Anda di halaman 1dari 11

Filosofi Pendidikan

Ki Hajar Dewantara
Nisrina Nurmalia Ambarwati, S.Pd,
Siapa Ki Hajar Dewantara?

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia yang


menggagas pendidikan karakter di tanah air. Tanggal lahirnya 2 Mei
diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional,

Pendiri Indische Partij bersama Mendirikan sekolah dengan Menjadi Menteri Pendidikan,
Tjipto Mangoenkoesoemo dan nama Taman Siswa di Pengajaran, dan Kebudayaan
Ernest Douwes Dekker Yogyakarta yang pertama

1912 1922 1945

1908 1913 1942 1959


menjadi anggota Budi Oetomo bagian Diasingkan ke Belanda karena mengkritik Menjadi anggota Empat Wafat pada 26 April 1959 di Yogyakarta, dan
saksi propaganda untuk mensosialisasikan pemerintah kolonial melalui tulisannya yang Serangkai, & pada tahun 1943 ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada
persatuan dan ksatuan bangsa berjudul "Als ik een Nederlander was" mendirikan Pusat Tenaga Rakyat tanggal 28 November 1959
Semboyan Ki Hajar Dewantara?
PENDIDIKAN YANG BERPIHAK BERDASARKAN PEMIKIRAN
PADA PESERTA DIDIK KI HAJAR DEWANTARA

Menerapkan budaya positif di sekolah yang menuntun


anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya

Menciptakan pembelajaran merdeka dan berpusat pada anak


dengan memperhatikan karakter, potensi dan kekuatan yang dimiliki anak

Memberikan kesempatan kepada peserta didik mendapatkan kebebasan


untuk membangun sendiri pengetahuannya sesuai dengan caranya sendiri.

Melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukannya


untuk mengungkapkan apa yang diharapka peserta didik dan apa yang tidak
diskukai dari pembelajaran.
Sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara, ia mengemukakan bahwa

"Pengertian pendidikan

ialah tuntunan
tumbuh dan berkembangnya

anak. "
Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun
kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu
tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan
kebahagiaan dalam hidup mereka.
Apa kekuatan konteks sosio-kultural
(nilai-nilai luhur budaya) yang sejalan
dengan pemikiran KHD?
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai
luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan
karakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah.

Nilai Gotong Kegiatan yang Bekerjasama dan Menghormati Sopan


Royong bersifat kekerabatan saling memberi Leluhur Santun
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang disesuaikan
dengan nilai-nilai luhur kearifan daerah asli

Budaya gotong royong mengajarkan


Gotong karakter yang positif kepada peserta didik
Royong yaitu membangun sikap kerjasama.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang disesuaikan
dengan nilai-nilai luhur kearifan daerah asli

Pendidikan harus menghargai perbedaan


Musyawarah dan
dan membantu individu menemukan
Berorganisasi
tujuan dan makna secara bersama
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang disesuaikan
dengan nilai-nilai luhur kearifan daerah asli

Bekerjasama dan Merupakan bentuk kepedulian terhadap


Saling Memberi sesama dengan saling membantu dan
memahami.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang disesuaikan
dengan nilai-nilai luhur kearifan daerah asli

Menghormati Menghormati leluhur bisa dimaknai


Leluhur memahami tentang sejarah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai