DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
1
KATA PENGANTAR
Pujii syukur
Puj syukur kita
kita panjatk
panjatkan
an kehadi
kehadirat
rat Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa,
Esa, ata
atass segala
segala
rahmatt yang
rahma yang telah dikaruniaka
dikaruniakan
n sehingga
sehingga Pedoman
Pedoman pelayana
pelayanan
n Keluarga
Keluarga
Berenc
Berencana
ana di Ruang
Ruang antena
antenatal
tal care
care di RSIA
RSIA ANANDA
ANANDA ini dapat selesa
selesaii
disusun.
Pe
Pedo
doma
man
n pe
pela
laya
yana
nan
n ke
kelu
luar
arga
ga be
bere
renc
ncan
anaa in
inii di
dibu
buat
at un
untu
tuk
k meme
memenu
nuhi
hi
kebutuhan akan pedoman kerja bagi petugas rumah sakit terutama tenaga
kebidanan yang bekerja di unit antenatal care. Pedoman ini sangat penting
untuk membantu sistematika kerja perawat di unit tersebut sehingga pada
akhirnya
akhirnya diharapkan
diharapkan secara khusus
khusus dapat menekan
menekan angka kelahiran
kelahiran serta
meningkatkan mutu pelayanan di pada umumnya.
( Penyusun )
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. La
Lata
tarr Bel
Belaka
akang
ng
program
Peraturanyang dialihkan
Pemerintah ke No.
(PP) pemerintah daerah
38 Tahun 2007adalah
tentangprogram KB. urusan
Pembagian Dalam
Pe
Peme
meri
rint
ntah
ah antar
antaraa Pe
Peme
meri
rint
ntah
ah,, Pemer
Pemerin
inta
tah
h Pr
Prov
ovin
insi
si dadan
n Pe
Peme
meri
rint
ntah
ah
Kabupaten/Kot
Kabupat en/Kotaa yang antara
antara lain menetapkan urusan pemerintah
pemerintahan
an bidang
KB dan Keluarga Sejahtera sebagai salah satu urusan wajib dan juga PP No.
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang mengamanatkan
3
rumpun kelemb
rumpun kelembagaa
agaann Pember
Pemberdaya
dayaan
an Peremp
Perempuan
uan dan Keluar
Keluarga
ga Berenca
Berencana
na
maka Pemerintah Daerah wajib memberikan dukungan terhadap program KB
termasuk dalam pelayanan KB di Rumah Sakit.
Dalam
Dalam kenyata
kenyataann
annya
ya terjad
terjadii perubah
perubahan
an pelayan
pelayanan
an KB diting
ditingkat
kat li
lini
ni
lapa
lapang
ngan
an yayang
ng an
anta
tara
ra la
lain
in dise
diseba
babk
bkan
an ol
oleh
eh kura
kurang
ngny
nyaa ju
juml
mlah
ah sesert
rtaa
ketrampil
ketrampilan
an sumber
sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan
pelaksanaan program
KB. Disamping itu, menurunnya komitmen politis penentu kebijakan juga
turut menyebabkan menurunnya kemampuan dalam pengelolaan program KB.
Beberapa
Beber apa daerah yang tidak memprioritaska
memprioritaskan n program
program KB, dikhawatirk
dikhawatirkanan
membuat terputusnya kendali program KB, hal ini juga terjadi dalam program
KB di RS (PKBRS) yang saat ini. Meski penting, namun belum menjadi
program prioritas maupun unggulan sehingga berdampak pada rendahnya
cakupan pelayanan KB di RS.
Dep
epaartemen Kesehatan juga tel
elaah mengeluarkan Ped
edo
oman
Penyel
Pen yeleng
enggar
garaan
aan RS 2008 yang memuatmemuat persya
persyarat
ratan/
an/hal
hal-hal
-hal yang
yang harus
harus
dipe
dipenuh
nuhii dadan
n difa
difasi
sili
lita
tasi
si pada
pada ta
taha
hapa
pan
n pe pend
ndir
iria
ian
n dadan
n pepeny
nyel
elan
anga
garaa
raann
pelayanan RS dan layanan KB termasuk didalamnya. Disamping itu, telah
terbit
terbit Keputu
Keputusan
san Menter
Menterii Kesehat
Kesehatan
an tentan
tentang g Standa
Standarr Pelayan
Pelayananan Minima
Minimall
Rumah Sakit Nomor 129 tahun 2008 yang memasukkan layanan KB mantap,
sehingga hal ini menjadi tolok ukur bagi daerah mengenai pelayanan minimal
yang harus diberikan kepada masyarakat.
Buku
Buk u Pedom
Pedomanan Pelay
Pelayan
anan
an Kelu
Keluar
arga
ga Bere
Berencncan
anaa di Ruma
Rumah h Sakit
Sakit in
inii
merupakan panduan untuk menjabarkan kebijakan pelayanan KB di Rumah
Sakit bagi Pemerintah Daerah, RS,Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Tenaga Kesehatan, Lintas Program/Sektor, Organsisasi Profesi dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) sehingga peran dan tanggung jawab Pemerintah
Pusat, dan Daerah dalam pelayanan KB dapat dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.
B. Tujuan
1. Umum
Umum :
Meningkatkan akses, kualitas dan keamanan pelayanan Keluarga
2. Berencana
Khus us : di Rumah Sakit.
Khusus
a. Ters
Tersed
edia
iany
nyaa ta
tata
tala
laks
ksan
anaa ad
admi
mini
nist
stra
rasi
si da
dan
n mana
manaje
jeme
men
n pe
pela
laya
yana
nan
n
Keluarga Berencana di Rumah Sakit.
4
C. Ruang Lingkup
Lingkup Pelayanan
Pelayanan KB
KB di Rumah Sakit
Ruang lingkup Pelayanan KB meliputi: Pengorganisasian, Perencanaan dan
Advokasi, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan KB
D. Sasa
Sasarran
Sasaran program pelayanan KB di RS adalah :
a. Pasa
Pasangngan
an usi
usiaa subu
suburr
b. Klien pasca persalinan dan pasca keguguran
c. Pa
Pasasang
ngan
an ya
yang
ng infe
infert
rtil
il
5
BAB I
DEFINISI
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
6
BAB II
INTEGRASI PELAYANAN KB
A. Sis
Sistem
tem K
Kese
esehat
hatan
an Nasi
Nasiona
onall
Kebijakan pelayanan KB merupakan upaya pengaturan kehamilan bagi
pasangan usia subur dalam rangka membentuk generasi penerus yang sehat
dan cerdas, upaya pencegahan kehamilan yang tak diinginkan dalam rangka
menurunkan
menurunkan kematian Ibu, pelayanan
pelayanan KB sebagai salah satu upaya kesehatan
kesehatan
masy
masyar
arak
akat
at es
esen
ensi
sial
al da
dan
n pe
pela
laya
yana
nan
n KB di
dibe
beri
rika
kan
n mela
melalu
luii pe
pela
laya
yana
nan
n
kontrasepsi yang berkualitas dalam rangka memenuhi hak reproduksi klien.
Sistem
Sistem Kesehatan
Kesehatan Nasional
Nasional (SKN) diselenggaraka
diselenggarakan
n secara terpadu dan saling
saling
mendukung
mendukung guna menjamin
menjamin tercapainya
tercapainya derajat kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat yang
optimal.
optimal. Pengelolaan
Pengelolaan kesehatan diselenggar
diselenggarakan
akan secara
secara terpadu
terpadu dan saling
saling
menduku
mendukung
ng guna
guna menjam
menjamin
in tercap
tercapain
ainya
ya deraja
derajatt keseha
kesehatan
tan yang
yang seting
setinggi-
gi-
ting
tinggi
giny
nya.
a. SKN
SKN menj
menjad
adii ac
acua
uan
n da
dala
lam
m pe
peny
nyus
usun
unan
an da
dan
n pe
pela
laks
ksan
anaa
aan
n
pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai
dengan kegiatan monitoring dan evaluasi. SKN dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah
Pemerintah Daerah,
Daerah, dan/atau
dan/atau masyarakat
masyarakat secara
secara berkelanjuta
berkelanjutan,
n, sistemati
sistematis,
s,
tera
terara
rah,
h, te
terp
rpad
adu,
u, menye
menyelu
luru
ruh,
h, da
dan
n ta
tangg
nggap
ap te
terh
rhad
adap
ap pe
peru
ruba
baha
han
n de
denga
ngan
n
menjaga kemajuan, kesatuan, dan ketahanan nasional.
Melalui pendekatan SKN, terdapat 7 komponen SKN yaitu:
1. Upaya Keseha
Kesehatan
tan
Upaya kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah
provinsi/ kabupaten/kota, dan/atau masyarakat/swasta melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan
kesehat
kesehatan.
an. Pelaks
Pelaksana
anaan
an SKN diteka
ditekankan
nkan pada
pada peningka
peningkatan
tan perila
perilaku
ku dan
kemandirian
kemandirian masyarakat
masyarakat,, profesional
profesionalisme
isme sumber daya manusia
manusia kesehatan,
kesehatan,
serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif.
7
kompon
komponen
en pembia
pembiayaan
yaan untuk
untuk pelayan
pelayanan
an kesehat
kesehatan,
an, keters
ketersedi
ediaan
aan tenaga
tenaga,,
trans
transpor
porta
tasi
si,, logi
logist
stik
ik da
dan
n upaya
upaya mana
manaje
jeme
men
n la
lain
inny
nya.
a. Denga
Dengan
n si
sist
stem
em
pembiayaan ini, diharapkan akan mencapai universal health coverage tahun
2019 sesuai dengan amanat UU Republik Indonesia Nomor 40/2004 tentang
SJSN
SJSN dan Undang-
Undang-Und
Undang
ang Republ
Republik
ik Indone
Indonesia
sia Nomor
Nomor 24/2011
24/2011 tentan
tentang
g
BPJS.
8
mengar
mengarahka
ahkan
n tindaka
tindakan
n atau
atau keputus
keputusan
an yang berguna
berguna dalam
dalam menduku
mendukung
ng
pembangunan kesehatan. Informasi Kesehatan adalah Data Kesehatan yang
telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang mengandung nilai dan makna
ya
yang
ng be
berg
rgun
unaa untu
untuk
k meni
mening
ngka
katk
tkan
an pe
peng
nget
etah
ahua
uan
n da
dala
lam
m mend
menduk
ukun
ung
g
pembangunan kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi,
integrasi, regulasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai sub-sistem SKN
agarr efekti
aga efektif,
f, efisie
efisien,
n, dan trans
transpar
paran
an dalam
dalam penyele
penyelengga
nggaraa
raan
n SKN yang
melipu
meliputi
ti tersed
tersedian
ianya
ya Norma,
Norma, Standa
Standar,
r, Prosed
Prosedur,
ur, dan Kriter
Kriteria
ia (NSPK)
(NSPK);;
bimbingan dan pengawasan; pemantauan dan evaluasi; umpan balik (feed
back) dan reward bagi yang berprestasi.
6.Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya merupakan
fokus dari pembangunan kesehatan. SKN akan berfungsi optimal apabila
ditunj
ditunjang
ang oleh
oleh dukunga
dukungan
n pember
pemberdaya
dayaan
an masyar
masyaraka
akatt sebagai
sebagai bagian
bagian dari
dari
pelaku pembangunan kesehatan yang terdiri dari kelompok sasaran primer,
sekunder, dan tersier.
7.Penelitian dan pengembangan kesehatan
Pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan terdiri atas: penelitian
dan pengem
pengembang
bangan
an biomed
biomedis
is dan teknol
teknologi
ogi dasar
dasar kesehat
kesehatan,
an, teknol
teknologi
ogi
terapan kesehatan dan epidemiologi klinik, teknologi intervensi kesehatan
masy
masyar
arak
akat
at,, huma
humani
nior
ora,
a, ke
kebi
bija
jaka
kan
n ke
kese
seha
hata
tan,
n, da
dan
n pe
pemb
mber
erda
daya
yaan
an
masyarakat
masyarakat.. Sebagai contoh hal yang dapat dilakukan
dilakukan pengkajian adalah
terkait perilaku, mutu, akses dan pembiayaan kesehatan.
9
B. Pelayanan
Pelayanan Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana
Pelayanan KB merupakan salah satu strategi untuk mendukung
percepatan
1. Mengatur
Mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan
kehamilan
2. Menceg
Mencegah
ah atau
atau memper
memperkec
kecil
il kemungk
kemungkina
inan
n seoran
seorang
g peremp
perempuan
uan hamil
hamil
mengal
mengalami
ami kompli
komplikas
kasii yang
yang membah
membahayak
ayakan
an jiwa
jiwa atau
atau janin
janin selama
selama
kehamilan, persalinan dan nifas.
3. Mencegah atau memperkecil
memperkecil terjadinya kematian pada seorang perempuan
yang mengalami komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Perana
Peranan
n KB sangat
sangat diperl
diperluka
ukan
n untuk
untuk menceg
mencegah
ah kehamil
kehamilan
an yang
yang
tidak diinginkan,
diinginkan, unsaf
unsafee abortion dan komplikasi yang pada akhirnya dapat
mencegah kematian ibu. Selain itu, Keluarga Berencana merupakan hal yang
sangat strategis untuk mencegah kehamilan “Empat Terlalu” (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak).
10
1. Upay
Upayaa ke
kese
seha
hata
tan
n masy
masyar
arak
akat
at es
esens
ensia
iall Pu
Pusk
skes
esma
mass da
dan
n pe
pela
layan
yanan
an medi
medik
k
umum di Rumah Sakit
2. Upaya
Upaya pengat
pengatura
uran
n kehami
kehamilan
lan bagi pasang
pasangan
an usia
usia subur
subur untuk
untuk membent
membentuk
uk
generasi penerus yang sehat dan cerdas
3. Upaya pencegahan
pencegahan kehamil
kehamilan
an yang tidak
tidak diinginkan
diinginkan
4. Memenuhi
Memenuhi hak
hak reprodu
reproduksi
ksi klien.
klien.
Pelayanan
Pelayanan keberlanjuta
keberlanjutan
n (Continuum
(Continuum of Care)
Care) dal
dalam
am pelayan
pelayanan
an KB,
meliputi pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja, konseling WUS/ calon
pengantin, konseling KB pada ibu hamil/ promosi KB pasca persalinan,
pelayanan KB pasca persalinan, dan pelayanan KB interval. Sesuai dengan
Komuni
Komunikas
kasi,
i, Inform
Informasi
asi dan Edukas
Edukasii adalah
adalah prose
prosess yang
yang sangat
sangat
penting dalam pelayanan KB. Pengertian komunikasi adalah penyampaian
pesan secara
secara langsung/ti
langsung/tidak
dak langsu
langsung
ng melal
melalui
ui salur
saluran
an komuni
komunikasi
kasi kepada
penerima pesan untuk mendapatkan suatu efek. Dalam bidang kesehatan kita
mengenal komunikasi kesehatan yaitu usaha sistematis untuk mempengaruhi
perilaku positif masyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode
komuni
komunikas
kasii bai
baik
k men
menggun
ggunakan
akan kom
komuni
unikas
kasii ind
indivi
ividu
du mau
maupun
pun kom
komuni
unikas
kasii
massa. Sementara informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan
yang
yang per
perlu
lu dik
diketa
etahui
hui mas
masyar
yaraka
akatt (pe
(pesan
san yang dis
disamp
ampaik
aikan)
an) dan edu
edukas
kasii
adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif.
11
Berdas
Berdasark
arkan
an Peratu
Peraturan
ran Presid
Presiden
en Nomor
Nomor 12 tahun
tahun 2013
2013 tentan
tentang
g
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pe
Pedom
doman
an Pelak
Pelaksa
sana
naan
an Ja
Jami
mina
nan
n Kese
Keseha
hata
tan
n Nasi
Nasion
onal
al di
diny
nyat
atak
akan
an ba
bahw
hwaa
Pelayanan KB merupakan salah satu manfaat promotif dan preventif. Selama
masa
masa tran
transi
sisi
si menuj
menuju
u uni
univer
versal
sal health
health coverag
coveragee pada tahun 2019, maka
pelayanan KB bagi penduduk yang
yang belum terdaftar sebagai peserta program
JKN,
JKN, dapat
dapat dibi
dibiaya
ayaii de
deng
ngan
an Ja
Jami
mina
nan
n Kese
Keseha
hata
tan
n Daer
Daerah
ah (J
(Jam
amke
kesd
sda)
a)..
Pelayanan KB yang dijamin meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi,
tubekt
tubektomi
omi termas
termasuk
uk kompli
komplikas
kasii KB bekerj
bekerjasa
asama
ma dengan
dengan lembaga
lembaga yang
yang
membidangi keluarga berencana.
12
BAB III
A. Metode
Metode Barrier (Kondom)
(Kondom)
Cara kerja
1.Menghalangi sperma masuk ke uterus
2.Mencegah penularan infeksi mikro organisme
Keuntungan
1. Tidak mengganggu ASI
2. Tidak ada efek samping terhadap kesehatan
3.Metode kontrasepsi sementara bila kontrasepsi lainnya harus ditunda
4.Mencegah infeksi menular seksual
Keterbatasan
1. Efektivitas tidak tinggi : 15 kehamilan per 100 ibu (15%)
2. Cara pemasangan yang tidak benar mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
3. Agak menganggu hubungan seksual
Cara pakai
1. Dipasang saat penis ereksi
2. Dilepas sebelum penis melembek
13
B. Metode
Metode Amenorelaktas
Amenorelaktasii (MAL)
Cara kerja
Meneka
Men ekan
n ovulasi
ovulasi Waktu
Waktu Penggun
Penggunaan
aan Efekti
Efektiff hingga
hingga 6 bulan
bulan pasca
pasca
persalinan, harus benar-benar eksklusif Efektivitas 2 kehamilan per 100
1 00 ibu
(2%)
Keuntungan
1. Segera efekti
efektiff
2. Tidak mengganggu
mengganggu senggama
senggama
3. Tidak ada efek
efek samping
samping
4. Tanpa biaya
5. Bayi lebih sehat karena mendapat kekebalan pasif dan sumber gizi terbaik
dari ASI
6. serta terhindar dari paparan kontaminasi dari botol, air, dan susu formula.
7. Baik bagi ibu karena mengurangi perdarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko anemia, meningkatkan hubungan psikologis ibu dan
bayi
Keterbatasan
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan
2. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
3. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
4. Efektivitas tinggi bila dilakukan dengan baik dan benar (ASI eksklusif)
dan hanya selama 6 bulan
14
Kontraindikasi
1. Sudah
Sudah mendap
mendapatk
atkan
an haid
haid sete
setelah
lah bersal
bersalin
in
2. Tida
Tidak
k ASI
ASI eeks
kskl
klus
usif
if
3. Bayi
Bayi tid
tidak
ak meny
menyus
usui
ui leb
lebih
ih lam
lamaa dari
dari 4 jam
jam
C. Metode Pil
a. Pil Progesti
Progestin
n (mini pil)
Cara kerja:
1. Menceg
egaah ov
ovulasi
2. Mempen
Mempengar
garuhi
uhi transf
transform
ormasi
asi endome
endometri
trium
um sehingga
sehingga impla
implanta
ntasi
si sulit
sulit
3. Mengent
Mengentalk
alkan
an lendir
lendir servik
servikss sehingga
sehingga mengha
menghamba
mbatt penetras
penetrasii sperma
sperma
4. Menguba
Mengubah
h motilit
motilitas
as tuba sehin
sehingga
gga trans
transpor
portas
tasii sperma
sperma tergan
terganggu
ggu
15
5. Efekti
Efektivit
vitas:
as: seca
secara
ra umum
umum 10 keham
kehamil
ilan
an per 100
100 ibu
ibu (10%)
(10%) , untuk
untuk ibu
ibu
menyusui 1 kehamilan per 100 ibu (1%)
Waktu Penggunaan:
1. Dapat segera diberikan 3 hari untuk daerah sulit setelah persalinan
maupun
2. pasca keguguran
3. Dapat digunakan segera mungkin pada ibu menyusui dan tidak menyusui
4. Setelah abortus, segera dimulai
Keuntungan:
1. Ti
Tida
dak
k meng
mengang
anggu
gu hubu
hubung
ngan
an sek
seksu
sual
al
2. Tida
Tidak
k mem
mempe
peng
ngar
aruh
uhii ASI
ASI
3. Kesubu
Kesuburan
ran cepat
cepat kemb
kembali
ali bila
bila obat
obat dihent
dihentika
ikan
n
4. Efek
Efek samp
samping
ing sediki
sedikitt terh
terhadap
adap kesehat
kesehatan
an
5. Dapa
Dapatt d
dih
ihen
enti
tika
kan
n set
setia
iap
p saa
saatt
6. Tidak
Tidak mengandu
mengandung
ng estrog
estrogen
en (tidak
(tidak menin
meningkat
gkatkan
kan ganggua
gangguan
n pembekuan
pembekuan
darah,kurang meningkatkan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi)
7. Meng
Mengur
uran
angi
gi juml
jumlah
ah,, lama,
lama, dan
dan nyeri
nyeri haid
haid
8. Menceg
Mencegah
ah kanker
kanker endome
endometri
trium
um dan ovariu
ovarium
m
9. Dapat
Dapat diberi
diberikan
kan pada pasien
pasien endomet
endometrio
riosis
sis
Keterbatasan:
1. Gangguan pada haid (perdarahan sela, spotting, amenorea)
2. Peningkatan berat badan
3. Harus diminum setiap hari pada waktu yang
y ang sama
4. Bila lupa minum satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
5. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis, atau jerawat
6. Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (tapi lebih rendah bila
dibandingkan dengan wanita yang tidak ber-KB)
7. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual
8. Hirsustisme (tumbuh rambut/ bulu berlebihan) tapi sangat jarang terjadi
16
Kontraindikasi:
1.Hamil atau dicurigai hamil
2.Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
3.Menggunakan obat TB (rifampisin), dan obat epiliepsi (fenitoin dan
barbiturat)
4.Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.Sering lupa menggunakan pil
6.Miom uterus (progestin memicu pertumbuhan miom uterus)
7.Riwayat stroke (progestin menyebabkan spasme pembuluh darah)
Cara Pakai:
1. Pastikan pasien tidak hamil
2. Konsumsi pil dimulai dari hari 1 hingga 5 haid
3. Bila dimulai dari hari ke 6 setelah hari pertama haid, gunakan kontrasepsi
lain atau tidak berhubungan selama 2 hari
4. Dapat digunakan segera pasca persalinan, baik pada ibu menyusui
maupun tidak menyusui
17
4. Ti
Tidak
dak menga
mengang
nggu
gu hubu
hubunga
ngan
n seks
seksua
uall
5. Sik
Siklus
lus haid
haid jadi
jadi teratu
teraturr dan jumla
jumlah
h darah haid
haid berkur
berkurang
ang (mence
(mencegah
gah
anemia)
6. Dapat
Dapat digu
diguna
nakan
kan ja
jang
ngka
ka panja
panjang
ng
7. Dap
Dapat
at digu
digunak
nakan
an dari
dari masa
masa remaja
remaja hing
hingga
ga meno
menopaus
pausee
8. Mudah
Mudah dihen
dihenti
tikan
kan se
seti
tiap
ap sa
saat
at
9. Ke
Kesu
subu
bura
ran
n cepa
cepatt kem
kemba
bali
li
10. Dapat digunak
digunakan
an sebagai
sebagai kontrasepsi
kontrasepsi darurat
darurat
11. Memban
Membantu
tu mencega
mencegah:
h: kehami
kehamilan
lan ektopi
ektopik,
k, kank
kanker
er ovarium
ovarium,, kanker
kanker
endometrium
endometrium,, Kista
Kista ovarium,
ovarium, penyakit
penyakit radang panggul,
panggul, kelainan
kelainan
jinak pada payudara, dismenorea.
Keterbatasan
1.Mual terutama 3 bulan pertama
2.Perdarahan bercak atau perdarahan sela pada 3 bulan pertama
3.Nyeri payudara, berat badan naik sedikit
4.Tidak bisa pada ibu menyusui
5.Meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan
6.Tidak mencegah Infeksi menular seksual
Kontraindikasi
1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Menyusui eksklusif
3. Perdarahan pervaginam yang tidak/belum diketahui penyebabnya
4. Penyakit hati akut (hepatitis)
5. Perokok dengan usia >35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg
7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis (tidak
terkontrol) > 20 tahun
8. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
9. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi)
(epilepsi)
18
setiap hari
setiap hari selama
selama 2 hari
hari bertur
berturut-
ut-tur
turut,
ut, lal
lalu
u lanjut
lanjutkan
kan minum
minum pil
seperti biasa
7. Apabil
Apabilaa lupa minum
minum pil
pil selama
selama 3 hari,
hari, lanjut
lanjutkan
kan pil sepe
seperti
rti bias
biasaa atau
memulai dari
8. strip
strip KB baru,
baru, dan
dan gunakan
gunakan kontr
kontrase
asepsi
psi kondom
kondom// tidak
tidak berhubu
berhubungan
ngan
selama 7 hari.
9. Untu
Untuk
k pil yang 21 table
tablet,
t, selang
selangii 1 mi
ming
nggu
gu sebel
sebelum
um menggu
mengguna
nakan
kan
tablet berikutnya
10. Hanya
Hanya boleh dikonsu
dikonsumsi
msi oleh
oleh ibu menyusu
menyusuii setela
setelah
h 6 bulan
bulan pasca
persalinan
D. Metode Suntikan
a. Sunti
Suntikan
kan Progestin
Progestin
Preparat
1. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg
DMPA disuntik 3 Bulan sekali, secara intramuscular
19
Keterbatasan
20
Kontraindikasi
1.Hamil atau dicurigai hamil
2.Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya
3.Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amonorea
4.Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.Diabetes mellitus disertai komplikasi
Cara Pakai
1. Pastik
Pastikan
an pasi
pasien
en tida
tidak
k hamil
hamil
2. Suntikan
Suntikan diberika
diberikann dari
dari hari
hari haid
haid 1 hingga
hingga 7
3. Bila disunti
disuntikan
kan diluar
diluar masa haid,
haid, gunakan
gunakan kontrasepsi
kontrasepsi lain
lain atau tidak
tidak
berhubungan selama 7 hari
4. Bila ingin
ingin mengganti
mengganti dari
dari kontrasepsi
kontrasepsi hormona
hormonall lain ke kontras
kontrasepsi
epsi
suntikan, dapat langsung diberikan kapan saja, bila dipastikan ibu tidak
hamil
5. Bila ingin
ingin mengganti
mengganti kontraseps
kontrasepsii suntik lain
lain dengan kontrasep
kontrasepsi
si suntik
suntik
yang lain
21
6. lagi, jadwal
jadwal penyunti
penyuntikan
kan adalah
adalah sesuai
sesuai dengan
dengan jadwal
jadwal penyuntikan
penyuntikan
kontrasepsi suntik sebelumnya. \
7. Untuk suntika
suntikan
n depo medroksipr
medroksiprogeste
ogesteron
ron asetat
asetat disuntik
disuntik setiap
setiap 12
minggu, intra muscular
8. Untuk suntika
suntikan
n noretister
noretisteron
on enantat
enantat untuk 4 kali
kali suntikan
suntikan pertama
pertama
diseling 8 minggu, suntikan ke 5 setiap 12 minggu, intra muscular
sekali
Keuntungan
1. Efekti
Efektifit
fitas
as tingg
tinggi,
i, 3 kehami
kehamilan
lan per 100
100 penggu
pengguna
na selama
selama 12 bulan
bulan
pertama pe makaian
2. Ri
Risi
siko
ko ter
terha
hadap
dap ke
kese
sehat
hatan
an keci
kecill
3. Tidak
Tidak mempeng
mempengaru
aruhi
hi hubunga
hubungan
n suam
suamii iistr
strii
4. Tidak
Tidak diper
diperluk
lukan
an pemer
pemeriks
iksaan
aan dala
dalam
m Jangka
Jangka panjang
panjang
5. Ef
Efek
ek samp
sampin
ing
g terhad
terhadap
ap kese
keseha
hata
tan
n kecil
kecil
6. Klien
Klien tidak
tidak perlu
perlu menyim
menyimpan
pan obat
obat ssunt
untik
ik
7. Meng
Mengur
uran
angi
gi juml
jumlah
ah,, lama,
lama, dan
dan nyeri
nyeri haid
haid
22
8. Menceg
Mencegah
ah kanker
kanker ovariu
ovarium
m dan endome
endometri
trium
um
9. Menc
Menceg
egah
ah keha
kehami
mila
lan
n ektop
ektopik
ik
Keterbatasan
1. Perubahan pola haid, perdarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10
hari
2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan akan menghilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
3. Klien harus kembali rutin ke fasilitas kesehatan
4. Efektivitas berkurang bila dipergunakan bersama obat tuberkulosis dan
epilepsi
5. Penambahan berat badan
6. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
7. gangguan pembekuan darah, timbulnya tumor hati
8. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
9. Kesuburan kembali lama
Kontraindikasi
1.Hamil atau diduga hamil
2.Menyusui
3.Perdarahan pervaginam yang tidak/belum diketahui penyebabnya
23
Cara pakai
1. Ibu menyusui hanya bisa digunakan saat bayi berusia
berusia 6 bulan atau lebih
2. Pastikan
Pastikan pasien tidak
tidak hamil
3. Suntikan
Suntikan diberikan
diberikan dari hari haid 1 hingga 7
4. Bila disuntikan diluar masa haid, gunakan kontrasepsi lain atau ti
tidak
dak
berhubungan selama 7 hari
5. Bila ingin mengganti
mengganti dari kontrasepsi hormonal lain ke kontrasepsi
suntikan, dapat langsung diberikan kapan saja, bila dipastikan ibu
ibu tidak
hamil
6. Bila ingin mengganti kontrasepsi suntik lain dengan kontrasepsi ssuntik
untik
yang lain lagi, jadwal penyuntikan adalah sesuai dengan jadwal
penyuntikan kontrasepsi suntik sebelumnya.
7. Suntikan
Suntikan dilakukan
dilakukan 1 bulan sekali
B. Metode Implan
Cara kerja
1. Mencegah ovulasi
2. Mempengaruhi transformasi endometrium sehingga implantasi sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
Waktu Penggunaan:
1. Dapat segera diberikan setelah persalinan maupun pasca keguguran dan
pada klien yang menyusui maupun tidak menyusui (MEC 2015)
2. Setelah abortus, segera dimulai
Keuntungan
24
1. Efekti
Efektivit
vitas
as tinggi
tinggi 0,5
0,5 kehami
kehamilan
lan per 100
100 penggu
pengguna
na dalam
dalam 1 tahun
tahun
pemakaian
2. Ti
Tida
dak
k meng
mengang
anggu
gu hubu
hubung
ngan
an sek
seksu
sual
al
3. Tida
Tidak
k mem
mempe
peng
ngar
aruh
uhii ASI
ASI
4. Kesubu
Kesuburan
ran cepat
cepat kemb
kembali
ali bila
bila iimpl
mplan
an dica
dicabut
but
5. Efek
Efek samp
samping
ing sediki
sedikitt terh
terhadap
adap kesehat
kesehatan
an
6. Dapa
Dapatt d
dih
ihen
enti
tika
kan
n set
setia
iap
p saa
saatt
7. Tidak
Tidak mengandu
mengandung
ng estrog
estrogen
en (tidak
(tidak menin
meningkat
gkatkan
kan ganggua
gangguan
n pembekuan
pembekuan
darah,
8. kurang
kurang menin
meningkat
gkatkan
kan tekan
tekanan
an darah,
darah, nyeri
nyeri kepal
kepala,
a, dan depre
depresi)
si)
9. Meng
Mengur
uran
angi
gi juml
jumlah
ah,, lama,
lama, dan
dan nyeri
nyeri haid
haid
10. Mencegah
Mencegah kanker
kanker endomet
endometrium
rium dan ovarium
ovarium
25
E. Metode AKDR
a. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Cara kerja
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
u teri
3. AKDR bekerja terutama mencegah ovum dan sperma bertemu, walaupun
AKDR
Waktu Penggunaan:
1. Dipasang dalam 48 jam setelah plasenta lahir atau setelah 4 minggu pasca
persalinan
2. Pada abortus, dapat langsung dipasang, selama dipastikan tidak ada infeksi
26
Keuntungan
1. Efektivitasnnya tinggi 0.8 kehamilan per 100 pengguna dalam 12 bulan
pertama
pemakaian
2. Memberi perlindungan hingga 12 tahun
3. Segera efektif setelah dipasang
4. Metode kontrasepsi jangka panjang, dapat digunakan sampai menopause
5. Tidak perlu mengingat-ingat (tidak seperti pil yang harus diminum setiap
hari)
6. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
7. Tidak ada efek hormonal (AKDR tanpa progestin)
27
28
Keterbatasan
1. Memerlukan prosedur medis
2. Mahal
3. Perforasi dinding uterus apabila salah pemasangan
29
C. Metode Tubektomi
Cara kerja:
Menghambat ovum dengan cara mengoklusi tuba falopii sehingga sperma
tidak dapat
Keterbatasan
1. Harus melalui prosedur medis
2. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
3. Rasa nyeri atau tidak nyaman pasca tindakan
Yang dapat menjalani tubektomi
30
D. Metode Vasektomi
Cara kerja
Menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara melakukan oklusi
vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan fertilisasi
tidak terjadi
Keuntungan
1. Sangat efektif : Efektivitas: 1 kehamilan pada 100 ibu (0.15%)
2. Tidak ada efek samping jangka panjang
3. Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
Keterbatasan
Membutuhkan prosedur medis
31
Kontraindikasi
1. Infeksi kulit pada lapang operasi
2. Infeksi sistemik
3. Hidrokel dan varikokel yang besar
4. Hernia inguinalis
5. Filariasis
6. Undesensus testikularis
7. Massa intraskrotalis
8. Anemia berat, gangguan pembekuan darah
Informasi bagi klien
1. Pertahankan band aid selama 3 hari
2. Luka yang dalam penyembuhan jangan ditarik atau digaruh
3. Daerah luka tidak basah dalam 24 jam, dan setelah 3 hari daerah luka
boleh dicuci
dengan sabun dan air
4. Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah skrotum kering
5. Hindari mengangkat benda berat dan kerja keras dalam 3 hari
6. Boleh bersenggama setelah hari ke 2-3, namun pakai kondom hingga 15-
20
ejakulasi atau 3 bulan
7. Lakukan pemeriksaan semen setelah 3 bulan pasca vasektomi
32
33
BAB VII
PENUTUP
Mana
Manaje
jeme
men
n Pelay
Pelayana
anan
n KB dila
dilaks
ksana
anaka
kan
n mela
melalu
luii se
sera
rangk
ngkai
aian
an
kegiatan secara sistematik yang saling terkait dan berkesinambungan mulai
dari pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan - evaluasi
untuk menghasilkan luaran yang efektif dan efisien. Kegiatan ini dilaksanakan
terint
terintegr
egrasi
asi di setiap
setiap tingka
tingkatan
tan admini
administ
stras
rasii di ti
tingka
ngkatt desa,
desa, kec
kecama
amatan
tan,,
kabupaten/ kota , provinsi sampai ke tingkat pusat bak di tingkatan pelayanan
maupun di tingkat manajemen.
34
Dengan
Dengan manaje
manajemen
men pelaya
pelayanan
nan KB yang
yang baik
baik di setiap
setiap tingka
tingkatan
tan
kematian ibu.
35