, tempatnya di Kayu Jao, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Namaku Hika dan ketiga
sahabatku itu bernama Irvan, Bian, Kelvin. Kami sudah bersahabat kurang lebih sekitar 6
tahun.
Pada minggu pagi kami bermain kelereng di belakang rumahku. Kami bermain
kelereng dengan berbagai cara yaitu dengan bentuk segitiga dan segiempat. Lalu kami
letakkan beberapa butir di dalamnya. Sebelum bermain kami memulai dengan suit dahulu.
Setelah suit, kami mulai bermain kelereng dengan bergantian. Setelah lama kami bermain
kelereng, salah satu dari temanku berkelahi karena ia tidak menerima kekalahan. Kami
berusaha untuk memisahkan mereka. Tapi mereka susah untuk dipisahkan. Lalu sahabatku
Lalu Mamaku melihat Bian dan Kelvin berkelahi. Lalu Mamaku memisahkan mereka.
Setelah mereka berkelahi. Kami kena marah sama Mamaku, gara-gara berkelahi tadi. Setelah
kena marah sama Mamaku. Mereka pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah sore
dan kami mau pergi menganji ke surau. Setelah tiba di surau. Kami berkumpul bersama. Lalu
Setelah selesai mengaji akhirnya dia mau mengatakan apa yang terjadi. Kami bertanya
kembali kepadanya.
``Abisnya dia curang mainnya tadi, Aku bilang bukan dia, tapi dia langsung emosi aja``
jawab Bian.
``Iya itu, dia sering menggucilkan teman, yaudah ga usah di lawan lagi `` jawab kami.
Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah larut malam.
Sebelum bel berbunyi Aku dan teman-temanku berkumpul di gerbang mennunggu teman-
teman kami yang belum datang. 15 menit kemudian bel sudah berbunyi tapi temanku itu
belum juga datang. Lalu kami berbaris dulu di lapangan upacara karena bapak guru sudah
``Terus ngapain kalian masih berkumpul di situ?`` Tanya pal Zul dengan penuh amarah.
Sebelum masuk ke kelas bapak/ibu selalu memberi amanat untuk kami semua. Setelah
bersalaman dengan ibu bapak guru. Sebelum memulai pelajaran. Setelah beberapa menit
``Iya kesiangan pak`` jawab Bian dengan nada yang sedikit keras.
``Yaa sudah cepat duduk,kita segera memulai pembelajaran`` perintah pak Zul.
Bel pulang telah berbunyi semua siswa bersalaman kepada guru untuk segera pulang ke
rumah masing-masing.Seperti biasa aku dan sahabat-sahabatku Irvan,Bian dan Kelvin pulang
bersama.Tetapi Bian dan Kelvin masih belum berdamai dan hanya diam satu sama lain. Aku
``setuju`` ujar Irvan dan Bian dengan serentak tapi tidak dengan Kelvin.
Malam pun tiba Aku, Irvan dan Bian sudah manyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk membakar ayam. Tetapi,kami masih menunggu Kelvin datang. Ini sudah
lama Aku takut dia tidak akan datang, tetapi tidak lama kemudian Kelvin datang. Aku senang
dengan suka ria dan kami akan berjanji untuk tidak akan bertengkar lagi.
….TAMAT….