PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi.
Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan digunakannya.
Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti penulis, pembaca, pokok
pembicaraan, dan sarana.
Di dunia ini diciptakan Manusia dan binatang keduanya memiliki pengetahuan.
Pengetahuan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, hitam dan putih.. Senantiasa
pengetahuan ini dikembangkan menurut permasalahan hidupnnya. Manusia lain dengan
binatang, binaang menggunakan pengetahuannya hanya untuk bertahan hidup. Binatang dibekali
pengetahuan untuk mengenali predator yang mengintai dirinya dan mengambil tindakan untuk
melindungi diri. Akan tetapi, pengetahuan binatang tersebut tidak mampu mereka kembangkan.
Jadi, pengetahuan binatang hanya digunakan untuk bertahan hidup.
Ada dua penyebab manusia mampu mengembangkan pengetahuannya. Pertama ialah
karena manusia memiliki bahasa. Bahasa ini berguna dalam melakukan pengomunikasian
informasi dan jalan pikiran yang melandasi informasi tersebut. Kedua adalah adanya kemampuan
manusia dalam berpikir berdasarkan suatu alur kerangka berpikir tertentu. Cara berpikir inilah
yang disebut dengan penalaran.
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah
yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis
yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku,
bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan
nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun
tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah
pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa
Indonesia diakui secara Yuridis.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan paragraf dalam Bahasa Indonesia?
2. Apakah yang dimaksud dengan kalimat dalam Bahasa Indonesia?
3. Apakah yang dimaksud dengan diksi atau pilihan kata dalam Bahasa Indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf dalam Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat dalam Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diksi atau pilihan kata dalam Bahasa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Diksi atau pilihan kata adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak
kita ungkapkan. Diksi atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan
dalam suatu situasi.
Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih
dan digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata,
komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui
pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro
1998:290).
Pengurangan fonem
Kata baku Kata non-baku
Terap Trap
Terampil Trampil
Tetapi Tapi
Tidak Tak
Pengubahan fonem
Kata baku Kata non-baku
Telur Telor
Ubah Obah
Tampak Nampak
1.5 Homonim, Homofon, Homograf
1.5.1 Homonim
Homo artinya sama, nym berarti nama, jadi homonim adalah sama nama, sama
bunyi tetapi beda makna,
contoh : bandar sama dengan pelabuhan, dan dan pemegang uang dalam
perjudian.
1.5.2 Homofon
Bunyi atau suara yang mempunyai sama, berbeda tulisan dan berbeda makna
contoh :
Bank : tempat menyimpan uang
Bang : panggilan untuk kakak laki-laki
1.5.3 Homograf
Sama tulisan, berbeda bunyi dan berbeda makna,
contoh :
Amir suka makan apel
Para siswa sedang melakukan apel
2. Kalimat
Pengertiaan kalimat atau definisi kalimat memang bermacam-macam. Para ahli bahasa
pun memiliki beragam definisi atau pengertian yang sama. Namun dapat kita pahami definisi
atau pengertiaan kalimat memiliki maksud yang sama.
Ahli tata bahasa dalam buku chear(1994:240) berbicara seputar kalimat bahwa kalimat
adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.
tapi lebih terprinci lagi dapat diartikan sebagai berikut :
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan
fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat
tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini
adalah contoh kalimat secara umum :
– Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.
– Pergi!
– Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
– The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat
akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur kalimat antara lain:
2.1.1 Subjek
Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu
kalimat. Ciri-ciri subjek :
- Berupa kata benda atau frase bendaan
- Disertai kata ini, itu, dan tersebut
- Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa
- Didahului kata bahwa
- Mempunyai keterangan pewatas yang
- Tidak didahului preposisi
Contoh :
Hendra anak yang nakal.
Anak kecil itu sedang menggambar.
2.1.2 Predikat
Predikat adalah sebagai unsur kata kerja. Ciri-ciri predikat :
- Dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau kata depan
- Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
- Disertai kata adalah atau merupakan
- Dapat diingkari
- Disertai kata keterangan aspek atau modalitas
- Dapat didahului kata yang
Contoh :
Adik membaca komik.
Tika belajar bahasa Indonesia.
2.1.3 Objek
Objek adalah unsur yang dikenai kerja oleh subjek. Predikat yang berupa verba
intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba
transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek :
- Dapat menjadi subjek kalimat pasif
- Langsung dibelakang predikat
- Didahului kata bahwa
Contoh :
Ayah pergi ke kantor.
Hendra sibuk merapihkan rambut.
2.1.4 Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat
ini :
- Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
- Menempati posisi di belakang predikat.
- Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang
menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Ciri-ciri pelengkap :
- Dibelakang predikat
- Tidak didahului preposisi
Contoh :
Ibu mengirimi saya uang saku.
Ayah membelikan adik baju baru.
2.1.5 Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut
tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. Ciri-ciri keterangan :
Bukan unsur utama
Tidak terikat posisi
Jenis-jenis keterangan :
Keterangan tempat : Mereka akan berlibur ke Hawai.
Keterangan alat : Tukang kayu memotong kayu dengan gergaji.
Keterangan waktu : Saya mengerjakan tugas pukul 7 malam.
Keterangan tujuan : Bayi harus minum susu supaya sehat.
Keterangan penyerta : Ayah pergi ke pesta bersama ibu.
Keterangan cara : Perhatikan gambar ini dengan seksama.
Keterangan similatif : Ibu Reni berbicara di rapat sebagai manajer
Keterangan sebab : Pengemis tidak kaya karena malas bekerja.
- Kalimat Langsung
Contoh:
Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.
- Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri
dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar
sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-
kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya.
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
. S P
. S P
. S P
- Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat
dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap
kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh
kata dan atau serta.
Contoh:
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi,
sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan
pertentangan.
Contoh:
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata
atau.
Contoh:
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata
bahkan.
Contoh:
– Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
– Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu
suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan
yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti
gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah
kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Contoh:
– Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih
dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Contoh:
– Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
– Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Kalimat Perintah
Kalimat Berita
Kalimat Tanya
Contoh:
Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan
perasaan ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai
dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!)
atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
Kalimat Lengkap
Contoh :
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya
memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja.
Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan,
ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
– Selamat sore
– Silakan Masuk!
– Kapan menikah?
– Hei, Kawan…
Kalimat Aktif
Contoh :
a. Buku itu telah dibaca oleh adik. ( Pasif )
S P O
- Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang tidak memiliki objek.
o Buku dibeli.
o Mobil sedang dicuci.
o Mobil itu kemarin tertabrak.
o Topi itu terlempar ke sungai.
3 Paragraf
Secara umum, paragraf merupakan suatu gabungan beberapa kalimat yang padu. Kalimat
yang padu berisi subjek, predikat, objek dan keterangan dalam suatu paragraf. Terdapat beberapa
sumber yang mendefinisikan pengertian paragraf, misalnya paragraf berasal dari bahasa Yunani
“Paragraphos” yang berarti menulis kesamping/tertulis kesamping. Maksud dari menulis
kesamping/tertulis kesamping yaitu bentuk tulisan yang mengarah kesamping, baik yang
mengarah ke kanan maupun kekiri. Contoh nyata dari penulisan tersebut yaitu dalam penulisan
huruf Arab dan Latin. Selain itu, paragraf juga berasal dari bahasa Inggris “paragraph” yang
berarti alenia. Alenia bisa diartikan sebagai baris yang berisi tulisan yang mengarah kedalam.
Berdasarkan berapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa paragraf merupakan suatu unit
dari karya tulis yang memiliki kata dan kalimat yang tersusun serta mempunyai kalimat pokok
dan kalimat penjelas. Kalimat pokok merupakan kalimat yang menjadi inti dan menjelakan
mengenai apa yang dimaksudkan. Sedangkan kalimat penjelas merupakan kalimat yang
menjelaskan mengenai inti/poin utama dari kalimat tersebut.
Pada dasarnya terdapat dua tujuan penulisan paragraf, yaitu sebagai media untuk
memudahkan pemahaman mengenai maksud tulisan, serta untuk penegasan dan memisahkan
penggunaan kalimat yang efektif, misalnya dalam pemberhentian kalimat.
Paragraf yang merupakan gabungan dari beberapa kata dan kalimat mempunyai beberapa
ciri atau karakteristik, misalnya sebagai berikut:
Pola ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi atau contoh-contoh
yang nyata. Ilustrasi tersebut dipakai untuk menjelaskan maksud penulis.
Pola pertentangan atau perbandingan
Pola ini digunakan ketika membahas dua hal berdasarkan persamaan dan
perbedaannya.
Pola analisis
Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau agagsan yang umum ke
dalam perincian yang lebih logis. Dalam pola ini ada bagian yang dianalisis yang
terletak di awal paragraf dan
Pola klasifikasi
Pola seleksi
Pola dramatis
Dalam pola ini cerita tidak disampaikan secara langsung, tetapi dikemukakan
melalui dialog-dialog. Hal yang membedakannya dengan pola sudut pandang
adalah cara penyampaiannya.