201
Pengantar Ilmu Administrasi
Ravio Patra
170210110019
Pada zaman Romawi kuno ini, seorang administrator adalah orang yang
mendapat kepercayaan melakukan tugas si pemilik harta kekayaan atau
magister untuk mengurus semua kesatuan harta kekayaan berikut personil
organisasi yang merupakan unit administrasi. Kegiatan yang dilakukan oleh
seorang administrator disebut manajemen.
1
2. Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit
2
(records) sedangkan arsip (archive) adalah kumpulan dari warkat. Oleh
karena itulah, dikenal peribahasa people forget, records remember.
Adapun ilmu yang mempelajari fenomena kerja sama dan bersifat koperatif
serta terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu disebut Ilmu
Administrasi. Apabila sifat ilmunya berupa publik, maka kajian tersebut
tergolong kedalam Ilmu Administrasi Publik (Public Administration); apabila
bersifat privat maka disebut Ilmu Administrasi Niaga (Business
Administration); dan jika bersifat internasional disebut Ilmu Administrasi
Internasional (International Administration). Pada satu sisi, yang dapat
digolongkan sebagai administrasi adalah kerja sama yang diorganisasi atau
kerja sama keorganisasian (organizational cooperation).
3
Berdasarkan definisi-definisi di atas, administrasi memiliki ciri-ciri atau
syarat harus adanya sekelompok orang, dilakukan secara bekerjasama,
adanya pembagian tugas, dilakukan secara runtut dalam suatu proses, serta
memiliki tujuan bersama yang telah ditentukan.
4
Setelah kelompok berkembang hingga memperlihatkan produktivitas
dan pengendalian atas anggotanya, maka kelompok akan memiliki
karakteristik seperti struktur yaitu pola hubungan antarposisi, hierarki
status sebagai pembeda antarposisi, peranan, serta norma atau standar
yang dipatuhi anggota kelompok.
Suatu kerja sama baru bisa berjalan dengan baik apabila ada pembagian
kerja sehingga ada spesialisasi sesuai keahlian. Dengan kata lain,
pembagian kerja berhubungan dengan sampai sejauh manakah
pekerjaan atau tugas-tuga dispesialisasi. Menurut Luther Gullick,
pembagian kerja penting karena:x
5
c. Tujuan (Goals)
Prinsip yang membedakan bentuk kerja sama yang satu dengan yang
lain adalah pemanfaatan sumber daya yang diperlukan (input),
pelaksanaan kegiatan (process), dan tujuan yang ingin dicapai (output).
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sehingga dibutuhkan
kerja sama organisasional. Akan tetapi, tujuan yang ingin dicapai
bukanlah tujuan individu, akan tetapi organisasi (organizational goals).
Tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dapat ditentukan oleh:
6
Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirdjo:xii
4. Struktur Organisasi
7
Supervisor bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional;
Staf bertugas memberi saran, pemikiran, atau pendapat kepada
manajer atau administrator untuk dipertimbangkan dalam
memecahkan masalah. Biasanya, staf adalah orang yang ahli di
bidang tertentu;
Karyawan adalah orang yang melaksanaan pekerjaan secara
langsung di lapangan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
8
Administration as the Key to Modern Society
Charles A. Beard menyatakan bahwa masyarakat modern adalah
besar yang tenang di bawah administrasi sebagai kunci pengabadian
kekuasaan.
9
II. SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI
a. Fase Sejarah
Mesopotamia
Pada masa ini, administrasi sudah dikenal dalam bidang pemerintahan,
perdagangan, dan komunikasi pengangkutan barang-barang
perdagangan seperti melalui sungai; sedangkan sebagai alat tukar
digunakan logam.
Babilonia
Bangsa Babilonia telah menerapkan prinsip-prinsip administrasi dalam
berbagai bidang mulai dari pemerintahan, perdagangan, perhubungan,
hingga pengangkutan barang.
Mesir Kuno
Peninggalan sejarah bangsa Mesir berupa piramida yang begitu populer
10
membuktikan bahwa teknik administrasi telah mulai diterapkan pada
masa Mesir kuno. Hal ini dapat disimpulkan karena dalam
pembangunan piramida pastilah ada proses perencanaan,
pengorganisasian, prinsip-prinsip kepemimpinan, serta sistem
pengawasan kerja formal.
Cina Kuno
Dalam catatan sejarah, juga terekam bukti-bukti bahwa pada sekitar
tahun 1100 Sebelum Masehi, bangsa Cina telah menyadari perlunya
keberadaan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan kerja.
Romawi Kuno
Keberadaan sistem administrasi perhubungan dan perpajakan di
Romawi Kuno dapat dibuktikan melalui berbagai catatan sejarah yang
menunjukkan bahwa bangsa Romawi Kuno memiliki sistem
administrasi yang cukup berfungsi dengan baik.
11
kegiatan administrasi dan manajemen yang dilaksanakan dengan baik
dan sesuai prosedur.
Teori Klasik atau Tahap Scientific, terdiri dari manajemen ilmiah, teori
administratif, dan teori birokrasi;
Teori Neoklasik, terdiri atas pendekatan hubungan-hubungan manusia;
Teori Modern atau Kontemporer, didominasi oleh pendekatan perilaku,
pendekatan proses, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.
12
pemberian perintah, pengoordinasian, dan pengawasan.
13
III. KEDUDUKAN ILMU ADMINISTRASI
14
2. Administrasi sebagai Ilmu
15
Membuat ramalan atau prediksi, estimati, dan proyeksi dari gejala-
gejala; dan
Melakukan tindakan pengendalian.
Selain teori, ilmu juga harus memiliki prinsip yang kuat. Prinsip adalah suatu
pernyataan atau kebenaran pokok yang memberikan petunjuk mengenai
suatu pemikiran atau tindakan;xviii atau singkatnya suatu kebenaran yang
bersifat fundamental (mendasar) dan universal (menyeluruh).xix
16
3. Administrasi sebagai Bidang Studi
Agar sesuatu disebut profesi, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
seperti organized body of knowledge, client recognition of the profession’s
authority, community approval of the profession’s authority, a code of etichs,
dan professional culture nurtured by professional association. xxiv Kriteria-
kriteria ini dapat dijabarkan kembali menjadi enam karakteristik:
17
IV. HUBUNGAN ADMINISTRASI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
Menelaah hubungan administrasi dengan ilmu Politik lebih jelas jika dtinjau
dalam kaitannya dengan Administrasi Negara yang merupakan cabang dari
administrasi umum sekaligus cabang ilmu Politik.
18
penerangan, serta terkadang pengubahan tingkah laku manusia dan
makhluk-makhluk lain. Para ahli Psikologi (psychologists) memperhatikan
objek studi yang ada sembari mempelajari dan mencoba untuk memahami
tingkah lakunya.
19
CATATAN AKHIR
i
Prajudi Atmosudirjo, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980)
ii
J. Wajong, Fungsi Administrasi Negara (Jakarta: Jambatan, 1964)
iii
Ali Mufiz; mengutip pendapat Munawardi Reksihadiprawiro (1984)
iv
The Liang Gie dan Soetarto, Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi
(Yogyakarta: Karya Kencana, 1980)
v
Ibid.
vi
Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: Gunung Agung, 1980)
vii
Ensiklopedia Indonesia (1980)
viii
Stephen P. Robbins, The Administrative Process (New Delhi: Prentice Hall of India, 1980)
ix
Dwight Waldo, Pengantar Studi Administrasi Publik (Cemerlang, 1971)
x
Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983)
xi
Albert Lepawsky, Administration: The Art and Science of Organization and Management (New
York: Alfred A. Knoff, 1960)
Prajudi Atmosudirdjo, ——, Majalah Administrasi Negara, No. 7 Th. II, 1960
xii
xiii
William H. Newman, Administrative Action: The Technique of Organization and Management
(New Delhi: Prentice Hall of India, 1963)
xiv
Albert Lepawsky, loc. cit.
xv
Prajudi Atmosudirjo, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980)
xvi
Dwight Waldo, loc. cit.
xvii
Mohammad Nazir, 1985.
George R. Terry, Principles of Management — Seventh Edition (Richard D. Irwin, Inc., 1977)
xviii
xix
Stephen P. Robbins, loc. cit.
xx
Lester Robert Bittel, Encyclopedia of Professional Management (New York: McGraw-Hill Book
Company, 1978)
xxi
Ibid.
xxii
A Dictionary of Sociology (1979)
O ford Advanced Learner’s Dictionar of Current English (1974)
xxiii
xxiv
Lester Robert Bittel, loc. cit.
20