Proposal Skripsi
Disusun oleh :
Christian Adicandra
19021264084
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Proposal Skripsi ini
berisi tentang pembahasan oleh penulis berjudul Perancangan Video Animasi 2 Dimensi Tentang
Bahaya Pernikahan Dini Untuk Remaja Usia 15-17 Tahun.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Marsudi, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan, Bapak
Tri Cahyo Kusumandyoko, S.Sn., M.Ds. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan proposal
skripsi dan juga kepada Muhamad Ro’is Abidin, S.Pd., M.Pd. selaku DPA yang sudah
membimbing selama delapan semester perkuliahan dan kepada Orang tua saya yang telah
membantu dan menemani selama delapan semester perkuliahan.
Penulis menyadari proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, saran dan kritik
yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga proposal skripsi ini
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
Masa remaja menjadikan hal yang baru bagi anak yang sedang tumbuh ke ranah
anak-anak menuju ke dewasa, perubahan sifat, psikologis, dan emosional pun sangat
drastis. Kenakalan remaja meliputi perlakuan yang menyimpang kerap dilakukan dan
melanggar norma-norma hukum pidana misalnya seperti pernikahan dini. Pernikahan dini
didefinisikan sebagai pernikahan yang terjadi sebelum anak dinyatakan sudah secara
medis untuk menikah maupun mempunyai anak, pernikahan dini hampir terjadi di seluruh
wilayah Indonesia seperti di Jawa Timur, kasus pernikahan dini kerap terjadi di kalangan
anak SMP dan SMA yang dikarenakan ketidak pahaman seorang anak akan edukasi seks
dan bahaya pernikahan dini yang menyebabkan seorang anak berfikir bahwasannya
menikah itu hanyalah hal sepele dan hanya untuk menyenangkan hasrat mereka.
Sebanyak 67,56 %, perempuan usia subur (15-49) berstatus kawin pada tahun 2014.
Angka ini lebih sedikit dari proporsi laki-laki yang kawin di rentang umur yang sama.
Persentase perempuan yang berstatus kawin di usia muda lebih banyak dari persentasi
laki-laki. Persentase perempuan usia 15-19 tahun yang berstatus kawin sebanyak 5,52%
perempuan dan 1,61% laki-laki. Jumlah perempuan di usia 15—19 tahun sebesar 13.240
orang, berarti di antaranya yang berstatus kawin sebanyak 730 orang (KPPA RI 2014).
Hal ini membuat kasus pernikahan dini semakin meningkat pada tahun 2023, ketidak
pahaman akan materi tentang pernikahan membuat para remaja yang masih ranah pubertas
sering kali tidak berfikir apa yang akan terjadi bila melakukan pernikahan dini, yang
mereka tau hanyalah hasrat untuk mencintai satu sama lain dan tidak lebih, mereka
cenderung melakukan hal ini sendiri tanpa meminta nasehat dari orang tua maupun guru
mereka.
Dengan kurangnya edukasi seks di sekolah maupun orang tua dan penggunaan
gadget yang selalu menjadi alat pencari informasi inilah yang menyebabkan banyaknya
anak remaja pada saat ini cenderung tidak mengambil informasi yang berguna.
Penggunaan media sosial juga menjadi salah satu faktor dari permasalahan ini,
dikarenakan media sosial saat ini berisi tentang konten yang tidak senonoh untuk
dikonsumsi oleh anak remaja seperti mereka. Dan anak remaja juga sering menjadikan
konten-konten tersebut menjadi contoh bagi mereka untuk melakukan sesuai dengan apa
yang lihat dan ksumsi setiap harinya.