Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


SINDROM RUBELA KONGENITAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 1/4
Ditetapkan oleh:
Direktur Utama
PPK Tanggal terbit:
Dr. I Wayan Sudana, M.Kes
NIP 19650409 199509 1 001
No.ICD 10 P.35.0 Congenital Rubella Syndrome
Pengertian Sindrom Rubela Kongenital (SRK) adalah suatu
kumpulan gejala yang merupakan akibat infeksi virus
rubela selama kehamilan. Bila infeksi rubela terjadi pada
masa awal kehamilan akan menyebabkan abortus, lahir
mati. Apabila bayi tetap hidup akan terjadi cacat berat
(birth defect). Risiko infeksi dan cacat kongenital paling
besar terjadi selama trimester pertama kehamilan

Anamnesis 1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun terdapat salah


satu gejala : penyakit jantung kongenital dan/atau
gangguan pendengaran dan/atau satu atau lebih
kelainan mata: katarak kongenital, penurunan
visus, nistagmus, juling, micropthalmus, glaukoma
kongenital; ATAU

2. Ibu mempunyai riwayat infeksi rubela selama


hamil, baik bayinya mempunyai gejala atau tidak.

Pemeriksaan Manifestasi klinis yang ditemukan saat bayi:


Fisik 1. Gangguan pendengaran (60%), penyakit jantung
bawaan (duktus arteriousus persisten 20%,
stenosis arteri pulmoner perifir 12%), mikrosefali
(27%), katarak (25%), BBLR <2500 gram (25%),
hepatosplenomegali (19%), purpura (17%),
retardasi mental (13%), meningoensefalitis (10%),
radiolusen tulang panjang (7%), retinopati (5%).
2. Manifestasi klinis yang ditemukan pada periode
selanjutnya: retardasi mental menjadi lebih jelas,
diabetes melitus, disfungsi tiroid, panensefalitis
progresif.

Kriteria SRK klinis


Diagnosis 1. Bayi berusia kurang 1 tahun
2. Punya dua gejala klinis dari kelompok A; atau
3. Satu gejala dari kelompok A dan satu gejala dari
kelompok B
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
SINDROM RUBELA KONGENITAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 2/4
Kelompok A
1. Tuli
2. Kelaianan Jantung Kongenital
3. Katarak congenital
4. Glaukoma congenital
5. Retinopati Pigmentari
Kelompok B
1. Purpura
2. Pembesaran limpa
3. Mikrosefali
4. Retardasi Mental
5. Meningoensefalitis
6. Penyakit tulang radiolusen
7. Ikterus yang muncul dalam 24 jam setelah
lahir

Kriteria laboratorium
Positif IgM spesifik rubela
Bayi dengan kadar antibodi rubela (IgG) menetap tinggi
dan lebih lama dari yang seharusnya, (jika IgG berasal
dari antibodi ibu seharusnya kadar IgG akan turun; turun
dua kali lipat tiap bulan)

SRK Pasti :
Bayi dengan SRK klinis dan pemeriksaan laboratorium
serologi menunjukkan hasil positif rubella.
 
Infeksi rubella kongenital :
Bayi berusia kurang dari 1 tahun dengan hasil
pemeriksaan serologis laboratorium rubela positif namun
tidak memenuhi kriteria SRK klinis.
 
Discarded SRK:
Suspek SRK yang tidak memenuhi kriteria SRK klinis dan
tidak memenuhi kriteria pasti SRK.

Diagnosis 1. Infeksi kongenital sitomegalovirus


Banding 2. Infeksi kongenital toksoplasmosis
3. Infeksi kongenital herpes simpleks

Pemeriksaan Serologi (Ig M anti Rubela)


Penunjang Pemeriksaan laboratorium lainnya sesuai dengan gejala
klinis yang didapatkan

Konsultasi Mata, THT, Kardiologi, Neonatologi, Tumbuh kembang,


PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
SINDROM RUBELA KONGENITAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 3/4
Neurologi, Gastrohepatologi
Perawatan SRK tanpa komplikasi : rawat jalan
Rumah Sakit SRK dengan komplikasi atau penyulit harus rawat inap
Terapi/tindakan Tata laksana pasien berdasarkan gejala dan tanda yang
diperlukan. Pasien SRK harus dilakukan pemantauan
(ICD 9 CM)
jangka panjang terutama pasien-pasien dengan gangguan
pendengaran dan perkembangan. Tata laksana pasien
dapat mengacu pada PPK tuli kongenital, DAP, katarak
kongenital.

Tempat Poliklinik Anak


Pelayanan Rawat inap : Ruang neonatologi atau bangsal, jika terbukti
SRK pasti, pasien harus diisolasi
Penyulit Sesuai dengan gejala klinis yang menyertai sindrom
tersebut
Informed Lisan dan Tertulis
Consent
Tenaga Standar 1. Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit
Tropis
2. Residen madya dan senior

Lama Perawatan 5-7 hari


Masa Pemulihan -
Hasil -
Patologi -
Otopsi -
Prognosis Dubius ad bonam
Tindak Lanjut Kontrol Poliklinik
Tingkat Eviden
& Rekomendasi -
Indikator Medis -
Edukasi 1. Anak-anak dengan SRK masih infeksius sampai
paling tidak usia 1 tahun kecuali dibuktikan
pemeriksaan kultur urin dan nasofaring virus rubela
sudah tidak terdeteksi.
2. Untuk mencegah transmisi, pengasuh harus
mendapatkan vaksin rubela atau terbukti sudah
memiliki serologi IgG spesifik rubela.
3. Pada pasien-pasien yang dirawat, jika terbukti
SRK, maka harus dilakukan isolasi droplet.
Kepustakaan 1. McLean, H, Redd S, Abernathy E, Icenogle J,
Wallace G. Congenital Rubella Syndrome. VPD
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
SINDROM RUBELA KONGENITAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 4/4
Surveillance Manual, 5th Edition, 2012. (Diunduh
tanggal: 24 Nopember 2016). Didapat dari:
www.cdc.gov/vaccines/pubs/surv-manual/chpt15-
crs.pdf.
2. Dobson SR. Congenital rubella syndrome: clinical
features and diagnosis. (Diunduh tanggal: 24
Nopember 2016). Didapat dari:
www.uptodate.com.
3. Dobsons SR. Congenital rubella syndrome:
management, outcome and prevention. (Diunduh
tanggal: 24 Nopember 2016). Didapat dari:
www.uptodate.com.

Anda mungkin juga menyukai