Anda di halaman 1dari 2

Meraih Kemenangan

Aku adalah seorang siswi di SMP Mentari. Aku ingin menceritakan sedikit tentang
pengalamanku. Bermula dari gedung sekolah, aku bertemu dengan killa yang saat itu sedang
bermain bola basket.

Aku pertama kali melihatnya di kejuaraan bola basket minggu lalu. Dengan semangatnya yang
membara dan cara bermainnya yang bagus, ia berhasil menduduki peringkat satu tingkat
nasional.

Ini membuatku termotivasi untuk bisa masuk ekskul bola basket dan akhirnya aku
mendaftarkan diri untuk mengikuti ekskul bola basket hari ini.

Awalnya aku tidak mengenalnya, namun aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya
karena kekagumanku dengan cara bermainnya yang memukau.

“Hai kenalin aku Oliv. Tadi aku sempet liat kamu main basket. wahhh, aslii kamuu keren banget
sih. Aku boleh dong diajarin hahaha,” kataku.

“Hai Oliv, aku Killa. Kalau begitu, ayo kita tanding. Nanti, kamu juga akan lancar dan bisa main
kayak aku,” sambutnya.

Akhirnya kami berduel. Rasanya mengasyikkan bermain bersamanya. Tak terasa waktu sudah
sore, keringat kami sudah bercucuran. Karena lelah kami istirahat sambil bersandar di tembok
dekat pohon.

“Mainmu asyik juga yaa. kamu juga gak terlalu kaku pasti udah pernah belajar basket
sebelumnya ya?,” tanya Killa.

“Iya, aku belajar dari kakakku. Tapi, ya itu hanya belajar sedikit tidak profesional seperti kamu.
aku juga baru hari ini masuk ekskul basket,” jawabku dengan gugup.

“Wah… kamu baru pertama kali masuk ekskul ya. Pantas saja aku tidak pernah melihatmu
sebelumnya. Kalau aku lihat-lihat sih permainan kamu sebagai pemula oke juga. Tinggal diasah
lagi aja kemampuannya. Kali aja kamu bisa lebih hebat dari aku,” kata Killa sambil tersenyum.

Mendengar perkataan Killa tadi yang membuatku merasa sangat senang sekali. Aku semakin
termotivasi untuk bisa sebanding dengannya. Kuputuskan untuk giat latihan. Tak pernah satu
hari pun aku absen untuk datang latihan.

Aku dan Killa juga semakin dekat. Dia pada dasarnya adalah anak yang baik dan tidak pelit
membagikan ilmunya kepada siapapun. Beruntungnya aku menjadi temannya dan aku tidak
menyesal dulu memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Kini, aku tidak hanya teman,
tapi juga sahabat dari Killa.

Pada pagi hari, Oliv terbangun karena mendengar ponsel nya yang berbunyi. Ternyata itu pesan
dari Killa untuk mengajaknya latihan dan mengajak Oliv untuk ikut tanding basket dengan tim
dari sekolah lain sore ini. Oliv yang baru saja bangun terkejut melihat pesan yang dikirim oleh
Killa, lalu dengan cepat dan gugup Oliv membalas pesannya dengan rasa yang sangat senang.

Setelah itu, Oliv beranjak bangun dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk mandi dan
dilanjutkan dengan sarapan. Saat sedang sarapan bersama, Oliv meminta izin kepada Ayah dan
Ibunya untuk mengikuti tanding basket antar sekolah itu. "Ibu bolehkah aku mengikuti tanding
basket nanti sore?," tanya Oliv dengan nada yang merengek. "Boleh saja Oliv, tapi bukannya
kamu baru ikut ekskul itu kemarin ya? kok sudah ikut tanding saja?," kata ibu sambil terheran-
heran. "Iya ibu kata Killa permainan basket ku sudah cukup bagus jadi aku diajak untuk ikut
tanding, tapi Bu ini mendadak sekali tandingnya, belum juga latihan emang aku bisa
mendapatkan juara?" jawabnya. "tidak boleh berbicara seperti itu dulu Oliv, kamu harus
berusaha semaksimal mungkin dan tidak lupa berdoa supaya mendapatkan juara 1 Oliv," jawab
Ayah sambil tersenyum. "baiklah Ayah Ibu, aku akan berusaha semaksimal mungkin supaya
timku mendapatkan juara, terima kasih sudah mengizinkan dan meyakinkan ku mengikuti
tanding itu," sambil membantu Ibunya membersihkan meja makannya.

Setelah membersihkan meja makan, Oliv bergegas kerumah Killa untuk latihan basket.
Sesampainya dirumah Killa ternyata sudah banyak teman-teman satu tim yang menunggu
kedatangan Oliv. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, tanpa berlama-lama lagi mereka
bergegas untuk latihan.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Mereka semua memutuskan untuk
pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat sejenak.

Tibalah saat sore hari. Mereka semua sudah berkumpul dirumah Oliv dan bersiap untuk
berangkat menuju tempat tanding. Tidak lupa Oliv beserta teman-temannya berpamitan kepada
Ayah dan Ibu Oliv serta meminta tolong kepada Ayah dan Ibu Oliv untuk ikut serta mendoakan
tim mereka supaya mendapatkan juara 1.

Setelah sampai di tempat tanding, mereka bersiap-siap dan tidak lupa juga untuk melaksanakan
doa bersama agar tim mereka mendapatkan juara .

Tanding pun dimulai pada pukul 4 sore dan selesai pada pukul 6 sore. Setelah selesai tanding,
ternyata tim Oliv mendapatkan juara 1.

Killa, Oliv beserta teman-teman yang lainnya merasa sangat bahagia sekali karena usaha latihan
yang mendadak itu tidak mengkhianati hasilnya.

Dari kejadian itu, Oliv belajar bahwa untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan itu dilakukan
dengan cara tekun, sabar, tidak mudah menyerah dan tidak lupa doa dan dukungan dari kedua
orang tua yang selalu mengiringinya.

Anda mungkin juga menyukai